Maaf jika tulisan nya tidak di mengerti, kalian bisa membanyangkan nya dengan pemikiran kalian sendiri. Soal nya ini pertarungan, jadi mungkin akan kurang di mengerti. Selamat membaca😁😁
********
Pagi hari......
"Hoaaam........"
Qin yan bangun sambil merentangkan tangan nya.
"Eh."
Belum sempat menggosok mata, sebuah pedang sudah melaju ke arah nya.
Karna terkejut ia belum sempat menghindari nya. Tapi sebelum pedang itu sampai ke leher nya, sesuatu yang salah terjadi pada gadis itu.
Seperti mengalami sidikit pusing, jadi Qin yan punya waktu untuk menangkis pedang itu dengan pisau nya.
..."Tuan tidak apa apa.?"...
Ternyata sistem yang membantu nya.
'Terimah kasih Z.'
..."Sama sama tuan, sudah tugasku untuk melakukan nya. Tapi anda harus hati hati, gadis ini memang niat untuk membunuhmu."...
"Ya."
Qin yan mulai memandangi gadis itu, gadis itu sudah pulih dari rasa pusing nya. Tapi Qin yan sudah mempersiapkan dua pisau dari tadi.
"Apa yang bisa kau lakukan dengan dua pisau kecilmu itu.?"
Qin yan hanya menyeringai menghadapi pandangan rendah gadis itu.
"Hmm... Ck, pisau itu banyak kegunaan nya bodoh."
Alis gadis itu terangkat saat mendengar kata bodoh. Mungkin itu pertama kali nya ia mendengar diri nya di panggil bodoh. Dan yang memanggil nya juga bukan pria yang layak.
Sambil menggertakan gigi, ia genggam pedang nya dengan erat. Bersiap untuk menyerang.
' Z coba periksa kekuatan gadis ini.'
..."Baik tuan,...
...Nama: Qin Ruo Ying...
...Umur: 17 tahun....
...Rank: Kuning level 3...
...Status: Cincin permata surgawi...
...Atribut fisik: Kekuatan....
...Atribut element: kegelapan"...
'Coba totalkan seluruh kekuatan nya.'
..."Total kekuatan 230 %, Sementara kekuatan anda hanya 5%."...
'Buset dah, jauh sekali kekuatan nya.'
Saat ini gadis itu mulai menyerang, belum sampai beberapa detik ia sudah sampai di depan mata Qin yan.
'Sial...!! Terlalu cepat.!'
PRAAAAANG.......
Qin yan terlempar ke dinding, karena menangkis pedang milik nya.
"Ukh......" Untuk sesaat ia melirik tangan nya yang gemetar, karena kekuatan gadis ini terlalu besar.
Ia mengangkat leher tinggi tinggi saat pedang sudah mengarah ke leher nya, hanya satu inci. Satu inci lagi, maka jakun nya akan tertusuk.
' Z tolong bantu aku.' Teriak nya dalam hati.
..."Maaf tuan, itu hanya bisa di gunakan sekali dalam sehari."...
'Sial, kalau begitu cobalah cara lain nya. Seperti peningkatan kekuatan.'
..."Baik tuan....
...Memulai mengisi kekuatan. 1%.....10%.... 20%..... 30%..."...
Perlahan kekuatan Qin yan jadi naik dan bertambah. Tapi itu membutuhkan beberapa waktu, Ia melirik gadis itu yang juga menatap nya dengan pandangan dingin dan sedikit rasa jijik di mata nya.
"Tadi malam kau mempermalukanku, sekarang kau harus membayar nya. Jadi terimalah kematianmu sekarang juga."
..."Tuan, pengisian kekuatan hanya sebatas 100%. Itu di karenakan tubuh anda masih terlalu lemah."...
Suara Z kembali terdengar di kepala Qin yan.
"Kenapa kau takut sekarang, memohonlah padaku dan kau akan ku..........
"Apa...!!!!?"
Gadis itu kaget karena Qin yan langsung menggenggam pedang nya.
'Terimah kasih Z. 100%, Itu sudah cukup."
Qin yan langsung menyerang wajah gadis itu dengan menggunakan pisau.
Gadis itu menghindar, secara insting ia mundur dan secara tak sadar ia menarik pedang nya hingga membuat tangan Qin yan terluka parah.
'Ini, ini tidak mungkin bukankah dia tadi sudah tak berdaya. Bagaimana mungkin.'
Ia melirik ke arah tangan Qin yan yang berdarah, namun Qin yan tak perduli dan malah menggenggam pisau dengan erat.
Seketika Qin yan langsung maju dan menyerang nya.
Tang... Peng... Tang... Ting.. Teng.. Tung..
Beberapa tukaran serangan di lakukan, hingga membuat kedua nya mundur beberapa langkah.
Siung...
Siung...
Qin yan melempar dua pisau milik nya ke arah Qin Ruo Ying. Namun gadis itu tau tentang trik nya. Jadi ia mengeluarkan elemen kegelapan untuk menghisap pisau itu.
Tetapi itu di luar harapan nya, karena pisau itu sebenar nya tidak mengarah pada nya. Dua pisau itu hanya menancap ke dinding.
'Apa yang di rencanakannya.'
Belum sampai ia menyadari keadaan, Qin yan sudah ada di depan nya.
'Apa, pengalihan.'
Tangan Qin yan ingin menancap ke bawah perut nya. Tepat di bagian titik meridian nya. Jadi ia mundur beberapa langkah.
Di saat ini Qin yan menyeringai pada nya hingga membuat nya merasa tidak beres.
Benar saja, ia langsung tersandung karena benang pisau yang tertancap di dinding. Ternyata terdapat dua benang yang saling berhubungan di belakang dan itu membuat nya hampir terjatuh.
Di saat ini, Qin yan menangkap tubuh nya agar tidak terjatuh.
Mereka saling bertatapan, untuk sesaat Qin Ruo Ying tertegun melihat pandangan Qin yan. Tapi ia tidak tahu kalau tangan Qin yan sudah menusuk titik meridian nya.
"Akh....."
Qin yan menusuk titik meridian lain nya, hingga tubuh gadis itu kembali kaku.
Ia ingin mengangkat pedang, namun tangan nya tertangkap dan wajah Qin yan kembali mendekati wajah nya.
Di saat ini, Qin yan langsung menggenggam leher nya dan menekan nya kedinding.
Mengambil ke dua pisau nya kemudian di tancapkan ke dinding, tepat di kedua sisi leher nya hingga darah bercucuran karena pisau itu melukai nya.
"Hari ini kau telah kalah telak padaku. Jika aku mau, aku bisa saja membunuhmu sekarang juga."
Wajah Gadis itu memucat menahan rasa sakit di leher nya, namun ia tak bisa bergerak. Karena jika bergerak, pisau itu akan langsung memutuskan aorta nya. Di tambah lagi ia sedang berjinjit, hingga membuat nya sedikit kesusahan untuk bernapas.
"Jujur saja, aku paling tidak suka dengan gadis sepertimu. Yang suka merendahkan orang lain. Jadi jangan pernah merendahkan lawan sebelum kau mengetahui kekuatan nya. Karna setiap orang punya kelebihan masing masing.
Sebenar nya, jika aku seorang musuh maka kau sudah mati sejak tadi malam. Kalau tidak aku akan memperk*samu, tapi aku tahu batas dan harga diriku. Aku memang telah menyentuhmu dan itu pasti telah melecehkanmu. Aku pun juga tau itu. Namun siapa suruh kau datang ke rumah pria di tengah malam, tidak ada alasan dan hanya datang untuk bertarung. Bukankah kau tau konsekuensi nya jika seseorang kalah.
Jadi bersyukurlah karena aku tidak membunuhmu tadi malam atau berbuat lebih jauh padamu. Kau telah kalah dua kali, dan kau harus ingat itu. Setelah ini kau harus....."
Qin yan tiba tiba mendengar suara langkah kaki tergesa gesa.
"Ada orang."
Pintu terbuka, dan ibu Qin yan masuk kedalam.
"Qin yan, aku mendengar suara orang bertarung di sini. Apa yang....."
".........?"
Ia melihat Qin yan duduk santai di kursi sambil memukul pisau nya menggunakan besi.
"Huh, ada apa ibu, apa yang aku bantu bu.?" Tanya Qin yan dengan polos.
"Apa yang kau lakukan.?" Ibu nya bertanya dengan curiga.
Ia menampilkan besi dan pisau nya ke ibu.
"Tidak kok bu, aku hanya bermain main saja. Lihat.."
Ting... ting... tang..
"Mungkin ibu salah paham."
Ibu nya memicingkan mata nya melihat tingkah putra nya, hingga membuat Qin yan sendiri jadi berkeringat.
"Kalau begitu cepatlah bersihkan badanmu, ibu sudah menyiapkan sarapan."
"Baik bu."
Qin yang melihat ibu nya pergi, dengan cepat menyeka keringat nya. Ia juga melihat tangan kanan nya yang bercucuran darah yang dari tadi ia sembunyikan.
Segera ia berdiri dan membuka lemari pakaian, dari dalam ia menarik Qin Ruo ying keluar dari sana.
Ia kembali membuka titik meridian gadis itu, tanpa menunggu nya berbicara ia langsung keluar dari pintu.
Sejenak ia berhenti, lalu memandang sebelah mata pada gadis di belakang nya.
"Pergilah, seharus nya kau sudah bisa bergerak. Aku juga sibuk pagi ini, tak punya waktu untuk berdebat denganmu."
Kemudian ia pergi ke kamar mandi sambil bersenandung, meninggalkan gadis itu sendirian di kamar.
Dalam keadaan sedikit sekarat, gadis itu menyeka darah di leher nya. Rasa sakit dari luka nya membuat nya tak tahan untuk mendesis.
"Qin yan, aku akan selalu ingat perbuatanmu hari ini. Suatu saat nanti aku akan membalasmu." Ucap nya dengan penuh amarah.
Kemudian ia bergegas keluar dari kamar qin yan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Vanny Candra
up thor
2023-07-18
0
Iwan Suyitno
ini sistem kok gak ada fungsinya.
2022-03-19
0
si pengacau
emang tolol nih authornya
2022-01-02
0