Pov Rizki
Aku yang berjalan mundur tak sengaja menginjak sepatu Liani.
"Lu yaa Ki jalan nya gimana sih." rengek Liani kesal sembari membersihkan sepatunya.
"Eh sorry sorry Gw gak liat ada orang dari tadi." ejek Ku.
Aku pun yang langsung berlari.
"Ihh Lu yaa parah, emang nya Gw makhluk ghaib apa." kata Liani yang kemudian mengejar Ku, dan membuat Ku berlari lebih cepat.
......................
"Huft huft, udah udah cukup tar gak ada tenaga buat senamnya." kata Ku menyerah mengangkat kedua tangan.
"Huft iya iya Gw juga cape." Liani mengatur nafas.
Kami pun memasuki barisan senam dan mengikuti gerakan.
...****************...
Pov acha
*Aku yang sedang tertawa melihat Iki dan Liani, dan akan duduk dulu sebentar, saat berbalik..
brughh...
Aku bertabrakan dengan seseorang karena Aku tak menyadari ada seseorang dibelakang Ku yang baru saja datang*.
"Aduh." rintih Ku, karena kening Ku terbentur ke dadanya.
"Kalo lari tuh liat liat dong." kesal Ku sembari mengusap usap kening Ku yang sakit.
"Aduh aseef jiddan ya dek, Saya gak sengaja, lagian adek juga gak liat liat, jadi Kita sama sama salah dong." katanya.
"Ihh..." kata Ku yang terpotong karena, Aku langsung menunjuk dan melihat ke arah wajah nya.
Pandangan Kami saling bertemu, mata kami sedikit membesar karena kaget satu sama lain.
"Kak Muzaa!" kata Ku kaget dan langsung menurun kan telunjuk Ku.
"Acha!" kaget Kak Muza.
"Kamu ngapain di sini sendirian?" tanya Kak Muza.
"Nggak sendirian kok Kak, sama Mereka tuh." kata ku mengarah ke Iki dan Liani yang sedang senam.
"Owh kirain sendiri, baru aja mau nanya in Liani dimana." kata Kak Muza senyum terlihat gigi.
Entah kenapa senyum itu membuat diri ini melayang melihat manisnya sebuah senyuman yang terlukis di bibirnya dengan lesung pipi.
"Cha? Acha." kata Kak Muza melambai lambaikan tangannya di depan wajah Ku.
"Hah." kata Ku tersadar yang dari tadi memandang wajah tampan nya.
"Malu maluin banget Cha, masa Lu ngelamun di depan Kak Muza, haduh Cha kenapa sih lu, sadar sadar Cha, sadar." batin Ku.
"Kamu gak papa kan?." kata Kak Muza sedikit khawatir.
"I iyaa Kak gak papa hehe." kata Ku.
"Yaudah Kakak ke sana dulu ya, Kamu mau ikut senam juga?." kata Kak Muza.
"Nggak Kak duluan aja hehe." kataku.
"Yaudah duluan yaa." kata Kak Muza yang menuju ke kelompok senam.
Aku hanya mengangguk dan tersenyum manis.
......................
Setelah Kak Muza pergi.
"Haa yaa Allah ya Allah ya Allah, mimpi apa semalam." kata Ku bahagia.
Aku pun langsung ke tempat duduk, dan langsung menjatuh kan tubuh Ku ke kursi umum itu, dan Aku tersenyum senyum mengingat kejadian tadi.
"Dasar Gw, ada apa ini kok wajahnya melekat di ingetan Gw, apaa Gw..." gumam ku.
"Gak mungkin.. Gw masih trauma." teriak Ku.
"Cha?" kata seorang pria yang suaranya sangat Aku kenal.
"Haa." kaget Ku tersadar karena ada wajah seseorang yang melihat Ku dengan aneh, dan wajah itu pun ikutan kaget.
"Astaghfirullah Ikii! Lu yaa ngagetin Gw aja." rengek Ku kesal.
"Dihh.. malahan Gw yang kaget liat Lu teriak, kirain Gw Lu kesambet, Lu kesambet apaan? Lu sehat kan?" kata Iki yang memeriksa suhu tubuh Ku.
"Yee apaan sih Gw baik baik aja." kata Ku yang menyingkirkan tangan Iki dikening Ku.
"Takutnya kan." kata Iki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
aku mampir, terus semangat ka😉👌
2021-04-01
0
Nyai iia
like lagi..
feedback ya..
"i will die in love"
2021-03-22
1
Yoo_Rachel
Lanjut..like boom boom...
2021-02-21
1