Lanjut baca yuk ...
Aku melirik jam pukul 14:45 Untung saja sebelum kesini aku udah Ana sudah sholat dhuhur terlebih dahulu. aku membatin pukul 16.30 harus sudah sampai di kost.. istirahat bentaran kan lumayan.
Aku mengedarkan pandanganku di tempat food corner untuk mencari tempat duduk dan memesan minuman sejenak. aku memesan lemon tea dan snack. sesaat aku mengedarkan pandangan cukup langgang menurutku. handphone-ku berdering ternyata bundaku yang menelpon aku pun mengangkatnya.
“Hallo, assalamu'alaikum Bun..” salamku
“Wa'alaikumsalam Kak.. lagi ngapain Kak??
udah pulang Yang?” tanya Bunda
Belum Bunda ini masih di Mall nemenin Ana jawab ku sambil memainkan sedotan
“Kakak sudah makan?” tanya Bunda tanya
“Alhamdulillah udah.. Bunda juga udah makan.?” Tanyaku balik.
“Alhamdulillah udah.. jangan kesorean pulangnya, terus istirahat jangan kecapekan” ingat Bunda.
Sebenarnya hampir setiap hari bunda selalu menelponku. Bundaku memang posesif mengenai anak-anaknya. tapi aku bersyukur dengan begitu berarti Bunda menyayangiku.
“He'em iya-iya bunda.. Ayah sama Devano udah pulang?” tanyaku
“Ini Ayah baru pulang, tapi Adekmu itu belum pulang lagi ada pengayaman materi maklum udah kelas dua belas.” jelas Bunda
“Ouh gitu.. syukur deh.”
“Kak.. Bunda dengar katanya sih temen kakak. itu sih Rifa udah dilamar lho sambung Bunda”
aku yang mendengar mengerutkan kening
“Iya syukur dong..” jawabku seadanya
“Ck Kakak ini..” decak Bunda
“Lha terus?” tanyaku
“Ya nggak apa-apa sih. ih cuma Bunda juga pengen Kakak juga nyusul kayak gitu.” jawab Bunda. aku yang mendengar membulatkan mata.
“Ih..apaan sih Bun..ngaco deh”
“Lho..lho..lho kok ngaco. Bunda kan bener pengen Kakak ada yang jagain. kalau Kakak tahu ya Bunda di sini itu mikirin Kakak yang jauh Kak.. lagian menurut Bunda Kakak udah cukup umur kok..” jelas Bunda enteng aku menghela nafas kasar. mencoba mencari jawaban yang tepat.
“Emm.. Bunda gini nih ya disini itu kakak lagi kuliah belum kepikiran ke arah situ bunda.. kakak lagi fokus sama kuliah sama kerja kakak dulu, beberapa bulan kedepan juga udah ganti semester yang artinya kakak pasti sibuk namanya PKL. jadi ya Kakak belum kepikiran kaya gitu lah. dan yang pasti Kaka pengen bahagiain Bunda dulu” jelas ku hati-hati.
“Iya iya Bunda tau tapi baiknya kan kalau kakak ada yang jagain Bunda sama Ayah jadi tenang di sini.”
“Aku berfikir bakalan nggak ada tujuannya kalau kayak gini.. aku yang sudah lelah pun menjawab asal. bukannya kurang sopan namun aku terlalu pusing.”
“Hm” jawabku final.
“Kamu kenapa sih kok lama aja” jawab Bunda terdengar frustasi
“Terus Elya harus apa..”
“Udah ah..ntar Bunda telepon lagi..
Bunda mau ngurus keperluan Ayahmu dulu Kakak jangan lupa istirahat.. hati-hati pulangnya ya.” jawab bunda
“Iya-iya. assalamu'alaikum”
“Wa'alaikumussalam” jawab Bunda.
aku memutuskan sambungan telepon dan meletakkan hp-ku di tas dan memilih meminum kembali lemon tea ku untuk menjernihkan pikiran.
pusing lama-lama bagi aku selain rindu yang berat yang kata dilan ada lagi yaitu nyari-nyari alasan yang tepat ke permintaan sensitif kebanyakan orang tua.
Aku mengedarkan pandangan ku lagi memperhatikan tempat ini yang kebanyakan para remaja yang beberapa orang sedang selfie dan ada beberapa orang yang membawa anaknya. namun aku kembali memperhatikan anak kecil itu lagi yang kelihatannya sendirian. aku pun mencoba mendekatinya.
“Halo Adek kenapa?” tanyaku hati-hati dan mengusap rambutnya beberapa orang melirikku aku ngajak anak itu duduk di tempatku tadi yang tidak jauh dari tempat anak kecil itu berdiri.
“Adek sini duduk dulu yuk sama kakak yang cantik” bujuk ku anak kecil itu pun mengangguk. aku pun mengangkat anak itu ke kursi agar dapat duduk tepat di hadapanku.
“Nama Adek siapa?” tanyaku sambil membersihkan coklat es krim di pipinya yang belepotan. Tania jawabnya pelan sambil mengerjapkan mata bulatnya yang basah akibat menangis. aku sampai di dibuat gemas sama anak ini.
“Emm.. Tania kesini sama siapa cantik?” tanyaku lagi
******
Hayo tebak Tania ke mall sama siapa ????
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Pramoedya Gentala
Tania anaknya pak dosen Elang. Bisa juga keponakan dari pak dosen Elang 🤭🤭😊😊😊
2021-04-12
0
Umi Fathan
pak dosen
2021-03-27
0
Dinda Natalisa
Hai author aku mampir nih kasih like jangan lupa mampir di novel ku "menyimpan perasaan" mari saling mendukung.
2021-03-08
2