Kabar duka dirasakan oleh Adnan, pulang dari acara unduh mantu sodarinya di Bandarlampung kedua orang tua Adnan mengalami kecelakaan,niat awalnya ingin segera menemui Hilary harus ia tunda. Adnan bergegas menuju rumah sakit, dengan cemas Adnan tidak berhenti berdoa.
"Bro!!" Anton menyapa sahabatnya itu.
"Ton bagaimana keadaan Bapak ,Ibu saya..??
"Maaf Bro..!! Dokter masih mengupayakan'yang terbaik,untuk Ibu Lo tidak ada luka serius hanya pelipisnya yang memar beliau tidak sadarkan diri karena terlalu shock,untuk Bapak Lo mengalami luka yang sangat serius dibagian kepala,tadi setelah gue hubungi Lo, Bapak Lo sudah dibawa ke ruang CT scan. untuk hasilnya sendiri sedikit menghawatirkan, dan untuk lebih lanjutnya kita akan konsultasi dengan Dokter spesialis bedah saraf, gue antar Lo ke ruangan Dokter Hilya Aisha.
Tanpa ba-bi-bu Adnan mengikuti langkah Anton, sesampainya di depan pintu yang tertulis
dr.Hilya Aisha sp BS .masuklah Bro gue tunggu di sini, Adnan mengangguk dan bergegas masuk.
Selamat siang Dok, saya ingin membicarakan tentang kondisi Bapak saya atas namaaa......
DEG'
DEG
"Hila..!!"
"Assalamualaikum pak ustadz, apa kabar??"
"a a ah wa waalaikumsalam warahmatullahi wa barakatuh. baik sa saya baik'.
Hilya terkekeh kecil melihat reaksi Adnan. "ah pak ustadz kok jawab nya gugub, baru ditanya kabar Lo ini..!!! belum diajak nikah haha..??"
DEG'
Jantung Adnan rasanya berhenti bekerja, tawa itu wajah itu sungguh Hilary jauh berkali-kali lipat lebih cantik dari foto yang dikirim oleh Anton.
"Ah anda masih saja suka mengoda saya Dok'
saya ingin membicarakan tentang Bapak saya atas nama Muntari Dok!!".
"Bapak anda tidak perlu melakukan bedah saraf, hasil CT scan nya menunjukkan bahwa tempurung kepala tidak ada cidera, darah yang keluar hanya dari luka sobek yang sepertinya karena goresan kaca.
"Alhamdulillah" Adnan mendesah lega
"Seharusnya ustadz tidak perlu menemui saya, kalo memang ada yang ingin saya sampaikan pasti kami yang akan mencari keluarga pasien"
Mata Adnan membola, ahh benar juga apa yang dikatakan Hilary, atau jangan-jangan ..?? aish' pasti ini rencana Anton ingin Ia bertemu dengan Hilary. Namun demikian ada rasa bahagia di hatinya.
"Ustadz apa tawaran ustadz masih berlaku??"
"Tawaran..??" dahi Adnan berkerut, maksud Dokter tawaran saya yang mana..??
"Tawaran untuk menghalalkan saya"..
Wajah Adnan merona mendengar kata\-kata Hilary
"Tolong jangan bercanda Dok, mana mungkin Dokter masih sendiri, Tolong jangan mengoda saya seolah saya seseorang yang penting di hidup Dokter, sudah 5th berlalu dokter masih saja suka menggoda saya."
"Saya tidak pernah menggoda Anda ustadz, saya rasa sekarang saya cukup pantas untuk bersanding dengan ustadz, saya sudah memantapkan hati saya hijrah karena Allah dan selebihnya karena saya mendambakan imam yang seperti ustadz Adnan". Hilary menjawab dengan mantab.
Adnan yang kemarin mengebu ngebu ingin segera menghalalkan Hilary kini malah minder. cantiknya, gelarnya, membuat Adnan merasa kurang percaya diri.
"Maaf Dok, kenapa Dokter bisa berbicara seperti itu?? ini sudah 5th berlalu mana tahu saya sudah menik.....
"Saya tau anda belum menikah pak ustadz." Hilary memotong ucapan Adnan."
"Bagaimana anda tau saya belum menikah sedangkan kita tidak pernah bertamu dan saling berhubungan..??"
"Karena saya sendiri yang meminta kepada Allah* agar menjaga saya untuk Ustadz dan menjaga Ustadz untuk saya".
Jawaban Hilary sukses mbuat Adnan melongo
"Jadi ustadz, jawab yes or no!!" ..tegas Hilary.
"MARRY me Ustadz???"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 264 Episodes
Comments
Nana
😀😀😀😀 Bu dokter gercep bngt
2022-09-19
0
ani nurhaeni
yeeeessss 🤭🤭🤭🤭🤗🤗🤗🤗
2021-12-16
0
Reyns
wiiiih ajiiib...mantaff haqqul yaqieeen ini mah makanya di ijabah 👍👍👍😄
2021-09-04
0