assalamualaikum maaf ya kemaren author cuma kasih up satu bab soalnya si otaknya belum bisa diajak kompromi ,malah ngasih ide buat extra part ya udah jadinya kemaren nulis up satu bab extra part deh..
kita lanjut saja ya....
happy reading 😍
.
.
.
.
.
.
.
bismillah.....
.
.
.
.
.
.
.
.
" *hawa tercipta di dunia untuk menemani sang Adam begitu juga dirimu tercipta tuk temani aku..."
jreeng.jreeng....jreeng*....
seperti biasa pojok kelas menjadi tempat favorit kang sya dan cs untuk menghabiskan waktu menunggu bel masuk sambil nyanyi nyanyi menghibur hati
"sya ntar waktu masuk waktu pensi sama acara ospek band kita pasti tampil kan???"
"so pasti..."
" wahhh begitu banyak moment buat gue mau buat tp...tp....sama ciwi ciwi..."
"huuuuu muka pas pas an aja sok sok an tp (tebar pesona ) ," jitakan imam mendarat mulus di kepala Ziyan
"awww...sakit ege .....loe pikir pala gue pintu apa diketok ketok ,kali aja ada nyangkut satu...biar gue ga jones lagi..." kekeh Ziyan
"loe mah bukan tebar pesona ,tapi tebar bon hutang....bayar utang loe sana kasian bu kantin..." ucap Satria
"loe ngutang yan.??? astagfirullah...bayar ege....nih yah hai orang-orang yang beriman sesungguhnya orang yg biasa berhutang itu bila berkata dia berdusta bila berjanji maka dia ingkar,,(HR Muslim1325/589 dan HR Bukhari 832 ) berhutang memang dibolehkan namun orang yg sering berhutang bisa mengantarkannya kedalam hal hal yg dapat menjerumuskan nya kepada hal yg diharamkan oleh Allah SWT... naudzubillah himindzalik..,yan" jelas Rasya
"masa sih ko gue ngeri ya...ntar istirahat gue lunasin deh...." gidik Ziyan
"nah itu baru cakep...."
"kalo gitu gue juga mau nanya hutang gue sama loe..."
ucap seseorang dari ambang pintu kelas Rasya ,,yg sedari tadi berdiri disana menunggu Rasya
"berapa hutang gue bekas tambal ban kemaren sama sekalian bekas makan siang gue..." syifa mulai merogoh saku bajunya mengambil beberapa uang pecahan seratus dan lima puluh ribuan
kang sya menarik senyuman " kan sudah ana bilang masalah makan siang,,, bukan hutang ...!!! itu ana sengaja memberi ...hitung hitung bayar rasa sakit anti ke cium bola ,kalau masalah ban motor itu baru hutang tapi ana mau anti membayarnya bukan dengan uang ,nanti siang motor anti sudah bisa dibawa ...."
"terus gue harus bayar pake apa???" syifa menautkan kedua alisnya ,malas benar ia harus selalu berurusan dengan Rasya
" anti harus menemani ana makan siang ..." bisik kang sya mendekatkan wajahnya pada syifa membuat syifa menjauhkan wajahnya dan seketika mendapat serangan jantung dadakan
"sat....ini jantung gue kenapa sih....!!!syifa come on cowo kaya dia tuh sudah biasa begini sama semua perempuan loe jangan baper...." batinnya
wajah syifa memerah " fix luarnya saja yg so alim dalemannya mah uhhh tetap saja semua lelaki mh emang dasarnya mesum...."dengus Syifa
"kalo gue ga mau???" tanya syifa
"hutang itu adalah janji nona ,akan kamu bawa sampai akhirat dan jika tidak dibayar itulah yg akan memberatkan mu semasa di hisab nanti..." ucap santai Rasya
" nj*rrrrr kata kata loe tuh ya,bisa ga sih ga usah bawa bawa akhirat ...." gidik syifa
"memang betul ko tanya saja pa ustadz..."
bel berbunyi memaksa syifa untuk kembali ke kelasnya dan mengiyakan ajakan Rasya
"dari mana fa???" tanya Rani
"dari kelas cowo sabl*ng...." ketus syifa
"cowo sabl*ng???" Rani kebingungan
" iya cowo yg loe bilang the most itu,buat gue dia ga lebih dari cowo mesum...."
"ahhh ga mungkin sya , Rasya tuh sangat anti perempuan fa...."
"itu menurut loe dan yg lain ,loe ga tau sih ran di belakang dia seperti apa..." batin Syifa menatap sinis Rani
"sudah lah kalau aku cerita juga percuma kamu ga akan percaya..." syifa membenamkan wajahnya kedalam lengan yh dilipat ke meja
_____________
"kang bro ana rasa anta menyukai ukhti ya...." Fauzi mulai curiga pada sikap kang sya terhadap Syifa baru pertama kali seumur umur uzi melihat Rasya begitu ingin sekali menggoda dan mengajak seorang akhwat selain akhwat di keluarga nya untuk pergi ataupun sekedar makan dan jajan
"anta memang sepupu ana yg paling the best nih...selalu tau saja isi hati ana,zi " kang sya menepuk nepuk punggung uzi
" apa anta titisan Edward Cullen atau Alice Cullen di film twilight,zi bisa membaca pikiran dan masa depan orang???"kekeh kang sya
"hahahaha anta ini .....bukan ana adalah titisan ustadz Rahman Al-razzam dan ustadzah Nabila Nurjanah...."
keduanya tertawa
"kalian ini laki laki ,macho,cool ,keren tapi tontonan kalian yg begituan ....pinky sekali hati kalian brad....." sahut imam
"memangnya kalau laki laki tidak boleh bermelow melow ... sesekali laki laki pun harus merasakan menonton film film melow itung itung saja itu salah satu referensi untuk menggaet dan memahami lawan jenis...." sahut uzi
Ziyan berfikir keras dan mencernanya bulat bulat
"maksud loe zi jadi biar ciwi yg kita suka bisa suka sama kita,kita harus jadi vampir dulu gitu trus gigit gigit doi di leher gitu...." ucapnya
"hahahahaha kampr*t kalo ciwi loe gigit gigit di lehernya yg ada loe yg dipenjara disangka loe kanibal...." tawa satria
"iya yang ada cewenya yg loe gigit,loe nya yg jadi vampir digebukin massa...karena ketauan mesum...." tambah imam
"udah lah susah ana ngomong sama anta yan ana malah jadi kesel sendiri ..." kesal uzi
jam istirahat
syifa hanya tertunduk lesu di bangkunya sebenarnya ingin sekali ia ke kantin untuk makan perutnya juga sudah keroncongan lagu jawa ....namun apa daya ia tidak memiliki uang,uang hasil kerjanya terpaksa ia ambil bahkan casbon untuk membayar hutangnya pada Rasya ...
"kruyuuukkk...."
"aduh laper nih gue....mana gue tadi ga sempet sarapan lagi gara gara harus berantem sama papah...gara gara si pelakor itu... " syifa sangat membenci ibu tirinya padahal ia selalu bersikap baik ,syifa selalu beranggapan kalau ibu tirinya itu merebut papahnya dari sang mamah Sampai mereka bercerai ,kini pun mamah syifa sudah menikah lagi padahal memang sebelum papahnya bertemu dengan ibu tirinya papah dan mamahnya memang sudah memutuskan untuk berpisah
"fa kantin yu...."ajak Rani "duluan deh ran,,,gue ngantuk nih masih kenyang pula..." syifa terpaksa berbohong pada Rani tak ingin membuat Rani khawatir
"oh gitu ya udah gue duluan ya fa..." syifa tersenyum kecut
di kantin
saat Rani tengah menyantap makanan nya
"assalamualaikum sorry kamu temannya syifa kan???" tanya Rasya pada Rani
Rani mengangguk seakan tak percaya kalau kini ia sedang berbicara dengan seorang Rasya
"syifa di kelas tadi katanya ngantuk,..." jawab Rani
tidak biasanya...." apa dia sakit???"Rasya begitu penasaran
"kalau dilihat dari tadi pagi sih keliatan lesu tapi ga tau deh...."
Rasya memesan semangkuk mie ayam dan jus jeruk lalu mengajak uzi mendatangi kelas syifa
disana syifa sedang membenamkan wajahnya di bangku
"tuk...."
ketukan gelas jus jeruk dikepalanya membuat syifa mendongakkan kepalanya
"anti sakit ???? ana tau anti lapar nih makan...."
syifa menggeleng "Rasya ngapain loe kesini....ga sopan banget sih ...."
"udah makan aja jangan banyak tanya....buruan nih ambil pegel nih....apa mau ana suapi..." Rasya mengambil bangku kosong dan menyeretnya ke depan posisi syifa
"ga mau ,gue ga punya duit buat bayar...." syifa menolak walaupun perutnya benar benar lapar apalagi aroma mie ayam sangat menggugah selera
"kruyuuukkk...."
.
"suara apa tuh kang bro??? sumbang amat...." sahut uzi terkekeh
syifa menunduk wajahnya memerah menahan malu
"mungkin suara auman lambung yg kosong minta diisi A'a bro...."
keduanya tertawa
kang sya menggulung mie menggunakan garpu dan menyodorkannya ke depan mulut syifa .."cepet mangap????"
syifa menggeleng " atau mulutnya mau dibukain pake mulut lagi???"
.syifa bergidik ia menyambar gulungan mie sekali hap kang sya tersenyum lebar
"aduh dodo....e... bilang saja mau disuapin...ana berasa jadi obat nyamuk disini..." ledek uzi
mendapat tatapan sinis Syifa
"sans non ...becanda kali ...." uzi tengah duduk di meja guru sambil mengangkat kakinya ke atas meja
"ana sudah bilang kalau anti memang niat membayar ana tidak minta anti membayar menggunakan uang .... cukup penuhi saja permintaan ana fahimtum???"
syifa bingung apa maksud kata terakhir...
"maksud nya kamu faham???"
"paham gue.....makasih ya ...udah gue risih biar gue makan sendiri aja...."
syifa mengambil alih sendok dari tangan Rasya
________________
seperti janji mereka bertemu saat pulang sekolah dan melaju menuju restoran pilihan Rasya karena hari ini mapel ditambah satu mapel maka mereka baru keluar pukul 2 siang , Rasya menepikan mobilnya lalu kang sya ,uzi dan Syifa keluar dari mobil jangan salah uzi selalu ikut berada diantara Rasya dan syifa agar tidak timbul fitnah ,nasib uzi tidak berbeda dengan ayahnya dulu selalu menjadi kambing conge Azam dan priscil
"ini mobil berasa kenal...." ucap Syifa melihat sebuah sedan berwarna biru dongker
syifa menghentikan langkahnya begitu matanya menangkap moment dimana sepasang suami istri sedang saling suap suapan membuat syifa marah,kesal,sedih kecewa ia berlari keluar resto dan tanpa terasa air matanya membasahi pipinya
"fa...."pekik kang sya , kang sya berlari mengejar syifa begitu pun uzi
"anti menangis ,fa .. kenapa???" syifa semakin sesenggukan
"tidak apa-apa ,bisa tidak kita berganti restoran atau pulang saja...." akhirnya kang sya dan uzi naik kembali ke mobil dan melajukannya ke resto yg berbeda , sepanjang perjalanan bahkan saat makan syifa hanya tertunduk diam tanpa berkata-kata tidak seperti biasanya , Syifa yg biasanya adalah syifa yg tidak bisa kalau tidak marah marah sudah seperti petasan korek
"suut...suut....tuh..." uzi mengkode Rasya membentuk ucapan kenapa, Rasya menggidikan bahu
padahal tadi sebelum masuk resto biasa biasa saja.... Rasya yg tau akhirnya mengajak syifa dan uzi ke suatu tempat ,sebuah taman dengan kolam ikan alami dan pohon besar untuk berteduh di karpeti oleh rumput yg tumbuh secara alami dengan bangku sebuah pohon besar yg tumbang
"kenapa anta malah mengajak kesini kang..."tanya uzi polos namun tatapan rasya tajam seolah mengisyaratkan jangan banyak bertanya
" ko kita kesini,sya" ucap syifa pelan
" dari dulu tempat ini adalah tempat favorit ana untuk menyendiri , berintrospeksi diri menenangkan pikiran ,ini adalah tempat yg cocok untuk membuang semua pikiran negatif dan me recharge sikap husnudzon /prasangka baik..." ketiganya duduk tapi posisi syifa aga sedikit berjauhan
tiba tiba syifa menangis seakan mengeluarkan semua uneg-uneg hatinya selama ini yg sudah tak bisa ia bendung lagi....
"kalau anti ingin menangis menangislah fa jangan ditahan hanya karena menjaga image mu ....ana tidak akan memberikan dada ana untuk bersandar karena kita bukan makhrom tapi anti boleh tertunduk dipunggung ana yg terhalang tas ana tak apa kan...." memang sangat tidak romantis bukan orang kalo ceweknya nangis tuh nawarin bahu kek dada kek dipeluk kek ini malah nawarin punggung yg dibatasin tas gendong lagi....
tawa syifa pecah dan menunduk bersandar pada tas punggung kang sya lama ia sesenggukan sampai ia mengangkat kembali kepalanya dan tangisnya mereda "maaf ya gue cengeng.... makasih sya sekarang perasaan gue udah sedikit ngemplong tidak terlalu sesak...."
"iya sama-sama...."
"jangan menanggung bebanmu sendiri fa...."
"sya apa loe mau nolongin gue???"
"insyaallah selama ana mampu kenapa tidak asal jangan minta dibawakan bulan saja ...ana tidak sanggup bulan sangat besar dan berat mau ditaruh dimana bagasi mobil ana tidak cukup...."
syifa tertawa mendengar candaan receh si tengil Rasya
"apa gue bisa bagi sedikit kesedihan gue sama loe,apa gue bisa jadiin loe temen curhat gue???" tanya syifa
"emmmm" kang sya berfikir
"insyaallah.... ana kira mau minta ana jadi pacar anti kalau itu ana tidak bisa ana tidak mau ,kalau mau jadi calon makhrom saja...."
"ekkhhmmmm gue masih disini kang brooooo......" deheman uzi membuat kang sya dan syifa terkekeh...
TBC 😉😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
buk e irul
🤣🤣🤣🤣🤣
2024-02-01
1
Unyil_unyu
gw bingung umur uzi Ama Rasya....kok sekelas, padahal waktu Sisil hamil 4minggu Nurul baru nikah.....
2022-11-15
3
Dini Eriani
kasian uzi jadi nyamuk ,sama kaya bro ustadZ
2022-06-05
1