First Love

First Love

1. Caramel

...Hay salam kenal, semuanya☺️...

...Semoga kalian suka ya sama cerita aku kali ini....

...Author minta maaf sebelumnya, jika ada kata-kata kasar nantinya....

...Selamat Membaca📖...

Setelah sekian lama libur panjang akibat kenaikan kelas. Akhirnya besok kembali masuk, Caramel membuka grub WhatsApp dengan teman satu gengnya.

Jihan

WOY, BESOK KITA KETEMU LAGI!

SETELAH SEKIAN LAMA:)

20:35

Putri

Alay lu.

20:35

Naura

Norak, kaya kita semasa liburan nggak pernah ketemu aja!

20:36

Jihan

BdoAmt!

20:36

^^^Caramel^^^

^^^Udahlah kalian berantem terus, nggak di sekolahan nggak di grub.^^^

^^^Tapi gue juga kangan lo sama kalian!^^^

^^^20:37^^^

Jihan

Liat tu, Caramel aja kangan ama gue!

20:37

"SAYANG!" teriak Alana (Ibu Caramel) dari luar kamar.

Caramel dengan cepat membuka pintu kamarnya dan meletakkan hanphonenya di atas kasur. Caramel mendapati Alana yang masih berjalan menuju arahnya.

"Ada apa Bun?" tanyanya saat Alana sudah berada dihadapannya.

"Kamu udah siap semuanya untuk besok?"

"Udah dong Bun!"

"Ya udah, bagus kalo gitu sekarang kamu tidur besok harus bangun pagi."

"Siap!" hormat Caramel kepada Alana.

Sebelum turun Alana mengusap rambut Caramel dan mencium keningnya. Tak lupa Ia juga memberikan ucapan selamat malam pada anaknya itu.

...🎨🎨🎨...

Mobil milik Satria (Kakak Caramel) berhenti tepat didepan gerbang sekolahan Caramel. Caramel memang lebih sering di antar oleh Satria dari pada orang tuanya, kebetulan juga kampusnya satu arah dengan sekolahnya. Terkadang juga Caramel memilih naik taxi onlaine dari pada harus nunggu jemputan Satria yang lama.

"Udah turun sana! tu teman-teman kamu udah nungguin." ucap Satria, sembari menunjuk ketiga temannya yang sedang menunggunya di lorong utama sekolah ini, dengan dagunya.

"Iya ini aku juga mau turun."

"Cepetan! Kakak telat ini."

"Iya sabar dikit napa sih," ketus Caramel sambil menutup pintu mobil. "Hati-hati!"

Setelah mobil Satria melaju dengan kecepatan tinggi dan menghilang di pertigaan jalan. Caramel berlari menuju ketiga temannya, yang sudah menunggunya.

Tadi malam mereka sudah janjian akan menunggu dan berjalan ke kelas bersama. Baru saja mereka berjalan tiga langkah, terdengar suara klakson motor yang saling saut menyaut. Ya siapa lagi, kalo bukan geng Antraxs, geng yang anggotanya di takuti di sekolah ini.

Revan salah satu anggotanya turun dan membuka helemnya. Kemudian maju sekitar tiga langkah dari motornya.

"Pagi Han," sapanya kepada Jihan, entah sejak kapan mereka dekat. Revan juga terkenal sebagai playboy.

"Baru datang?"

"Pagi, iya baru datang."

"Pagi neng Jihan," sapa Asep, berambut keriting dan berkulit hitam.

"Udah ah ayo kita kekelas." Senggol Putri, kepada Jihan.

"Iya ayo, ke kelas ngapain kita disini. Nggak jelas juga kan?" ucap Caramel, di balas anggukan oleh Putri dan Naura.

"Eh neng Caramel, tambah manis aja kek namannya." goda Asep.

Gibran ketua geng Antraxs turun dari motornya, ia masih menggunakan jaket kebanggaan geng ini. Yang tertulis ANTRAXS dipunggungnya, dengan sologan dibawahnya Datang, Lawan, Menang.

Matanya yang tajam mengarah ke Caramel, kakinya melangkah mendekati Caramel. Jarak keduannya tidak ada satu meter.

"Maksud lo kita nggak jelas?" tanyanya dengan wajah datar, namun matanya menancap tajam pada mata Caramel.

"Emang enggak jelas kan?" Caramel sedikit menaikkan dagunya, agar bisa melihat wajah lelaki dihadapannya.

"Udah Mel kita ke kelas aja yuk," ucap Naura

"Lo kira suara klakson motor lo dan geng lo itu nggak bikin telinga orang budek apa?"

Caramel meneguk salivanya sendiri, saat Gibran membulatkan matanya. Sepertinya Gibran sangat marah kali ini? Jujur Caramel takut, apalagi yang ada di hadapannya ini adalah ketua geng Antraxs, tak ada satu pun murid yang berani dengannya. Caramel termasuk orang yang cukup berani menegurnya, walau sebenarnya terselip rasa takut di hatinya.

"Udah Mel, enggak enak diliat banyak siswa." ucap Jihan

Caramel menoleh kesekelilingnya banyak murid yang sedang memperhatikannya sekarang dan mungkin nanti mereka akan membicarakan masalah ini saat istirahat tiba.

Gibran yang dari tadi belum mengeluarkan suara lagi, tapi ekspresi wajahnya begitu sangat menakutkan. Apakah ada yang salah dari omongan Caramel?

"Udah lah Gib, ini baru aja masuk sekolah. Entar ada guru lewat lo juga yang kena!" ucap Revan sembari menepuk pundak Gibran. "Lagian dia juga cewek, masa lo mau ribut juga sama dia sih."

Gibran melirikkan matanya, membuat Revan terdiam. Gibran melangkah satu langkah lagi hingga jarak keduanya hanya satu jengkal saja. Refleks Caramel melangkahkan kakinya mundur.

"Kenapa lo takut?"

Caramel menggelengkan kepalanya, "Nggak."

Tettt!

Suara bel masuk berbunyi.

"Cabut!" perintah Gibran, yang sudah dulu memalingkan wajahnya dari Caramel.

Gibran pergi menjauh dari keempat gadis itu, diikuti oleh anak buahnya di belakang.

Setelah keenam anggota Antraxs menjauh, Jihan langsung mengajak ketiga temannya untuk masuk ke kelas.

...🎨🎨🎨...

Bel pulang sekolah berbunyi, keempat gadis berjalan menuju kantin. Setelah beberapa jam di kelas hanya bercerita semasa liburan saja, itu sangat membosankan bukan?

Gibran mengambil hanphone yang ada di saku celananya, kini anggota inti geng Antraxs yaitu, Gibran, Revan, Bram, Asep dan Ryan. Sudah berada di kantin dan duduk seperti biasannya. Disana juga ada Sandrina, salah satu anggota Antraxs dia masuk ke geng ini hanya untuk bisa berduaan dengan Gibran.

Jordan

Pulang sekolah gue tunggu lo di tempat biasa.

10:15

"Sialan!" ucap Gibran sambil mengetuk-ngetuk handphone berlogo appel di atas meja kantin.

"Kenapa Gib?" tanya Revan

"Geng Vogas nantangin kita."

"Jordan,"

"Nggak kapok juga tu anak, nantangin geng kita terus!"

"Terima aja terima. Palingan mereka kalah lagi!" seru Bram

^^^Gibran^^^

^^^Gue terima tantangan lo.^^^

^^^10:16^^^

Caramel yang sedang menyantap satu mangkuk mie ayam, bersama ketiga temannya. Tak sengaja menjatuhkan pandangannya kepada Gibran, ternyata Gibran lebih dulu menatapnya dengan tatapan tajam.

Refleks Caramel langsung memalingkan pandangannya.

"Gue nyamperin Jihan dulu ya." ucap Revan, sambil menepuk pundak Asep.

"Tembak aja langsung!" perintah Riyan

Revan mengangkat kedua alisnya, kemudian menghampiri Jihan.

"Han," sapanya

"Hay,"

"Boleh gabung?"

"NGGAK BOLEH!" seru ketiga temannya secara bersama.

"HAHAHA." tawa dari anggota geng Antraxs

"Kasian amat si lo Van." ucap Asep

"Temen-temen lo kan di sana, ngapain lo kesini?" ketus Caramel

"Maaf ya," ucap Jihan dengan rasa kesal terhadap ketiga temannya.

Setelah makan keempat gadis itu kembali ke kelasnya, wajah Jihan masih kelihatan sangat kesal. Dari tadi Ia tak mengeluarkan suara sama sekali.

"Lo kenapa si Han?" tanya Naura

"BadMood ya lo?" sambung Putri

"Nggak!"

"Ya elah, lo marah ya sama kita?" tanya Caramel, membuat Jihan makin kesal.

"Heem"

Bersambung....

Makasih sudah mau mampir dan baca, semoga kalian suka ya☺️

Jangan lupa tinggalkan jejak.

Jika punya keritikan atau saran boleh juga☺️

Terpopuler

Comments

Dhina ♑

Dhina ♑

Ya Allah Vie, apa kabar, niat hati ingin dukung tuntas, tapi aku tersesat

2021-09-09

0

Rina SahaRa Budiarti

Rina SahaRa Budiarti

mampir lagi

2021-07-04

0

sastra dendra

sastra dendra

baru tahu, n langsung baca karya author favorit u. 😆😆😆

2021-04-08

1

lihat semua
Episodes
1 1. Caramel
2 2. Pulang
3 3. Terlambat
4 4. Hukuman
5 5. Perkelahian
6 6. Kedatangan Jenny
7 7. Kebahagiaan atau kehancuran
8 8. Nasi Goreng
9 9. Surat
10 10. Olahraga
11 11. Gudang
12 12. Pertolongan
13 13. Bad Mood
14 14. Taruhan
15 15. Mengantar Pulang
16 16. Warteg
17 17. Kerumah Jenny
18 18. Labrak
19 19. Gedung
20 20. Botol mineral
21 21. Truth and Dear
22 22. Chat dari-nya
23 23. Hujan
24 24. Jaket
25 25. Pertandingan
26 26. Rumah Rival
27 27. Nge-date yuk
28 28. Nge-date
29 29. Gibran Marah?
30 30. First Kiss
31 31. Surat dari Gibran
32 32. Rooftop
33 33. Makan bersama
34 34. Utusan Gibran
35 35. Marah?
36 36. Coklat hangat
37 37. Teror
38 38. Cemburu?
39 39. Masalah kecil
40 40. Kucing
41 41. Camping
42 42. Tersesat
43 43. Berangkat bersama
44 44. Perhatian kecil
45 45. Bulan dan Bintang
46 46. Bekal
47 47. Terkunci
48 48. Nyaman
49 49. Semua Nggak Akan Terjadi....
50 50. Bertamuu
51 51. Pengganggu
52 52. Teror Lagi
53 53. peringatan
54 54. Takut
55 55. Ruang dan Waktu
56 56. Kamu kemana?
57 57. Retak
58 58. Latihan
59 59. Dendam
60 60. Ulangan
61 61. Loker
62 62. Kedatangan Mona
63 63. Penjelasan
64 64. Maksud Mona?
65 65. Satee
66 66. Penegasan!
67 67. Serangan Mendadak
68 68. Sikap
69 69. Peluk
70 70. Disappointed
71 71. Baikan
72 72. Mogok
73 73. Perubahan
74 74. Desire
75 75. Kotak Makan.
76 76. Gibran dan Mona
77 77. Langkah Awal
78 78. Kecewa
79 79. Kalung Berbandul Angsa
80 80. Bianglala
81 81. Pasar Malam 2
82 82. Gedung Belakang Sekolah
83 83. Rumah Sakit
84 84. Flashback
85 85. Kembali Ke Sekolah
86 86. Permintaan Maaf
87 87. Keputusan Satria
88 88. Mantu Idaman
89 89. Kedatangan Kenzo
90 90. Aneh
91 91. Renggang
92 92. #1
93 93. Berbalikan
94 94. #2
95 95 . Belajar Berenang
96 96. #3
97 97. Berlibur Ke Pantai
98 98. Kabar mengejutkan
99 99. Perasaan Bersalah
Episodes

Updated 99 Episodes

1
1. Caramel
2
2. Pulang
3
3. Terlambat
4
4. Hukuman
5
5. Perkelahian
6
6. Kedatangan Jenny
7
7. Kebahagiaan atau kehancuran
8
8. Nasi Goreng
9
9. Surat
10
10. Olahraga
11
11. Gudang
12
12. Pertolongan
13
13. Bad Mood
14
14. Taruhan
15
15. Mengantar Pulang
16
16. Warteg
17
17. Kerumah Jenny
18
18. Labrak
19
19. Gedung
20
20. Botol mineral
21
21. Truth and Dear
22
22. Chat dari-nya
23
23. Hujan
24
24. Jaket
25
25. Pertandingan
26
26. Rumah Rival
27
27. Nge-date yuk
28
28. Nge-date
29
29. Gibran Marah?
30
30. First Kiss
31
31. Surat dari Gibran
32
32. Rooftop
33
33. Makan bersama
34
34. Utusan Gibran
35
35. Marah?
36
36. Coklat hangat
37
37. Teror
38
38. Cemburu?
39
39. Masalah kecil
40
40. Kucing
41
41. Camping
42
42. Tersesat
43
43. Berangkat bersama
44
44. Perhatian kecil
45
45. Bulan dan Bintang
46
46. Bekal
47
47. Terkunci
48
48. Nyaman
49
49. Semua Nggak Akan Terjadi....
50
50. Bertamuu
51
51. Pengganggu
52
52. Teror Lagi
53
53. peringatan
54
54. Takut
55
55. Ruang dan Waktu
56
56. Kamu kemana?
57
57. Retak
58
58. Latihan
59
59. Dendam
60
60. Ulangan
61
61. Loker
62
62. Kedatangan Mona
63
63. Penjelasan
64
64. Maksud Mona?
65
65. Satee
66
66. Penegasan!
67
67. Serangan Mendadak
68
68. Sikap
69
69. Peluk
70
70. Disappointed
71
71. Baikan
72
72. Mogok
73
73. Perubahan
74
74. Desire
75
75. Kotak Makan.
76
76. Gibran dan Mona
77
77. Langkah Awal
78
78. Kecewa
79
79. Kalung Berbandul Angsa
80
80. Bianglala
81
81. Pasar Malam 2
82
82. Gedung Belakang Sekolah
83
83. Rumah Sakit
84
84. Flashback
85
85. Kembali Ke Sekolah
86
86. Permintaan Maaf
87
87. Keputusan Satria
88
88. Mantu Idaman
89
89. Kedatangan Kenzo
90
90. Aneh
91
91. Renggang
92
92. #1
93
93. Berbalikan
94
94. #2
95
95 . Belajar Berenang
96
96. #3
97
97. Berlibur Ke Pantai
98
98. Kabar mengejutkan
99
99. Perasaan Bersalah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!