Kisah Cinta Si Gadis Dingin

Kisah Cinta Si Gadis Dingin

(1) PERTEMUAN

(1) PERTEMUAN

Pada suatu hari tanggal 21 Januari 2019, di keadaannya Tisana.

"Tisana, bangun nanti terlambat ke sekolahnya." teriak Lia yang sedang membangunkan Tisana.

"Sudah bangun." ucap Tisana yang dingin sama Lia.

"Yaudah, setelah selesai mandi kamu ke ruang makan untuk sarapan." pungkas Mama Lia.

"Hmm."

Setelah Tisana selesai mandi ia ke ruang makan untuk sarapan.

"Tisana, kamu baru masuk ke sekolah yang baru dan kamu, jangan tidur terlalu malam nanti kamu bisa terlambat ke sekolahnya." ucap Jaya yang menegur Tisana yang bangunnya tidak terlalu pagi.

"Iya pa." ucap Tisana.

"Yaudah ayo kita berangkat, sayang kami berangkat dulu." ucap Jaya.

"Hati-hati di jalan." ucap Lia.

"Baik Lia sayang." ucap Jaya.

Setelah sampai di sekolah, Tisana salim kepada Jaya.

"Belajar yang rajin di sekolah supaya kamu bisa membuat Papa dan Mama bangga." pungkas Jaya.

"Iya papa." ucap Tisana.

"Kalau begitu papa berangkat kerja dulu, Tisana." ucap Jaya.

"Iya, bye." ucap Tisana.

Setelah masuk ke dalam gedung sekolah dan sedangkan keadaan Tio yang sedang membawa buku.

"Sial..!, bukunya banyak banget, pandangan gua terhalang oleh buku, kalau begitu gua harus hati-hati." ucap Tio.

Tio membawa buku tersebut sampai ia tidak menyadari Tisana sedang berjalan hingga membuat Tio menabrak Tisana.

"Aduh..! gua menabrak orang." ucap Tio.

Tisana sedang membangunkan diri dari tabrakan tersebut dan karena Tio menabrak Tisana tanpa disengaja, Tio meminta maaf karena ia merasa bersalah.

"Maaf, gua tidak sengaja tabrak lu barusan dan juga lu tidak kenapa-kenapa kan..?." tanya Tio yang merasa bersalah.

Tisana hanya diam dan itu membuat Tio merasa kesal sama Tisana.

"Woy..! lu tidak sopan, kalau orang nanya itu dijawab bukan diam saja atau jangan-jangan lu tidak bisa mendengar apa yang gua ucap..?!!." ucap Tio yang sedang marah sama Tisana.

"Saya mendengarnya." ucap Tisana.

"Kenapa tadi gua tanya lu diam saja seperti orang bisu..?." tanya Tio.

"Yaudah, maaf." ucap Tisana yang sembari menjauhkan keberadaan Tio.

"Gua belum selesai bicaranya..! ahh! sudahlah mendingan gua antar ini buku." pungkas Tio

Setelah Tio selesai mengantar buku tersebut, ia menuju ke kelas dan setelah sampai di kelasnya.

"Hari ini gua sial banget dan juga gua heran ada saja orang seperti dia, sumpah itu cewe ngeselin banget..! tetapi sepertinya dia murid baru." ucap Tio.

"Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru." ucap Yasmin.

"Murid baru..?! apa jangan-jangan cewe tadi itu murid barunya..? please jangan dia murid barunya, gua tidak mau tetapi gua bisa nanya ke Bu Yasmin tentang murid baru itu..! Bu Yasmin..!." panggil Tio.

"Ada apa..?" tanya Yasmin.

"Apakah saya boleh nanya tentang murid baru itu..?." tanya Tio balik.

"Boleh." jawab Yasmin.

"Murid barunya itu seperti apa..?." tanya Tio.

"Murid baru itu, dia cewe, dia itu cantik dan pintar tetapi sayangnya dia itu orang yang dingin." jawab Yasmin.

"Dingin..?! bukannya dia itu orang yang tidak sengaja gua tabrak..?!, apa jangan-jangan murid yang Bu Yasmin maksud itu cewe yang tadi gua temuin..? tetapi belum tentu benar tebakan gua, sudahlah gua positif thinking saja." ucap Tio dalam hatinya.

"Kalau begitu Tisana silakan masuk." kata Yasmin.

Tisana masuk ke dalam kelasnya dan dia memperkenalkan dirinya dengan singkat.

"Nama saya Tisana." ucap Tisana yang sedang memperkenalkan dirinya.

"Singkat sekali Tisana perkenalannya, yaudah kalau begitu anak-anak perkenalkan diri kalian sama Tisana." kata Yasmin.

"Halo Tisana, nama aku...,"

"Aku tidak mau berteman dengan Tisana walaupun ia pintar, sangat menjijikkan berteman dengan dirinya."

"Kalau begitu kamu duduk di samping Tio, Tisana." ucap Yasmin.

"Baik." ucap Tisana.

"Tio, kamu duduk dengan Tisana." pungkas Yasmin.

"Iya Bu." ucap Tio.

"Tisana, karena Tio menjawab iya untuk duduk dengan kamu dan sekarang kamu ke tempat duduk itu." ucap Yasmin.

Tisana menuju ketempat duduknya dan setelah sampai, ia malah diejek oleh Tio.

"Ternyata lu sekelas sama gua, cewek dingin..!." ucap Tio yang sedang mengejek Tisana.

Tisana hanya diam saja dengan ejekan Tio tersebut sembari memperhatikan pelajaran yang diajarkan oleh Yasmin tetapi di keadaan Tio yang terus dicuekin oleh Tisana, lama-kelamaan Tio kesel karena dicuekin oleh Tisana sampai Tio dihukum oleh Yasmin karena ia berisik.

"Dasar gadis tuli dan dingin..!." ucap Tio yang masih mengejek Tisana.

Tisana memperhatikan pelajaran yang diajarkan oleh Yasmin.

"Tio, kamu jangan berisik di dalam kelas, kamu kira kelas ini pasar..! makanya seenaknya kamu berisik di dalam kelas..!." ucap Yasmin yang sedang marah sama Tio sembari melempar kapur ke arah Tio karena Tio berisik di dalam kelas.

"Aduuuhh..! sakit tau bu..!, Apa Ibu mengira tidak sakit kalau di lemparkan kapur..?." tanya Tio yang merasa kesakitan karena di lemparkan kapur.

"Siapa suruh kamu berisik di kelas dan terlebih lagi kamu tidak memperhatikan pelajaran yang Ibu ajari....?!!." ucap Yasmin yang marah kepada Tio.

"Iya Ibu, maaf, saya minta maaf bu atas perilaku saya." ucap Tio.

Murid-murid menertawakan Tio karena dihukum oleh Yasmin dan Tio tidak menerima dirinya ditertawakan oleh teman sekelasnya.

"Berisik kalian." ucap Tio yang sedang marah.

"Kalau begitu Tio, kamu ibu hukum keliling kan lapangan sekolah 10 kali, tidak usah pakai mengeluh, kalau kamu mengeluh ibu hukum lebih berat dari ini, kamu paham apa yang ibu maksudkan Tio...?." ucap Yasmin.

"Iya bu Yasmin saya paham maksud ibu." ucap Tio.

"Kalau begitu sekarang kamu keliling kan lapangan sekolah...!." ucap Yasmin.

"Sekarang bu..?." pungkas Tio.

"Iya, sekarang, kamu kira tahun depan apa yang ibu suruh..?! SEKARANG...!." ucap Yasmin yang marah kepada Tio.

"Baik bu." ucap Tio.

Sesampainya di lapangan.

"Capek banget! sumpah setelah mengelilingi lapangan, kenapa gua tidak kabur saja dari hukuman itu guru...?!." ucap Tio yang baru kepikiran untuk kabur dari hukuman.

"Saya pantau kamu, Tio, jangan kamu kira saya tidak pantau kamu...!."ucap Yasmin dengan tegas.

"Baru gua kepikiran pengen kabur dari hukumannya tapi orangnya sudah datang saja!, kesel banget gua.!, sumpah hari ini nasib gua sial banget dari tadi!, apalagi gua ketemu cewek ngeselin tadi pagi.!, KESEL!." ucap Tio dalam hatinya.

"Kamu jangan bengong saja Tio, CEPAT!, keliling kan lapangan kembali!." pungkas Yasmin.

"Baik bu, bentar bu, terus kalau ibu pantau saya, siapa yang mengajarkan teman sekelas...?." tanya Tio.

"Saya, kenapa kamu menanyakan tentang itu..?" tanya Yasmin kembali.

"Tidak apa-apa bu, saya cuman nanya..! apa bu Yasmin tidak capek pantau saya sambil ngajarin anak-anak sekelas..?." tanya Tio.

"Sedikit capek!." jawab Yasmin.

"Yaudah, kalau begitu ibu tidak usah pantau saya!" ucap Tio yang ingin kabur dari hukuman Yasmin.

"Jangan seenaknya saja kamu, kamu mau kabur kan dari hukuman yang saya beri ke kamu, Tio!" ucap Yasmin yang mengetahui bahwa Tio ingin kabur dari hukuman yang ia beri.

"Tidak bu, saya cuman ingin ibu istirahat dari pekerjaan bu Yasmin sebagai guru." ucap Tio.

"Yaudah kalau begitu!, lanjutkan hukuman yang ibu beri ke kamu!." ucap Yasmin.

"Baik bu!." ucap Tio.

Setelah dihukum, bel istirahat berbunyi.

Ding dong.

"Akhirnya selesai juga hukumannya, bu saya boleh pergi kan...?!, lagipula hukuman saya sudah selesai dan juga sudah jam istirahat." ucap Tio.

"Boleh Tio, asalkan kamu tidak membuat keributan di sekolah! kamu pahamkan yang ibu ucap..?!." ucap Yasmin.

"Saya paham yang ibu ucap." ucap Tio.

"Baguslah!." ucap Yasmin.

Keberadaan Tisana yang sedang di rooftop sembari memikirkan Tio yang duduk disebelahnya.

"Siapa cowok yang duduk disebelah aku...?, bodo amat ngapain aku pikirkan itu cowo..?! mendingan aku makan!." ucap Tisana yang memikirkan Tio yang duduk disebelahnya.

Keadaan Tio yang sedang berada di rooftop bersama Nico dan Fadri.

"Halo babu-babu gua." ucap Tio.

"Brengs*k lu ngatain kita babu lu!." ucap Fadri.

"Bercanda gua, jangan dianggap serius lah! oh iya kalian mau tahu gak..?!." ucap Tio yang ingin cerita soal tadi.

"Tidak!." ucap Nico dan Fadri.

"Sialan kalian..!." ucap Tio.

"Bercanda, Bambang." ucap Nico.

"Nama gua bukan Bambang tapi nama gua Tio Andransyah Putra." ucap Tio.

"Iya, yaudah terserah lu!!" ucap Nico.

"Kenyataannya nama asli gua emang Tio Andransyah Putra, Nico Prasaputra Nigono..!!" ucap Tio

"Tidak usah pakai nama lengkap gua kali..!!" ucap Nico.

"Sudah jangan ribut..!, berisik tahu !!!, emangnya lu mau cerita apa, Tio..??" tanya Fadri yang penasaran sama cerita Tio.

"Gua mau cerita masa tadi pagi......" ucap Tio yang tiba-tiba lupa dengan masalah tadi pagi.

"Terus kelanjutannya!." pungkas Fadri dan Nico.

"....,"

"Sialan! ini anak malah diam saja bukannya ngomong gitu, kelanjutannya apa?!!!." ucap Fadri dan Nico.

"Sebentar gua lagi mengingat-ngingat kejadian tadi pagi!! soalnya gua sedikit lupa." ucap Tio.

"Apa lu mengingat kejadian tadi pagi yang ingin lu ceritakan kepada kita..?." tanya Fadri.

"Sudah, tadi pagi gua ketemu sama cewek ngeselin sedunia!." ucap Tio.

"Lu bertemu dengan siapa?." tanya Fadri.

"Anak baru di kelas gua dan dia itu cewek." jawab Tio.

"Nama itu cewek siapa? dan apakah dia cewek yang cantik?." tanya Nico kepada Tio.

"Namanya Tisana, dia itu cantik tetapi dia orangnya dingin banget seperti es batu." jawab Tio.

"Apa lu serius kalau cewek itu cantik?." tanya Nico. "Apakah lu mau sama itu cewek dingin yang tidak mempunyai akhlak?!." tanya Tio kembali.

"Gua mau sama itu cewek walaupun menurut lu dia dingin tidak masalah menurut gua dan lagipula kan gua playboy! hehehe..!." jawab Nico.

"Lu jadi cowok suka banget ganti-ganti cewek, dasar playboy!!." ucap Tio.

"Tidak masalah gua playboy yang penting gua laku tidak seperti lu yang sering banyak orang takutin!." ucap Nico.

"Sialan!." ucap Tio.

"Hahaha! emang benar kata Nico lu sering buat orang ketakutan karena prilaku lu yang tidak ada akhlaknya!." sambung Fadri.

"Terus saja lu berdua tertawa, awas saja nanti gua bales lu biar tau rasa betapa menakutkannya diri gua sebagai Tio Andransyah Putra." ucap Tio.

"Kita cuman bercanda doang, Tio." ucap Fadri dan Nico.

"Yaudah, kali ini gua mengganggap omongan kalian itu hanya bercanda." ucap Tio.

"Terima kasih, Tio." ucap Fadri dan Nico.

"Hmm."

Nico: emangnya itu cewek sedingin dan secantik apa..?

Tio: pokoknya itu cewek sedingin batu es yang ditaruh di freezer kulkas!

Nico: kalau cantik nya ..?

Tio: kalau cantik lu bisa liat sendiri tapi menurut gua dia lumayan cantik

Fadri: apa jangan - jangan lu suka sama dia yah Tio...?

Tio: jangan sok tau lu Fadri!!

Nico: iya benar kata siBapak Fadri walaupun lu ketemu sama dia dengan cara saling membenci dari awal pertemuan siapa tau lu jodoh sama itu cewek walaupun dia sedingin batu es!!!

Fadri: bentar!bentar! kenapa lu manggil gua Bapak Fadri hah padahal gua masih muda , Nico!

Nico: bercanda gua !!

Fadri: yaudah oke gua anggap itu bercanda!! tapi benar sih kata Nico walaupun lu ketemu sama dia dengan cara kaya gitu tau" saja lu beneran jodoh sama tu cewek!!

Tio: mana mungkin..!!

Fadri dan Nico: mana ada yang tidak mungkin di dunia ini..!

Tio: terserah kalian saja lah!! ......!

Fadri: lu kenapa tiba" diam Tio..?

Fadri:Tio Tio Tio

Nico: coba kita lihat dia memperhatikan ke arah mana ..? cewek?

Tio: guys nah itu cewek yang gua bicarain sama lu berdua

Fadri: jadi dia orang yang lu bicarain ke kita !!

Nico: cantik juga itu cewek walaupun keliatan dingin gua deketin gak ya..? ( tapi sepertinya Tio suka sama gadis itu ) dalam hati Nico

Tio: woy cewek dingin!!

Tisana: ( diam )

Tio: tidak dengar ya lu..?

Lama kelamaan Tio mendekati Tisana , suara jalan kaki :Tap Tap Tap

Tio: woy cewek dingin , tadi di kelas nama lu siapa ..?

Tisana: ( diam )

Tio: nama lu siapa? lu tidak punya mulut ya tinggal jawab saja susah ( kesel sama Tisana )

Tisana: Tisana

Tio: oh iya , itu nama lu..? nama lu Tisana yang berarti mempesona dan menawan tapi kenapa lu punya nama yang artinya bagus tapi kepribadian lu kaya es batu..?

Tisana: orang tua saya yang menamakan saya

Tio: gua heran saja sama orang tua lu!

Tisana: ( pergi menjauhi Tio )

Tio: lu mau kemana , Tisana?

Tisana: kelas

Ding Dong Ding Dong , bel masuk kelas

Tio: urusan kita belum selesai Tisana ..!!!

Tisana: ( pergi ke kelas )

Fadri: Tio kenapa lu begitu membenci Tisana ??

Tio: bukan masalah lu Fadri

Nico: yaudah yok teman" kita masuk kelas saja daripada di omelin sama guru!!

Tio dan lain": yok

Setelah sampai di kelas

Guru Yasmin: ok semuanya duduk yang rapi pokoknya tidak boleh ada yang masih berdiri!!

Guru Yasmin: ( mengajar )

Tio: Tisana

Tisana: ( melihat ke arah Tio )

Tio: Gua minta maaf ya sama lu Tisana

Tisana: saya maafin kamu

Tio: serius…?

Tisana: iya

Tio: terima kasih Tisana ( wajahnya Tio mendekati wajahnya Tisana )

Tisana: ( berdebar - berdebar )

Bersambung~

Terima kasih sudah mampir dan membaca novel saya yang berjudul "Kisah Cinta Si Gadis Dingin" tolong dukung Author agar Author semakin semangat uploadnya, like, favorit dan votenya, terima kasih~

Salam hangat Author

Terpopuler

Comments

Emia Pepayosa

Emia Pepayosa

semangat kk, aku udh mampir

2022-11-28

0

༄༅⃟𝐐Vee_hiatus☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

༄༅⃟𝐐Vee_hiatus☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

bener kata nico tio dari benci ntar jadi cinta, tisana juga berdebar deket kamu tio walau masih jaim sekarang

2022-09-19

0

Kaisar Naga

Kaisar Naga

hei

2022-08-14

2

lihat semua
Episodes
1 (1) PERTEMUAN
2 (2) PDKT
3 (3) MENEMBAK BAGIAN 1
4 (4) MENEMBAK BAGIAN 2 [ END ]
5 (5) PERCOBAAN
6 (6) PERCOBAAN BAGIAN 2
7 (7) PERCOBAAN BAGIAN 3
8 (8) PERCOBAAN [ END ]
9 (9) PACARAN
10 (10) PERENCANAAN
11 (11) KEJAHATAN
12 (12) PENGELUARAN NICO 1
13 (13) PENGELUARAN NICO 2
14 (14) PENGELUARAN NICO [ END ]
15 (15) MARAH
16 (16) JAWABAN
17 (17) PENCULIKAN FADRI 1
18 (18) PENCULIKAN FADRI 2
19 (19) PENCULIKAN FADRI [ END ]
20 (20) PERENCANAAN UNTUK MENGGAGALKAN RENCANA NICO
21 (21) PENGGAGALAN RENCANA NICO 1
22 (22) PENGGAGALAN RENCANA NICO 2
23 (23) PENGGAGALAN RENCANA NICO 3
24 (24) PENGGAGALAN RENCANA NICO [ END ]
25 (25) Nico Di Penjara
26 (26) Nico di perintah oleh Haris
27 (27) Nico Kalah dalam Perjanjian
28 (28) Nico Menjadi Budak Haris
29 (29) Visual Tokoh
30 (30) Tisana Mempunyai Mimpi
31 (31) Nico ke Tempat Pengadilan
32 (32) Hakim Memutuskan Nico Masuk ke Lapas Remaja
33 (33) Yasmin Latah
34 (34) Fauzal Kembali ke Jakarta
35 (35) Tisana Bertemu Dengan Fauzal
36 (36) Tisana Diperlakukan Kasar Sama Fauzal
37 (37) Tisana Melarikan Diri Dari Rumah 1
38 (38) PENGUMUMAN
39 (39) Tisana Melarikan Diri Dari Rumah 2
40 (40) Mencari Keberadaan Tisana 1
41 (41) Mencari Keberadaan Tisana 2
42 (42) Meminta Bantuan Polisi Untuk Mencari Tisana
43 (43) Fadri dan Angelica Dijodohkan!!
44 (44) Tisana Menampar Tio
45 (45) Kecelakaan
46 (46) Masa Lalu Tio
47 (47) Fauzal Mencelakai Tisana.
48 (48) Nico Suka Sama Angelica!!!
49 (49) Tisana Mempunyai Rencana Untuk Membalas Perilaku Fauzal Kepadanya
50 (50) Tiana Penasaran Akan Rencana Tisana
51 (51) Rencana Tisana Berhasil dan Rencana Fauzal Gagal Untuk Mencelakai Tisana
52 (52) Menusuk Dirinya Sendiri
53 (53) Ini Adalah Kematian yang Gua Inginkan, Tisana
54 (54) Isi Surat Dari Fauzal
55 (55) Angelica dan Fadri Akan Segera Dipertemukan
56 (56) Angelica Terkejut Bahwa Fadri Orang Yang Dijodohkan Oleh Orang Tuanya
57 (57) Angelica Tahu Tentang Utang Farel
58 (58) Memutuskan Cara Untuk Membayar Utangnya
59 (59) Kenyamanan.
60 (60) Salah Jadwal Sekolah
61 (61) Puisi Untuk Istriku Tersayang
62 (62) Singa Betina Marah
63 (63) Bermimpi
64 (64) Aku Nyaman Sama Kamu
65 (65) Aku Sangat Mencintaimu
66 (66) Mantan Itu Hanya Sebuah Sampah
67 (67) Tidak Disetujui
68 (68) Ikatan Kita Terputus
69 (69) Perjalanan Baru Dimulai [S2]
70 (70) Ku Bersyukur Bisa Satu Jurusan Bersamamu [S2]
71 (71) Dimarahin Oleh Dosen [S2]
72 (72) Dihukum [S2]
73 (73) Nico Galau [S2]
74 (74) Saling Menjaga [S2]
75 (75) Hanya Sekedar Pengumuman
76 (76) Candra, Si Pengidap Kanker [S2]
77 (77) PMS [S2]
78 (78) Lu Musuh Gua, Candra [S2]
79 (79) Aku Merindukanmu [S2]
80 (80) Aku Sayang, Bang Candra! [S2]
81 (81) Amarah [S2]
82 (82) Aku Harus Terpaksa Mengikhlaskan Mu [S2]
83 (83) Diriku Gagal Menjadi Sayap Pelindung Mu [S2]
84 (84) Keluarga Cemara Ku Runtuh Hanya Karena Satu Orang [S2]
85 (85) Trauma [S2]
86 (86) Menerima Rujukan Dengan Perasaan Saling Mencintai [S2]
87 (87) Dua Manusia Yang Saling Jatuh Hati [S2]
88 (88) Kerinduan dan Mengejek Sang Mantan [S2]
89 (89) Kejar-Kejaran [S2]
90 (90) Akasuki Chiye [S2]
91 (91) Khawatir [S2]
92 (92) Muhammad Putra Agung Wijayanto [S2]
93 (93) Korban Pelecehan [S2]
94 (94) Berkata Jujur Itu Lebih Baik [S2]
95 (95) Aku Harus Bisa Menerima Kenyataan [S2]
96 (96) Aku Masih Mencintaimu [S2]
97 (97) Aku Sayang Padamu, Sahabatku [S2]
98 (98) Tidak Jadi Mengikhlaskan Dirimu [S2]
99 (99) Pembullyan (Part 1) [S2]
100 (100) Pembullyan (Part End) [S2]
101 (101) Wanita Bengis [S2]
102 (102) KUHP Pasal 285 [S2]
103 (103) Psikiater [S2]
104 (104) Penangkapan Akasuki [S2]
105 (105) Sidang Pemutusan [S2]
106 (106) Salting [S2]
107 (107) Kabur [S2]
108 (108) Tatapan Menakutkan [S2]
109 (109) Mulainya Rasa Obsesi [S2]
110 (110) Meminta Bantuan Mafia [S2]
111 (111) Takut Mama Marah [S2]
112 (112) I'm Jealous [S2]
113 (113) Membaca Doa Makan [S2]
114 (114) Mencoba Berteman [S2]
115 (115) Uncertain Hopes and Hurt Me [S2]
Episodes

Updated 115 Episodes

1
(1) PERTEMUAN
2
(2) PDKT
3
(3) MENEMBAK BAGIAN 1
4
(4) MENEMBAK BAGIAN 2 [ END ]
5
(5) PERCOBAAN
6
(6) PERCOBAAN BAGIAN 2
7
(7) PERCOBAAN BAGIAN 3
8
(8) PERCOBAAN [ END ]
9
(9) PACARAN
10
(10) PERENCANAAN
11
(11) KEJAHATAN
12
(12) PENGELUARAN NICO 1
13
(13) PENGELUARAN NICO 2
14
(14) PENGELUARAN NICO [ END ]
15
(15) MARAH
16
(16) JAWABAN
17
(17) PENCULIKAN FADRI 1
18
(18) PENCULIKAN FADRI 2
19
(19) PENCULIKAN FADRI [ END ]
20
(20) PERENCANAAN UNTUK MENGGAGALKAN RENCANA NICO
21
(21) PENGGAGALAN RENCANA NICO 1
22
(22) PENGGAGALAN RENCANA NICO 2
23
(23) PENGGAGALAN RENCANA NICO 3
24
(24) PENGGAGALAN RENCANA NICO [ END ]
25
(25) Nico Di Penjara
26
(26) Nico di perintah oleh Haris
27
(27) Nico Kalah dalam Perjanjian
28
(28) Nico Menjadi Budak Haris
29
(29) Visual Tokoh
30
(30) Tisana Mempunyai Mimpi
31
(31) Nico ke Tempat Pengadilan
32
(32) Hakim Memutuskan Nico Masuk ke Lapas Remaja
33
(33) Yasmin Latah
34
(34) Fauzal Kembali ke Jakarta
35
(35) Tisana Bertemu Dengan Fauzal
36
(36) Tisana Diperlakukan Kasar Sama Fauzal
37
(37) Tisana Melarikan Diri Dari Rumah 1
38
(38) PENGUMUMAN
39
(39) Tisana Melarikan Diri Dari Rumah 2
40
(40) Mencari Keberadaan Tisana 1
41
(41) Mencari Keberadaan Tisana 2
42
(42) Meminta Bantuan Polisi Untuk Mencari Tisana
43
(43) Fadri dan Angelica Dijodohkan!!
44
(44) Tisana Menampar Tio
45
(45) Kecelakaan
46
(46) Masa Lalu Tio
47
(47) Fauzal Mencelakai Tisana.
48
(48) Nico Suka Sama Angelica!!!
49
(49) Tisana Mempunyai Rencana Untuk Membalas Perilaku Fauzal Kepadanya
50
(50) Tiana Penasaran Akan Rencana Tisana
51
(51) Rencana Tisana Berhasil dan Rencana Fauzal Gagal Untuk Mencelakai Tisana
52
(52) Menusuk Dirinya Sendiri
53
(53) Ini Adalah Kematian yang Gua Inginkan, Tisana
54
(54) Isi Surat Dari Fauzal
55
(55) Angelica dan Fadri Akan Segera Dipertemukan
56
(56) Angelica Terkejut Bahwa Fadri Orang Yang Dijodohkan Oleh Orang Tuanya
57
(57) Angelica Tahu Tentang Utang Farel
58
(58) Memutuskan Cara Untuk Membayar Utangnya
59
(59) Kenyamanan.
60
(60) Salah Jadwal Sekolah
61
(61) Puisi Untuk Istriku Tersayang
62
(62) Singa Betina Marah
63
(63) Bermimpi
64
(64) Aku Nyaman Sama Kamu
65
(65) Aku Sangat Mencintaimu
66
(66) Mantan Itu Hanya Sebuah Sampah
67
(67) Tidak Disetujui
68
(68) Ikatan Kita Terputus
69
(69) Perjalanan Baru Dimulai [S2]
70
(70) Ku Bersyukur Bisa Satu Jurusan Bersamamu [S2]
71
(71) Dimarahin Oleh Dosen [S2]
72
(72) Dihukum [S2]
73
(73) Nico Galau [S2]
74
(74) Saling Menjaga [S2]
75
(75) Hanya Sekedar Pengumuman
76
(76) Candra, Si Pengidap Kanker [S2]
77
(77) PMS [S2]
78
(78) Lu Musuh Gua, Candra [S2]
79
(79) Aku Merindukanmu [S2]
80
(80) Aku Sayang, Bang Candra! [S2]
81
(81) Amarah [S2]
82
(82) Aku Harus Terpaksa Mengikhlaskan Mu [S2]
83
(83) Diriku Gagal Menjadi Sayap Pelindung Mu [S2]
84
(84) Keluarga Cemara Ku Runtuh Hanya Karena Satu Orang [S2]
85
(85) Trauma [S2]
86
(86) Menerima Rujukan Dengan Perasaan Saling Mencintai [S2]
87
(87) Dua Manusia Yang Saling Jatuh Hati [S2]
88
(88) Kerinduan dan Mengejek Sang Mantan [S2]
89
(89) Kejar-Kejaran [S2]
90
(90) Akasuki Chiye [S2]
91
(91) Khawatir [S2]
92
(92) Muhammad Putra Agung Wijayanto [S2]
93
(93) Korban Pelecehan [S2]
94
(94) Berkata Jujur Itu Lebih Baik [S2]
95
(95) Aku Harus Bisa Menerima Kenyataan [S2]
96
(96) Aku Masih Mencintaimu [S2]
97
(97) Aku Sayang Padamu, Sahabatku [S2]
98
(98) Tidak Jadi Mengikhlaskan Dirimu [S2]
99
(99) Pembullyan (Part 1) [S2]
100
(100) Pembullyan (Part End) [S2]
101
(101) Wanita Bengis [S2]
102
(102) KUHP Pasal 285 [S2]
103
(103) Psikiater [S2]
104
(104) Penangkapan Akasuki [S2]
105
(105) Sidang Pemutusan [S2]
106
(106) Salting [S2]
107
(107) Kabur [S2]
108
(108) Tatapan Menakutkan [S2]
109
(109) Mulainya Rasa Obsesi [S2]
110
(110) Meminta Bantuan Mafia [S2]
111
(111) Takut Mama Marah [S2]
112
(112) I'm Jealous [S2]
113
(113) Membaca Doa Makan [S2]
114
(114) Mencoba Berteman [S2]
115
(115) Uncertain Hopes and Hurt Me [S2]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!