Episode 2

Aku kembali termenung, mencerna semua hal yang terjadi dan mencoba menerima apa yang telah aku alami ini. Aku mulai mengingat-ingat kejadian-kejadian yang akan terjadi di novel dan aku baru menyadari jika aku adalah tokoh wanita yang psikopat yang membuat tokoh utama menghancurkan segalanya termasuk dirinya.

"Aku tidak percaya bahwa aku benar-benar masuk ke novel, aku dulu sempat berpikir bahwa orang yang mengalami time travel itu sangat keren karena mereka biasanya masuk ke tubuh tokoh utama atau tokoh yang penting yang akan menyelamatkan dunia..hah!! haha..ha..haha aku bahkan masuk ke tubuh wanita yang melebihi antagonis bisa dibilang wanita psikopat" batinku dengan perasaan yang tidak bisa di gambarkan sambil duduk dikursi

"Tunggu...sekarang Ankin umur berapa ya...jika sudah lebih umur 12 tahun itu berarti wanita ini sudah membunuhnya tp dia tidak tau bahwa Ankin selamat...itu akan sangat berbahaya...sepertinya aku harus bertanya ke dayang yang tadi...siapa pula namanya tadi" gumam ku

"Heii...apakah diluar ada orang?.." kataku dengan nada sedikit teriak karena ini ruangan yang luas

Tok..tok..tokk...pintu terbuka dan aku melihat dayang wanita paruh baya menggampiriku, kali ini dia hanya sedikit takut dan tegang tidak seperti dayang yang tadi sampai gemetar ketakutan sampai hampir menangis

"Apakah ada yang bisa saya bantu Nyonya?" tanya wanita itu

"Aku mau tanya berapa umur Ankin sekarang?" tanyaku

"....!!" dayang itu tampak kaget

" Kenapa kamu diam saja??...aku tanya berapa umur Ankin sekarang? " tanyaku lagi

"Maafkan saya Nyonya, Umur Tuan Muda Ankin masih 3 tahun" jawab dayang itu

"Apa masih 3 tahun!!?...berarti ini masih sangat jauh dari bencana yang akan datang, jika aku memperbaiki sikap Aille ini mungkin kedepannya tidak akan terjadi bencana dan aku juga tidak dalam keadaan yang berbahaya" batinku senang karena ini masih banyak kesempatan untuk menghindari bahaya yang terjadi ke depannya

"Bawa Ankin kesini" kataku

"Apaa!!!? jawab dayang itu reflek

"Aku bilang bawa Ankin kesini! kenapa aku selalu mengulang perkataanku, sepertinya kamu butuh pensiun ya atau cepat matilah saja!!" kataku dan kemudian aku tersadar dan kaget akan sikap dan kata-kataku

"Sial kenapa aku sangat tidak sopan kepada wanita paruh baya ini, apakah ini efek dari tubuh ini jadi aku terbawa emosinya dan kepsikopatan nya, ini tidak bisa dibiarkan...aku harus bisa mengendalikan jiwa dan raganya" batinku

"Ma..maafkan saya Nyonya....akan saya bawa Tuan Muda kesini segera" jawab dayang paruh baya itu dengan tegang dan dengan cepat berlalu keluar

Beberapa saat kemudian dayang itu membawa Ankin ke ruanganku, terlihat Ankin berjalan di belakang dayang itu dengan perlahan dan menunduk mendekat kearahku, aku bisa melihat bahwa Ankin sepertinya takut kepadaku

"Baiklah..kamu boleh pergi" kataku sambil menatap dayang paruh baya itu

"Ta..tapi..Nyonya...." dayang menjawab dengan ragu

"Huhh....aku tidak akan menyakitinya, jadi kamu tidak usah khawatir" kataku sambil mengela nafas panjang

"Kalau begitu saya permisi dulu" jawab dayang itu sambil menunduk dan pergi

"Nah...Ankin sini mendekat padaku dan duduk di sampingku" kataku sambil tersenyum hangat dan menepuk-nepuk kursi di sampingku, kemudian Ankin mendekat perlahan dan duduk disampingku, terlihat dia tegang dan menahan tangis karena takut, yahh aku mengerti kenapa dia takut, sepertinya aku harus berusaha untuk membangun kepercayaannya lagi padaku

"Sekarang setelah aku perhatikan, Ankin pasti memiliki trauma terhadapku (Aille) karena dari kecil dia sudah sering dimarahi dan diabaikan, bahkan dia pernah dipukul hanya karena tidak sengaja lewat di depannya...Dasar wanita gila!!!!.... huhh..haha..ha..dan sekarang wanita gila itu sudah jadi bagian dariku...huuuhhh....." batinku sambil memegang kepala dan menghela nafas panjang

Aku terdiam sejenak sambil memperhatikan tubuh mungilnya, rambut lurusnya berwarna hitam, mata berwarna biru, hidung mancung dan pipi yang cubby, dilihat pun dia nantinya akan menjadi lelaki dewasa yang tampan, bagaimana bisa Aille melakukan kekerasan pada anak yang sangat imut dan lucu ini, benar-benar psikopat.

"Emm...Ankin.." kataku sedikit ragu untuk memulai pembicaraan karena canggung, aku mencoba tersenyum hangat sambil membelai lembut kepalanya, terlihat Ankin menegang kaget sambil menutup mata dengan erat saat aku menyentuh kepalanya, mungkin dia mengira aku akan memukulnya lagi, tak lama kemudian Ankin yang merasa tidak terjadi apa mulai membuka matanya dan melihat kearahku

"Maafkan Ibu...Ankin..Ibu tidak akan melakukan hal buruk lagi padamu" kataku dengan masih tersenyum hangat dan membelai kepala Ankin

Ankin yang mendengar perkataanku itu terdiam sejenak

"Ibu...tidak akan marah lagi kepadaku?" tanya Ankin dengan suara yang lirih tapi masih terdengar

"Iyaa" jawabku

"Ketika aku tidak sengaja bertemu ibu...ibu tidak akan marah dan memukuliku lagi?" tanyanya lagi

"Dasar wanita gila!!...teganya kau lakukan itu pada Ankin....hiks" Batinku kesal sambil mengutuk Aille yang asli

"Iyaa Ankin...Ibu berjanji" jawabku dengan suara yang begetar dan mata berkaca-kaca menahan air mata agar tidak keluar reflek memeluk Ankin.

Aku yang bukan anaknya saja merasakan sakit hatinya apalagi Ankin sendiri pasti sangat berat untuknya. Hari demi hari dia lalui tanpa adanya kasih sayang dari Ibu dan Ayahnya, tidak hanya mengabaikannya bahkan orang tuanya melakukan kekerasan padanya, sungguh anak yang malang.

Aku tidak bisa membiarkan ini terus terjadi, jika ingin membuat Ankin menjadi anak yang normal maka dia harus mempunyai keluarga yang harmonis, sedangkan pasangan Philinore ini mempunyai hubungan yang sangat buruk, tidak ada cinta di antara mereka makanya pasangan Philinore ini mengabaikan Ankin

"Huhhh....sepertinya banyak hal yang harus aku lakukan, memikirkannya saja sudah sangat melelahkan" batinku sambil menghela nafas panjang

Aku melakukan percakapan santai dengan Ankin untung mengurangi kecanggungan, setelah itu Ankin kembali ke kamarnya dan aku yang lelah dengan semua ini memutuskan istirahat sejenak.

***

Sudah seminggu aku disini, banyak hal yang harus aku pikirkan, bagaimana aku bisa masuk ke novel? ini masihlah jadi misteri bagiku, aku akan mencari tau itu nanti. Sekarang bagaimana aku harus bertahan hidup disini? ini yang penting, aku harus mulai melakukan sesuatu untuk menghindari akhir yang buruk, semua ini tergantung aku.

*FLASBACK OFF*

Aku berjalan dibelakang Asila mengikutinya ke ruangan suamiku, saat berjalan aku melihat sekeliling ruangan, melewati koridor panjang dan mewah, seperti cerita di novel keluarga Philinore adalah salah satu dari tiga bangsawan di kerajaan ini yang kaya raya dan termasuk keluarga kuno yang memiliki sejarah di kerajaan ini, banyak para bangsawan hormat pada keluarga Philinore, bahkan raja pun tidak bisa sembarangan memperlakukan keluarga ini, benar-benar sia-sia jika akhir nya keluarga ini hancur di tangan anaknya sendiri karena ulahku.

Tidak terasa aku sudah sampai di depan ruangan untuk bertemu suamiku, hatiku saat ini sangat berdebar dan sedikit cemas. Mengingat cerita dinovel bahwa sebenarnya As Philinore (suamiku) ini memiliki sifat yang tegas dan bijaksana tapi ada satu sifatnya yang dia sembunyikan dan harus di waspadai yaitu sifat haus darahnya, jika ada yang menyinggung nya dia tidak segan-segan menghancurkannya bahkan kelurganya, hanya Aille yang pernah menyinggunya tapi masih baik-baik saja, itu pun masih jadi misteri untukku karena di novel tidak dijelaskan dengan detail. Sebenarnya bisa dibilang pasangan Philinore ini memiliki sifat yang sama, sama-sama kejam tapi bedanya As masih memiliki kontrol di depan orang (poker face), jika sudah tidak ada orang barulah dia beraksi di belakang layar, sedangkan Aille dia tidak bisa mengontrol emosinya, Aille memiliki reputasi buruk di pergaulan kelas atas dan banyak bangsawan yang tidak suka padanya tapi bahkan As tidak membuang Aille yang seperti itu. Aku memiliki banyak dugaan tapi aku harus pastikan dengan mataku sendiri.

"Nyonya..kita sudah sampai.." kata Asila

"Baiklah..." jawabku singkat dengan menarik nafas dan mengeluarkannya perlahan

Tok..tok..tok...Asila mengetuk pintunya dan berkata "Tuan..Nyonya sudah disini"

"Masuk.." Jawab singkat As Philinore

Bersambung....

Hai reader, terimakasih sudah membaca karyaku ini🙏😘🤗

~Salam dari Duchess May ~

Terpopuler

Comments

Nava

Nava

ah sama kayak menwa app sebelan 🤭🤭

2021-03-14

2

BELVA

BELVA

slm kenal ya ka

2021-02-15

1

Ritasilviya

Ritasilviya

lanjut lagi thorttttttt

2021-01-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!