5. Perkelahian

...Selamat Membaca📖...

...🎨🎨🎨...

"Lo belum jawab pertanyaan dari kita Mel, soal Gibran." ucap Putri

Mereka berempat sekarang berada di kantin. Caramel memilih untuk ikut makan di kantin dengan temanya, dari pada harus berada di-Uks. Badannya juga sudah merasa lebih enakkan dari sebelumnya.

"Lo lagi deket sama Gibran ya? tanya Jihan. "Kemaren kata Revan kalian pulang berdua juga?"

"Hah?" ucap Putri dan Naura bersama.

Caramel menghela nafas sebelum menjawab.

"Okey gue ceritain. Kemarin itu gue nggak sengaja ketemu sama Gibran, terus Gibran nganterin aku pulang karna sebentar lagi hujan." Caramel memberi jeda, "Kalo masalah yang tadi, emang gue sama Gibran dihukum karna terlambat. Terus gue pusing dan tiba-tiba pingsan."

Tak lama suasana kembali hening. Semuanya sibuk demgan makanannya masing-masing, hingga Caramel kembali memulai bicara.

"Ouh ya, Han. Gimana sekarang lo sama Revan?"

"Baik kok, malah nanti gue pulang bareng dia." jawab Jihan dengan sedikit girang.

"Hati-hati lo sama Revan, selain dia termasuk anggota geng Antraxs dia juga playboy juga lo." sindir Putri

"Tapi kalo cinta ya, gimana ya?" Naura memberi jeda. "Apapun akan di jalani, mau cowoknya playboy atau bahkan kasar sekalipun."

"Apaan si kalian, bukannya dukung gue juga." Jihan memutarkan bola matanya malas.

Bel pelajaran berbunyi. Semua siswa berhamburan dari kantin menuju kelasnya masing-masing.

Kini keempat gadis itu sudah berada di kelasnya, Mahesa ketua kelas Xll MIPA 2. Datang dengan memberi kabar bahwa semua guru sedang melaksanakan rapat.

"Mantap nih, mabar yuk."

"Asik jam kos lagi nih."

"Kekantin lagi aja."

"Sering-sering dong kaya gini."

Seketika surakan-surakan terdengar dari semua siswa di dalam kelas.

"Eh, tenang dulu dong. Ada tugas nih, dikumpulin hari ini juga." lanjut Mahesa, membuat semua siswa dikelas langsung berubah menjadi murung dan malas. Setelah mendengar ucapan Mahesa lagi.

Mahesa memberikan satu lembar kertas untuk satu meja atau untuk dua murid.

30 menit sudah mereka mengerjakan soal matematika. Caramel dan Jihan sudah selesai, disini Caramel memang jago dengan mata pelajaran matematika, jadi Jihan dengan santainya menconto milik Caramel.

"Tur, Gibran berantem sama anak kelas sebelas." ucap Farid, dengan nafas tidak teratur. Fatur dan Farid juga termasuk anggota Antraxs.

"Dimana?"

"Dibawah, ayo cepetan."

Sebagian murid dikelas, mengikuti Fatur dan Farid untuk menyaksikan perkelahian.

"Apa lagi sih tu anak." ucap Naura

"Kita liat aja yuk." ajak Putri

Didepan kelas Xl IPS 4 sudah dikelilingi murid, Caramel dan Naura menggusur murid yang menghalangi mereka. Hingga keempat gadis itu berada di paling depan.

"Maksud lo apa ya, ngehina geng kita?" ucap Gibran, yang sudah mencengkram kerah Farhan.

"Kenapa lo nggak suka?" Farhan mencoba melepaskan tangan Gibran dari kerah seragamnya.

"Iya, iya gue nggak suka dengan cara lo, yang ngehina dibelakang kita. Kalo berani lo ngomong sekarang!"

Seketika Farhan diam karna merasa takut. Caramel yang menjadi mantan wakil ketua osis tahun kemarin. Memberanikan diri untuk maju, menghentikan perkelahian ini.

"Lo mau kemana?" tanya Naura, memegang lengan Caramel.

"Gue mau ngehentiin ini semua."

"STOP!" teriak Caramel, membuat Gibran yang hendak memukul Farhan kembali, mengurungkan niatnya.

"Nggak usah ikut campur lo." ucap Gibran

"Ini sekolahan bukan tempat untuk perkelahian. Dan lo, lo itu kakak kelas, harusnya menjadi contoh yang baik buat adek kelas." tegas Caramel

"Berani banget si temen lo itu." ucap Jihan menyenggol lengan Putri.

"Gue nggak butuh pembelaan dari lo." Farhan berdiri. Tadi Ia terpental kebelakang hingga mendorong meja dibelakangnya, karna pukulan dari Gibran.

"DIEM LO!" bentak Bram

Gibran melangkah satu langkah kedepan, membuat Caramel refleks mundur. Gibran menatap Caramel dengan tatapan tajam.

"Lo ngapain disini?" ucapnya pelan

"Gue cuma mau lo jangan berantem lagi disini." Caramel meneguk salivannya sendiri. "Lo bisa nyelesain masalah lo diluar sekolah kan?"

Entah mengapa tatapan Caramel, membuat hati Gibran luluh. Namaun ekspresi wajahnya terliat biasa saja, masih datar.

"Keluar!" perintah Gibran kepada seluruh anggota Antraxs yang berada di dalam ruangan.

"Gib-" ucap Revan terpotong, karna tatapan tajam Gibran.

"Gimana si Gibran?" tanya Asep kepada Bram.

Gibran melangkahkan kakinya keluar dari kelas sebelas, diikuti anak buahnya.

Jihan, Putri dan Naura, menghampiri Caramel yang masih berdiri ditempat terakhir.

"Lo berani banget si?" tanya Jihan

...🎨🎨🎨...

Semua murid sudah bubar, kembali ke kelasnya masing-masing.

Caramel dan Naura juga sudah berada di dalam kelasnya. Naura duduk di kursi milik Jihan.

"Nanti anterin gue cari kado ya buat tante gue." ucap Naura

"Okey, nanti lo yang jemput gue tapi ya!"

Naura mengacungkan jempolnya, tandanya dia setuju. Tak lama Jihan dan Putri kembali dari kamar mandi.

"Pindah sana lo." ucap Jihan, mengangkat tubuh Naura.

"Bentar napa, sensi banget lo." Naura mengangkat bokongnya, kemudian pindah ketempat duduk miliknya.

"BodoAmat."

...🎨🎨🎨...

Anggota inti geng Antraxs sudah berkumpul dikelasnya Xll MIPA 5. Gibran duduk diatas meja, dengan kaki satu diangkat.

"Lo kenapa si Gib, semenjak lo pulang nganterin Caramel sifat lo jadi beda gini si?" tanya Rival, "Atau jangan-jangan lo udah diguna-guna ya sama tu cewek?"

"Maksud lo apa ya?" Gibran mencengram kerah milik Rival dan mendorongnya hingga tubuh Rival mengenai tembok.

"Udah Gib-" Bram berusaha melerai perkelahian ini.

"Kita ini solidaritas, jangan dianggap serius lah omongan Rival." ucap Asep

"Iya Gib, gue bercanda. Maafin gue."

Cowok dihadapan Gibran ini, sudah mulai kehabisan nafas. Karna cengkraman Gibran yang begitu erat.

"Gue maafin lo, karna gue udah nganggep lo sepeeti keluarga gue sendiri." Gibran melepaskan tangannya dari kerah seragam Rival.

...🎨🎨🎨...

Caramel sudah siap untuk menemani Naura mencari kado buat tantenya. Ia menggunakan switer berwarna pink dengan celana jeans putihnya, dengan sedikit bedak dan lipstik di wajah dan bibirnya.

Tak lama terdengar suara klakson mobil diluar rumah.

Caramel turun dan membuka pintu, Naura sudah menunggu didepan gerbang rumah.

"Kita kemana ni?" tanya Naura

Mereka sudah berada didalam taxi.

"Terserah lo aja, gue ma tinggal ikut." Caramel tersenyum tipis menatap Naura. "Kita ke toko kado aja."

"Boleh tu," Naura mikir sejenak. "Tapi lebih enak kita ke Mall aja gimana? sekalian cuci mata."

Naura memang orangnya sedikit lucu, dari ketiga teman Caramel. Setiap gabut di kelas, Naura lah yang selalu membuat mood menjadi baik lagi. Walau kadang lelucon yang dia berikan terasa sangat garing atau nggak jelas sama sekali.

"Boleh juga, udah lama gue nggak ke mall."

Bersambung....

...Makasih semuanya yang sudah membaca🥰...

...Jangan lupa tinggalin jejak kalian ya:)...

...Salam sayang semuanya🥰...

Terpopuler

Comments

sastra dendra

sastra dendra

memori, anak sma itu paling seneng kalau jam kosong

2021-04-08

1

HIATUS

HIATUS

Like 💞 like 💞 like 💞

2021-03-20

1

Ade Yayuk

Ade Yayuk

Hadir untuk menyimak

2021-02-15

1

lihat semua
Episodes
1 1. Caramel
2 2. Pulang
3 3. Terlambat
4 4. Hukuman
5 5. Perkelahian
6 6. Kedatangan Jenny
7 7. Kebahagiaan atau kehancuran
8 8. Nasi Goreng
9 9. Surat
10 10. Olahraga
11 11. Gudang
12 12. Pertolongan
13 13. Bad Mood
14 14. Taruhan
15 15. Mengantar Pulang
16 16. Warteg
17 17. Kerumah Jenny
18 18. Labrak
19 19. Gedung
20 20. Botol mineral
21 21. Truth and Dear
22 22. Chat dari-nya
23 23. Hujan
24 24. Jaket
25 25. Pertandingan
26 26. Rumah Rival
27 27. Nge-date yuk
28 28. Nge-date
29 29. Gibran Marah?
30 30. First Kiss
31 31. Surat dari Gibran
32 32. Rooftop
33 33. Makan bersama
34 34. Utusan Gibran
35 35. Marah?
36 36. Coklat hangat
37 37. Teror
38 38. Cemburu?
39 39. Masalah kecil
40 40. Kucing
41 41. Camping
42 42. Tersesat
43 43. Berangkat bersama
44 44. Perhatian kecil
45 45. Bulan dan Bintang
46 46. Bekal
47 47. Terkunci
48 48. Nyaman
49 49. Semua Nggak Akan Terjadi....
50 50. Bertamuu
51 51. Pengganggu
52 52. Teror Lagi
53 53. peringatan
54 54. Takut
55 55. Ruang dan Waktu
56 56. Kamu kemana?
57 57. Retak
58 58. Latihan
59 59. Dendam
60 60. Ulangan
61 61. Loker
62 62. Kedatangan Mona
63 63. Penjelasan
64 64. Maksud Mona?
65 65. Satee
66 66. Penegasan!
67 67. Serangan Mendadak
68 68. Sikap
69 69. Peluk
70 70. Disappointed
71 71. Baikan
72 72. Mogok
73 73. Perubahan
74 74. Desire
75 75. Kotak Makan.
76 76. Gibran dan Mona
77 77. Langkah Awal
78 78. Kecewa
79 79. Kalung Berbandul Angsa
80 80. Bianglala
81 81. Pasar Malam 2
82 82. Gedung Belakang Sekolah
83 83. Rumah Sakit
84 84. Flashback
85 85. Kembali Ke Sekolah
86 86. Permintaan Maaf
87 87. Keputusan Satria
88 88. Mantu Idaman
89 89. Kedatangan Kenzo
90 90. Aneh
91 91. Renggang
92 92. #1
93 93. Berbalikan
94 94. #2
95 95 . Belajar Berenang
96 96. #3
97 97. Berlibur Ke Pantai
98 98. Kabar mengejutkan
99 99. Perasaan Bersalah
Episodes

Updated 99 Episodes

1
1. Caramel
2
2. Pulang
3
3. Terlambat
4
4. Hukuman
5
5. Perkelahian
6
6. Kedatangan Jenny
7
7. Kebahagiaan atau kehancuran
8
8. Nasi Goreng
9
9. Surat
10
10. Olahraga
11
11. Gudang
12
12. Pertolongan
13
13. Bad Mood
14
14. Taruhan
15
15. Mengantar Pulang
16
16. Warteg
17
17. Kerumah Jenny
18
18. Labrak
19
19. Gedung
20
20. Botol mineral
21
21. Truth and Dear
22
22. Chat dari-nya
23
23. Hujan
24
24. Jaket
25
25. Pertandingan
26
26. Rumah Rival
27
27. Nge-date yuk
28
28. Nge-date
29
29. Gibran Marah?
30
30. First Kiss
31
31. Surat dari Gibran
32
32. Rooftop
33
33. Makan bersama
34
34. Utusan Gibran
35
35. Marah?
36
36. Coklat hangat
37
37. Teror
38
38. Cemburu?
39
39. Masalah kecil
40
40. Kucing
41
41. Camping
42
42. Tersesat
43
43. Berangkat bersama
44
44. Perhatian kecil
45
45. Bulan dan Bintang
46
46. Bekal
47
47. Terkunci
48
48. Nyaman
49
49. Semua Nggak Akan Terjadi....
50
50. Bertamuu
51
51. Pengganggu
52
52. Teror Lagi
53
53. peringatan
54
54. Takut
55
55. Ruang dan Waktu
56
56. Kamu kemana?
57
57. Retak
58
58. Latihan
59
59. Dendam
60
60. Ulangan
61
61. Loker
62
62. Kedatangan Mona
63
63. Penjelasan
64
64. Maksud Mona?
65
65. Satee
66
66. Penegasan!
67
67. Serangan Mendadak
68
68. Sikap
69
69. Peluk
70
70. Disappointed
71
71. Baikan
72
72. Mogok
73
73. Perubahan
74
74. Desire
75
75. Kotak Makan.
76
76. Gibran dan Mona
77
77. Langkah Awal
78
78. Kecewa
79
79. Kalung Berbandul Angsa
80
80. Bianglala
81
81. Pasar Malam 2
82
82. Gedung Belakang Sekolah
83
83. Rumah Sakit
84
84. Flashback
85
85. Kembali Ke Sekolah
86
86. Permintaan Maaf
87
87. Keputusan Satria
88
88. Mantu Idaman
89
89. Kedatangan Kenzo
90
90. Aneh
91
91. Renggang
92
92. #1
93
93. Berbalikan
94
94. #2
95
95 . Belajar Berenang
96
96. #3
97
97. Berlibur Ke Pantai
98
98. Kabar mengejutkan
99
99. Perasaan Bersalah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!