" hati - hati di jalan ntar kalo jatuh bangun sendiri ya " teriak Rudi dari luar yang tidak berhenti menggoda komandannya itu walau status mereka bawahan dan atasan tapi mereka seperti rekan biasa karna sudah lama bersahabat bahkan mereka sudah seperti saudara pangkat dan jabatan Kiara cepat naik karna dia adalah polisi yang cerdas dan memiliki banyak prestasi
Kiara ke parkiran mengambil motornya,memakai helm dan mengemudikan motornya ke rumah orang tuanya yang kira kira menempuh satu jam perjalanan
dia bisa saja memakai mobil tapi Kiara tidak mau memakai fasilitas orang tuanya
sepanjang perjalanan tak henti - henti dia memikirkan yang di inginkan papanya.karna kiara memang tidak mau di sibukkan dengan urusan yang memusingkan kepalanya
motor Kiara memasuki halaman rumah orang tuanya, rumah mewah dan besar di depan gerbang ada pak satpam yang membuka pintu untuk nona nya
" selamat datang nona " kata pak Agus membungkuk memberi hormat.
Kiara hanya tersenyum dia memasuki halaman rumah yang sangat luas di garasi berjejer beberapa mobil mewah milik Handoko papa Kiara
Kiara masuk ke dalam rumah
" asalamualaikum warahmatullahi wabarokatu".
" walaikum salam, eh nona sudah datang " jawab mbok Darmi pembantu yang sudah bertahun - tahun kerja sama mereka bahkan Kiara sudah menganggap mbok Darmi seperi bibinya sendiri
" bibik apa khabar " ujar Kiara memeluk wanita separuh baya itu penuh rindu
" bibik tidak merindukan aku ya " goda Kiara
" rindu non sangat rindu ," ujar bik Darmi membalas pelukan nona mudanya yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri
" mama...papa di mana bik ? " tanya Kiara yang tidak melihat mama dan papanya
" ada di ruang tegah non," jawab bik Darmi
" ya uda bik , Kiara ke dalam dulu ya " ujar Kiara melepaskan pelukannya dan masuk menuju ruang keluarga
Kiara duduk di sofa dekat mamanya
" Kiara mama Rindu kok kamu jarang sekali pulang ?" tanya mamanya.
Kiara mengambil tangan ibunya dan menciumnya
" kiara juga rindu ma " jawab Kiara
" tadi mama kuatir,Mama kira kamu tidak akan datang untuk acara makan malam ini "
" ya tadinya Kiara tidak mau hadir ma soalnya aku masih ada pekerjaan, tapi kasian papa " kata Kiara
" jangan begitu sayang , mama kesepian kamu itu anak mama dan papa satu - satunya " ujar mama Rita sedih
" Kiara tidak suka di paksa ma,sementara papa selalu memaksa keinginan nya agar Kiara mau menggantikan papa memimpin perusahaannya " ujar Kiara kesal
" karna kamu itu satu - satu nya pewaris papa dan mama ,kalau bukan kamu siapa lagi sayang " kata mama sambil membelai rambut Kiara
" kan ada tu kepercayaan papa " ujar Kiara
" iya sayang tapi kan uda tua juga sayang "
" suruh anak om Heri aja ma ,suruh tu Denis pulang dari luar negri biar dia aja yang nerusin perusahaan papa ,Kiara yakin dia orang baik dan jujur " kata Kiara
" kamu benar - benar tidak mau sayang ?" tanya mama lagi
" Ngak ma Kiara uda nyaman dengan pekerjaan Kiara " ujar kiara
tidak lama kemudian pak Handoko keluar dari ruang kerjanya, sejak tadi dia sudah mendengar percakapan istri dan anaknya
Kiara berdiri mencium tangan papanya.
" sudah lama kamu sayang ? " tanya Handoko
" tidak juga pa " jawab Kiara
Handoko ikut duduk di samping istrinya.
" Om Heri memang punya anak tapi kan yang punya perusahaan itu papa, dan anak papa itu kamu " kata Handoko
" Tapi Kiara ngak mau pa, Kiara amat menyukai pekerjaan Kiara " kata Kiara mulai kesal
" pekerjaan yan menembak orang sesuka mu itu " kata pak Handoko
" pokoknya Kiara ngak mau titik " ujar Kiara pergi meninggalkan mama dan papanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Diah Susanti
lha, nama suamiku nongol 😁😁😁😁
2024-06-10
0