Stella pun langsung berjalan , pada saat ia ingin membuka pintu, tiba tiba pintu itu di dorong, ternyata itu Adalah Ibu Kayla,Mama marcel sendiri.
Mama Marcel : Kenapa Stella? (berjalan melewati Stella)
Langkah kaki Stella pun berhenti ia memutar balik badannya .Mama Marcel pun melihat pecahan kaca di lantai, ia juga melihat tangan Marcel yang kini berdarah.
Mama Marcel : Kamu kenapa bang? (Ia bertanya sambil melipat tangannya di dada)
Marcel : Kaca nya jatuh ma (sambil memungut kaca)
Mama Marcel masih tidak percaya , ia menanyakan langsung kepada Stella .
Mama Marcel : Stella kenapa ? ( ia alihkan pandangannya ke Stella)
Stella hanya terdiam ia tak tau mau berkata apa.
Mama Marcel : Stella
Stella : Tadi kacanya jatuh Tan.
Mama Marcel : Kenapa kacanya jatuh ?
Stella : Ga tau Tan, kan jatuhnya tiba tiba
Mama Marcel : Beneran tiba tiba Stella ? Lalu kenapa itu tangannya berdarah, kamu cerita sama Tante Stella , jangan bohong.
Stella : Iya Tante kacanya tiba tiba jatuh, mungkin itu tadi pas ia ngutip serpihan kacanya kena tangannya Tan, Apa yang mau Stella bohongin Tan.
Mama Marcel : Tante mau mastiin aja Stella, Ayok makan nak (sambil merangkul bahu Stella ), Marcel itu kacanya nanti aja dibersihkan, sekarang makan dulu, kunci pintu nya biar gak ada yang masuk, nanti kena kaca pula (langsung berjalan menuju dapur).
Marcel melihat mukanya di kaca, meskipun habis nangis mukanya tidak keliatan seperti habis nangis, ia langsung berjalan menuju dapurnya untuk membersihkan tangannya, dan ikut gabung di meja makan, Suasana sangat hening di meja makan hanya terdengar suara sendok dan Garpu. Setelah selesai makan siang , Pak Benedict mengajak pak Kenzo untuk duduk di ruang keluarga, mereka bercengkrama di ruang keluarga itu, sementara Ibu Kayla, dan ibu Ketty sedang membersihkan piring piring dan merapikan meja makan itu, Maxim dan Bastyan Bermain di kamar, Stella juga sedang bermain ponselnya di kamar itu . Marcel di kamarnya, Ia sedang membersihkan kaca itu dengan tangannya , ia pun memutuskan untuk mengambil sekop dan sapu agar Cepat selesai, Setelah mengambil sapu dan sekop dari dapur , ia berjalan mencari Stella di kamar Maxim.
Marcel : Stella ( sambil membuka pintu)
Stella : Apa ? (menjawab dengan cuek)
Marcel : Bantuin bersihin kaca.
Stella langsung berdiri, itu menandakan ia setuju, Marcel pun berjalan menuju kamarnya. Dikamar Marcel langsung berjalan menuju serpihan kaca itu, Stella pun jongkok untuk mengutip serpihan kaca itu dengan tangannya.
Marcel : Eh enggak usah stell.
Stella : Tadi suruh bantu (melihat Marcel yang sedang berdiri disampingnya)
Marcel : Mana ada ( sambil menyapu serpihan kaca dan memasukkan nya ke dalam sekop )
Stella : Oh yaudah (berdiri dan berjalan menuju keluar kamar)
Marcel : eh Stella , mau kemana?
Stella : Keluar
Marcel : Sinilah bentar ada yang mau ku kasih.
Stella : Apa? ( duduk di tepi tempat tidur dan melihat Marcel yang sedang menyapu serpihan kaca)
Marcel : Bentar
Stella tak menjawab ucapan Marcel , ia hanya terus memperhatikan Marcel yang sedang menyapu serpihan kaca itu.
Ternyata laki laki yang badannya kekar pun bisa menangis " ucap Stella dalam hati dan senyum senyum.
Marcel melihat Stella yang senyum senyum sendiri itu.
Marcel : Kamu kenapa ? (sambil menyapu)
Stella : Gak ada (tersenyum mengingat Marcel yang tadi menangis)
Marcel : Gak ada tapi senyum senyum gak jelas.
Stella : Suka suka aku lah kan, mau kasih apa sih ? lama banget , aku Uda lapar.
Marcel : Sabar bisa kan?
Stella : Enggak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments