3. Terlambat

...Selamat Membaca📖...

...🎨🎨🎨...

"Makasih ya." Caramel turun dari motor milik Gibran.

Gibran mengangguk, kemudian menutup kembali helemnya.

Rintikan hujan mulai turun saat Caramel sudah mengganti seragamnya dengan kaos biasa, Ia membuka jendela kamarnya dan berdiri memandangi langit yang sudah menghitam.

"Dia udah nyampe rumah belum ya?" gumannya dalam hati.

Ah, buat apa sih dirinya memikirkan Gibran, gara-gara dia juga kan tadi dirinya hampir celaka oleh anak Vogas.

"Hayoh ngapain lo ngelamun disitu?"

"Kak Satria, lo dari mana aja sih? gue nunggu lo dari tadi di depan gerbang sekolahan!"

"Sorry, tadi ada urusan mendadak. Terus lo pulang sama siapa tadi?"

"Temen." ketus Caramel dengan mimik wajah kesal.

"Temen atau gebetan nih?" ledek Satria, membuat Caramel kesal, Ia mengambil bantal yang ada di atas kasurnya. Untuk memukul kakaknya tersebut. "PERGI SANA LO!"

Setelah satu pukulan mengenai badan Satria, Satria pergi dari kamarnya. Caramel menutup pintu kamarnya.

Biasa adek kakak, selalu berantem cuma gara-gara masalah sepel.

...🎨🎨🎨...

"Dari mana aja lo?" ucap Roy, kemudian berdiri dari sofa dan membalikkan tubuhnya menatap Gibran.

"BERANTEM LAGI! MAU JADI APA LO BERANTEM TERUS?" satu pukulan yang cukup keras mendarat di pipi kiri Gibran, sehingga mengeluarkan darah dari sisi bibirnya.

Gibran meringis mengusap bibirnya dengan jempol. "Bukan urusan lo, mau apa lo kesini?"

"Gue cuma mau bilang, lusa mama ulang tahun. Lo nggak lupa kan? gue harap lo datang kerumah, walau cuma ngucapin selamat aja!"

Gibran hanya terdiam, Ia benar-benar lupa dengan ulang tahun mamanya. Bahkan tanggal dan keberapanya juga Ia tak ingat. Gibran tersenyum miring menatap Roy. "iya."

"Baguslah, gue pegang janji lo." Roy mengambil jaket yang Ia letakkan di sofa. "Gue cuma nggak mau, ngeliat mama sedih di hari ulang tahunnya!"

Gibran masih diam ditempatnya, saat Roy pergi.

...🎨🎨🎨...

Sejak pulang mengantarkan Caramel kerumahnya. Wajah gadis itu selalu terbayang di kepalanya, dia nggak mengerti dengan isi kepalanya sekarang.

Gibran mengambil hanphone dan membuka room chat anggota inti Antraxs.

Revan

Gin beneran tadi yang gue liat ama Bram itu lo sama Caramel?

18:30

Rival

Beneran lo? Caramel anak Xll MIPA 2.

18:30

Asep

Cie bentar lagi ketua kita nggak jomblo dong!

18:31

Revan

Sumpah! mana mungkin gue salah liat tadi.

18:31

Bram

Bener yang di bilang Revan.

Mana tu ketua nggak muncul-muncul?

18:32

^^^Gibran^^^

^^^*Bacod lo semua!^^^

^^^18:32*^^^

Tok! tok! tok!

"Den,"

Gibran meletakkan handphonenya diatas nakas, kemudian membuka pintu kamarnya.

"Apa apa Bi?"

"Sudah ditunggu Bapak di meja makan."

"Ouh, ya udah. Bentar lagi Gibran turun!"

"Baik den."

Setelah Bibi kembali turun, Gibran kembali masuk ke kamarnya. Ia kembali mengambil handphonenya di atas nakas, sudah ada 50 pesan lebih dari grub. Ia sudah menebak, paling mereka hanya membahas masalah dirinya yang mengantar Caramel pulang.

Dimeja makan, hanya ada Gibran dan Arga (papanya). Suasana sangat hening, tidak ada yang mengambil alih untuk berbicara. Tapi hal ini sudah biasa Gibran alami, sejak dua tahun belakangan.

"Tadi Roy kesini?" tanya Arga, membuat Gibran mengurungkan niatnya untuk menyuapkan nasi kedalam mulutnya.

"Iya pah,"

"Ngapain? kenapa nggak nunggu papa pulang?"

"Cuma ngasih tau, kalo lusa mama ulang tahun." ucap Gibran tanpa menoleh kearah Arga.

"Ouh,"

Mendengar kata mama, wajah Arga berubah. Mungkin Ia masih menyimpan dendam terhadap mantan Istrinya.

Gibran memilih untuk diam dan melanjutkan makannya. Setelah selesai makan, dirinya langsung kembali ke kamar.

...🎨🎨🎨...

Alana sedang menyiapkan sarapan di meja makan, Ia membuat nasi goreng untuk menu kali ini.

Satria datang dengan pakaian yang sudah rapi dan membawa tas. Dia sudah siap untuk berangkat ke kampus, hari ini dirinya harus berangkat pagi-pagi sekali.

"Kamu mau kemana?" tanya Alana heran, karna waktu masih menunjukkan pukul 06:15.

"Ke kampus Bun, bilangin ke Caramel suruh naik angkut atau taxi aja ya!" Satria mencium tangan kanan Alana. "Pamitin ke Ayah juga ya Bun. Aku pergi dulu. Daa."

Satria melambaikan tangannya.

"Hati-hati ya."

Setelah Satria hilang di balik pintu, Rendy datang dari kamarnya.

"Pagi sekali anak itu berangkatnya?"

"Nggak tau,"

Terakhir Alana meletakkan mangkuk besar berisi nasi goreng keatas meja makan. Semuanya sudah siap, tinggal menunggu anak bungsunya turun, untuk sarapan. Tapi Alana lupa belum membangunkan Caramel, buru-buru Ia naik keatas. Mengetuk pintu kamar Caramel.

"Sayang bangun! udah siang, nanti kamu terlambat lo." nada Alana meninggi, saat beberapa kali Ia mengetuk pintu, tetapi tak ada respon dari dalam.

"Iya bun," Caramel merenggangkan kedua tanganya, Ia melihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul 06:30. "HAH? UDAH JAM SETENGAH TUJU."

Caramel langsung membuka pintu, Alana lega akhirnya anaknya bangun juga.

"Bunda kenapa nggak bangunin aku dari tadi sih."

"Kamu yang susan dibangunin, bunda udah bangunin kamu dari tadi."

"Ah," Caramel berlari mengambil handuk, kemudian menuju kamar mandi.

Pukul 06:50 Ia sudah siap, tinggal menggunakan sepatu saja. Kemudian turun menemui bundanya, Alana masih setia di meja makan.

"Pagi bun, kak Satria mana?" Caramel menyomot susu di depannya.

"Pagi sayang. Kakak kamu udah berangkat dari tadi."

"Hah? kak Satria udah berangkat? terus aku berangkat sama siapa, ayah?"

"Ayah juga udah berangkat baru saja, tadi ayah nunggu kamu, tapi kamunya lama. Terus ayah pergi."

"Hah?" Caramel melihat jam di tangannya, sudah menunjukkan pukul tuju. "Ya udah aku berangkat dulu ya bun."

...🎨🎨🎨...

Sudah lima menit lebih Caramel menunggu angkut di depan rumahnya, Ia sudah memesan taxi onlaine tatapi tidak ada yang menerimanya.

Tak lama ada angkut lewat, Ia buru-buru masuk. Dan menyuruh pak supir agar lebih cepat lagi, untungnya didalam angkut tinggal dirinya saja.

"Sabar neng, bahaya kalo ngebut!" ucap pak supir, menoleh kebelakang.

"Yah bang, bentar lagi bel berbunyi. Saya bisa telat ini." Caramel selalu melirikkan matanya ke jam ditangannya. Lima menit lagi bel masuk akan berbunyi, sedangkan ini baru setengah jalan saja menuju sekolahannya.

"Bang cepetan dong, saya bisa telat gara-gara abang." ketus Caramel

"Salah eneng sendiri, ngapain berangkat sekolahnya siang kaya gini. Udah tau Jakarta macet kalo pagi."

Hih, apaan sih malah gue yang kena omel.

Caramel pasrah jika dirinya telat dan kena hukuman. Memang salah dirinya kenapa Ia bisa bangun kesiangan seperti ini.

Bersambung.....

...**Terima kasih semuanya yang sudah membaca....

...Jangan lupa tinggalkan jejak ya**:)...

Terpopuler

Comments

🐞 Dian

🐞 Dian

Gibran meresahkan nih😂

2021-02-07

1

Machan

Machan

lanjut

2021-01-24

1

Bagus Effendik

Bagus Effendik

like lagi hehe

2021-01-17

0

lihat semua
Episodes
1 1. Caramel
2 2. Pulang
3 3. Terlambat
4 4. Hukuman
5 5. Perkelahian
6 6. Kedatangan Jenny
7 7. Kebahagiaan atau kehancuran
8 8. Nasi Goreng
9 9. Surat
10 10. Olahraga
11 11. Gudang
12 12. Pertolongan
13 13. Bad Mood
14 14. Taruhan
15 15. Mengantar Pulang
16 16. Warteg
17 17. Kerumah Jenny
18 18. Labrak
19 19. Gedung
20 20. Botol mineral
21 21. Truth and Dear
22 22. Chat dari-nya
23 23. Hujan
24 24. Jaket
25 25. Pertandingan
26 26. Rumah Rival
27 27. Nge-date yuk
28 28. Nge-date
29 29. Gibran Marah?
30 30. First Kiss
31 31. Surat dari Gibran
32 32. Rooftop
33 33. Makan bersama
34 34. Utusan Gibran
35 35. Marah?
36 36. Coklat hangat
37 37. Teror
38 38. Cemburu?
39 39. Masalah kecil
40 40. Kucing
41 41. Camping
42 42. Tersesat
43 43. Berangkat bersama
44 44. Perhatian kecil
45 45. Bulan dan Bintang
46 46. Bekal
47 47. Terkunci
48 48. Nyaman
49 49. Semua Nggak Akan Terjadi....
50 50. Bertamuu
51 51. Pengganggu
52 52. Teror Lagi
53 53. peringatan
54 54. Takut
55 55. Ruang dan Waktu
56 56. Kamu kemana?
57 57. Retak
58 58. Latihan
59 59. Dendam
60 60. Ulangan
61 61. Loker
62 62. Kedatangan Mona
63 63. Penjelasan
64 64. Maksud Mona?
65 65. Satee
66 66. Penegasan!
67 67. Serangan Mendadak
68 68. Sikap
69 69. Peluk
70 70. Disappointed
71 71. Baikan
72 72. Mogok
73 73. Perubahan
74 74. Desire
75 75. Kotak Makan.
76 76. Gibran dan Mona
77 77. Langkah Awal
78 78. Kecewa
79 79. Kalung Berbandul Angsa
80 80. Bianglala
81 81. Pasar Malam 2
82 82. Gedung Belakang Sekolah
83 83. Rumah Sakit
84 84. Flashback
85 85. Kembali Ke Sekolah
86 86. Permintaan Maaf
87 87. Keputusan Satria
88 88. Mantu Idaman
89 89. Kedatangan Kenzo
90 90. Aneh
91 91. Renggang
92 92. #1
93 93. Berbalikan
94 94. #2
95 95 . Belajar Berenang
96 96. #3
97 97. Berlibur Ke Pantai
98 98. Kabar mengejutkan
99 99. Perasaan Bersalah
Episodes

Updated 99 Episodes

1
1. Caramel
2
2. Pulang
3
3. Terlambat
4
4. Hukuman
5
5. Perkelahian
6
6. Kedatangan Jenny
7
7. Kebahagiaan atau kehancuran
8
8. Nasi Goreng
9
9. Surat
10
10. Olahraga
11
11. Gudang
12
12. Pertolongan
13
13. Bad Mood
14
14. Taruhan
15
15. Mengantar Pulang
16
16. Warteg
17
17. Kerumah Jenny
18
18. Labrak
19
19. Gedung
20
20. Botol mineral
21
21. Truth and Dear
22
22. Chat dari-nya
23
23. Hujan
24
24. Jaket
25
25. Pertandingan
26
26. Rumah Rival
27
27. Nge-date yuk
28
28. Nge-date
29
29. Gibran Marah?
30
30. First Kiss
31
31. Surat dari Gibran
32
32. Rooftop
33
33. Makan bersama
34
34. Utusan Gibran
35
35. Marah?
36
36. Coklat hangat
37
37. Teror
38
38. Cemburu?
39
39. Masalah kecil
40
40. Kucing
41
41. Camping
42
42. Tersesat
43
43. Berangkat bersama
44
44. Perhatian kecil
45
45. Bulan dan Bintang
46
46. Bekal
47
47. Terkunci
48
48. Nyaman
49
49. Semua Nggak Akan Terjadi....
50
50. Bertamuu
51
51. Pengganggu
52
52. Teror Lagi
53
53. peringatan
54
54. Takut
55
55. Ruang dan Waktu
56
56. Kamu kemana?
57
57. Retak
58
58. Latihan
59
59. Dendam
60
60. Ulangan
61
61. Loker
62
62. Kedatangan Mona
63
63. Penjelasan
64
64. Maksud Mona?
65
65. Satee
66
66. Penegasan!
67
67. Serangan Mendadak
68
68. Sikap
69
69. Peluk
70
70. Disappointed
71
71. Baikan
72
72. Mogok
73
73. Perubahan
74
74. Desire
75
75. Kotak Makan.
76
76. Gibran dan Mona
77
77. Langkah Awal
78
78. Kecewa
79
79. Kalung Berbandul Angsa
80
80. Bianglala
81
81. Pasar Malam 2
82
82. Gedung Belakang Sekolah
83
83. Rumah Sakit
84
84. Flashback
85
85. Kembali Ke Sekolah
86
86. Permintaan Maaf
87
87. Keputusan Satria
88
88. Mantu Idaman
89
89. Kedatangan Kenzo
90
90. Aneh
91
91. Renggang
92
92. #1
93
93. Berbalikan
94
94. #2
95
95 . Belajar Berenang
96
96. #3
97
97. Berlibur Ke Pantai
98
98. Kabar mengejutkan
99
99. Perasaan Bersalah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!