Pov Acha
Aku yang sudah sampai di depan rumah dan langsung masuk, "Assalamu'alaikum Uma? Uma?" kataku mencari Uma, ternyata Uma tak ada dirumah, "Uma kemana yah? tumben." gumamku.
"Assalamu'alaikum." kata Uma yang baru datang.
"Wa'alaikumussalam." kataku dan langsung berbalik.
"Umaa dari mana aja?" kataku menghampiri Uma dan mencium punggung tangan nyaa.
"Owh Uma tadi di rumah bu Hilwa, abis nganterin kolek." kata Uma senyum melihat ku.
Aku hanya mengangkat kedua alisku, "Umaa kenapa senyum-senyum?" tanyaku sambil mengejar Uma yang sudah pergi beberapa langkah.
"Enggak… emang gak boleh ya kali Uma senyum." kata Uma terkekeh.
"Ya boleh, boleh." kataku.
"Nak Uma bikin kolak nih, kamu makan kolek dulu, cobain oke." kata Uma membawa semangkok kolak.
"Wah tidak bisa di tolak nih hehe." kata Ku.
Aku pun duduk dan menikmati kolak buatan Uma.
Uma hanya memerhatikan setiap gerak-gerikku, "Gimana?" kata Uma.
"Seperti biasa." kataku dan uma hanya mengerutkan keningnya.
"Masakan Uma selalu enak." kata ku angkat jempol.
"Kamu nih bisa aja." kata Uma mengelus kepalaku.
Aku pun menghabiskan kolak buatan Uma tanpa sisa dimangkuk, "Udah selesai Nak?" kata Uma yang duduk di sampingku.
"Iya dong Uma." kata ku.
"Yaudah Nak, kamu cepet ganti baju dulu, abis itu bobo siang." kata Uma yang mengelus-elus pipi ku dengan tangan lembutnya.
Aku yersenyum mengangguk, "Siap Umaku." kataku
Aku langsung menaiki tangga, "Eh eh Kamu udah shalat dzuhur Nak? Udah jam 1 siang tau." kata Uma sambil melirikan pandangan nya ke arah jam.
Langkahku terhenti, "Ini baru mau hehe." kataku yang sudah sampe atas.
"Kamu tuh ya kebiasaan, nanti-nanti mah pulang sekolah langsung shalat nya disekolah." kata Uma.
"Iyaa Umaa ku sayang." kataku dan Aku langsung masuk kekamar.
Kamarku yang indah seperti kamar tuan putri, maklum putri satu satunya.
Sesampainya di kamar Aku langsung ganti baju dan berwudhu, dan langsung memakai mukena.
"Astaghfirullah lupa kan tadi gua udah shalat di sekolah an." kata ku yang sudah mengenakan mukena.
Aku tepuk keningku, "Duh Cha... Cha... bilang aja pikun ke sahabatnya ternyata lu juga pikun." gumam ku.
"Yaudah ah ngaji bentar, jarang jarang kan." kata Ku sambil mengambil Al-qur'an.
Beberapa menit kemudian aku yang sudah berhasil membaca Al-qur'an sebanyak 2 lembar, "Huaa ngantuk..." kataku sambil menutup mulut yang menguap.
"Bobo sebentar ah, gara gara lupa jadi gini deh Huft". Kataku dan langsung menaruh Al-qur'an ketempatnya kemudian merapikan mukena.
Aku melihat kearah jam, "Eh jam 2 lagi aja." kata ku,
Aku pun membaringkan tubuh ku kasur yang empuk, tak terasa Aku tertidur cukup lama.
Hembusan angin yang menggerakan tirai kamarku membuat sinar mentari sore menembus jendela kamarku.
"Uhhh." keluhku yang mengusap usap mata.
Sinar matahari yang membuat bayangan tirai bergerak-gerak tertiup angin melewati wajahku.
Aku menggeliat, "Uhh." dan aku melihat kearah jendela dan tersenyum.
Aku melirik ke arah jam, "Ha jam setengah 4." kaget ku
kemudian aku langsung beranjak mandi dan shalat, setelah shalat Aku pun turun kebawah.
langkah demi langkahku menuruni tangga, "Umaa? Uma?" panggilku.
Terlihat Bu Mariam sedang membersihkan meja makan."Bu Mariam Uma kemana ya?" tanyaku.
"Lagi didapur, biasa masak non hehe." kata Bu Mariam yang akrab banget dengan Ku.
Bu Mariam adalah asisten rumah tangga keluarga Kami tapi hanya untuk membersihkan rumah saja, soal masak Uma yang buat, soalnya Abi udah terbiasa makan masakan Uma, dan nyuci baju kadang Uma kadang aku, karna Uma ingin pendapat pahala dengan semua itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
coni
like dari Aster, semangat up-nya 🥰
2021-04-24
1
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
hadir🥰👌
2021-03-23
1
Nyai iia
like hadir..
feedback yah..
"i will die in love"
2021-03-04
1