"Iya Bang kenapa, Abang baru liat ya hehe." kata Liani.
"Hah? i-iya soalnya 3 tahun Kamu sekolah di SMK belum pernah bawa temen kerumah, itu ada cowonya emang gak disuruh apel apa." ejek Ku.
"Ih Abang.. Apaan sih itu kami bertiga friendship an doang." rengek Liani manja.
"Iya-iya percaya tuh." kata Ku yang emang lagi males berdebat.
"Itu mereka adik kakak?" kata Ku.
"Kenapa Bang?" tanya Liani yang mungkin tidak mendengar karena banyak kendaraan lain juga.
"Mereka adik kakak?" jelasku.
"Owhh, Bukan Bang..." kata Liani.
"Hem terus?" tanyaku.
"Mereka tuh satu komplek, jadi bareng deh," kata Liani.
Liani sedikit menyipitkan mata, "Dih Abang kepo, ada apaan nih?" selidik Liani.
Muza mengernyitkan alis, "Dih siapa yang kepo, Abang cuma nanya kan Abang baru tau kamu punya temen wk." ledek ku.
"Ih Abang ngeselin deh, Abang kira Lili gak punya temen apa." rengek Liani manja.
"Iya lagian gak pernah kamu main, gak pernah bawa temen ke rumah." kata ku.
"Nanti juga Liani bakal main dan ajak main Acha sama Iki deh, supaya Umi juga gak mikir kaya Abang, dikira Abang Liani gak ada temennya." kata Liani yang sedikit kesal.
Aku hanya tersenyum mendengarkan ocehannya, "Owh besok ya bakal maen?" kata ku.
"Gak lah Bang kan besok sekolah masa main." kata Liani.
Mendengar itu sontak aku tertawa renyah, "Haha astaghfirullah, aneh kamu tuh besok mah hari Minggu Li, wah jangan jangan mau ketemuan sama cowo yang tadi ya? dan bilangnya mau sekolah, jujur kamu." ejek ku.
"Astaghfirullah Abang nggak lah, orang setiap sekolah ketemu geh, bosen ngeselin orangnya, dan namanya geh manusia wajar Lili lupa, pantesan ya dari tadi mereka ketawa-ketawa." kata Liani.
"Haduh kamu tuh awas loh jadi cinta tar, lagian pikun padahal belum tua, eh tapi wajar sih yang usianya udah 81 tahun mah." ejek ku.
"Ih Abang 18, bukan 81." rengek Liani.
......................
Pov Author
Di perjalanan Acha dan Rizki menuju komplek A
Karena tidak ada percakapan, Rizki membuka suara memecahkan kekakuan perjalanan, "Cha lu masi inget gak, pas ultah lu yang ke 10 tahun, kita main kejar-kejaran dan lu yang lari dan kemudian menjatuhkan diri ke kolam padahal lu gak bisa renang gara gara gak mau ketangkap sama gua haha." kata Rizki dengan tenang.
Rizki tertawa renyah mengingat kejadian waktu itu.
"Ih kok lu masih inget aja." rengek Acha manja sambil memukul pelan bahu Rizki.
"Nggak bakal lupa lah kan kejadian lucu." kata Rizki mengejek.
"Ih ngeselin yah." rengek Acha.
Acha sedikit terkekeh, "Eh iya terus gimana lagi itu Ki? gua gak tau, pas sadar-sadar gua udah baring di sofa." kata Acha yang padahal sudah tau dari cerita Uma nya.
"Udah gitu ada Atlit renang yaitu si Pangeran tampan yang nolongin lu, dan semua Orang berterima kasih sama Pangeran itu." kata Iki yang membanggakan diri.
Acha mengernyitkan alis, "Dih masa iyaa Pangeran tampan." ejek Acha.
Mereka pun tertawa, dan tak terasa sudah sampai di depan rumah Acha.
Motor dihentikan dan acha langsung turun melepas helm.
"Besok mau bareng gak?" tanya Iki sambil mengambil helm yang Acha berikan.
Acha mengernyitkan alis, "Kemana?" tanya Acha heran.
Rizki menaruh helm yang dipegangnya di motor, Rizki sedikit melirik kearah Acha, "Sekolah lah?" kata Iki.
Acha membuang nafas secara kasar, "Kan besok tuh Minggu Iki atuh libur lah, perasaan tadi lu paling ngekek (ketawa terbahak-bahak) pas tadi Liani lupa hari, kenapa sekarang lu ikutan pikun juga." kata Acha sedikit sabar.
Rizki menepuk kening, "Astaghfirullah iya yah, gua lupa, ya sorry namanya geh Manusia." kata Iki nyengir kuda.
"Yaudah gua masuk yaa." kata Acha sambil melambaikan tangan.
Rizki memgangguk tersenyum, "Iya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
Andropist
semangat kak
2021-06-09
1
My
suka
2021-03-06
2
Nyai iia
hai hai author☺..
aku kembali hadir dengan like☺
yuk saling dukung☺jangan lupa mampir dan tinggalkan jejakmu☺
peluk manja "i will die in love"
2021-03-01
1