sorry dorry stroberi readers author baru sempet up sibuk kali hari ini (logat batak) hehehhe....
wadduhh Syifa nyantren nih ,,,,apakah kejadian yg dulu bakal terulang
happy reading 😍
bismillah...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Rai kembali membawa peralatan p3k sedangkan Priscil mengambil air hangat dalam baskom kecil
kakang duduk di sofa bersebelahan dengan priscil dan yang lain duduk di sofa lainnya memperhatikan,priscil mengobati luka anaknya dengan penuh kelembutan tersirat tatapan kasih sayang yg menular pada kang sya
"maafin kakang bun..." ucap sendu Rasya ,priscil menoleh sekejap tatapan datar yg sulit diartikan ,,,,,,suasana hening priscil kembali sibuk mengobati lengan anaknya tanpa bicara sepatah katapun .
perban sudah rapi terbalut menutup beberapa luka goresan ,priscil membereskan kotak p3k yg sudah selesai dipakai dan beranjak membawa air bekas basuhan yg sudah berubah warna aga kemerahan
"bun...maafin kakang..." ia mengucap sekali lagi kalimat itu,, priscil berbalik semua yg berada di ruangan itu merasa canggung sekaligus harap harap cemas priscil jarang sekali marah pada anak-anak nya
"bun maaf...." hanya kata itu yg terucap
"maaf...maaf lebaran masih lama ....ga usah minta maaf sekarang stok maaf bunda belom keluar..." ucapnya melenggang ke dapur
"mpfftt......" Azam dan Rai menahan tawa
"hahahaha rasain tuh ,hayooo loh bunda marah...." Rai menakut nakuti
"hooaammmm ...ana balik kamar dulu ahhh sudah malam kebetulan besok ana ada ulangan mapel ustadz Haikal, assalamualaikum.!!!" Rai pamit ke kamarnya
"yanda gimana dong...." tanya Rasya
Azam menggidikan bahu nya" nah...anta tanggung jawab sendiri bagaimana caranya biar bunda tidak marah lagi sama anta...oh ya untuk malam ini Syifa tidurlah di kamar tamu besok bunda dan ustadzah nurul akan mengantar kamu ke asrama santriwati,om ustadz tinggal dulu... menyusul singa betina yg lagi ngambek..."kekehnya
"tunjukkan kamar tamunya kang ... "titah Azam pada kakang mendapat anggukan dari kakang
"kang gimana nih , bunda marah .....habis anta ...ana juga jadi kena getahnya kan.... ucap uzi
"Rasya gue minta maaf ya gara gara gue...." ucap sesal syifa
"ga apa apa bukan salah anti ko ini salah ana yg tidak mengabari dan melanggar aturan pulang telat...ya sudahlah , ayo ana antar ke kamar tamu..." Rasya mengantar syifa ke kamar tamu
lalu Rasya menuju kamarnya sendiri diikuti uzi
merebahkan tubuhnya di kasur king size menyalurkan rasa lelah tubuhnya di ranjang empuk itu tak butuh waktu lama mereka terlelap
di dapur
tangan kekar melingkar di pinggang priscil mengejutkan nya yg tengah membuang air bekas basuhan di wastafel dan mencuci baskom
"astagfirullah....hubby ....."
" la taghdob....sayang..." Azam menyingkirkan rambut yg menghalangi leher istrinya itu lalu menciumi setiap inci leher jenjang itu
" geli by..." priscil cekikikan lalu Azam memutar tubuhnya dengan tetap melingakarkan tangannya di pinggang priscil
"jangan marah sayang...." lalu mencium hangat kening priscil
"khumai tidak marah by...hanya sedikit kesal saja pada kakang ,by..." priscil menyenderkan kepalanya di dada bidang Azam
"sama saja sayang ,hubby tau khumai marah ,kesel,kecewa sama kakang tapi ini bukan sepenuhnya kesalahannya toh akhi pun menolong orang kan bukan bertindak yg lain lain walaupun harus sampai terluka ...khumai yg sabar ya..." ucap lembut Azam
"huuffftt... astagfirullahaladzim....iya by....maafkan khumai..." ucap priscil
"ya sudah sebaiknya sekarang kita tidur sudah malam .."
Azam mengajak priscil ke kamar untuk beristirahat
seperti biasa pukul setengah 2 dini hari priscil ,dan Azam sudah terbangun untuk melaksanakan shalat malam termasuk kakang,uzi namun tidak untuk Rai kebetulan Rai sedang kedatangan tamu tak diundangnya yg hadir tiap bulan , syifa yg tidak biasa nyenyak tertidur karena terlalu memikirkan permasalahan nya juga karena mungkin suasana baru akhirnya terjaga dan mendengar suara orang mengobrol di luar kamarnya ia melihat jarum jarum pada jam tangannya yg menunjukan pukul setengah 2
ia menempelkan kupingnya di pintu kamarnya untuk memastikan suara dari luar kamarnya
"apa mereka tidak tidur ya ...ini masih malem loh...tapi mereka masih pada terjaga ,mereka juga mau kemana ???"
setelah lama lalu suasana kembali sepi syifa memberanikan diri membuka gagang pintu menyembulkan kepalanya di ambang pintu
"kamu tidak tidur ???apa tidak bisa tidur???" suara seseorang mengagetkan syifa
"astaga bunda ...syifa kaget. ....iya bun syifa ga bisa tidur..." syifa membuka sepenuhnya pintu kamar
" mau ikut??? " ajak priscil yg sudah membawa mukena di dekapannya karena merasa tidak enak jika menolak maka syifa mengiyakan
"tapi syifa ga begitu paham soal shalat malam bunda. .." ucap syifa kikuk
"tak apa ,syifa mulai belajar ya lebih baik belajar daripada tidak ???" senyum priscil menenangkan dan meyakinkan hatinya , akhirnya syifa mengikuti langkah priscil menuju masjid ponpes sungguh pemandangan yg membuat hati damai di temaramnya malam yg di terangi lampu lampu neon di beberapa koridor dan alunan alunan suara binatang malam di tambah beberapa lantunan ayat suci Al-Qur'an yg dilantunkan begitu syahdunya menggetarkan relung hati syifa yg paling dalam membuat kakinya sedikit bergetar saat memasuki masjid mereka melangkah menuju tempat mengambil air wudhu yg mulai sepi karena yg lain sudah berada dalam masjid ponpes
syifa membasuh wajah dan tubuh nya dengan air wudhu begitupun priscil ,dengan berurai air wudhu mereka memasuki masjid tak sengaja berpapasan dengan azam dan kakang yg baru akan masuk
kakang POV
"degupan jantungku selalu tak bisa kontrol saat melihatmu apakah ini yg dinamakan perasaan suka,kagum,dan cinta ,bisakah disebut cinta hanya dalam waktu beberapa hari saja tapi perasaan ini semakin kuat tidak pernah kurasakan pada gadis lain...." tatapan kakang tidak berkedip melihat wajah syifa yg tampak mempesona dengan air wudhu
author pov " ya elah sya kalau cuman dengan air wudhu loe bisa terpesona ,gue bakalan tiap jam deh ambil air wudhu ....hehehehe"
"suuuttt mata kakang mau bunda cokel ya biar sekalian keluar ...." ucapan priscil membuyarkan lamunan kakang
"astagfirullahaladzim ....." Rasya mengusap wajahnya
Azam hanya terkekeh dan syifa sudah dipastikan menunduk menyembunyikan wajahnya yg sudah seperti lobster rebus (ganti ahhh jangan kepiting mulu)
"ih...bunda kalo mata ana di cokel nanti kalo kakang mandangin bunda kakang yg cantik ini pake apa dong??" rayunya
" pake mata batin...." uzi menyela sambil masuk ke masjid
"astagfirullah bukannya nyapa atau salam ,,,memangnya bunda makhluk halus pake mata batin ...awas ya anta zi...." sedikit berteriak
uzi nyengir dari dalam masjid memberikan tanda peace untuk priscil...
"bunda....." ucap Azam lembut
"sudah ayo masuk jangan kelamaan disini menghalangi jalan masuk orang lain..." Azam menarik masuk kakang
" tunggu...dan buat anta bunda maafin bukan berarti bunda lupa sama hukuman anta ya...." cubit priscil pada pinggang kang sya
"aduh bun...nikmat...." Rasya mengaduh
"ishhhh bapa sama anak sama aja sama sama penggoda...ayo syifa kita masuk..." ajak priscil menarik tangan syifa
Azam dan kakang tertawa bersamaan
_________________
"syifa ,lusa kan hari minggu apa syifa bisa temani bunda??" pinta priscil
"kemana bunda ??"
" temani bunda jalan pagi ke bukit belakang ponpes..."
"iya bunda boleh..." syifa mengangguk
sudah 3 hari syifa berada di ponpes ini ,namun sudah di duga kelakuannya persis priscil dulu namun tidak se ekstrim priscil, dia cukup tau diri di siang hari ia bersekolah berbarengan dengan kakang dan uzi , sepulang sekolah ia belajar agama bersama para ustadz ustadzah disini penampilan pun menyesuaikan dengan santri disini bahkan priscil tidak sungkan memberikan beberapa potong pakaiannya pada syifa ,priscil hanya melihat cerminan dari dirinya pada diri syifa
"sil santriwati baru yg bernama syifa mengingatkan ana pada anti sil " ucap ayu yg kini tengah mengobrol dengan ketiga sahabatnya itu di ruang kantin ponpes
" iya hanya tidak senakal anti dulu walaupun ada saja yg sama ,tidur dalam kelas, selalu lupa akan pr," tambah sarah
"iya ana mengajar ukhti malah mendengarkan musik lewat MP3 " timpal ayu lagi
"hahahaha masa bagus dong,berarti kalian punya tantangan untuk mengajarnya dan ana itu ada penerusnya...."
"aduh ditambah lagi satu lagi santriwan yg bernama haikal ...aduhhh gusti nakalnya manjat tembok pembatas asrama santriwati dan mengintip sepertinya ia selalu mengejar ngejar anak anti sil Raisya..." ayu menjelaskan Priscil mengerutkan keningnya
" iya sepertinya akhi itu suka sama Raisya sil....hati hati..." sarah mewanti-wanti
"biarlah masalah anak muda... biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri,ana ingin tau sampai mana mereka akan berbuat... termasuk anak-anak ana...sudah ahhh sudah jam mau pulang ana harus pulang ana belum masak makan siang...oh ya awasi syifa untuk ana ...." priscil pergi menjauh dari kursi teman teman nya
tiba tiba
" bruukkk.....
"eh sorry sorry...tante ustadzah....maafin Haikal tan..." haikal membantu priscil bangun
" it's okay no problem...."
"bunda..!!!!!!" pekik Rai
keduanya menoleh
" bunda kenapa???" tanya Rai melihat priscil menepuk-nepuk gamisnya
"tak apa sayang...."
" assalamualaikum jodoh.... bunda???" ucap Haikal mendapat tatapan sinis dari Rai dan bogeman pada lengannya
priscil menahan tawa mendengar Haikal memanggil jodoh pada anak gadisnya
"Rai ...tidak boleh begitu sayang..."
"jadi tante ustadzah ini mamahnya my jodoh..." ucap polos laki laki tampan yg ada di depannya
priscil mengangguk...
"heh...bisa ga sih ga usah manggil jodoh,,,ana bukan jodoh anta. . . malu maluin tau tidak.." ketus Rai
"hahaha jodoh....boleh tuh..." ucap priscil tersenyum
"bunda ..!!" rai membelakan matanya
"tuh kan asyiikkk sudah mendapatkan restu calon ibu mertua... berarti tinggal dapat restu om ustadz...." ucap uzi gembira
"yakin anta berani sama om ustadz berarti anta harus berlatih bela diri dan menembak lebih keras lagi soalnya restunya om ustadz tidak gampang di dapat loh...." goda priscil
"jangan harap!!!! ayo bun... pergi saja kalau lama lama bareng akhi ana bisa gila mendadak..."
priscil tertawa melihat kelakuan gemas mereka
haikal mengercutkan bibirnya
"ya sudah apa perlu ana kawal calon ibu mertua???" tanya Haikal semakin membuat wajah Rai memerah sepertinya blush on ditumpahkan semua ke pipi chubby nya
"hahahah tidak perlu Haikal bunda masih bisa berjalan sendiri ko kan bareng sama jodoh..." goda priscil pada anaknya
"ihhh bunda sama saja...." Rai menghentakan kakinya dan malah meninggalkan ibunya...
"kalau begitu assalamualaikum haikal.... tante ustadzah tinggal dulu..."
"wa'alaikumsalam camer...." dibalas kekehan Priscil
"ih anak bunda ngambek nih...." langkah priscil dibelakang Rai
"tau ahhh bunda man bukannya belain anaknya ..."ketus Rai
"iya deh bunda kan cuma bercanda..."
akhirnya mereka sampai di rumah
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Julia Juliawati
kepiting jg bisa Thor🤣🤣
2024-12-23
0
Qaisaa Nazarudin
Haaajaaaa…dasar mimin sengkllek,aku tabok juga kamu min pake lope lope❤️🔥❤️🔥❤️🔥❤️🔥🌹🌹🌹🌹
2022-12-08
1
Qaisaa Nazarudin
Ternyata Pricsill lebih garang ya..Azam aja akut sama istri nya😂😂😂😂
2022-12-07
1