Dalam waktu tiga puluh menit Kiara Uda sampai di kantor,Aura dingin terpancar dari wajah kiara saat ini,Membuat semua rekan kerja Kiara tidak ada yang berani berbicara mereka hanya menunduk memberi salam,waktu Kiara berjalan menuju ruangannya,
Kiara bersikap cuek selama berjalan menuju ruangannya,Dia berjalan dengan tenang seolah tak terusik oleh apapun,dengan mengunakan pakaian santai kali ini membuat penampilannya lebih manis,Tidak ada yang menyangka wanita secantik ini,ketua mafia paling di takuti di daerah tersebut,
"Rudi,antar kan aku ke sel,"Titahnya pada Rudi tanpa menoleh dan terus berjalan,
" Pantas aja dingin,ternyata ada kulkas disini,"
Kiara pura- pura tidak mendengar apa yang di bicarakan Rudi,tetap berjalan menuju sel
"Buka pintunya,"
"Siap komandan,'
Tampa di perintah dua kali anak buahnya dengan segera membuka pintu sel,
Dengan tatapan dingin Kiara berjalan kearah dua laki - laki yang duduk di pojokan ruangan sel,Mereka begitu sangat ketakutan melihat aura Kiara yang dingin,
"Ampun Bu,kami cuma bawahan dan kami sungguh tidak tau apa - apa tentang semua barang - barang itu," Mereka sudah menjawab sebelum Kiara bertanya,begitu takutnya mereka dengan wanita yang ada di depan mereka,wanita yang begitu cantik tapi bagi mereka bagaikan Monster yang siap memakan mereka,
"Baiklah....Baiklah," Kiara mengangguk kan kepalanya,
"Rudi kau selalu pantau kelompok mereka,bila ada pergerakan lapor saya,"
"Siap komandan."Sambil tersenyum dengan manis
"Ada yang lucu,kok kamu senyum - senyum?" Rudi langsung menarik kembali senyum nya,melihat ekspresi Kiara yang dingin.
" Tidak komandan,"
" Trus kenapa kamu senyum - senyum sendiri seperti orang gila," Tanpa menoleh Kiara langsung berjalan keluar dari sel.
Rudi mengikutinya dari belakang,Setelah sampai di ruangan Kiara mereka duduk dan saling menatap,Tidak ada suara hanya ada kesunyian,
sesekali Kiara membuang nafasnya,
" Kau tau kenapa ku panggil kemari?" Tanya Kiara membuka obrolan.
" Tidak komandan," Jawab Rudi sambil masih menatap Kiara penuh dengan tanda tanya,
" Atau jangan - jangan kau mulai jatuh cinta pada ku ya,!" Ujar Rudi sambil mengedipkan sebelah matanya,
" Mau ku congkel matamu," Ujar Kiara sambil melotot,
" Abis kamu dari tadi mandangin aku terus,atau kamu baru sadar ya,bahwa temanmu ini sangatlah tampan," Ujar Rudi dengan pedenya.
" Tampan dari Hongkong," Sambil menyentil kepala Rudi.
" Terus apa dong,apa aku melakukan kesalahan?" Gumam Rudi
" Rud...kita harus membongkar gembong mereka dan siapa sebenarnya yang ada di balik mereka semua,Jangan sampai kita kecolongan lagi seperti ini," Ujar Kiara sambil menyandarkan kepalanya di kursi kebesarannya,
" Jadi kita harus apa Ra?" Kata Rudi,sekali ini dia bertanya dengan serius,Tidak lagi bercanda seperti tadi,
" Kita harus lebih hati - hati lagi menyelidiki kasus ini,aku yakin mereka ini kelompok mafia yang sangat licin dan di backing oleh oknum - oknum yang menyeleweng," Ujar Kiara penuh emosi,
" Maka dari itu kita harus bergerak cepat sebelum mereka berbuat ulah lagi," Kata Rudi sambil menatap Kiara
" Itulah yang sedang aku pikirkan,Tapi mereka kelompok yang begitu licin dan tanpa meninggalkan jejak sedikitpun,dan juga anak buah mereka tak satupun yang mau buka mulut,Walau kita siksa mereka sampai mati," Kiara mengusap wajahnya frustasi
Padahal secara diam - diam dia sudah menyuruh anak buah mafianya untuk melacak keberadaan mereka tapi nihil,itulah yang membuat Kiara sangat kesal,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments