Aku tak percaya dengan semua itu, "Dih emang iya?" tanyaku
Rizki hanya tersenyum membanggakan diri, "Terus tadi Uma masak buat.." kataku yang terpotong.
"Astaghfirullah...Uma lupa, tadi Abi minta dibawain makan ke kantor." kata Uma menepuk jidatnya.
Uma langsung memasukan semua masakan ke wadah makan, "Tadi tuh Uma masak buat Abi." jelas Uma
Uma langsung pergi kedepan rumah dengn berjalan sedikit cepat, Aku dan Iki hanya mengikuti Uma dari belakang, "Pak Sobari? Pak Sobari..?" teriak Uma manggil Pak Satpam.
"Kemana yaa Pak Sobari tu." kata Uma.
"Kenapa Uma?" tanyaku.
"Pak Sobari tumben biasanya sigap, dan ini nyaut aja nggak." kata Uma.
Aku dan Iki tertawa tertawa renyah, "Haha Yaa Allah Uma... masa Uma lupa, 'kan Pak Sobari pulang kampung dari kemarin, Istrinya sakit." kataku.
Uma menepuk keningnya, "Yaa Allah Uma lupa." kata Uma.
"Kalian nih nakal, ngetawain Orang tua." kata Uma cemberut manja.
"Maaf." kata Ku dan Iki bareng.
Uma tersenyum sembari mengelus pipi ku dan Iki, "Iya Uma maafin." kata uma.
"Tapi ada syaratnya." kata Uma mencubit pipi Kami.
"Tunggu disini." kata Uma yang masuk ke dalam.
......................
Uma kembali dengan membawa bekal untuk Abi, "Anterin ini ke kantor Abi, udah jam 4 lewat soalnya." kata Uma dengan memberikan kotak makan ke tangan Ku dan kunci motor ke tangan Iki.
Aku dan Iki saling tatap, "Ini doang Tante?" kata Iki.
"Mau di tambahin?" kata Uma.
"Boleh deh Tante." kata Iki.
"Lu ya!" kesalku dan menginjak kaki Iki.
"Aw.." keluh Iki.
"Eh.. Nak gak boleh gitu, kasian 'kan Ikinya." kata Uma.
"Tau lu Cha, sakit nih minta maaf lu." kata Iki.
"Alay banget, iya gua minta Maaf." kataku sedikit kesal, dan Iki hanya tersenyum dan mengangguk.
"Nah gitu dong akur, 'kan enak diliatnya." kata Uma.
"Nggak usah di tambah ya Uma ya.. ya.. hehe." kata Ku.
"Iya udah cepet sana, takut Abi nungguin." kata Uma.
Iki mendorong motor sampai kedepan gerbang dan Aku mengikutinya dari belakang.
...****************...
Pov Author
Tinnn… suara kelakson motor
"Cha..." teriak Liani yang motornya sudah masuk gerbang.
"Liani.." kata Acha, Mereka pun berpelukan.
Acha menyadari ada Abang liani, dan segera melepas pelukan, "Eh ada Kak.. Kak Muza?" kata Acha yang takut salah mengatakan nama dan di angguki oleh Muza.
Acha hanya tersenyum sambil mengangguk dengan menyatukan kedua tangannya, kemudian Kak Muza membalasnya kembali.
"Ehh Liani." kata Fathma menghampiri Liani.
"Assalamu'alaikum Tante." kata Liani mencium tangan Fathma.
Muza hanya menyatukan kedua tangannya dan tersenyum.
"Eh ini siapa? Pacar kamu Li? Islami banget." goda Fathma bisik bisik ke Liani.
Liani emang udah deket banget sama Fathma dan kalo curhat tentang Acha pasti ke Fathma, walau melalui telepon, videocall dan chat.
"Hehe bukan Tante, itu Bang Muzaffar sepupu Liani." kata Liani yang berbisik.
"Ouhh yang saudara sesusuan itu…" kata Fathma, diangguki Liani.
"Mari masuk, Nak kamu juga sekalian ikut makan malam aj." ajak Fathma pada Muza.
"Eh gak usah tante, terimakasih atas tawarannya." kata Muza.
"Masa pertama kali ke sini cuma mampir depan rumah doang gak masuk, kalo Liani sih gak papa kalo mampir doang mah." kata Fathma mengejek Liani.
"Ih.. Tante mah.." kata Liani manja.
"Iyaa makasih, kapan-kapan Tante, soalnya dirumah cuma ada Umi sama Naila doang." kata Muza tersenyum.
"Owh yaudah gak pa-pa." kata Fathma senyum, dan Fathma melihat kearah Acha dan Iki.
"Ehh Kalian belum berangkat juga, mau jadi ditambahin persyaratan nya?" kata Fathma pura-pura garang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
Neti Jalia
10 like dari
*hujan dibalik punggung
*suamiku ceo ganas
2021-05-01
1
Puan Harahap
bagus kk ceritanya
semoga kita lanjut sampai tamat ya
⚘⚘⚘Salam Pria Idola dan
Menikahi Pria Urakan⚘⚘⚘
2021-04-25
0
Babyba
halo kak... aku udah mampir nih ehehheh... 10 like untuk kalak juga... terimakasih ya dulungannya 😁
2021-03-25
2