(20) PERENCANAAN UNTUK MENGGAGALKAN RENCANA NICO
Setelah Nico berhasil menculik Fadri dan sedangkan keberadaan Tio dan Tisana yang siap menggagalkan rencana Nico tersebut.
"Sana" panggil Tio.
"Apa..?" tanya Tisana.
"Cuman manggil doang" jawab Tio yang sedang membercandakan Tisana.
"Kirain ada apa gitu kamu memanggil aku, Tio..!!" kata Tisana yang kesel sama Tio.
"Tidak boleh..?" tanya Tio.
"Terserah kamu..!" jawab Tisana.
"Tapi kenapa terserah aku, Sanaku..??" tanya Tio.
"Gak apa" jawab Tisana yang mulai dingin kembali kepada Tio.
"Kenapa kamu dingin lagi sama aku..?" tanya Tio yang bingung sama Tisana yang secara tiba-tiba menjadi dingin lagi sama dia.
"Tidak apa-apa" jawab Tisana.
"Tidak apa-apa dari mana..? itu buktinya kamu dingin lagi sama aku..!!" kata Tio yang kesel sama Tisana.
"Hahaha..!!" Tisana tertawa.
"Kenapa kamu tertawa..? tidak lucu juga..!" kata Tio.
"Jangan ngambek Tio" mata Tisana.
"( Tersipu karena ketahuan sama Tisana kalau Tio itu ngambek sama Tisana yang secara spontan atau tiba-tiba menjadi orang yang dingin ) a-aku tidak ngambek..!" pungkas Tio.
"Masa..?" tanya Tisana.
"Iya juga, aku tidak ngambek..!" jawab Tio.
"Tunggu sebentar..!" kata Tisana.
"Kamu mau kemana..?" tanya Tio.
"Kepo ( bahasa gaul dari orang yang pengen tahu )" jawab Tisana.
"Yaudah kalau begitu..!" kata Tio yang masih ngambek sama Tisana.
Keadaan Tisana yang menyiapkan sesuatu untuk Tio.
"Tio, aku sudah menyiapkan sesuatu untuk kamu, jadi kamu tidak perlu ngambek lagi sama aku" kata Tisana yang sedang menyiapkan sesuatu untuk Tio.
Setelah Tisana menyiapkan sesuatu yang spesial untuk Tio dan keadaan Tisana yang menuju ke tempat Tio berada.
"Tio, kamu pasti tidak akan ngambek lagi sama aku, aku jamin karena aku sudah menyiapkan sesuatu untuk kamu, Tio" kata Tisana.
Keadaan Tio yang penasaran Tisana sedang melakukan sesuatu yang ia tidak ketahui.
"Sana kamu kemana..? sumpah..! gua penasaran apa yang dilakukan oleh Sana..?!! apa gua cari Sana saja..? soalnya gua sedikit khawatir sama Sana, yaudah gua akan mencari Sana..!" kata Tio.
Sedangkan keadaan Tisana yang sudah sampai ke tempat Tio berada dan setelah sampai, Tisana ketemu sama Tio yang ingin mencari dirinya.
"Tio kamu mau kemana..?" tanya Tisana.
"Aku pengen mencari kamu" jawab Tio.
"Hah..! kenapa kamu mencari aku..?" tanya Tisana.
"Karena aku khawatir sama keadaan kamu, Sana" jawab Tio.
"Kenapa kamu mengkhawatirkan aku..?" tanya Tisana.
"Karena aku sayang kamu" jawab Tio yang sembari menggombali Tisana.
"( Tersipu ) A-apa..? yang benar jawabannya..!" kata Tisana.
"Itu jawabannya karena aku sayang kamu, Sana" kata Tio.
"Seterah kamu Tio" kata Tisana.
"Tapikan kenyataannya aku benar-benar menyayangimu, Sanaku" kata Tio.
"( Tersipu karena omongannya Tio ) T-tio jangan menggombali aku..!" kata Tisana yang sedang tersipu.
"Bukannya aku menggombali kamu tapi aku benar-benar menyayangi kamu, Sana" kata Tio.
"Tio" panggil Tisana.
"Ada apa..?" tanya Tio.
"Tutup mata kamu" perintah Tisana kepada Tio.
"Untuk apa..?" tanya Tio.
"Sudahlah tutup mata kamu" kata Tisana.
"Aku tidak mau" kata Tio.
"Aku saja yang memasangkan penutup mata ini kepada kamu untuk menutup mata kamu" kata Tisana.
"Harus..?" tanya Tio.
"Harus" jawab Tisana.
"Kamu diam saja Tio, tidak usah bawel..!" kata Tisana.
"Baik, aku akan diam" kata Tio.
Tisana memasangkan penutup mata supaya Tio tidak mengetahui bahwa Tisana sudah menyiapkan hal yang spesial untuk dia dan Tisana membawa Tio ke tempat yang sudah ia siapkan untuk Tio.
"Aku mau dibawa kemana..?" tanya Tio.
"Kamu tidak perlu tahu..!" jawab Tisana.
"Tapi kenapa aku tidak boleh tahu..?" tanya Tio yang penasaran ia akan dibawa kemana sama Tisana.
"Sudahlah tenang saja aku bakal membawa kamu ketempat sesuatu yang kamu suka" jawab Tisana.
"Tapi kemana..?" tanya Tio.
"Kamu ikut aku saja dan kamu pegang tangan aku erat-erat supaya aku bisa membawa kamu ke tempat yang kamu sukai" jawab Tisana.
"Baik, aku akan pegang tangan kamu erat-erat" kata Tio.
Setelah sampai ke tempat yang sudah Tisana siapkan untuk Tio.
"Sudah sampai..?" tanya Tio.
"Sudah Tio" jawab Tisana.
"Sana lepaskan penutup matanya" kata Tio.
"Iya dan lagipula aku akan melepaskan penutup mata itu" kata Tisana.
Tisana melepaskan penutup mata yang sedang dipakai oleh Tio dan Tio terkejut karena ia di bawa ke tempat yang sangat indah oleh Tisana.
"Sana, tempat ini sangat indah" kata Tio.
"Indah bukan..?" tanya Tisana yang sembari tersenyum kepada Tio.
"Indah banget Sana" jawab Tio.
"Tio" panggil Tisana.
"Apa Sana..?" tanya Tio.
"Kita main petasan yuk" ajak Tisana.
"Ayok" sahut Tio.
Mereka memainkan petasan yang sudah disiapkan oleh Tisana dan isi petasan tersebut bertulisan selamat ulang tahun Tio ( note: petasan tersebut aman karena Tisana yang bikin petasan tersebut dan makanya petasan tersebut ada tulisan berupa selamat ulang tahun Tio ).
"Happy birthday my boyfriend ( bahasa Indonesia: selamat ulang tahun pacarku )" ucap Tisana.
"Kamu ingat ulang tahun aku..?" tanya Tio yang terharu oleh kejutan yang dikasih oleh Tisana.
"Tentu saja, aku ingat Tio" jawab Tisana.
"Terima kasih Sanaku, aku senang banget sama kejutan ini" kata Tio.
"Sama-sama Tio dan lagipula kamu itu pacarku" kata Tisana.
"Aku sangat bersyukur punya pacar seperti kamu" kata Tio.
"Aku juga sangat bersyukur mempunyai pacar seperti kamu, Tio" kata Tisana.
"Kamu ingat tidak ulang tahun aku..?" tanya Tisana.
"Tentu Saja, aku ingat Sana" jawab Tio.
"Syukurlah kalau kamu ingat" kata Tisana.
"Sana" panggil Tio.
"Apa Tio..?" tanya Tisana.
"Kapan kita akan menyelamatkan Fadri dan Angelica..? dan juga bukannya rencana kita untuk menyelamatkan mereka berdua itu hari ini..?!!" tanya Tio.
"Besok saja, soalnya sekarangkan sudah malam" jawab Tisana.
"Berarti ditunda jadi besok hari begitu..?" tanya Tio.
"Iya Tio" jawab Tisana.
"Okelah kalau begitu" kata Tio.
Keesokan harinya tanggal 8 Februari 2019 tepatnya hari Jumat, Tisana dan Tio menyelamatkan Fadri dan Angelica tapi sebelum itu mereka harus belajar dahulu di sekolah-nya.
"Kenapa harus sekolah lagi..?" tanya Tio yang sedang mengeluh.
"Supaya kamu menjadi orang yang pintar" jawab Tisana.
"Aku tahu tapi kenapa harus ada sekolahan..? ( ciri-ciri orang malas untuk ke sekolah jangan di contoh teman-teman, pungkas Author )" tanya Tio.
"Seharusnya kamu bersyukur kita masih bisa bersekolah sedangkan pada zaman Indonesia dijajah oleh penjajah Belanda, rakyat Indonesia cuma bisa kerja paksa oleh penjajah Belanda dan mereka sama sekali tidak bisa bersekolah dan yang bisa bersekolah itu hanya untuk kaum bangsawan pada zaman penjajahan Belanda ( maaf kalau salah atas penjelasannya soalnya seingat author begitu, pungkas Author )" jawab Tisana.
"Iya, maaf, aku harusnya bersyukur karena aku masih bisa bersekolah" pungkas Tio.
"Yaudah kalau begitu kita masuk ke kelas saja..!" ajak Tisana.
"Baik Sanaku" kata Tio.
Setelah sampai di kelas, mereka membicarakan untuk menyelamatkan Fadri dan Angelica.
"Sana sepertinya kita harus bawa senjata" kata Tio.
"Tidak, kita tidak boleh bawa senjata, apa kamu mau masuk ke kantor polisi..?" tanya Tisana.
"Tidak mau" jawab Tio.
"Yaudah kalau kamu tidak mau masuk ke kantor polisi seharusnya kamu tidak usah bawa senjata" kata Tisana.
"Tapi kita benaran akan menyelamatkan mereka berdua pada malam hari..?" tanya Tio.
"Iya, kita akan menyelamatkan Fadri dan Angelica pada malam harinya" kata Tisana.
Bersambung~
Terima kasih sudah mampir dan membaca novel saya yang berjudul"Kisah Cinta Si Gadis Dingin" tolong dukung Author agar Author semangat updatenya, like, favorit dan votenya, terima kasih~
Salam hangat Author
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
lanjut☺️
2021-11-10
1
Neti Jalia
nyicil boom like kk🤗🙏
2021-10-28
1
🤍
Boom like 👍👍
2021-09-28
1