akhirnya di tengah malam semua terbangun , dan memutuskan berkumpul di rumah ponpes
"astagfirullahaladzim...ini kakang sama uzi selalu saja bikin orang khawatir...." ucap umi khawatir
"diminum dulu mi..." teh Nurul menyodorkan segelas air putih untuk umi yg duduk di sofa ruang tengah
" apa tidak sebaiknya ana menyusul mereka ???" ucap a Farhan
"jangan A Farhan sebaiknya kita serahkan saja semuanya pada A'a,bang ustadz, Vito dan priscil ,kita tunggu saja kabar dari mereka " jawab abi yg sambil berdzikir
" maafkan uzi dan kakang sya bi..mi..." ucap sendu ka Bila
"tak apa nak...."ucap abi dan umi "kamu yg sabar ya"
"yang sabar umi Bila insyaallah mereka akan baik baik saja..." Rai mendekati teh Nabila dan memeluknya
"Hana sebaiknya Hana tidur saja besok kan ada setoran hapalan...." teh Nurul mendekati anaknya yg terbangun karena suara gaduh
"iya umi... Hana ke kamar dulu..."
"ayu sebaiknya anti dan Rifky menginap disini saja " ucap abi pada ayu dan Rifky anak semata wayangnya bersama Vito
"iya sepertinya Rifky juga sudah mengantuk ,anti pakai saja kamar tamu....teh antarkan ayu agar bisa beristirahat..." pinta umi melihat Rifky yg sudah menguap
"iya mi...mari yu....."
"syukron pa yai umah assalamualaikum..."
"wa'alaikumsalam...."
di mobil yg dikemudikan Azam dengan kecepatan tinggi , priscil melirik Azam sudah berpakaian lengkap dengan rompi anti peluru dan senjata api yg di selipkan di rompi itu begitupun saat melihat ke belakang bang ustadz dan Vito pun sama
"by ,kalian mau kemana pake rompi anti peluru sama bawa senpi segala ???"
sebelum nya bang ustadz menelfon seseorang yg dia panggil BRIPKA Yahya...namun diakhir panggilan akhi menyebutnya bro ....itu berarti hubungan mereka cukup dekat
"iya sayang kami hanya berjaga-jaga saja , hubby rasa yg akan kita hadapi bukan kelompok sembarangan atau orang sembarangan,tapi khumai tidak perlu khawatir insyaallah kakang sya dan uzi akan baik baik saja " sesekali Azam melirikku dan memegang tanganku yg sudah mendingin
" loe juga punya senpi ..to??" tanya Priscil
"yoi....sil... tenang ini legal ko....emang loe tak tahu sil...ada senpi yg legal untuk warga sipil namun hanya orang orang tertentu saja yg bisa memiliki nya dan ada pula surat ijinnya..."
"tau....kan ayah gue tentara to...jadi gue tau... semacam senpi untuk berjaga-jaga apalagi para pebisnis biasanya mereka punya..." jawab priscil
"tapi itu kan ga gampang to...."
" iya kan gue dibantu laki loe sil lewat temen polisi nya..." kekeh vito
aku melirik Azam sekilas "oh iya gue kan juga pengusaha ya to kenapa gue ga punya ya... harusnya dulu gue minta sama ayah...kan keren ya...mau gue bawa ke sekolah buat pamer..."
"hhhahahaa sil...sil...mana boleh hey... yang ada semua orang yg berantem sama loe ,loe tembakin satu satu ...." jawab vito menertawakan
"isshhhh loe mah iya dan loe korban pertama gue secara loe orang paling ngeselin ,yg selalu maksa maksa gue buat jadi pacar loe ..." sinis Priscil
"ya elah itu kan dulu sil..."
"udah...udah berisik antum berdua malah nostalgiaan ga lihat yg nyetir sudah seperti mau bunuh orang ...." sela bang ustadz
"biar saja bang bro nanti setelah urusan anak ana selesai bagian mereka yg ana siksa.,,,,yg satu disiksa di ranjang yg satu di arena tanding silat..." ucap Azam tak kalah sinis ustadz Rahman tertawa melihat ekspresi lucu priscil dan vito
mereka sampai di RS priscil keluar duluan dan berlari menuju UGD, tapi ia tak menemui kakang ataupun uzi
"bunda....!!!"
"syifa ???" priscil mengerutkan keningnya
"assalamualaikum bunda....om ustadz, ustadz Rahman, ustadz Vito..." salim Syifa
"wa'alaikumsalam..."
"ko syifa disini???" tanya Priscil kebingungan
"iya bunda tadi Syifa ditelfon Rasya dia minta tolong sampe syifa disuruh naik ojeg segala ga boleh bawa kendaraan sendiri ...."
"lah Rasya nya mana???" priscil celingukan
"Rasya....." syifa menunduk
"Rasya kemana??? kenapa???" Priscil menggoyangkan lengan syifa
"Rasya masih di arena track bunda sama yg lain mereka lagi berantem sama segerombolan gengster terakhir syifa liat gengster itu pada bawa senjata..." ucap syifa pelan dan hati-hati
"apa????" seketika Priscil ambruk terduduk di lantai merasa kakinya lemas membayangkan perkataan syifa barusan memikirkan nasib anak laki-laki nya dari belakang Azam, Vito dan bang ustadz sedang berbincang dengan Bripka Yahya lalu menghampiri mereka berdua
"khumai....ayo bangun... duduk disini..." Azam membantu Priscil bangun dan duduk di kursi tunggu lalu memeluknya terasa bahunya bergetar sesenggukan
"by...anak anak by...." ucapnya di dalam pelukan Azam
" khumai yg tenang ya ,hubby akan menyusul mereka bersama yg lain dan Bripka Yahya dan anak buahnya juga..."
"hubby rasa anak kita tanpa sengaja sudah masuk sarang gengster di kota ini mereka gengster kelas kakap target polisi ..." ucapan Azam semakin membuat jantung priscil berpacu dengan cepat
" khumai tunggu disini ya jaga seseorang sampai keluarga nya datang lalu pulang saja dengan syifa ke rumah tunggu kami dirumah saja ..." Azam melepaskan pelukannya dan memegang kedua lengan istrinya
"seseorang siapa by??? kenapa kita disini kalo anak kita saja tidak disini..."tanya Priscil yg masih sesenggukan
"kakang dkk berhasil menyelamatkan seorang akhwat yg menjadi korban kekejaman mereka bahkan sekarang gadis itu terbaring tak sadarkan diri ,sudahlah nanti hubby ceritakan yg jelas sekarang hubby harus susul mereka sebelum terlambat,khumai jangan khawatir do'akan saja kami tetap dalam lindungan Allah SWT,...." Azam mencium kening priscil
" hubby hati hati ...bawa anak kita pulang by...." ucap priscil azam mengangguk lalu berdiri
" syifa om ustadz titip bunda ,kalau orangtua si gadis datang dan si gadis sudah siuman bawa pulanglah bunda ke ponpes jangan kasih bunda kemudi ya ,om ustadz tidak mau terjadi apa apa ..." pesan Azam pada syifa mengingat kondisi emosi priscil yg tak karuan
"iya om ,,om ustadz hati hati ya ...".
"khumai ..hubby pergi dulu... assalamualaikum..." ciuman kening mendarat lagi
"wa'alaikumsalam...."
Azam berlalu bersama bang ustadz, Vito dan Bripka Yahya beserta anak buahnya menuju lokasi kebetulan Azam pun menaruh chip GPS di motornya sehingga lokasinya terlacak
priscil masuk ke ruang rawat gadis yg diselamatkan kakang cs dengan kondisi yg tak sadarkan diri tubuhnya dipenuhi lebam
"apa ini.....bekas suntikan semua???" gumam priscil menyentuh tangan si gadis
priscil memperhatikan lagi kepada si gadis sungguh membuatnya tak tega
"dokter...." panggil priscil melihat seorang dokter datang menghampiri gadis yg tengah ia pandangi
"iya bu ..."
"gadis ini kenapa ???"
"dia pingsan bu terlalu banyak zat adiktif semacam obat penenang yg biasa disebut psikotropika dalam kasus gadis ini obat yg disuntikan langsung ke dalam darahnya ditambah minuman beralkohol dalam jumlah yg banyak ,luka lebam akibat benda tumpul di beberapa bagian tubuhnya dan yg pasti gadis ini mengalami kekerasan s*ks*al ...*
"astagfirullahaladzim....!!!!!!"Priscil dan syifa membelalakan mata tak percaya lalu saling memandang
lama mereka menunggu akhirnya ada seorang wanita paruh baya membuka pintu ruangan dan mendekati sigadis lalu menangis sejadi jadinya
"ibu...ibu yang sabar ya... insyaallah ukhti akan baik baik saja...." peluk priscil pada ibu yg sudah terduduk lemas memeluk si gadis
"ya Allah .... Rumi kamu kenapa nak... bisa jadi seperti ini....."
priscil mengusap usap punggung si ibu
"terimakasih ,tapi anda siapa ???"
"saya priscil ibu nya Rasya yg menyelamatkan putri ibu..."
"Rasya teman sekolah Ziyan???" tanya si ibu mengusap air mata nya
priscil mengangguk..."lalu kemana Rasya dan Ziyan???"
"Rasya dan Ziyan masih di TKP bu...saya pun tak tau bagaimana kondisi anak saya..."
"ya Allah Ziyan..." si ibu kembali menangis
"apa ibu mengenal Ziyan???"
"Ziyan adalah anak bungsu saya adik Rumi..."
"subhanallah...jadi gadis ini kaka Ziyan???" kaget priscil dan Syifa
di lain tempat
"disini rupanya tempat manusia manusia binatang itu... tempat para baj*ngan bi*d*b itu bersarang..." ucap Bripka Yahya
kini mobil Azam sudah berada tepat di depan sebuah rumah besar bernuansa putih dan dipenuhi berandal berandal jalanan disana mereka juga melihat motor Azam tengah terparkir di dalam garasi
"kalau sampai putra ana kenapa-napa ana bantai sampai tak bersisa..." Azam kembali dengan senyum smirknya....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
aduh readers ngangenin maaf ya jadi sedikit melenceng dari genre jadi ada adegan action nya biar tambah seru gitu...., tunggu kelanjutannya ya... TBC 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Anonymous
aq suka Thor kalau ad tegang"x GK mlepeng terus ....tapi ending seru semangat karya anda is the besh👍👍👍👍
2024-05-20
1
Dini Eriani
ngeri nih kalau azam udh begitu
2022-10-08
2
'Nchie
tegang aku Thor
2021-12-12
1