Episode 19

Clek..

Terdengar suara pintu terbuka dan Putri Aille berjalan masuk menghampiri Pangeran Yugo dan aku, sekilas mataku dan Putri Aille bertemu tapi hanya beberapa detik yang kemudian Putri Aille mengalihkan pandangannya ke Pangeran Yugo

“Salam Grand Duke Philinore, Salam kakak” ucap Putri Aille memberi salam

“Hahaha kalian ini sangat cocok menjadi pasangan kaku, kenapa kaku sekali bahkan denganku” kata Pangeran Yugo dengan semangat

“Nahh kalau begitu aku pergi dulu, aku tidak ingin menjadi nyamuk disini” kata Pangeran Yugo yang kemudian berdiri dan berlalu pergi dengan cepat

Putri Aille duduk di tempat Pangeran Yugo duduk tadi. Aku meliriknya, hari ini Putri Aille terlihat lebih baik dibanding sebelumnya yang hanya memakai baju tidur, hari ini Putri Aille memakai gaun berwarna kuning keemasan yang terlihat sangat cocok dengannya, rambutnya yang ditata simpel terlihat angun dan bibir merahnya terlihat sangat cantik dimataku, dan tanpa sadar lagi-lagi mataku terkunci padanya

“Apakah segitu terpesonanya anda pada saya?” celetuk Putri Aille yang kemudian menyadarkanku

“Ehem...apa kabar Putri?” tanyaku cepat-cepat berusaha mengalihkan pembicaraan

“Seperti yang Tuan lihat, saya baik-baik saja, lalu Tuan apa kabar?” jawab Putri Aille santai

“Yahh..saya juga baik-baik saja..” kataku

“Eemm...jadi kenapa putri tidak bertanya alasan saya datang menemui Putri” tanyaku ragu

“Yahh saya bisa menebak sebagian alasan Tuan mendatangi saya, dan alasan Tuan memilih saya” ucap Putri Aille yang menekankan kata ‘alasan Tuan memilih saya’ sambil menatapku tajam

“Saya minta maaf karena sudah membuat Putri kaget dengan pernyataan saya diacara kemarin” kataku

Putri Aille terlihat tenang dan sangat santai, tidak ada tanda-tanda aku menyinggungnya

“Saya akan berterus terang, sebenarnya saya tidak masalah dengan pernikahan ini, saya memiliki situasi sendiri sampai akhirnya saya menerima pernikahan ini, yahh bisa dibilang saya juga ingin memanfaatkan situasi ini dan Tuan pasti tidak keberatan kan kalau saya juga memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan saya seperti tuan memanfaatkan saya untuk kepentingan Tuan” ucap Putri Aille santai

Sebenarnya aku sempat merasa bersalah dengan melibatkan Putri Aille di situasi rumit ini tapi setelah melihat reaksinya yang seperti sudah menunggu-nunggu kesempatan emas ini, rasa bersalahku berkurang sangat banyak tapi aku tetap masih sedikit merasa bersalah

“Apakah saya boleh tau kenapa anda juga ingin memanfaatkan pernikahan ini” tanya ku penasaran

“Yahh itu bukan hal yang harus dirahasiakan dari Tuan, jadi saya akan memberi tau Tuan..alasan saya sederhana, saya hanya mau keluar dari istana ini, sama sudah muak tinggal disini dan saya ingin segera melepas nama Birgive ini. Walaupun sebenarnya saya juga ingin melepas ikatan darah darinya tapi itu mustahil maka saya hanya bisa melakukan yang terbaik untuk tidak terikat dengannya” kata Putri Aille dengan tatapan mata seperti jijik akan sesuatu di istana ini

Aku sepertinya paham siapa ‘dia’ yang Putri Aille maksud, kemungkinan besar itu adalah Baginda Raja Zavier, aku tidak tau alasan kenapa Putri Aille sangat membencinya tapi aku bisa menebaknya dan mencari tau itu nanti.

“Hmm...jadi begitu, saya tidak masalah dengan itu” ucapku singkat

“Lalu...saya ingin tau apakah Tuan mengharapkan adanya cinta di pernikahan ini?” tanya Putri Aille

Aku terdiam sejenak memikirkan perkataannya kemudian menjawab

“Tidak” tegasku

“Bagus, karena saya tidak bisa memberikan cinta untuk Tuan dan saya juga tidak akan mengharapkan cinta dari Tuan. Saya hanya berharap jika kita bisa saling menghormati dan saling tidak melewati batas” kata Putri Aille dengan tersenyum

Deg...

Entah kenapa aku tidak suka dengan perkataanya barusan, aku juga tidak suka dia dengan mudahnya mengatakan hal itu seperti sudah menutup hatinya rapat-rapat. Tanpa disadari aku mengharapkan sesuatu yang lebih tapi pikiran itu langsung aku tepis dengan memikirkan hal lain

Hari-hari berlalu dengan cepat, sudah hampir dua minggu aku disibukkan dengan pekerjaan dan persiapan pernikahan

Setelah pertemuanku dengan Putri Aille terakhir kali, kita membuat kesepakan pernikahan yang ideal menurut kita, walaupun sebenarnya Putri Aille yang lebih banyak membuat batasan dalam hubungan suami istri dan besok adalah hari pernikahan ku dengannya

Aku duduk seperti biasa dimeja kerjaku dengan tumpukan berkas di kediaman Philinore yang ada diibu kota ditemani kesunyian malam

Clek...terdengar suara pintu terbuka, lalu aku melirik kearah pintu dan melihat Ibu ku masuk keruangan, yaa keluarga ku sudah sampai di ibu kota dua hari lalu. Ayah, Ibu, kak Victoria, suaminya dan anak-anaknya datang ke ibu kota karena ingin menghadiri acara pernikahanku

“Ibuu..ada apa?” tanyaku

“Ingin menghentikanmu mengerjakan pekerjaanmu itu” jawab ibu dengan tersenyum sambil mengarahkan matanya ke berkas-berkas yang ada diatas meja

Aku tersenyum kemudian berkata

“Sebentar lagi ini akan selesai” ucapku

“Tidak..tidak..kamu harus menyudahinya sekarang, besok adalah hari besarmu, tidak ada mempelai lelaki sehari sebelum pernikahannya malah menghabiskan waktunya dengan berkas-berkas seperti ini” kata Ibu

“Ada tuh..aku” jawabku tersenyum dengan menunjuk diri sendiri

Aku dan ibu terkekeh kecil, kemudian ibu mendekat ke meja kerjaku dan berkata

“Kalau kamu tidak bangun sekarang, aku akan mengacak-acak berkas ini” ancam Ibu dengan menatapku tajam

“Baik..baik aku bangun” kataku cepat-cepat dan langsung  bangun dari kursi itu kemudian Ibu ku menyeretku keluar ruangan dan mengantarku ke kamar

“Besok adalah hari yang spesial, ibu ingin kamu beristirahat sekarang” ucap Ibu dengan tersenyum hangat

“Iyaa iyaa baiklah aku masuk sekarang, Ibu juga tidurlah dengan nyenyak” sahutku dan ibu mengangguk

Kemudian aku masuk kamar, menghempaskan tubuh ke kasur lalu tangan kananku menyangga kepala bagian belakang membuatnya seperti bantalan untuk kepalaku dan selang sebentar aku memejamkan mata dan terlelap

Sinar matahari memasuki sela-sela korden yang ada dijendela, suara kicauan burung dipagi hari yang seakan-akan menyuruhku untuk bangun, aku membuka mataku perlahan dan bangun dari tempat tidur. Aku mengambil segelas air yang ada dimeja samping tempat tidurku dan meminumnya

Tok...tok...tok

Terdengar suara ketukan pintu yang kemudian Gill masuk

“Ohh Tuan sudah bangun” ujar Tony

“He’em... baru saja” ucapku singkat

“Kalau begitu saya akan menyiapkan air untuk mandi dan sarapan untuk Tuan” ucap Tony sambil menunduk memberi hormat dan berbalik pergi meninggalkan kamar

Seperti biasa waktu berjalan sesuai dengan jadwal dan saat ini aku sudah siap dengan pakaian pernikahan yang mewah dan rapi, aku berjalan menuruni tangga menuju ke kereta kuda yang sudah disiapkan tak kalah mewah juga dan saat aku sudah hampir menuju keujung pintu keluar aku melihat keluargaku yang sudah menunggu ku juga, terlihat mereka dalam keadaan suasana hati yang baik

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

shana 3108

shana 3108

lanjut lagi ya thor

2021-08-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!