"Waalaikumsalam warahmatullahi wa barakatuh"
ke empat orang dalam ruangan Adnan menjawab.
"Baik pak Adnan 'kami harus memeriksa pasien lainnya"
Tentunya Hilary tidak menanggapi sifat Adnan yang seolah olah marah denganya, selain masih jam kerja Hilary didampingi 2 suster yang ikut mendengar pembicaraan mereka.
"Bisa panggilkan perawat laki laki-saya ingin berwudhu kembali"
"Saya tidak menyentuh anda secara langsung pak kenapa anda mau berwudhu kembali?? saya hanya menempelkan Stetoskop saya di dada anda yang tertutup kemeja dan saya juga memakai sarung tangan." protes Hilary.
"Tolong panggikan saja sus, Dan boleh minta tolong pinjam changer.??, ponsel saya mati."
"Ambilkan changer saya saja sus" Hilary hendak berlalu, Namun Adnan memanggil namanya.
"Hila berapa tahun saya harus menunggu..?"
Hilary berbalik menghadap Adnan kembali "Menunggu apa pak?!"
"Berapa tahun lagi pendidikan spesialis kamu
selesai??"
"Maaf pak kenapa bapak menanyakan perihal Pendidikan saya??"
"Karena saya ingin mengajakmu ta'aruf Hila, dan waktu ta'aruf tidak boleh terlalu lama dengan waktu khitbah. saya tidak mau merugikan kamu".
Jawaban Adnan sukses membuat pipi Hilary merah merona, sebenarnya dia tidak begitu faham akan istilah istilah yang di katakan Adnan padanya namun mendengar kata ta'aruf itu kan cukup populer pasti dia sedikit tau maksud dari Adnan.
"Jadi"Adnan kembali bertanya.
"Masa Internship berlangsung 1th pak dan saya baru 1 bulan menjalankan internship saya".
"Apa untuk menjadi dokter spesialis kamu masih harus menempuh pendidikan kembali..??"
"Yaa butuh waktu 4 s/d 6th tergantung dari bidang apa yang akan saya ambil. Setelah lulus dari Pendidikan dokter spesialis, saya akan menyandang gelar tambahan di belakang nama saya misalnya Sp.A untuk spesialis Anak dan Sp.BS untuk spesialis Bedah Saraf."
Adnan sendiri tidak begitu mengerti tentang ilmu kedokteran, jadi dia hanya mendengarkan, setelah penjelasan Hilary Adnan sedikit ragu untuk melangkah, dia juga memikirkan perihal orang tua Hilary akankah setuju andaikan Dia bermaksud ingin meng khitbah Hilary.
Lantas ketika orang tua Hilary setuju, sanggup kah Dia menanti Hilary menyelesaikan pendidikannya?? jikalau Hilary tidak melanjutkan studinya akankah dia tega menghancurkan cita cita Hilary..?? dengan kata lain, justru dia merasa menjadi orang yang egois.
"Ada apa, kenapa bapak melamun??"
"Dimana kedua orang tua kamu sekarang ini??"
"Jerman, Papa dan mama masih mengembangkan bisnis mereka di sana"
Lagi Adnan dilanda kegalauan, orang tua Hilary adalah pembisnis besar, Bahkan mereka memiliki usaha di negeri orang, Apakah mereka akan setuju setuju saja Hilary menikah dengan nya.
Kali ini justru Adnan yang merasa kurang segala-galanya dari Hilary, Dan sebelum Adnan menanyakan sesuatu lagi , perawat laki-laki sudah datang dari luar
"Maaf lama pak 'tadi kami membantu membawa pasien ke ruang CT scan"
Akhirnya Hilary dan kedua perawat pamit keluar dari kamar Adnan.
Hilary tidak berhenti tersenyum..
"Cieee yang lagi kasmaran" goda 2 perawat yang bersama Hilary.
"Eh, hari apa byasanya para staf rumah sakit mengikuti kajian Islamiah di masjid rumah sakit.
"Biasanya Sabtu Dok, yang sering mengisi kajian dokter Diana dan ustadz yang sengaja dihadirkan kalau pas ustadzh Diana tidak bisa hadir atau pas lagi ada jam kerja."
"Jadi dokter Diana itu ustadzah..??"
"Iya Dok. selain Dokter Diana adalah Dokter spesialis anak beliau juga seorang ustadz.
Dalam hati Hilary tumbuh kekaguman dengan sosok Dokter anak yang selain cantik sekalinya dia juga memiliki sisi lainnya."kenapa gue gak coba jadi seperti Dokter Diana??.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 264 Episodes
Comments
ani nurhaeni
next
2021-12-16
0
Jesirio 2328
di tunggu kelanjutan nya
2021-01-21
2