Episode 4

Aku duduk di meja baca yang ada di perpustakaan, aku mulai membaca buku tentang sejarah kerajaan ini, dua jam sudah berlalu, aku sudah selesai membaca buku, tentang sejarah kerajaan ini.

Buku itu menceritakan tentang sejarah Kerajaan, Kerajaan ini bernama Liberos sudah ada sejak 600 tahun yang lalu, termasuk kerajaan yang menguasai benua Bloomsea, tadinya ada empat kerajaan di benua Bloomsea tapi sejak 400 tahun yang lalu karena terjadi perang sengit antara empat kerajaan dan kerajaan Liberos akhirnya yang berhasil menyatukan semua kerajaan dan menjadi satu kesatuan, ada juga benua lainnya yaitu benua Adissca dan benua Sufin

Didunia ini juga ada yang seperti Mana yang ada didalam tubuh, biss di sebut "Aura". Aura setiap orang berbeda-beda dan memiliki warna berbeda-beda tergantung karakteristik seseorang. Aura juga bisa dilatih lebih dalam, semakin pekat Aura yang dimiliki maka semakin kuat orang itu. Seseorang akan membangkitkan Aura jika sudah berumur 5 tahun, jika sudah memiliki Aura maka akan muncul warna sesuai dengan bakat mereka tapi terkadang ada kasus yang tidak memiliki warna dan itu sudah menjadi hal umum untuk rakyat biasa, dan menjadi hal yang kurang umum untuk bangsawan karena banyak bangsawan yang berpikir bahwa jika mereka tidak mempunyai warna maka mereka akan dipandang rendah.

Dikerajaan Liberos terdapat tiga keluarga yang sangat berjasa yang sudah ada sejak jaman perang empat negara, yaitu keluarga Birgive yaitu keluarga raja yang sekarang sebagai Pemimpin memiliki Aura yang paling pekat, keluarga Yusdera sebagai pedang kerajaan dan keluarga Philinore sebagai perisai kerajaan.

Keluarga Yusdera dan Keluarga Philinore memiliki hubungan yang erat dan bisa di bilang sudah seperti keluarga karena ada ikatan pernikahan dari 100 tahun yang lalu dan sudah menjadi tradisi. Popularitas kedua keluarga ini mengalahkan keluarga Raja Birgive, karena keluarga Birgive tidak mau kalah maka dari 50 tahun yang lalu sudah menjadi tradisi jika anak perempuan dari kedua keluarga itu akan menjadi Ratu dan Permaisuri.

"Hmmm...tidak seperti yang di katakan dibuku, aku yakin hubungan ketiga keluarga ini lebih rumit dari yang dikatakan" gumamku sembil menutup bukunya

Setelah membaca buku ini aku juga menyadari sesuatu bahwa sebelum aku menikah aku berasal dari keluarga Birgive, aku tidak menyangka jika aku ini pernyata putri raja sebelumnya, yang kutau dari novel nama belakang Aille adalah Philinore.

"Setelah dipikir-pikir sebenarnya Aille (aku) memiliki wajah yang cantik, memiliki rambut lurus berwarna coklat terang badan yang ramping walau sudah punya anak pun badannya masih terjaga dengan bagus, akan sempurna jika dia memiliki hati yang baik, yahh namanya manusia tidak ada yang sempurna" batinku yang kemudian aku beranjak dari kursi dan berjalan keluar keperpustakaan

Saat aku sudah di luar aku baru sadar bahwa aku lupa arah ke kamarku, karena aku tadi hanya mengikuti Asila tanpa mengingat jalannya, bodohnya aku

"Aaiiihh....Sissy yang ceroboh, ahh tidak sekarang aku Aille...kesini kan tadi...trus habis itu kemana nih kanan apa kiri ya" gumamku sambil tengok kanan dan kiri

"Ahh sudahlah aku lewat sini saja, sekalian jalan-jalan" kataku yang kemudian aku belok ke arah kiri dan berjalan melewati koridor panjang

Seperti biasa beberapa pelayan yang lewat depanku akan bereaksi berlebihan, seperti ada hantu yang lewat mereka sangat ketakutan, aku jadi sedikit kesal dengan itu tapi tidak bisa berbuat apa-apa.

Aku melewati sebuah taman yang sangat luas dan sangat rapi, dan tak sengaja aku melihat rumah terpisah dari mansion ini, terlihat seperti gudang dan sudah berdebu tidak terurus

Aku berjalan mendekat ke rumah itu

"Ternyata ada tempat seperti ini di kediaman Philinore...sangat tidak terawat...tempat ap...!!!!!" seketika aku kaget saat aku membuka pintu dan melihat Ankin yang sedang tidur di bawah helain kain yang sudah lusuh, bahkan kasur saja tidak ada

Perasaanku sangat sedih dan marah melihat keadaan Ankin seperti ini, aku langsung tau kenapa Ankin tidur disini, ini pasti ulah Aille asli. Aku hanya tidak menyangka sudah seburuk ini bahkan saat umur tiga tahun, Aku berlari menggampiri Ankin

"Ankinnn...." kataku sambil mengelus kepalanya dan membangunkan nya perlahan

"Eeemm.....Ibuu.." jawab Ankin dengan khas orang bangun tidur sambil mengusap matanya dengan tanganya

"Ankin...bangunlah, ayo pergi dari sini" kataku yang sambil membangunkan Ankin dan mau menggendongnya

"...!!!!" Ankin terlihat terkejut saat aku berusaha menggendongnya

"Iii....iibuuu!!!" jawab Ankin reflek

"Apa?? kenapa??" tanyaku

"Aku bisa jalan sendiri" jawab Ankin malu-malu

"Baiklah.." kataku sambil menggandeng Ankin pergi dari rumah itu

Aku berjalan dengan diam, menuju entah kemana kaki ini berhenti melangkah, sambil menggandeng Ankin, aku hanya merasa aku harus menjauh dari rumah itu dulu. Setelah berjalan cukup jauh akhirnya kakiku berhenti, aku melihat bangku yang ada di dekat situ dan duduk disana bersama Ankin, aku sekilas melihat Ankin dengan wajah polosnya hanya diam tidak mengatakan sepatah kata pun, walau aku bukan Aille tapi sekarang aku jadi Aille aku merasa sangat bersalah pada Ankin

"Ankin..apakah kamu selalu tidur disana??" tanyaku lembut

"Iyaa ibu...karena tempat itu yang paling jauh dari kamar ibu, kalau ibu melihatku aku taku..." aku yang memotong perkataan Ankin karena aku tau apa yang mau di katakannya

"Kalau begitu, bagaimana jika sekarang kamu tinggal di dekat ibu??..ibu sudah berjanji kan tidak akan marah-marah lagi" kataku sambil tersenyum hangat dan mengelus kepala Ankin

"Benarkah!! aku boleh tinggal dekat ibu??" jawabnya dengan antusias

"Iyaa, sekarang ibu akan selalu menemani Ankin, main sama Ankin...gimana??" jawabku sambil senyum hangat

"Tentu saja aku mauuu!!...." jawab Ankin dengan gembira, aku tersenyum puas melihat Ankin yang terlihat senang

"Kalau begitu ayo kita ke tempat ibu...tapii Ankin tau tidak arah ke tempat ib..." ucapanku terpotong dengan suara Asila

"Nyonya...saya mencari anda tadi, anda kemana saja, saya kira nyonya tersesat" kata Asila dari kejauahan yang mendekat kearahku dan sekilas melihat Ankin

"Ahh ternyata ada tuan muda Ankin..." kata Asila yang sedikit cemas, mengira bahwa aku akan mengacau lagi

"Asila...kebetulan sekali, aku memang tersesat, ayo antar aku kekamarku dan sekarang Ankin akan tinggal di dekatku" kataku

"Y...Ya!!?? ahh yaa baiklah, mari saya antar" jawab Asila dengan raut muka bingung

Aku berjalan mengikuti Asila sambil menggandeng tangan Ankin

" Asila...tolong siapkan kamar untuk Ankin yang dekat dengan kamarku ya, dan sekarang tolong penuhi semua kebutuhan yang Ankin diperlukan" kataku pada Asila

"Baik Nyonya, akan saya siapnya semuanya" Jawab Asila yang tidak lagi ragu, seperti yang diduga dari dayang yang sudah senior tau bagaimana berekasi cepat

"Dan satu hal lagi yang penting...jangan ada lagi pelayan yang mengabaikan Ankin" tegas ku

"Baik Nyonya" jawab Asila

Aku yang mendengar perkataan Asila itu puas dan perasaanku sudah merasa baikan, kemudian aku melihat Ankin dan tersenyum hangat padanya, dan terus sambil berjalan di belakang mengikuti Asila tanpa tau bahwa ternyata ada seseorang dari jauh yang sedang mengamatinya.

"........" terlihat seseorang dari jauh sedang mengamati Allie dan Ankin dengan serius

Bersambung.....

Haiii reader, terimakasih sudah membaca dan like karya ini🙏😘🤗

~Salam dari Duchess May~

Terpopuler

Comments

Aegis Aetna

Aegis Aetna

bagus kak.

2024-03-04

0

BELVA

BELVA

mampir kembali di novel
#gadis imut diantara dua raja rimba

mksh ya ka

2021-02-15

1

Ritasilviya

Ritasilviya

lanjut lagi

2021-01-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!