WHAATTT!!??

APAAAAAAA!!????

Mungkin Taki masih kaget dengan perubahan ini, Taki mungkin tak mendengarnya.

"Bisa kau ulangi perkataan barusan? Aku...mungkin tak mendengarnya.

"Besok kami akan melakukan pernikahannya, Taki", ucap ulang Kaori.

Taki masih diam tak bergerak.

1..

2..

3..

Taki pingsan di tempat.

"TAKIII-CHAAANNNNN!!!??" teriak Kaori cemas. Para maid dengan sigap membopong Taki yang sudah tak bisa bangun lagi.

Samar-samar, Taki membuka matanya. Segera bangun dari tempat dia tidur karena sadar ini bukan kamarnya.

"Kau sudah siuman", ucap pemuda di sebelah Taki, dan ini orang sungguhan. Pria dengan berambut putih, bermata hijau pucat, tapi kelihatannya sangat ramah. Walaupun ada tato di wajah bagian kanan.

Taki masih tak mengerti dengan kejadian ini. "Aku di mana? Apa yang terjadi? Bukankah kau salah satu orang yang ada di meja itu ya?" tanya Taki bertubi-tubi.

Pemuda itu hanya tersenyum sambil berjalan menghampiri Taki. Lalu mendekatkan dahinya dengan dahi Taki. Ok, wajah Taki perlahan memerah, semerah apel.

"Kau tidak demam. Tapi beristirahatlah dulu di sini. Aku yakin kau lelah karena kejadian yang tak kau duga ini", ucapnya sambil tersenyum lembut dan mengusap rambut Taki, dan meninggalkannya.

Taki masih bingung dengan perbuatan pemuda tadi.

"Ya ampuuunnn....apa yang kau lakukan, Taki? Paling-paling dia hanya orang suruhan Lorenzo-san tadi. Atau jangan-jangan...dia calon kakakku? Tapi kok...ARGHHH, KOK BISA DIA MEMPERLAKUKANKU SEPERTI TADI!???" ucap Taki pada dirinya sendiri, tak lama kemudian tertidur.

...***...

Masih tak percaya dengan kejadian kemarin, Taki memutuskan untuk mencari udara segar di pagi hari. Dan, mungkin berjalan-jalan di sekitar mansion itu ada tempat yang menarik.

Yang benar saja, di belakang mansion tersebut terdapat taman yang lumayan besar, di tengah-tengah terdapat air mancur besar, dan terdapat kolam yang besar juga sebagai pemandangan belakangnya.

Taki takjub dengan pemandangan yang tengah dilihatnya. Tak sengaja, menangkap seorang anak kecil di taman tersebut, ditemani seekor anjing yang Taki tak tahu jenisnya. Maka dia menghampiri anak itu.

"Anooo...", panggil Taki, "Apakah kau sendirian?"

Anak itu segera berbalik ke hadapan Taki.

Rambutnya coklat keabuan, matanya yang dwi warna. Yang di sebelah kanan berwarna merah, dan yang satunya berwarna hitam keabuan.

Baru kali ini aku melihat mata orang yang heterochromia. Pasti punya kemampuan yang hebat, pikir Taki.

Karena menurut pengalaman indigo Taki, yang mempunyai mata dengan heterochromia, punya kekuatan dua kali lipat. Yang Taki lihat selama ini adalah kucing.

"Ya?" sahut anak itu sambil memiringkan kepalanya imut.

KAWAIIIII.....batin senang Taki.

"Apakah kau tersesat?"

"Aku tinggal di sini. Apakah kau Taki-neesan?" tanya anak itu.

Taki mengangguk. Merasa kehidupan di mansion itu sudah bangun, Taki mengajak anak itu masuk. Anak itu menyetujuinya.

Seisi mansion tengah sibuk menyiapkan ini dan itu.

"Mengapa kalian sibuk sekali?" tanya Taki kepada salah satu maid.

"Nona tidak ingat dengan perkataan tuan besar semalam?"

Taki dengan polosnya menggeleng sambil menyengir kuda.

"Hari ini ada pernikahan Lorenzo-sama dengan Kaori-sama. Dan saya harap, nona tidak melupakannya." ucap salah satu maid yang Taki yakin itu adalah kepala maidnya.

Taki serasa ingin pingsan lagi, tapi dibangunkan oleh harga dirinya.

"Ohh..kau sudah bangun, Taki-chan", ucap seseorang.

Taki lega bertemu dengannya lagi.

"Ternyata kau...anooo.."

"Aku Isao, anak pertama di sini. Kau bisa memanggilku Isao-nii."

Taki mengangguk paham.

"Baiklah, Isao-nii. Dan lagi, aku belum bersiap-siap"

"Maka dari itu, kami harus mendandani nona", ucap kepala maid.

Mereka pun menyeret Taki dengan paksa. Tentu Taki hanya pasrah.

...***...

Taki menganga lebar terpukau dan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Dirinya begitu cantik. Rambut hitamnya disanggul rapi dengan hiasan bunga, dress biru dengan rok tutunya yang mengembang dengan elegan, serta kakinya yang memakai wedgess merah.

Tanpa pikir panjang, Taki dengan langkah perlahan menuju ke bawah, tepatnya ke ruang keluarga.

Betapa terkejutnya Taki, banyak laki-laki dengan pakaian formal sedang duduk di sekitar ruang keluarga tersebut, termasuk Isao dengan anak kecil tadi.

Mungkin ini kerabat Lorenzo-san, pikir Taki.

"Ya....yang kita tunggu-tunggu akhirnya datang juga", ucap seorang laki-laki berambut pirang sambil memeluk Taki. Taki tentu saja terkejut dengannya, reflek menjauh darinya.

"Apa-apaan tadi? Sangat tidak sopan sekali. Isao-nii, siapa dia..maksudku mereka?", tanya Taki kesal.

Isao menghampirinya sambil tersenyum lembut, "Taki-chan, dia adalah kakakmu, iie...mereka ini adalah saudara-saudaramu. Kami ini tiga belas saudara."

Taki yang mendengarnya langsung sweat drop.

NANIIII!???? TIGA BELAS?? TIDAK SALAH TUH!?? teriak Taki dalam hati.

"Hai...aku Seiji, anak kedua. Yoroshiku", ucap Seiji sambil mengedipkan matanya genit.

"Aku Daisuke, anak ketiga."

"Haii..nice to meet you, Taki-chan. Namaku Yutaka. Yoroshiku..."

"Taki-chaann~ aku Tadao. Aku harap hubungan kita lebih dekat."

"Namaku Tadashi. Yoroshiku nee, Taki-chan", ucap pemuda bermata satu. Taki heran matanya ditutup dengan penutup mata yang satunya

"Kalau aku Takahiro, salam kenal. Dan kami kembar tiga, jangan lupakan itu"

Perkataan terakhir Takahiro membuat Taki menganga.

(Dari kiri: Takahiro, Tadao, Tadashi)

"Aku Yoichi."

"Namaku Fumio. A..aku mengenalkan diriku karena yang lain begitu", ucap Fumio.

Sepertinya dia ini tsundere.

"Lanjut, aku Satoshi. Dan sepertinya kau pernah melihatku, tapi kau sudah lupa."

"Aku Kenji. Dan jangan harap aku memanggilmu onee-san", ucap Kenji yang Taki pikir hanya beda setahun.

"Dan aku anak yang paling terakhir, Kazuhiko. Semoga kita tambah akrab Taki-neechan..", ucap anak tadi sambil memamerkan senyumnya.

Taki mengangguk kaku, masih spechless dengan kejadian hari ini.

"Eh, a..aku rasa kurang satu."

Seiji yang menyadari kurangnya satu orang langsung meneriaki seseorang, "MASAMII...Turun kau. Kau tidak mau lihat adikmu?"

"Iya..iya"

Takimembelalakan matanya, karena mendengar Masami adalah idola di sekolahnya yang menurut Taki orang yang paling menyebalkan.

Mungkin orang lain, batin Taki berusaha tenang.

Tapi, dewi fortuna tak berpihak pada Taki. Karena Masami adalah orang yang sama.

"KAU!??", teriak mereka berdua.

Oh iya, baru nyadar ini keluarga Kitaoji. Ya ampun, kamisama....

"Kalian sudah saling mengenal?" tanya Seiji.

Taki kesal, sedangkan Masami mengembangkan senyumannya.

"Iya, malah kami mempunyai hubungan khusus."

Taki menatap tajam pada Masami.

"Bercanda kok."

...***...

"Apa kau, Lorenzo, menerima Kaori sebagai istrimu, sampai maut memisahkan kalian?" ucap pendeta yang memimpin upacara pernikahan ini.

"Ya, aku bersedia"

"Apa kau, Kaori, menerima Lorenzo sebagai suamimu, sampai maut memisahkan kalian?"

"Ya, aku bersedia"

"Kalian silahkan menukar cincinnya."

Mereka berdua bertukar cincinnya.

"Kau boleh mencium mempelaimu"

Saat itu pula, bel gereja berdentang karena menjadi saksi kebahagiaan mereka. Semua yang hadir ikut bertepuk tangan. Taki juga merasakan hal yang sama.

Aku harap, okaa-san bahagia, batin Taki senang.

Resepsi pernikahan digelar setelah upacara pernikahan. Lorenzo dan Kaori menghampiri para tamu yang datang, dan mereka menikmati pestanya. Kecuali Taki tentunya.

Taki melangkah keluar menuju balkon. Dibilang tak suka juga tidak. Tapi biarlah mereka menikmati pestanya.

"Kau tidak senang?" ucap seseorang menghampiri Taki.

Taki tak merasa kenal dengan orang itu, "Gomen, tapi siapa kau?"

Gadis yang kira-kira berumur dua puluhan itu menghapiri Taki dengan angkuh.

"Kau..anak si Kaori itu ya? Pantas. Sikapmu tak sopan, seperti ibunya."

Taki mulai tak suka dengan wanita ini. Taki melihat, nenek tua yang sudah tak bisa berjalan lagi, menatap Taki kasihan.

Taki mengerti.

"Kau boleh mengejekku. Tapi tidak dengan okaa-san", gertak Taki.

Wanita itu memilih mundur dan pergi meninggalkan Taki. Nenek itupun juga menghilang.

"Jangan-jangan, nenek tadi cuma mengerjain aku. Bodoh ah."

Taki meninggalkan tempatnya.

Saat Taki ingin mengambil makanannya, tiba-tiba Tadashi menarik lengannya.

"Oy..apa yang kau-"

"Kita akan foto keluarga. Jadi diamlah", ucap Tadashi dingin, beda dengan sikapnya tadi saat memperkenalkan diri.

CEKREK!!

Foto sudah diambil seperti foto keluarga.

Saat ingin pulang, keadaan di mobil sangat aneh. Mereka jadi cuek dengan Taki.

Lhaa..ini pada kenapa ya, bingung Taki.

Mungkin besok pagi akan kembali seperti semula.

Keesokan paginya, Taki masih diam di tempat tidurnya.

"Hari ini, aku benar-benar sudah menjadi anggota Kitaoji", ucap pelan Taki.

Taki bersiap-siap dengan seragam sekolahnya.

Dengan lesu, Taki turun menuju ke ruang makan.

Di ruang makan, mereka sedang makan dengan tenang, tanpa memikirkan kehadiran Taki. Taki tak melihat Kaori maupun Lorenzo di ruang makan.

Oh iya, kemarin mereka langsung berbulan madu.

Taki mengambil tempat duduknya, dan tidak ada makanan di mejanya.

"Anoo, di mejaku tidak ada makanannya." Taki menatap yang lainnya sedang makan steak.

"Maaf ya Taki. Dagingnya habis. Kalau mau, kau ambil roti di kulkas walaupun tinggal setengah", ucap Isao sambil menunjuk kulkas.

Taki membulatkan matanya dan segera bangkit menuju kulkas.

Memang di kulkas masih ada roti, tapi setidaknya Isao masih peduli terhadap Taki.

Taki mengambilnya, mengambil tas, dan segera meninggalkan mereka.

"Oy..kau mau kemana?" ucap Daisuke.

Taki menoleh pada mereka, "Aku..ingin berangkat sekolah. Memangnya tidak boleh?" tanya Taki polos.

"Kau harus mencuci piringnya. Kami semua.", ucap Takahiro sambil menyerahkan piringnya pada Taki lalu pergi. Yang lainnya juga ikut-ikutan. Ini berat sekali.

"Maaf merepotkanmu, Taki-chan. Ini jadwalmu", ucap Isao masih tersenyum lembut. Taki mengangguk.

"Dan kalian tidak boleh membantunya", pesan Satoshi dan melenggang pergi. Para maid mematuhinya.

Taki masih mematung di tempatnya.

WHAT THE......!!!!!??????

*Semua gambar yang ada hanyalah ilustrasi saja. Credit to the artist

Terpopuler

Comments

syafridawati

syafridawati

keren

2021-07-24

0

♕FiiStory_

♕FiiStory_

saya mampir Thor, salam kenal dari my Dream High, mampir juga ya Thor di karyaku 😊

2021-07-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!