6. Kedatangan Jenny

...Selamat Membaca📖...

Taxi yang mereka tumpangi berhenti di depan mall.

Caramel dan Naura berjalan sejajar menuju dalam, mereka berdua menaiki eskalator menuju lantai dua.

"Enaknya gue ngado apa ya, buat tante?" Naura bicara sendiri, memperhatikan sekelilingnya. Mencari ide yang tepat untuk kado.

"Yang paling tante lo suka." jawab Caramel asal. "Tante lo yang mana si?"

"Mamanya Gibran."

"Hah?" Caramel menoleh ke arah Naura, yang sedang mengamati sekeliling.

Papanya Gibran adalah kakak dari mamanya Naura. Namun keluarga mereka sangat bertolak belakang, keluarga Naura sangat harmonis dan sederhana walaupun mereka dikelilingi banyak uang. Sedangkan keluarga Gibran sudah hancur sejak dua tahun ini, akibat ulang sang mama. Gibran dibesarkan oleh harta, dan itu membuat Gibran menjadi anak yang keras kepala. Akibat kurangnya kasih sayang dari orang tuannya, yang selalu gila kerja.

"Iya, lo lupa kalo mama gue kan adiknya bokapnya Gibran." jelas Naura

Caramel tersenyum tipis dan mengangguk.

Hampir satu jam Caramel menemani Naura mencari kado, mereka menjelajahi setiap sudut mall.

Mereka berdua sedang duduk di tangga, sembari meminum es yang mereka beli.

"Lo sebenarnya ada perasaan nggak si sama Gibran?"

"Hah?"

"Lo kenapa si, dari tadi haha hehe. Nggak jelas tauk." Naura memutar bola matanya. "Ada nggak? lo ada perasaan nggak si sama Gibran?"

"Gue....nggak lah mana mungkin gue suka sama cowok kaya gitu. Lagian ngapain si elo nanya kaya gitu?"

"Ya nggak papa si."

Tiba-tiba Caramel keingat, tentang kejadian kemarin yang ia hukum bersama Gibran. Sampai dirinya bangun dari pingsannya, yang petama kali Ia lihat adalah Gibran. Wajah cowok itu berhasil memenuhi isi kepala Caramel akhir-akhir ini.

"Woy, elo kenapa senyum-senyum sendiri?"

"Nggak pa-pa kok. Ayo pulang, udah kan?"

"Udah, aku juga udah pesen taxi onlaine kok."

...🎨🎨🎨...

Geng Antraxs sedang berkumpul di warjok milik abah. Setelah pulang dari sekolah mereka langsung kesini, hanya sekedar buat nongkrong saja.

Terutama Gibran, Ia lebih betah tinggal disini dari pada dirumah. Rumah yang dulunya begitu hangat, sekarang berbalik 180 derajat. Suasana rumah begitu dingin, seperti nggak ada nyawa dirumah segede itu.

"Revan kemana? dari tadi nggak muncul-muncul tu anak."

"Nggak tauk,"

Tin! tin!

"Tu dia anaknya."

Revan turun dari motornya, meletakkan helem diatas tangki. Kemudian melangkah mendekati segrombolan anak yang masih menggunakan seragam sekolah. Namun sudah tidak rapi lagi.

"Dari mana aja lo?" tanya Gibran, setelah tos dengan Revan.

"Biasa," Revan mengangkat kedua alisnya.

"Lo jadi nembak Jihan hari ini?"

"Diterima nggak?"

"Terima dong." Revan tersenyum, suasana hatinya sedang baik.

"Mantep ni, pj dong."

"Nggak ada-"

"Tumben banget Jordan nggak ngajakin kita berantem?" tanya Asep, setelah menyeruput kopi.

"Tobat kali tu anak."

Malam ini sebagian anak Antraxs tidur di pos ronda yang tak jauh dari warjok. Setiap malamnya pasti ada saja anak yang numpang tidur disini, warga sini juga sudah hafal dan nggak ngelarang pos rondanya dibuat untuk tempat tidur. Selagi mereka nggak buat onar di kampung ini.

Gibran pulang bersama Revan, karna motornya masih berada dibengkel. Malam inj juga Ia akan ambil motornya diantar oleh Revan.

Pukul 19:15 Gibran sampai di rumahnya, Ia belum pulang ke rumahnya setelah pulang dari sekolah. Ayahnya juga nggak terlalu peduli dengannya, membuat Gibran seenaknya saja buat pulang jam berapa saja. Mau dia pulang tengah malam pun, ayahnya nggak terlalu peduli paling Arga akan marah setelah itu suasana akan baik seperti semula.

"Dari mana kamu, jam segini baru pulang? mandi terus makan malam." ucap Arga

Ya sepeti itulah sikap Arga kepada Gibran, dingin, cuek, nggak terlalu peduli dengan anaknya bungsunya.

Gibran naik keatas, menuju kamarnya.

Setelah mandi, cowok itu memakai baju hitam dan celana pendek. Kemudian ia turun kembali untuk makan malam, dimeja makan sudah ada Arga dan Jenny. Gibran mengurungkan niatnya untuk bergabung di meja makan, setelah melihat sang mama yang sedang mengobrol dengan papanya.

Arga sepertinya terpaksa untuk mengobrol dengan Jenny, apalagi mereka hanya berdua. Setelah peristiwa dua tahun lalu, Jenny menghianati janji suci pernikahannya. Dengan berselingkuh, setelah mengetahui hal tersebut Arga sangat marah hingga membawa kasus ini ke pengadilan.

Gibran memilih untuk tinggal dengan Arga, Ia juga begitu kecewa dengan mamanya. Mama yang Ia anggap sebagai malaikat, sekarang malah menghancurkan semuanya. Sedangkan Roy, memang dari kecil Roy sangat dekat dengan Jenny. Hingga saat dipengadilan Roy memilih tinggal bersama si penghianat.

"Gibran," panggil Jenny, membuat Gibran kembali memutarkan badannya. "Sini makan sama mama, udah lama kita nggak makan malam bersama."

Gibran duduk dikursi yang berhadapan dengan Jenny.

"Papa ke kamar dulu ya, banyak kerjaan." ucap Arga kepada Gibran, tentunya. Ia berdiri dan melangkah menuju kamarnya.

Jenny menatap punggung mantan suaminya, matanya cukup berbinar. Ingin rasanya Ia meneteskan air matanya saat ini juga, menyesali semua perbuatannya dulu. Tapi dia juga sadar semuanya sudah terlambat, kedua laki-laki dihadapannya sudah begitu membencinya saat ini.

Sekarang hanya Roy lah, yang masih berada disininya. Memberikan semangat untuk sang mama, membuat Jenny semangat kembali.

"Kamu mau makan apa? mama udah beliin makanan kesukaan kamu lo."

"Gibran udah kenyang," tolak Gibran

"Gibran masih banyak tugas dari sekolahan. Gibran ke kamar dulu." Gibran berdiri dari tempat duduknya.

Barusaja Gibran membalikkan badanya, sudah ada satu pukulan yang mengenai pipi sebelah kirinya.

"Lo hargain sedikit dong mama."

Roy mencengkram baju Gibran.

"Udah-udah. Mama nggak pa-pa kok Roy, mama nggak mau ngeliat anak-anak mama berantem."

Gibran melepaskan tangan Roy dari kerah bajunya dengan kasar. Kemudian melangkah menuju kamarnya.

Arga melihat sekilas kejadian tadi dibalik pintu kamarnya, Ia tau apa yang dirasakan Jenny saat ini. Tetapi Ia juga terlanjur sakit hati dengannya.

"Mama jangan pikirin perkataan Gibran ya." Roy mengelus-elus pundak Jenny, Jenny mengangguk.

"Kita pulang aja ya."

"Iya, bi-bibi." ucap Jenny

"Iya bu,'

"Tolong nanti hangatkan makanan ini ya. Biar besok bisa dimakan mas Arga dan Gibran."

"Baik bu."

Gibran melihat Roy yang merangkul Jenny masuk kedalam mobil, dari balkon kamarnya. Ada rasa iri dihati kecilnya, namun rasa itu kalah dengan rasa gengsinya.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Ade Yayuk

Ade Yayuk

aq hadir kk author

2021-02-25

1

ଓεHiatus 🦅💰⋆⃟𝖋ᶻD³⋆ғ⃝ẓѧ☂

ଓεHiatus 🦅💰⋆⃟𝖋ᶻD³⋆ғ⃝ẓѧ☂

like lagi🤗

2021-01-24

2

Lien machan

Lien machan

like lagi

2021-01-24

2

lihat semua
Episodes
1 1. Caramel
2 2. Pulang
3 3. Terlambat
4 4. Hukuman
5 5. Perkelahian
6 6. Kedatangan Jenny
7 7. Kebahagiaan atau kehancuran
8 8. Nasi Goreng
9 9. Surat
10 10. Olahraga
11 11. Gudang
12 12. Pertolongan
13 13. Bad Mood
14 14. Taruhan
15 15. Mengantar Pulang
16 16. Warteg
17 17. Kerumah Jenny
18 18. Labrak
19 19. Gedung
20 20. Botol mineral
21 21. Truth and Dear
22 22. Chat dari-nya
23 23. Hujan
24 24. Jaket
25 25. Pertandingan
26 26. Rumah Rival
27 27. Nge-date yuk
28 28. Nge-date
29 29. Gibran Marah?
30 30. First Kiss
31 31. Surat dari Gibran
32 32. Rooftop
33 33. Makan bersama
34 34. Utusan Gibran
35 35. Marah?
36 36. Coklat hangat
37 37. Teror
38 38. Cemburu?
39 39. Masalah kecil
40 40. Kucing
41 41. Camping
42 42. Tersesat
43 43. Berangkat bersama
44 44. Perhatian kecil
45 45. Bulan dan Bintang
46 46. Bekal
47 47. Terkunci
48 48. Nyaman
49 49. Semua Nggak Akan Terjadi....
50 50. Bertamuu
51 51. Pengganggu
52 52. Teror Lagi
53 53. peringatan
54 54. Takut
55 55. Ruang dan Waktu
56 56. Kamu kemana?
57 57. Retak
58 58. Latihan
59 59. Dendam
60 60. Ulangan
61 61. Loker
62 62. Kedatangan Mona
63 63. Penjelasan
64 64. Maksud Mona?
65 65. Satee
66 66. Penegasan!
67 67. Serangan Mendadak
68 68. Sikap
69 69. Peluk
70 70. Disappointed
71 71. Baikan
72 72. Mogok
73 73. Perubahan
74 74. Desire
75 75. Kotak Makan.
76 76. Gibran dan Mona
77 77. Langkah Awal
78 78. Kecewa
79 79. Kalung Berbandul Angsa
80 80. Bianglala
81 81. Pasar Malam 2
82 82. Gedung Belakang Sekolah
83 83. Rumah Sakit
84 84. Flashback
85 85. Kembali Ke Sekolah
86 86. Permintaan Maaf
87 87. Keputusan Satria
88 88. Mantu Idaman
89 89. Kedatangan Kenzo
90 90. Aneh
91 91. Renggang
92 92. #1
93 93. Berbalikan
94 94. #2
95 95 . Belajar Berenang
96 96. #3
97 97. Berlibur Ke Pantai
98 98. Kabar mengejutkan
99 99. Perasaan Bersalah
Episodes

Updated 99 Episodes

1
1. Caramel
2
2. Pulang
3
3. Terlambat
4
4. Hukuman
5
5. Perkelahian
6
6. Kedatangan Jenny
7
7. Kebahagiaan atau kehancuran
8
8. Nasi Goreng
9
9. Surat
10
10. Olahraga
11
11. Gudang
12
12. Pertolongan
13
13. Bad Mood
14
14. Taruhan
15
15. Mengantar Pulang
16
16. Warteg
17
17. Kerumah Jenny
18
18. Labrak
19
19. Gedung
20
20. Botol mineral
21
21. Truth and Dear
22
22. Chat dari-nya
23
23. Hujan
24
24. Jaket
25
25. Pertandingan
26
26. Rumah Rival
27
27. Nge-date yuk
28
28. Nge-date
29
29. Gibran Marah?
30
30. First Kiss
31
31. Surat dari Gibran
32
32. Rooftop
33
33. Makan bersama
34
34. Utusan Gibran
35
35. Marah?
36
36. Coklat hangat
37
37. Teror
38
38. Cemburu?
39
39. Masalah kecil
40
40. Kucing
41
41. Camping
42
42. Tersesat
43
43. Berangkat bersama
44
44. Perhatian kecil
45
45. Bulan dan Bintang
46
46. Bekal
47
47. Terkunci
48
48. Nyaman
49
49. Semua Nggak Akan Terjadi....
50
50. Bertamuu
51
51. Pengganggu
52
52. Teror Lagi
53
53. peringatan
54
54. Takut
55
55. Ruang dan Waktu
56
56. Kamu kemana?
57
57. Retak
58
58. Latihan
59
59. Dendam
60
60. Ulangan
61
61. Loker
62
62. Kedatangan Mona
63
63. Penjelasan
64
64. Maksud Mona?
65
65. Satee
66
66. Penegasan!
67
67. Serangan Mendadak
68
68. Sikap
69
69. Peluk
70
70. Disappointed
71
71. Baikan
72
72. Mogok
73
73. Perubahan
74
74. Desire
75
75. Kotak Makan.
76
76. Gibran dan Mona
77
77. Langkah Awal
78
78. Kecewa
79
79. Kalung Berbandul Angsa
80
80. Bianglala
81
81. Pasar Malam 2
82
82. Gedung Belakang Sekolah
83
83. Rumah Sakit
84
84. Flashback
85
85. Kembali Ke Sekolah
86
86. Permintaan Maaf
87
87. Keputusan Satria
88
88. Mantu Idaman
89
89. Kedatangan Kenzo
90
90. Aneh
91
91. Renggang
92
92. #1
93
93. Berbalikan
94
94. #2
95
95 . Belajar Berenang
96
96. #3
97
97. Berlibur Ke Pantai
98
98. Kabar mengejutkan
99
99. Perasaan Bersalah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!