18. Labrak

...Selamat Membaca📖...

"Gib," sekarang Roy bicara, setelah dari tadi dia diam.

Gibran menoleh kebelakang, Roy berdiri menatap Gibran tajam. Jenny menahan tangan Roy, dia tau pasti anak sulungnya tidak akan tinggal diam dengan perlakuan Gibran.

"Apa, gue udah nurutin permintaan lo buat kesini. Sekarang lo mau apa lagi, mau mukul gue?!"

"Jaga ya ucapan lo!" nada Roy meninggi.

Caramel langsung menarik tangan Gibran, sehingga cowok itu mundur satu langkah. Dia tidak mau terjadi keributan disini, ah dia sedikit menyesal karna telah iku Gibran. Apalagi suasana seperti ini, Caramel memutuskan untuk segera mengajak Gibran pergi, karna dia tidak mau terjadi perkelahian.

"Kita pulang aja ya," Gibran menoleh kebelakang. Dia mengangguk. "Tante aku sama Gibran pulang dulu ya,"

...🎨🎨🎨...

Sebelum mengantar Caramel pulang, Gibran mengajak untuk makan nasi goreng di dekat taman. Mereka berdua sudah duduk di kursi taman, taman kali ini cukup ramai mungkin karna suasananya yang sedang mendukung.

"Kasian lo nyokap lo tadi,"

"Gue nggak peduli, dia aja dulu nggak peduli sama gue."

"Maksud lo?"

"Dari kecil gue memang nggak pernah deket sama nyokap gue, dia lebih mentingin pekerjaannya dari pada keluarganya."

Caramel memilih untuk diam, dia takut salah bicara nantinya. Namun ada sedikit kasihan, melihat wajahnya yang lesu. Mungkin dia sedang banyak pikiran.

"Ini nasi goreng sepesial nya." ucap si penjual dengan memberikan nampan, berisi dua piring nasi goreng dan dua gelas teh hangat.

"Makasih bang."

"Sama-sama neng."

Gibran merogoh ponsel-nya di saku celana. Ada satu pesan dari Revan, dia membuka room chat nya.

Revan

Gib, lo ke markas sekarang!

Geng Vogas nantangin kita lagi.

18:15

^^^Gibran^^^

^^^Tunggu gue, sebentar lagi gue kesitu.^^^

^^^18:16^^^

Gibran kembali menyimpan ponselnya kedalam saku celananya.

"Kita pulang sekarang ya."

"Tapi kan...sayang, belum habis."

"Mau lo bungkus?"

"Nggak,"

Gibran berdiri, kemudian meletakkan selembar uang seratus ribu dibawah piring. Dia menarik tangan Caramel menuju parkiran motornya, ah akhir-akhir ini dirinya sering sekali menarik tangan cewek ini secara tiba-tiba.

"Bang uangnya disini ya."

"Siap mas,"

"Mas ini kelebihan!"

"Berantem sama siapa ya mereka?"

Sesampainya didepan gerbang rumah, Carmel langsung turun, sedangkan Gibran dia langsung mengegas motornya dengan kencang. Perasaan Caramel menjadi tidak enak, dia takut Gibran kenapa-napa. Ah buat apa dia mikirin Gibran.

...🎨🎨🎨...

Pagi ini Caramel sedang menunggu angkutan umum di depan rumahnya. Kali ini Satria berangkat siang dan ayahnya sudah berangkat dari tadi pagi.

Tak lama ada bajai lewat tepat di depan rumahnya, tanpa berfikir panjang Caramel melambaikan tangannya. Bajai berhenti, Caramel langsung masuk kedalam.

Butuh waktu 15 sampai 20 menit untuk sampai di sekolahnya.

...🎨🎨🎨...

"Sial, curang banget Vogas mainnya kroyokan." Gibran menggebrak meja kayu.

Sekarang mereka sedang berada di warjok abah, ada beberapa orang yang tadi malam tidur disini. Mereka takut pulang, karna wajahnya babak belur. Nakal-nalak gini masih banyak anggota Antraxs yang takut sama orang tuanya.

"Kita harus balas dendam sama mereka." Ucap Revan

"Udah lah, lebih baik kita berangkat ke sekolah dulu. Dari pada kita kena semprot juga sama pak Ardi." timpal Asep

...🎨🎨🎨...

Sesampainya di sekolahan, mereka langsung menuju ke dalam kelas. Dalam perjalanan ke kelas, banyak murid yang memperhatikan mereka. Gibran dan Revan berada di paling depan, di ikuti Bram, Reval dan Asep dibelakangnya.

"Pasti habis berantem lagi."

"Ya ampun Reval makin ganteng ya kalo kaya gitu."

"Gibran juga."

Biasa mereka semua hanya bisa mengagumi, tanpa bisa memiliki. Jangan salah Reval disini juga banyak penggemarnya, bahkan hampir setiap hari ada seseorang yang mengirimkan surat di loker miliknya. Atau bahkan langsung Dm di instagram. Namun sayangnya Reval bukan tipikel cowok yang mudah tergoda oleh cewek, bukan seperti Asep yang selalu menggoda cewek.

"Pagi sekar." sapa Asep

Sekar salah satu murid kelas XII MIPA 5, sedang membaca buku tanpa menghiraukan panggilan Asep. Aduh di kacangin babang Asep.

"Kar, lo di cariin sama Bram tu." sambung Asep, dia sudah berdiri di depan meja milik Sekar. Sedangkan yang lainnya sudah berada di tempat duduknya masing-masing.

"Diem lo kampret!" ucap Bram. "Gue denger ya."

"Hehe, sorry Bram. Lagian lo kalo suka itu bilang kenapa si, diempet orang baru tau rasa lo." timpal Asep. Membuat wajah Bram mejadi marah, namum lebih tepatnya malu. Bagaimana pun Bram memang suka dengan Sekar dari dulu, namun setiap kali Bram mengajak Sekar buat jalan, Sekar selalu menolaknya. Ah jadi sedih, ngeliat Aak Bram.

"Bac-"

"Ba...mau ngomong apa kamu?" sentak bu Inces, guru yang paling menor di sekolah ini.

"Kasar tu bu, Bram ngomongnya."

"Udah-udah, kamu duduk dikursi kamu!"

...🎨🎨🎨...

Kantin adalah surga dunia bagi semua siswa, dimana terdapat makanan yang dapat membuat perut kenyang. Keempat sahabat itu sudah duduk di bangku kantin, mereka sedang menyantap mie ayam.

Brak!

Sandrina datang dengan tiba-tiba, kemudian menggebrak meja tempat Caramel makan, sehingga makanan diatas meja menjadi berantakan. Keempat sahabat itu menoleh kearah Sandrina dan sekarang mereka menjadi pusat perhatian di kantin.

"Gue udah peringatin sama lo ya, jangan pernah deketin Gibran lagi." Nada Sandrina meninggi.

"Emang lo siapanya Gibran ya?" Putri beranjak dari duduknya. Kemudian mendorong pundak Sandrina, hingga cewek itu terdorong kebelakang. Untungnya ada Liyodra yang menangkap Sandrina sehingga tidak jatuh.

"Eh lo nggak usah dorong-dorong dong." Liyodra, juga mendorong pundak Putri. Untung saja Putri bisa menyeimbangkan tubuhnya.

Jihan merasa tidak terima, sahabatnya diperlakukan seperti itu. Dia menggebrak meja dengan keras.

"Lo nggak usah kasar ya sama sahabat gue!"

"Udah lah, Han. Nggak usah di ladenin." ucap Caramel, dia tau sekarang mereka menjadi pusat perhatian di kantin. Takutnya ada guru lewat atau murid yang mengadu dengan guru, bisa-bisa mereka berakhir diruang Bk, karna sudah membuat keributan.

"Udah Han, Put. Bener kata Caramel." sambung Naura.

Jihan kembali diduduk, sedangkan Putri masih berdiri.

"Gue ingetin ya lo sekali lagi sama, jangan deket-deket sama Gibran!"

"Ada apa sama gue?"

Gibran datang dari arah belakang Sandrina, bersama anggotanya. Sontak mereka berenam menoleh kearah belakang Sandrina.

"Gib...Gibran." Wajah Sandrina berubah menjadi ciut, beda dengan yang tadi. "Kamu ngapain disini?"

"Jawab pertanyaan gue, bukan dengan jawaban!"

"Hemm," Sandrina masih mikir. Kenapa Liyodra tidak membantunya bicara sih, dasar punya anak buah tidak berguna. Gumannya dalam hati.

"Lebih baik kalian pergi deh, nggak usah ribut disini. Kita mau makan." ucap Caramel

Tanpa berfikir panjang, Sandrina pergi meninggalkan tempat ini disusul oleh Liyodra.

Gibran melirikkan matanya menatap Caramel sebelum Ia beranjak pergi. Caramel juga melirikkan matanya, tanpa harus berkata.

"Lo ada masalah lagi sama si mawar?" ucap Naura

"Mawar?"

"Iya, dia cantik tapi menyakitkan."

"Hahah," Putri tertawa keras. "Ada-ada aja lo, tapi bener juga lo."

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Puan Harahap

Puan Harahap

hadir thor, pria idola

2021-04-06

1

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

asisten dadakan hadir..😘

like..like..like..

mampir yuk

2021-02-12

1

Mega

Mega

udah like 18 ya..semangat

2021-01-20

1

lihat semua
Episodes
1 1. Caramel
2 2. Pulang
3 3. Terlambat
4 4. Hukuman
5 5. Perkelahian
6 6. Kedatangan Jenny
7 7. Kebahagiaan atau kehancuran
8 8. Nasi Goreng
9 9. Surat
10 10. Olahraga
11 11. Gudang
12 12. Pertolongan
13 13. Bad Mood
14 14. Taruhan
15 15. Mengantar Pulang
16 16. Warteg
17 17. Kerumah Jenny
18 18. Labrak
19 19. Gedung
20 20. Botol mineral
21 21. Truth and Dear
22 22. Chat dari-nya
23 23. Hujan
24 24. Jaket
25 25. Pertandingan
26 26. Rumah Rival
27 27. Nge-date yuk
28 28. Nge-date
29 29. Gibran Marah?
30 30. First Kiss
31 31. Surat dari Gibran
32 32. Rooftop
33 33. Makan bersama
34 34. Utusan Gibran
35 35. Marah?
36 36. Coklat hangat
37 37. Teror
38 38. Cemburu?
39 39. Masalah kecil
40 40. Kucing
41 41. Camping
42 42. Tersesat
43 43. Berangkat bersama
44 44. Perhatian kecil
45 45. Bulan dan Bintang
46 46. Bekal
47 47. Terkunci
48 48. Nyaman
49 49. Semua Nggak Akan Terjadi....
50 50. Bertamuu
51 51. Pengganggu
52 52. Teror Lagi
53 53. peringatan
54 54. Takut
55 55. Ruang dan Waktu
56 56. Kamu kemana?
57 57. Retak
58 58. Latihan
59 59. Dendam
60 60. Ulangan
61 61. Loker
62 62. Kedatangan Mona
63 63. Penjelasan
64 64. Maksud Mona?
65 65. Satee
66 66. Penegasan!
67 67. Serangan Mendadak
68 68. Sikap
69 69. Peluk
70 70. Disappointed
71 71. Baikan
72 72. Mogok
73 73. Perubahan
74 74. Desire
75 75. Kotak Makan.
76 76. Gibran dan Mona
77 77. Langkah Awal
78 78. Kecewa
79 79. Kalung Berbandul Angsa
80 80. Bianglala
81 81. Pasar Malam 2
82 82. Gedung Belakang Sekolah
83 83. Rumah Sakit
84 84. Flashback
85 85. Kembali Ke Sekolah
86 86. Permintaan Maaf
87 87. Keputusan Satria
88 88. Mantu Idaman
89 89. Kedatangan Kenzo
90 90. Aneh
91 91. Renggang
92 92. #1
93 93. Berbalikan
94 94. #2
95 95 . Belajar Berenang
96 96. #3
97 97. Berlibur Ke Pantai
98 98. Kabar mengejutkan
99 99. Perasaan Bersalah
Episodes

Updated 99 Episodes

1
1. Caramel
2
2. Pulang
3
3. Terlambat
4
4. Hukuman
5
5. Perkelahian
6
6. Kedatangan Jenny
7
7. Kebahagiaan atau kehancuran
8
8. Nasi Goreng
9
9. Surat
10
10. Olahraga
11
11. Gudang
12
12. Pertolongan
13
13. Bad Mood
14
14. Taruhan
15
15. Mengantar Pulang
16
16. Warteg
17
17. Kerumah Jenny
18
18. Labrak
19
19. Gedung
20
20. Botol mineral
21
21. Truth and Dear
22
22. Chat dari-nya
23
23. Hujan
24
24. Jaket
25
25. Pertandingan
26
26. Rumah Rival
27
27. Nge-date yuk
28
28. Nge-date
29
29. Gibran Marah?
30
30. First Kiss
31
31. Surat dari Gibran
32
32. Rooftop
33
33. Makan bersama
34
34. Utusan Gibran
35
35. Marah?
36
36. Coklat hangat
37
37. Teror
38
38. Cemburu?
39
39. Masalah kecil
40
40. Kucing
41
41. Camping
42
42. Tersesat
43
43. Berangkat bersama
44
44. Perhatian kecil
45
45. Bulan dan Bintang
46
46. Bekal
47
47. Terkunci
48
48. Nyaman
49
49. Semua Nggak Akan Terjadi....
50
50. Bertamuu
51
51. Pengganggu
52
52. Teror Lagi
53
53. peringatan
54
54. Takut
55
55. Ruang dan Waktu
56
56. Kamu kemana?
57
57. Retak
58
58. Latihan
59
59. Dendam
60
60. Ulangan
61
61. Loker
62
62. Kedatangan Mona
63
63. Penjelasan
64
64. Maksud Mona?
65
65. Satee
66
66. Penegasan!
67
67. Serangan Mendadak
68
68. Sikap
69
69. Peluk
70
70. Disappointed
71
71. Baikan
72
72. Mogok
73
73. Perubahan
74
74. Desire
75
75. Kotak Makan.
76
76. Gibran dan Mona
77
77. Langkah Awal
78
78. Kecewa
79
79. Kalung Berbandul Angsa
80
80. Bianglala
81
81. Pasar Malam 2
82
82. Gedung Belakang Sekolah
83
83. Rumah Sakit
84
84. Flashback
85
85. Kembali Ke Sekolah
86
86. Permintaan Maaf
87
87. Keputusan Satria
88
88. Mantu Idaman
89
89. Kedatangan Kenzo
90
90. Aneh
91
91. Renggang
92
92. #1
93
93. Berbalikan
94
94. #2
95
95 . Belajar Berenang
96
96. #3
97
97. Berlibur Ke Pantai
98
98. Kabar mengejutkan
99
99. Perasaan Bersalah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!