Qin yan keluar dari kamar nya, membawa sebuah buku di tangan. Walaupun buku itu tak memliki sampul, namun isi nya merupakan sebuah harta karun. Karena buku itu adalah buku kultivasi tingkat dewa, di mana Qin yan yang telah membuat nya sendiri. Kebetulan ia ingat betul pengalaman nya di masa lalu. Yang berkaitan dengan garis darah milik adik nya, Qin yue. Namun yang tulis hanyalah bagian pertama nya, atau bisa di bilang tidak lengkap.
Ia kemudian memasuki kamar adik nya, di sana Qin yue sudah menunggu nya sampai merasa sedikit bosan. Namun ketika melihat Qin yan masuk, ia langsung kembali ceria.
"Kak, hadiah apa yang kakak berikan.?" Tanya nya dengan penasaran.
"Berikan tanganmu."
Qin yue langsung menawarkan tangan nya.
Lalu Qin yan memberikan buku itu.
"Ini adalah buku kultivasi tingkat tinggi, kebetulan kakak menemukan nya di pasar. Jadi beli deh untuk kamu." Senyum Qin yan kepada adik nya.
Qinn yue memandangi buku itu, alisnya berkerut menatap kakak nya.
"Tapi kak, ini pasti mahal."
"Hei hei, bukankah kakak sudah bilang. Kakak pasti akan memberikan apa yang kamu butuhkan. Lagian ini hadiah dari kakakmu, kamu jangan menolak nya."
Ia mengelus kepala adik nya.
Tak lama kemudian adik nya mengangguk.
"Terimah kasih kak."
Ia memeluk kakak nya dengan bahagia.
"Ya udah, kamu pelajari buku itu sekarang. Kakak mau pergi dulu."
"En." Adik nya mengangguk, setelah itu Qin yan keluar dari kamar nya.
Qin yan merasa bahagia karena sekarang adik nya sudah mempunyai buku kultivasi yang cocok untuk nya. Di masa depan, masalah tentang kultivasi nya pasti akan terlaksana dengan mudah. Sekarang kini tinggal waktu nya Qin yan mempersiapkan diri untuk pertandingan besok.
________
Pagi hari nya.....
Semua anggota keluarga Qin berkumpul di lapangan. Itu di karenakan hari ini adalah hari istimewa yang selalu di jalankan dalam setahun sekali. Di mana para orang tua akan menonton pertunjukan menarik dari pertarungan anak anak nya.
Semua para generasi mudah keluarga Qin, kini telah berkumpul di lapangan. Menjalani upacara suci keluarga. Sekitar 64 orang tengah berdiri tidak sabar untuk mengeluarkan kemampuan mereka di arena nanti.
"Kakak....."
Qin yue memanggil dengan suara kecil sambil melambaikan tangan nya.
Di antara para barisan, Qin yan berada di barisan paling belakang, pojokan, sehingga tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan nya.
Qin yan menoleh ke arah adik nya yang sedang melambai, melihat ibu yang sedang menonton membuat nya bersemangat untuk menghadapi ujian ini. Ia membalas mereka dengan senyuman.
Di barisan paling depan, tetua menyuruh seorang gadis untuk maju. Dia adalah Qin Ruo Ying. Seorang jenius dari klan cabang ini yang menjadi panutan serta kebanggaan bagi para tetua.
Ketika ia maju, sontak semua orang berteriak kagum atas ke anggunan nya. Walaupun wajah nya tertutupi cadar, namun pesona dan lekukan tubuh nya mampu membuat pria akan mimisan saat memikirkan nya.
Di antara para pria maupun gadis, semua orang selalu menyebut nama nya dengan rasa kagum.
Namun satu hal yang membuat gadis itu tidak tenang. Dari tadi ia terus melirik ke sana ke sini, mencari di mana laki laki yang ia sudah bertekad untuk membalas nya. Bukan hanya itu, ia ingin sekali mempermalukan laki laki itu di depan umum.
Tiba tiba tatapan nya berhenti tepat di bagian sudut terbelakang, seorang remaja sedang asik asik nya berinteraksi dengan adik nya yang berada posisi penonton.
Semua orang menatap nya dengan kagum, tapi dia satu satu orang yang acuh tak acuh. Bagaimana ia bisa menunjukan keangkuhan nya jika orang itu bahkan tidak menatap nya. Memikirkan ia entah kenapa membuat nya sangat kesal.
Tidak jauh dari barisan depan lain nya, seorang pria cantik yang sedang memegang kipas selalu memperhatikan gerak gerik mata Qin Ruo. Ia juga melihat ke mana arah Qin Ruo lihat. Namun ia tak melihat apa apa, hal ini di karenakan ia berada di bawah sementara Qin Ruo berada di atas panggung.
'Siapa yang bisa menarik perhatian Qin Ruo.' pikir nya.
Berbeda dengan suasana para peserta, saat ini para tetua yang menjadi juri juga sedang memperdebatkan sesuatu.
"Hei, apa boleh si anak cacat itu ikut serta dalam turnamen ini." Salah satu tetua berbisik dengan tetua lainnya.
"Entahlah, kemarin ia mendaftar dan patriak juga menyetujui nya."
"Apa yang pikirkan patriak sebenar nya, bukankah berbahaya jika anak itu di ikut sertakan."
"Uhuk uhuk.."
Kedua tetua itu terdiam saat patriak terbatuk di samping mereka. Kemudian patriak berdiri, memandangi para peserta.
"Untuk pertarungan ini akan di bagi menjadi empat regu. Jumlah seluruh para peserta tahun ini adalah 64 orang. Jadi setiap regu itu terdiri atas 16 masing masing. Setiap regu akan melakukan pertarungan sampai masing masing regu hanya tersisa satu orang untuk masuk ke babak semifinal. Baiklah aku akan membagikan para peserta ke dalam grub masing masing."
Patriak mulai menyebutkan nama para peserta yang akan di kelompokan.
Qin yan masuk ke dalam grub A yang di mana Qin Kai juga ada di dalam sana.
Setelah pembagian selesai, pertarungan di mulai dari regu A di mana Qin yan adalah pembuka pertama melawan seseorang bernama Qin Ji.
"Qin yan Vs Qin Ji, kalian berdua masuk ke arena" Teriak juri.
Saat Qin yan memasuki arena pertarungan, semua orang yang menonton langsung tertawa. Berbagai cemohan dan hinaan selalu menyertai langkah nya.
"Hei hei.. Bukankah dia anak cacat, kenapa dia di ikut sertakan dalam pertarungan ini. Apakah dia mau mati."
"Entahlah mungkin memang begitu, anak ini nyali besar juga. Tapi dia belum tau apa itu nama nya siksaan."
"Hahaha... Aku ingin lihat seberapa lama ia bertahan. Tapi tampak nya akan sangat membosankan. Turunkan dia saja.!"
"Ya... Turunkan saja anak itu. Dia itu hanya pengganggu mata kami."
"Benar benar turunkan saja dia."
"TURUN TURUN TURUN TURUN......!!!!"
Setiap orang meneriaki nama nya, berteriak untuk turun dari sana. Tapi langkah Qin yan tidak goyah, ia tetap maju walaupun diri nya mulai di lempari banyak benda menjijikan.
Ada yang melempari nya batu, kaleng minuman, sampah, bahkan telur ayam. Dan Qin yan hanya menerima nya tanpa menghindar sedikit pun.
Ibu Qin yan hanya bisa menangis melihat putra nya yang gigih naik ke atas panggung dengan pandangan tegas. Adik nya bahkan menggigit bibir bawah nya, tak tahan melihat kakak nya di permalukan.
Hanya ada beberapa orang saja yang tidak menertawai situasi itu. Ibu Qin yan, Qin yue, patriak, Qin Ruo Ying, dan Pria berkipas. Selain itu semua nya hanya memandang Qin yan seperti lelucon.
Saat sampai ke atas panggung, Qin yan sudah di tunggu oleh seorang pria berotot. Pria itu mengelilingi lapangan arena sambil mengangkat tangan nya ke atas dengan sombong. Menanggapi semua hinaan penonton, ia bahkan berkata.
"Tenanglah semua nya, apa yang kalian mau.? Apakah kalian ingin aku membuang nya keluar dari arena.? Atau membuat berlutut dulu.? Tapi itu kayak nya agak terlalu kelewatan, bagaimana kalau kita buat dia memuntahkan sebuah omong kosong. Di mana ia akan bilang "aku telah menyesal masuk ke panggung ini, aku hanya seorang sampah tolong ampuni aku. Atau ibuku akan datang memukulmu."
PPFFTT.... HAHAHA....
Semua orang tidak bisa menahan tawa, apalagi gerakan gerakan lelucon yang di buat oleh nya. Membuat semua orang seakan akan sedang menyaksikan sebuah komedi.
"Qin Ji, cepatlah masuk ke posisimu." Wasit berkata dengan datar.
"Ouh... oke oke, aku masuk." Ia segera masuk ke posisi, memandangi Qin yan dengan penuh kejijikan.
"Beri hormat satu sama lain." Lanjut sang wasit.
Qin yan membungkuk, menangkupkan tangan nya. Sementara Qin Ji hanya berdiri di sana memandangi Qin yan sambil tertawa.
"Kenapa kau tidak memberi hormat." Alis sang wasit berkerut.
"Kau bercanda, buat apa aku memberi hormat pada badut ini." Pria itu menjawab dengan percaya diri.
"Tapi tetap saja, kau harus menghormati lawanmu." Wasit mulai merasa tidak senang dengan anak ini.
Karna ia tahu kalau anak ini satu komplotan dengan Qin Kai, anak yang suka membuat keributan. Mungkin karena anak buah nya telah terluka kemarin atau sudah terkena hasutan Qin kai, jadi ia sekarang mempermalukan Qin yan di depan umum.
"Tenanglah paman, anak ini akan memberikan kita pertunjukan sangat menarik."
Kemudian ia memandangi Qin yan.
"Hei kamu, cepat serang aku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Vanny Candra
up thor
2023-07-18
0
arfan
495
2021-05-04
0
Rickenz Malelak
kaleng minuman 🤔🤔🤔
2021-03-23
1