Hari mulai senja, Di mana Qin yan berjalan menelusuri hutan dengan lemas. Lapar dan haus menggerogoti raga nya. Di tambah dengan pakaian yang kotor dan comek membuat nya tidak di kenali oleh warga sekitar dan malah di jauhi karena di kira orang gila.
Setelah lepas dari geraman gadis tadi, Qin yan langsung bergegas pulang ke rumah. Karna ia tahu, kalau ia sedang berada di dunia tempat tinggal nya.
Untung saja, tadi Qin yan menggunakan jurus menangkap buah persik untuk menangani gadis tadi. Kalau tidak mana mungkin manusia lemah seperti nya bisa mengalahkan gadis yang perkasa itu.
Ketika mereka maju bersamaan, Ia menunduk menghindari pedang yang melaju lalu menyentuh dada kanan nya. Karena bagian intim nya tersentuh, ia jadi kaget. Untuk sesaat kehilangan konsentrasi dan tak bisa mengendalikan tubuh nya. Di saat itulah Qin yan mengambil kesempatan untuk menekan titik dantian nya (pusat meridian) hingga ia tidak bisa bergerak. Dan pingsan dengan nyaman di hutan sana.
Karna tak ingin mencari masalah lebih lanjut, ia meninggalkan wanita itu di balik semak semak. Setidak nya, tidak akan ada orang jahat yang menyakiti nya karena ia tersembunyi di balik semak. Toh, tidak lama kemudian ia juga akan sadar. Setidak nya, ia tidak bisa menyusul diri nya di sini.
Sebenar nya ia tahu gadis itu, namun ia tidak terlalu ingat di mana mereka pernah bertemu.
Tiba tiba seorang ibu tua mendekati nya.
"Qin yan, dari mana saja kamu nak. Ibu sangat menghawatirkanmu."
Ibu itu memegang pipi Qin yan dengan ekspresi cemas, lalu memeluk nya dengan penuh kasih sayang.
"I... ibu." Tak sadar Qin yan memanggil.
Ibu nya langsung melepas pelukan nya, menatap Qin yan sambil menangis.
"Kau baik baik saja nak, apa yang terjadi pada mu.? Kenapa bajumu kotor begini."
Qin yan tersenyum bahagia melihat ibu nya kembali, sudah ribuan tahun sejak insiden waktu itu. Ia tak pernah melihat ibu nya lagi, kerinduan hati yang sangat besar namun ia tetap menahan nya. Bertahan hidup dari dunia yang di penuhi segala jenis monster. Hingga saat ini, sosok ibu bagi nya belum pernah menghilang. Kasih sayang seorang ibu masih ia butuhkan. Sudah lama sekali tidak pernah menangis, bahkan ia lupa bagaimana cara nya. Tapi sekarang, air mata itu turun sendiri karena melihat sosok ibu di depan nya.
"Ayo kita pulang nak, bajumu nanti ibu cucikan."
Qin yan mengangguk mengikuti ibu nya pergi.
Walau pun saat ini wajah ibu nya sedikit jelek, namun sebenar nya ia sangat cantik. Bahkan kecantikan nya pernah mengguncang kerajaan, hanya saja saat ini ia menutupi nya karena alasan yang tidak di ketahui. Selain untuk mencegah para serigala yang haus di luar sana, Qin yan tidak tahu lagi apa tujuan ibu nya melakukan itu.
Tempat tinggal Qin yan sangat jauh dari permukiman masyarakat, rumah nya berada di puncak perbukitan. Di sana mereka bertiga hidup sendiri, tanpa ada nya seorang tetangga.
"Cepat lah kau mandi, lalu simpan pakaianmu. Biar ibu yang cuci bajumu nanti. Setelah itu pergilah makan."
"Baik bu."
Qin yan dengan senang nya pergi ke kamar mandi, mengambil air di sumur lalu membersihkan tubuh nya.
Setelah itu ia masuk ke kamar, berganti pakaian. Kemudian mengambil makanan untuk di makan. Tapi sebelum itu, ia melihat adik nya sedang duduk melamun di kursi halaman belakang.
Dengan cepat ia mengambil makanan dan duduk di samping nya.
"Melamun apa kau di siang bolong seperti ini.?"
Adik nya tersadar mendengar kakak nya memanggil.
"Tidak kok kak, aku hanya ingin bekerja."
Pffrrr.....
Qin yan menyemburkan makanan di mulut nya.
"Apa, bekerja.? Kenapa kau ingin bekerja.?" Terkejut Qin yan bertanya.
"Aku hanya berpikir kalau seperti nya aku terlalu merepotkan kakak dan ibu." Adik nya tersenyum lemas.
"Yue er, kenapa kau beripikir seperti itu.? Sudah sepantas nya kakak dan ibu melakukan hal ini padamu. Lagian umurmu baru 10 tahun, siapa juga yang menerimamu bekerja. Anak seumuranmu itu seharus nya masih bermain bersama anak anak lain."
Adik Qin yan bernama Qin yue, ia biasa memanggilnya Yue er. Umur nya baru 10, namun ia sudah mencapai rank putih level 3. Bisa di bilang, ia seorang jenius dengan membangkitkan atribut ganda. Atribut kecepatan dan elemen air. Namun karna keterbelakangan keluarga, kultivasi adik nya terbilang cukup lambat bagi seorang kultivator.
Ia hanya menggunakan budidaya kultivasi dasar yang di ajarkan oleh guru nya. Bisa di bilang itu adalah budidaya rendahan, bahkan lebih bagusan buku kultivasi yang di jual di pasaran. Karna tidak ada uang, keluarga Qin yan tidak bisa apa apa. Tidak pil, tidak ada senjata pendukung dan bahkan tidak item tambahan untuk adik nya ini.
Mengingat ini, hati Qin yan menjadi sangat sakit. Di kehidupan ini, ia tidak akan menyia nyiakan bakat adik nya.
Di saat ia sedang melamun, Yue er menyadarkan nya yang membuat ia hampir muntah darah.
"Tapi, paman berkumis mau menerimaku bekerja dengan nya."
Qin yan langsung berbalik ke arah, memandang nya dengan penasaran.
"Siapa paman berkumis itu.?"
Tiba tiba wajah nya jadi ceria.
"Dia orang nya baik kak, suka membelikan permen untukku. Membelikan aku baju, mainan dan masih banyak lagi. Kata nya jika aku mau bekerja dengan nya dia akan menanggung biaya hidupku."
Qin yan makin penasaran mendengar perkataan nya.
"Pekerjaan apa.?"
"Pekerjaan rumah tangga, kata nya asalkan aku rajin, ia bisa menghidupiku." Ucap adik nya dengan polos.
Qin yan langsung marah sampai ke tulang tulang nya saat mendengar itu, tidak usah di pikirkan lagi. Niat orang itu sudah jelas ingin memanfaatkan adik nya. Dengan keras ia meninju dinding rumah nya.
Bukh...
Walau pun bunyi nya tidak besar, namun tangan Qin yan sudah luka dan berdarah karena ia memukul dengan sekuat tenaga.
"Kakak..., Kakak baik baik saja. Kakak, tanganmu berdarah."
Yue er memegang tangan Qin yan dengan khawatir saat melihat kemarahan kakak nya.
Kemarahan Qin yan hanya berlangsung sesaat. Ia langsung memegang kedua bahu adik nya. Memandangi dengan penuh kelembutan.
"Yue er, kau percaya padaku.?"
Qin yue memandangi kakak nya dengan bingung, namun apa pun yang terjadi. Ia tetap percaya pada kakak nya ini.
"Aku percaya padamu kak. Memang nya ada apa.?"
"Kalau begitu, jangan buat yang aneh aneh yah. Kau harus bersabar sedikit, aku Qin yan. Kakakmu akan memberikan semua nya untukmu, semua nya. Tidak ada keinginan yang tidak bisa kuberikan padamu. Aku pasti akan memberikan nya, jadi jangan pernah berpikir kalau kau adalah beban di rumah ini. Dan jangan pernah bekerja untuk siapa pun, apalagi paman berkumis itu. Jaga dirimu baik baik, tugasmu hanyalah berlatih sampai kau menjadi kuat. Janji."
Perkataan itu membuat Qin yue menangis, ia mengangguk ngangguk dengan diam.
"Iyah kak, Yue er janji."
Qin yan langsung mencium kening nya, kemudian bertanya.
"Siapa paman berkumis itu."
Adik nya menunduk, namun pada akhir nya ia menjawab.
"Nama nya paman Nui."
Qin yan langsung tertegun.
"Paman Nui.?"
"Um." Qin yue kembali mengangguk.
Ia kemudian berpikir..
'Kenapa nama paman Nui tidak asing di telingaku.'
"Kakak, kenapa.?" Tanya adik nya kembali.
Ia langsung tersadar dari pikiran nya.
"Tidak... tidak apa apa kok. Kamu jauhi dulu yang nama nya paman Nui itu yah."
"Tapi kenapa.? Diakan sangat baik padaku." Qin yue memandangi kakak nya dengan bingung.
"Untuk saat ini, kau jauhilah dia dulu. Dengarkan kakakmu ini." Qin yan kembali membujuk nya.
"Um.. Baiklah." Qin yue Akhir nya setuju.
"Kalau begitu kakak pergi dulu."
Setelah mengatakan nya, Qin yan meninggalkan rumah sambil merenungkan sesuatu.
'Paman Nui, Seperti nya aku kenal. Jangan jangan kau adalah dalang atas penculikan adikku di masa lalu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Vanny Candra
lanjut thor
2023-07-18
0
Vanny Candra
up thor
2023-07-18
0
herry bjb
cerita di awal membingungkan..reinkarnasi kok bersama ibu,adik dan dirinya yg jadi pemuda lemah...namanya kehidupan yg terulang bukan reinkarnasi..menurutku mc yg lemah menemukan sesuatu dan menjadi system yg membantu mc dari pada sekonyong konyong datangnya gak jelas.
2022-12-17
0