Selesai dengan akat nikah, Adnan dan Hilary bersama masuk kedalam kamar hotel untuk beristirahat sejenak, sebelum menuju ke tempat resepsi.
Adnan masuk kekamar mandi untuk membasuh wajahnya, sedangkan Hilary duduk didepan meja rias melepas pernak pernik di hijabnya.
Beberapa saat kemudian Adnan keluar dengan handuk kecil mengusap wajahnya, resepsi pernikahan dimulai habis sholat Dzuhur, masih ada waktu beberapa jam untuk beristirahat.
Baik Adnan maupun Hilary sama sama merasa canggung, Adnan melewati Hilary dan duduk di pinggir ranjang.
Sedangkan sama dengan Adnan,entah mengapa Hilary kehilangan suaranya, yang biasanya selalu nyerocos, hanya untuk menyapa suaminya saja gerogi, hehehe maklum pasutri baru.
Adnan melihat istrinya yang nampak kesulitan untuk menurunkan resleting baju dibagian belakang punggungnya.
Adnan hendak bertanya namun Hilary duluan bicara.
"Mas..!!! bisa bantu saya buka resleting baju..?? "
Hilary menoleh menghadap Adnan.
Adnan berdiri menghampiri Hilary, pandangannya jatuh kedepan cermin yang menggambarkan 2 bayangan berbeda, satunya tampak gagah dan satunya cantik dan anggun.
Hilary mendongak menatap wajah Adnan, kaki kaki yang kini bersetatus sebagai suaminya,dan dengan perlahan Hilary berdiri membelakangi suaminya.
Adnan menatap resleting baju Hilary yang terselip benang, yang membuatnya sedikit macet, perlahan Adnan menguraikan benang yang terselip disela sela resleting baju Hilary, Namun meski sudah terbebas dari selipan benang Adnan masih kesulitan menurunkannya.
Hilary, mencuri curi pandang wajah suaminya dibayangkan cermin, gagah dan tampan kata yang pas menurut Hilary.
Adnan masih berkutat di balik punggung Hilary, hingga Adnan berinisiatif untuk memberi sedikit oil untuk memudahkan turunnya resleting.
Apa anty punya Beby oil atau minyak zaitun..??"
Hilary mengangguk dan berjalan menuju tas kecil di atas ranjang , diambilnya botol mini minyak zaitun yang masih bersegel, di ulurkan kearah Adnan.
Adnan membuka nya dan meneteskan beberapa tetes di atas rel resleting baju Hilary, dan kemudian menariknya perlahan lahan, akhirnya sangking lancarnya Adnan kebablasan hingga ujung resleting yang dibukanya.
Secara otomatis Adnan sedikit menunduk,hingga tanpa sadar pandanganya tertuju kearah pinggang ramping Hilary yang telah Adnan turunkan resleting nya.
Adnan menjadi gugup dan salah tingkah,namun Adnan mencoba rileks, Adnan memutar tubuh wanita yang kini telah halal Adnan pandangi.
Adnan menuntun sang istri menuju ranjang, keduanya, duduk berhadapan, Adnan menyentuh puncak kepala Hilary seraya berdo'a.
"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan yang Engkau ciptakan padanya, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang Engkau ciptakan "
Setelahnya, Adnan mengecup kening Hilary dengan sayang, Tanpa keduanya sadari wajah mereka sama sama bersemu merah.
"Gantilah bajunya, kita istirahat sebentar." ucap Adnan menghilangkan keheningan.
Hilary hanya mengangguk dan berlalu kedalam kamar mandi.
.
.
Keluar dari kamar mandi Hilary berjalan menuju ranjang , tempat sang suami berbaring, Hilary melihat Adnan yang sudah terlelap, wajah tampannya terlihat lebih tampan, tanpa sadar Hilary tersenyum.
Perlahan Hilary merebahkan tubuhnya di samping sang suami , mengulurkan tangannya, memberikan diri memeluk tubuh Adnan.
Perlahan mata cantiknya ikut masuk kedalam indahnya mimpi, Adnan membuka kedua matanya, pandangannya tertuju pada lengan istrinya yang melingkar di atas perutnya.
Adnan yang mendengar suara pintu terbuka, menutup matanya, pura-pura tertidur, menunggu apa reaksi yang akan Hilary lakukan.
Adnan ingin tahu maukah Hilary tidur seranjang bersamanya..?? dan kini Adnan telah mendapatkan jawabannya, bukan hanya sekedar mau tidur seranjang bersamanya, bahkan Hilary mau memeluknya, senyum Adnan terbit.
Adnan melihat wanita cantik yang telah memenuhi hatinya, mengecup kepala sang istri yang masih tertutup hijab dan memeluk sayang istrinya, sekilas bayangan pinggang ramping Hilary, melintas di kepalanya, membuatnya ingin segera memiliki Hilary seutuhnya, Namun Adnan bersabar, setidaknya sampai selesai acara resepsi pernikahan, Adnan akan berusaha untuk menahannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 264 Episodes
Comments
Magda Nuraini Nursyirwan
MasyaAllah indahnya Yaa Robb 💝🎊
2022-08-23
0
Reyns
wiiiihhhh....ini ni namanya DAHSYAT!! author hebriing....saya sukaaaa... 👍👍👍
2021-09-04
0
Heny Ekawati
hhhhh
2021-06-30
0