Disaat Adnan akan membuka mulutnya ketukan pintu membuatnya mengurungkan niatnya.
Kepala Anton muncul dibalik pintu.
"Haloooo...waktu kalian habis, astagaaa kalian terlalu lama berduaan di dalam ruangan, apa yang terhormat ustadz Adnan melupakan tujuannya ke sini..??" cerocos Anton yang menghampiri Adnan dan hilary.
Hilary tertawa kecil, Tapi tidak dengan Adnan yang menatap sang sahabat jengah.
"CK' bahkan kamu yang membawaku kemari , padahal tidak ada luka serius di kepala Bapak, kamu ngarang cerita kalo keadaan bapak cukup serius" keluh Adnan pada Anton.
"Ya'ya'ya' memang gue yang ajak Loe kemari biar Loe bisa ketemu sama si Doi, Tapi jangan Loe lupain gue yang jadi jamur tiram putih di depan ruangan ini" keluh Anton.
Adnan mendengus mendengar keluhan Anton.
"Jadi jamur, ya jamur ajah!! kenapa pake tiram putih dibawa bawa juga..??
"Ho,ho,ho, lihat kearah gue Broo..!! gue sangat tampan dengan jas dokter gue yang menambah kadar kegantengan gue, tega amat Loe biarin gue kelamaan diluar, mungkin bagi yang lain jamuran ya jamuran saja , tapi bagi Dokter tampan, tajir, berbakat, berkharisma, kayak gue kalo jadi jamur beda spesiesnya."
Hilary tidak bisa menahan tawanya, Ia merasa perdebatan 2 orang yang didepannya ini sangat tidak bermutu dan sangat konyol.
Anton dan Adnan yang sadar ada Hilary di antara mereka merasa malu dengan tingkah konyol mereka di depan Hilary.
"Eh maaf ya Hilary, kita bikin keributan di ruangan Loe...,memang sahabat gue ini kurang memahami bahasa manusia ganteng kaya gue, makanya musti dijelasin dulu" Anton memberi penjelasan pada Hilary dengan senyum Pepsodent.
Adnan hanya menghela nafas panjang dan segera pamit kembali ke ruang rawat sang Bapak, mengabaikan tingkah clengekan dari Anton.
Adnan sampai melupakan jawaban yang akan diberikan kepada Hilary, kakinya melangkah menuju kamar rawat sang Bapak, Adnan ingin memberitahukan kepada orang tuanya perihal wanitanya, yang ingin segera Ia khitbah.
Adnan membuka pintu kamar rawat Bapak nya, Adnan melihat Ibunya yang sedang menyiapkan makanan untuk sang Bapak.
"Bu kenapa tidak istirahat saja, Ibu harus banyak istirahat dulu."
"Ibu sudah gak apa-apa Le.. Alhamdulillah Ibu sama bapak masih diberikan kesempatan sama Allah."
Bapak Adnan sudah sadar beliau hanya tersenyum.
"Pak, Bu, Adnan ingin meng khitbah seseorang, Nanti kalo bapak sudah sehat, Adnan mau didampingi."
Sang Ibu langsung memeluk Adnan.
"Waaaahh Alhamdulillah le... Ibu seneng gak lama punya mantu, lha terus Manaaa calon mantu Ibu kok gak diajak jengukin bapakmu??, apa mantu Ibu juga keturunan Jawa kayak kamu Lee??"
Adnan hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal merasa bingung menjawab pertanyaan sang Ibu, Adnan saja lupa menanyakan apakah orang tua Hilary sudah berada di Indonesia, aaaahhh, bahkan tadi Adnan belum menjawab pertanyaan Hilary tentang lamarannya.
"Assalamualaikum" suara yang familiar untuk Adnan masuk kedalam ruang rawat sang Bapak.
Adnan menjawab salam Hilary bersama dengan kedua orangtuanya.
Hilary melakukan tugasnya sebagai seorang Dokter, memeriksa keadaan pasien yang tidak lain adalah bapak Adnan.
Adnan meminta Hilary untuk duduk dulu, kedua orang tua Adnan saling pandang mungkin merasa heran kenapa Adnan berani menyuruh seorang Dokter untuk duduk.
"Pak, Bu ini adalah Hilary orang yang ingin segera Adnan khitbah, dan Hilary saya menjawab yes atas pertanyaan kamu' Dan kapan saya bisa menemui orang tuamu untuk meminta Restu."
Hilary tersenyum manis menatap wajah kedua orang tua Adnan
"Pak, Bu saya adalah Hilya Aisha, saya bekerja di rumah sakit ini!!" Hilary menyalami kedua orang tua Adnan.
Ibu Adnan terlihat sangat bahagia mengetahui wanita yang akan di khitbah oleh sang anak bagaimana tidak, Hilary yang Sangat cantik dan seorang Dokter, Dan sepertinya wanita Sholehah.
"Orang tua saya bulan depan akan pulang ustadz, ungkap Hilary pada Adnan."
"Memangnya dimana orang tuamu nak..?? " tanya Ibu Adnan pada Hilary.
"Ibu dan bapak saya sedang ada urusan ke Inggris Bu." jawab Hilary sopan.
"Waaahh berarti Ibu dan Bapak nak Hilary bisa bicara bahasa Inggris dong..??"
Hilary hanya tersenyum sedangkan Adnan salah tingkah dengan perilaku sang Ibu yang nampak sedikit kampungan.
"No what what, nak Hilary, Nanti kami datang kalau Bapak dan Ibu nak Hilary sudah datang".
Hilary terkekeh kecil mendengar jawaban calon Ibu mertuanya, jawaban no what what pasti di artikan tidak apa-apa, oleh sang Ibu. no (tidak) sedangkan what (apa) jadi beliau sangka no what what adalah bahasa Inggris tidak apa-apa.
Wajah Adnan memerah menahan malu melihat sang Ibu yang SOKTAK alias soktau, sang Bapak yang tidak begitu mengerti hanya tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 264 Episodes
Comments
Nana
😀😀😀😀 si ibu biasa ngomong nggeh nopo mboten segala ngmong no what what
2022-09-19
0
Reyns
Hahahahaaaaaa..🤣🤣🤣😂😂😂😂 Authornya yang lucu ni mah..
NO WHAT WHAT so what gitu lhooo....😂😂😂
2021-09-04
0
Ai0284
no what...nnooo...what thor😂😂💃💃
2021-06-17
0