"Ton tolong bantu saya berwudhu saya mau sholat, sebentar lagi masuk waktu magrib". ucap Adnan.
Anton mendudukan Adnan ke kursi roda dan segera mendorong Adnan ke kamar mandi, dua sahabat itu bersendau gurau melepas rindu.
Sedang dari arah luar Hilary dan 2 perawat berkunjung ke ruangan Adnan hendak mengecek kondisi Adnan. sampai di ruangan Adnan Hilary melihat ranjang pasien kosong. namun dia mendengar suara dari arah kamar mandi. sedikit was was Hilary menunggu, Adnan sudah sadar apa dia sedang membersihkan diri bersama kariawan yang tadi siang mengantarnya gumam . Hilary mendengar samar samar Adnan berbicara bersama seorang pria.
Ceklek'
Pintu kamar mandi terbuka dan muncul sosok adnan dan Anton.
"Dokter Anton.!!" sapa Hilary.
"Maaf saya kira Dokter tidak sedang bertugas, jadi saya bermaksud untuk memeriksa keadaan pasien".
Adnan yang merasa sudah lebih baik' mencoba mengayuh kursi roda nya, Namun Anton segera melarang, "jangan buru-buru belum masuk waktu."
"Bukan Hilary, saya memang tidak ada jam kerja hari ini, lakukanlah pemeriksaan, saya disini sebagai pengunjung yang datang menjenguk sahabat saya."
Hilary mencerna ucapan Anton, benarkah Adnan Dan Anton bersahabat..??
"Silahkan Hilary, sebentar lagi pasien istimewa mu ini akan melaksanakan sholat, apa kamu tidak berniat sholat bersama..?? mungkin dengan kamu berubah menjadi Hilary yang Sholehah Adnan akan segera menghalalkan mu!!" .goda Anton pada sahabat dan rekan kerjanya itu.
Hilary yang mendengar Anton mengoda mereka, hanya tersenyum.
Beda dengan Adnan yang langsung mendengus, "Kalo seseorang mau berubah, berubah karena niatnya untuk Allah, jangan karena orang lain, kekaguman kepada Allah tidak sama dengan kekaguman kita pada mahluknya yang terkadang yang dibanggakan bisa menjadi yang paling mengecewakan, Unjung-ujungnya iman nya goyah trus ya kalo cuma kembali seperti sifatnya semula kalo malah lebih parah?? jadiiiiiii jgn berubah karena kekaguman pada seseorang, berubahlah karena Allah semata..."
Adnan mengatakan itu namun matanya melirik ke arah Anton.
Anton memutar bola matanya malas
"CK gue masih punya iman, gue masih tau akan kewajiban gue , gue cuma gak terlalu mendalami saja, percuma dalam, banyak faham ujung ujungnya menyakiti".
Hilary yang tidak tau arah pembicaraan Adnan dan Anton hendak keluar, Namun Anton mencegah nya dan meminta Hilary melaksanakan tugasnya.
Hilary mendekati Adnan, menempelkan Stetoskop ke dada Adnan, Hilary bisa mendengar dengan jelas gemuruh jantung Adnan, Namun dia juga tidak kalah dag Dig dug dari Adnan, malahan Hilary merasa justru dialah yang harusnya di periksa.. Hilary menyuntikkan cairan kedalam infus Adnan dan menanyakan keluhan Adnan.
"Apa ada keluhan Pak"?
Adnan susah payah menelan air liurnya sendiri
Ketika Hilary bertanya dengan suara lembutnya, sebenarnya memang Hilary hanya mencoba profesional, karena saat ini dia berhadapan dengan seorang pasien. kan tidak mungkin dia bertanya seperti byasanya yang khas dengan Loe gue and hehe. Sementara itu, Adnan justru gelisah karena dia berfikir suara Hilary sangatlah lembut seperti mendayu.
Yaa itu yang dirasakan Adnan mungkin karena dia terbiasa mendengar Hilary yang biasanya suaranya non formal dan lagi sedikit cengengesan..rasanya Adnan tidak rela suara Hilary dinikmati puluhan bahkan ratusan pasien laki-laki,(nah lhoo muncul sifat over protektif nya, masih bukan siapa-siapa lhoo Hilary nya bang-bang)
Syekh Wahbah az-Zuhayli dalam kitab al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh menulis bahwa suara perempuan menurut mayoritas ulama bukan aurat karena para sahabat mendengarkan para istri Rasulullah SAW untuk memahami hukum agama.
Tetapi (laki-laki) diharamkan mendengarkan suara perempuan dengan merdu dan lagu meskipun hanya membaca Alquran karena khawatir fitnah. Ulama Hanafiyah mengungkapkan, suara perempuan bukan aurat.
Mayoritas ulama memandang suara perempuan tidak termasuk sebagai aurat. Namun jika suara yang dikeluarkan dapat menimbulkan hal-hal buruk atau mudharat, dibuat mendayu-dayu, maka suara perempuan menjadi haram untuk didengar banyak orang.
"Oh anu Saya baik'"
"Apa sudah tidak ada pusing Pak"??
"Saya pusing karena cara bicaramu berubah , seolah kamu tidak mengenali saya??" tiba-tiba Adnan menjawab dengan ketus dan tambah lagi apa coba maksud nya seolah tidak mengenali, bukankah Hilary sedang jam kerja, berarti saat ini hubungan mereka adalah dokter dan pasien.
mendengar jawaban Adnan. Anton dan Hilary saling pandang, Namun sebelum Anton keluar dia membisikkan sesuatu pada Hilary
"Efek rindu" akhirnya dia hendak berlalu keluar.
"Gue mau ke Madjid dulu Bro assalamualaikum..!!" pamitnya pada Adnan sebelum pintu tertutup.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 264 Episodes
Comments
ani nurhaeni
Adnan gelisah uwuuu bngt yaa
🤭🤭🤭
cuma denger suara lembuut aja udah segitunya
2021-12-16
0
Nani Evan
disini walaupun novel tp ada bisa nambah ilmu ke agamaan bagi saya sebagai pembaca.
2021-04-28
8
Asri
lucu, efek rindu 🤭
2021-04-20
5