happy reading 😍
bismillah
.
.
.
.
.
.
.
.
.
syifa menyetop angkutan umum dan pergi ke bengkel tempat nya bekerja paruh waktu tepatnya salon modifikasi motor
"fa tumben naek angkot mana motor loe???"
"ban nya bocor jadi lagi ditambal dulu..." syifa mengganti pakaiannya dengan baju montir seperti pekerja bengkel wajah putih mulusnya bernodakan oli...
"motor bang Joni udah loe cakepin blom fa orangnya udah nanyain mulu nih..." pekik Jaka
"tinggal poles dikit lagi beres ko..."
di rumah ponpes
semua sudah bersiap-siap hendak shalat maghrib , seperti biasa semua akan berkumpul di rumah pukul 8 setelah isya dan tahsin Al Qur'an
kang sya sedang duduk di halaman rumah yg terdapat ayunan kayu jati panjang dengan beberapa bantal kecil sambil sesekali memetik senar gitarnya melantunkan beberapa lagu melow lalu ia meraih ponsel memandang layar benda pipih itu menatap potret seseorang dengan dagu bertumpu pada badan gitar
"Assyifa..." gumamnya pelan sambil senyum-senyum sendiri
"hayooo loh....ihhh ukhti...!!!!" Rai tiba tiba merebut ponsel kang sya dan melihat apa yg sedang di tatap kaka kembarnya itu ,
"Rai...balikin ga..." Rasya menggapai gapai hendak mengambil ponselnya dari tangan Rai
"ga bilangin bunda sama yanda ahhh...."
"bunda....yanda!!!!!!" seketika mulut Rai dibekap kanh sya
"mm...mmm...kangm....sya..mph...." gumam Rai tak jelas
"ihhh tukang ngadu...."
"ini kenapa sih....tiap hari berantem terus .... pusing bunda tuh...."priscil melerai keduanya
"ponsel kakang bun...diambil Rai tak sopan bun ..." adu kakang
"abisnya bun, kakang lagi enak enakan zina mata mandangin terus foto akhwat...."
kang sya melototi Rai
"sudah...sudah.... Rai kembalikan ponsel kakang mu...dan kakang ...apa benar yg Rai bilang???"
Rai memberikan ponsel Rasya " nih....hati hati tuh mata....bukan makhromnya...." ketus Rai
"kaya yang ngga aja kakang juga tau ada santri yg ngejar ngejar anti kan ,noh bun.... Rai di pesantren malah pacaran...dosa loh..." balas kang sya
"engga ihh...kakang kali ngomong suka ngelantur..."
sinis Rai
"alah kakang juga suka liat ko siapa tuh namanya akhi santri baru....ahhhh Haikal tau ga akhi sampai bela belain masuk pencak silat biar bisa barengan Rai..." balas kakang kini Rai yg sudah skak mat malah memilih pergi masuk kamar dengan bibirnya yg dimanyunkan dan hentakan kaki...
kini tinggal Priscil dan kakang yg tersisa
priscil meraih gitar dan duduk di ayunan dia memetik senar gitar dan menyanyikan lagu yg melow tapi bikin baper , kakang duduk di sampingnya
priscil tau ada sesuatu yg anak-anaknya sembunyikan dan mulai mereka rasakan ia pun pernah mengalaminya , hanya saja Priscil tidak akan memaksa untuk mengetahuinya Priscil hanya mau mereka sendiri yg akan bercerita padanya dan benar saja kini kakang mulai membuka suara
"bun....memang salah ya kalau kakang mulai Ada ketertarikan sama lawan jenis...???"
priscil tersenyum "suka tidak salah sayang itu manusiawi hanya cara mengekspresikannya yg salah , apa anak bunda ini sedang dalam keadaan yg seperti itu???" Priscil menghentikan petikan gitarnya
kakang mengangguk " iya bun rasanya ana selalu kepikiran ukhti bun....selalu ingin menggodanya senang bila berada dekat dengannya , tapi kakang juga tidak cepat menyimpulkan karena takut nya ini hanya nafsu semata bun..."
" kakang tau tidak kakang itu butuh dokter...." ucap priscil tersenyum
"dokter??? ana tidak sakit bun..." herannya
"iya dokter.... dokter cinta sepertinya gejala gejala yg ditunjukan adalah gegana dan rindu nama penyakitnya falling in love ..."
hahahahah ....
mereka tertawa " assalamualaikum ada apa sih kelihatannya seru sekali..." sahut Azam sembari menerima salam priscil dan kang sya
"nah kebetulan dokter Fateh Al-razzam sudah datang....konsultasilah dan minta resepnya bunda mau bikin teh dulu untuk yanda..." priscil melengos ke dapur Azam yg baru saja tiba kebingungan apa maksud istrinya itu
"bunda ngomong apa sih kang ???" Azam duduk di sebelah anaknya
kang sya tertunduk malu dan menyenderkan kepalanya pada senderan ayunan "yanda salahkah kalau kita menyukai seseorang,?"
Azam menautkan kedua alisnya lama berfikir kini ia mengerti apa yg dikatakan priscil dan kang sya rupanya anak bujangnya ini sudah mulai merasakan pubertas "tidak kang...anta tidak salah tergantung cara kita mengekspresikannya..."
"ih jawaban kalian sama saja...."
"maksud yanda suka itu wajar ,tapi harus ingat batasannya ,yakinkan lah dan berdo'a lah pada Allah kalau memang ukhti adalah jodohmu bawalah namanya di sepertiga malam mu ,mohon lah pada-Nya untuk menunjukan mu kebenarannya kalau memang berjodoh sampai manapun pasti bertemu..."
"nih teh nya yanda..."
"syukron sayang...."
priscil kembali ke dalam rumah tak ingin mengganggu obrolan antara ayah dan anak
" kebanyakan anak sekarang itu berpacaran mengatasnamakan penjajakan tapi menjerumus ke arah perzinahan jawabannya pasti dosa dan neraka QS Al isra 32 " dan janganlah kamu sekali kali mendekati zina sesungguhnya berzina adalah suatu jalan yg buruk...
orang dzalim yg berdosa dari kesucian ada beberapa golongan termasuk orang yg berpacaran dosa dan azab nya akan dilipatgandakan di hari akhir Rasulullah Saw dalam khutbah nya : janganlah seorang laki-laki berkhalwat dengan perempuan kecuali bersama makhramnya ,dan dari Ibnu Mas'ud berkata Rasulullah pernah bersabda sesungguhnya bila kamu seorang laki-laki sudah mampu untuk menikah maka menikahlah. ..." kang sya sangat menyimak setiap ucapan ayahnya itu
"naudzubillah himindzalik nak,,,jangan sampai kamu seperti itu, kalau memang kang sya suka pada akhwat bunda dan yanda tidak melarang ,,, silahkan hanya seperti yang yanda katakan tadi bawa namanya dalam setiap do'a mu di sepertiga malam mohon pada Allah untuk berikan jodoh yg tepat ,kalau memang kang sya sudah mantap bilang pada yanda dan bunda bawa kami pada orangtuanya itu lebih gentlemen....oke bro...." tepukan pada pundak kang sya membuatnya lega orangtuanya selalu bisa diajak bicara dari hati ke hati
"yanda kalau seandainya ukhti itu tidak sesuai ekspektasi yanda sama bunda bagaimana ???" ucap kang sya sedikit lantang
"nah....sudah mulai takabur nih anak yanda mulai membanding-bandingkan sesama..."
"astagfirullah...bukan begitu yanda maksudnya kalau ukhti ini tidak agamis bahkan terkesan urakan apa bunda dan yanda akan setuju??"
Azam tertawa lepas seolah apa yg terjadi padanya dulu kini terjadi pada anaknya juga "kalau begitu tanya nya pada abba yai dan ummah yai ...."
kang sya menautkan kedua alisnya" kenapa??"
"anta pikir dulu bunda mu seperti apa ??" itu tantangan untuk calon imam bagaimana caranya supaya sang makmum menjadi istri idaman ,bukankah kamu seperti yanda ,suka dengan sesuatu yg menantang..."
" bunda????" dulu???" pikiran kang sya bergelut memang bundanya kenapa ,saat ingin bertanya lagi Azam sudah masuk ke rumah
"yanda apa maksudnya bunda ???memang seperti apa bunda dulu???" yanda ihhh....." Azam hanya berlalu ingin masuk kamar menyusul priscil namun kang sya mengekor
"ayolah yanda ,,,ana semakin penasaran...."
"suuuttt berisik kalau bundamu sampai tau kita sedang membicarakannya bisa bisa kita berdua di usir keluar rumah dan yanda disuruh tidur di luar seminggu ke depan..." bisik Azam
"tapi ceritakan dulu ...."
Rai keluar dari kamar melihat kedua laki laki ini tengah berbisik-bisik "hayo lagi mgomongin apa ,ana ikutan dong..."
" kebetulan nih , Rai bantu kakang mendesak yanda untuk cerita masa lalu nya bunda " kakang menarik lengan ayahnya menjauh dari kamar bunda dan yandanya itu
"oh iya dulu Rai juga pernah pergi ke mal di Bandung sama bunda waktu kita ziarah ke makam opah terus ketemu omah,om dokter dan tante guru ,bunda tuh keliatan akrab gitu sama temen temennya mungkin.... tapi nya gaya mereka tuh seperti anak band yg bajunya hitam hitam gitu, urakan,terus rambutnya yg kaya sikat wc,wah tampilannya serem serem naudzubillah deh ...." Rai mengingat ngingat kejadian setahun yg lalu saat mereka berkunjung ke Bandung
akhirnya karena desakan anak anaknya azam pasrah dan membawa kedua anak remaja nya itu keluar ke arah gazeboo berharap priscil sudah tidur dan tidak mencari mereka
"na'am....yanda mulai dari mana ya...ceritanya oh iya dulu........" Azam terkekeh sebelum bercerita sedangkan rai dan kakang sudah menatap serius sambil membawa cemilan di pangkuan mereka
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
ikhhhhh penasaran ya readers scroll nya cepet banget nyambung ya besok....
jangan lupa tinggalkan bungkusan eh jejak maksudnya 😂😂😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Elmaz
seru bgt yak punya ortu yg gaul dan bisa di ajak curhat spt teman....
2023-03-02
1
Qaisaa Nazarudin
Kamu gak tau aja dulu Bunda mu seperti apa,,,😂😂😂
2022-12-07
1
'Nchie
Yanda gibahin bunda awas ketahuan Lo🤩🤩
2021-12-12
1