3 Minggu sudah kepergian natasya kepada semesta, semua keadaan berubah, anin tidak dapat lagi merasakan hangat nya keluarga, rumah yang dulu anin anggap adalah surga kini sudah menjadi tempat gelap yang membosan kan.
Tak ada lagi tatapan cinta dari bunda terhadap anin, tak ada lagi yang menyapa dan mencubit lembut anin, bahkan anin ingin sekali memeluk dan mencium bunda tetapi semua itu tidak bisa, karna bunda menjauhi anin.
Revan abang anin, abang yang selalu menjaga anin, kini juga berubah mendiamkan anin. kemana tempat anin mengadu? selain kepada illahi rabbi.
Sedangkan anin, hidup nya hanya di penuhi rasa bersalah, tak ada yang ingin mendengarkan penjelasan nya, anin memilih untuk mengundurkan diri dari pekerjaan nya.
"Bun makan ya...." Ayah menyodorkan satu sendok bubur.
Bunda menggelengkan kepala, tatapan hanya fokus kedepan dengan tatapan kosong.
"Bun...." Ayah meletakan sendok kedalam mangkuk.
"Semua merasakan kehilangan natasya...bukan hanya bunda...ayah, revan dan anin serta keluarga abraham juga merasakan kehilangan natasya" Jelas ayah melihat wajah istri nya yang pucat dan mata sembab.
Bunda hanya diam membisu, tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut nya, hanya air mata yang keluar dari kelopak mata bunda.
"Bunda harus ikhlas ini semua udah takdir allah" Sambung ayah.
"Bunda sudah melarang natasya pergi, tapi kenapa? kenapa ayah memberikan izin natasya" Suara lemah bunda.
"Bun....gak ada orang yang mau kehilangan seorang yang paling di sayangi, apalagi kehilangan seorang anak! tapi anak itu hanya titipan allah bun, allah berhak mengambil dia kapan pun yang allah mau" Nasehat ayah ke istri nya.
"Makan ya bun...setidak nya biarkan tubuh bunda sehat, biar natasya tenang di sana" Sambung ayah.
"Jika bunda seperti ini, natasya akan sedih, ikhlaskan lah bun! jalanin hidup seperti biasa" Ucap ayah nenangi bunda.
Akhirnya bunda memakan bubur yang di suapi ayah sedikit demi sedikit sampai habis.
❤❤❤
DI KELUARGA ABRAHAM
Ayah, mama dan kenath tampak duduk di ruang tamu.
"Kenath....." Sapa ayah.
"Ayah sudah mendengarkan tentang permintaan natasya untuk terakhir kalinya, ayah sudah mengetahui semua nya!" Sambung ayah.
"Bagaimana kenath dengan permintaan terakhir natasya, lebih baik untuk di lakukan secepat nya!" Perintah ayah.
"Ken...tidak bisa yah" Ucap kenath
"Nak.....apa kata ayah mu benar, lebih baik cepat di lakukan permintaan terakhir natasya, agar natasya lebih tenang di sana" Sambung mama.
"Ma....ken gak bisa!" Ucap kenath penuh penekanan.
"Ken....dengarkan ayah, ayah dapat kabar jika bunda sakit, apa lebih baik kamu datang kesana, sekalian meminang anin adik nya natasya" Ucap ayah.
"Bunda sakit?" Tanya kenath melongo
"Iya...semenjak kepergian natasya bunda sakit dan susah untuk makan" Sambung mama.
"Ken.....apa lebih baik kamu cepat meminang anin dan coba lah untuk merayu bunda agar dia lebih baik dan menjalani hari nya seperti biasa" Jelas ayah.
Kenath hanya diam, kenath memandang ayah dan mama nya, tanpa menjawab apapun kenath melangkah kan kaki ke kamar nya.
Saat masuk kamar, kepala kenath bersandar di balkon tempat tidur.
Lelah.....itu lah yang di rasa kan kenath.
"Semua gara gara wanita itu" Gumam kenath dengan geram.
"Istri ku pergi, bunda pun sakit, semua ulah dia" Sambung kenath.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
febby fadila
sdah takdir knp harus nyalain orang siii.. setiap yg bernyawa akan kembali ke tempatx
2025-03-17
0
Sweet Girl
jangan nyalahin orang...
2022-11-02
0
Sumini Harrni
aku heran ko Anin yg di salahkan.harus nya .yg menabrak nya..yg bawa mobil.
2022-08-17
1