4. Hukuman

Beberapa menit kemudian angkut yang Caramel tumpangi berhenti tepat di depan gerbang sekolahanya.

"Ini bang ongkosnya,"

"Sampai juga kan neng."

Caramel hanya mendengus kesal kepada abang supirnya. Kemudian Ia berjalan menuju depan gerbang sekolahan, sayangnya gerbang sudah ditutup sejak 10 menit yang lalu dan pak satpan juga tak berada di pos. Jadi ia tak bisa meminta untuk membukakan gerbangnya.

"Ah, sial banget sih gue hari ini!" ucap Caramel dengan sangat kesalnya, Ia memanyunkan bibir bawahnya kedepan. "Pak satpam bukak gerbangnya. Plise!"

"Lo telat juga?"

Tanya seseorang dari arah belakangnya, Caramel menoleh kesumber suara. Mulut Caramel sedikit terbuka melihat cowok dihadapannya, yang berpenampilan ambruladul.

"Gibran, ngapain lo disini?'

"Gue baru aja dateng," Gibran menghela nafasnya. "Ikut gue!"

"Kemana?"

Gibran menarik tangan Caramel paksa, tanpa mendengarkan ocehan-ocehan dari Caramel. Gibran menghentikan langkahnya, didepannya ada pohon mangga yang cukup besar dan membelah pagar sekolahan.

"Mau ngapain sih?"

"Manjat."

"Manjat?" tanya Caramel yang belum mengerti maksud Gibran.

"Kita manjat pohon ini, biar kita bisa masuk." Gibran menatap Caramel, " Gue bantu lo."

Gibran menyatukan kedua tangannya, kakinya menekuk. Kemudian menyuruh Caramel menginjak tangannya, agar bisa manjat keatas pohon.

"Cepetan naik!"

"Lo nggak modus kan?"

"Nggak, gue bakal tutup mata."

"Okey, awas aja sampai lo ngintip!"

Setelah keduanya sudah berada diatas pagar, Gibran akan turun terlebih dahulu dan akan membantu Caramel dari bawah.

Dalam hitungan ketiga Gibran menyuruh Caramel untuk lompat kebawah.

Satu.

Dua.

Tiga.

Brug.

Badan Caramel menubruk bidang datar dada Gibran, Ia menahan badan Caramel. Hingga keduanya saling tatap menatap, wajah keduanya berada sangat dekat hanya terhitung benerapa inci saja.

"Ehem."

Suara berat seseorang membuat keduanya sadar. Gibran melepaskan tangannya dari pundak Caramel dan mundur satu langkah.

"Ngapain kalian disini? berduaan dibelakang sekolah, udah tau ini jam pelajaran!" suara pak Ardi (guru BK) dengan melototkan matanya.

Caramel dan Gibran berakhir di lapangan, ini bukan pertama kalinya Gibran dihukum dilapangan. Dengan alasan berbeda-beda dari dirinya yag sering bolos saat pelajaran, merokok diarea sekolahan, berantem dan masih banyak lagi. Tapi lain dengan Caramel, baru kali ini dirinya kena hukuman.

"Kamu lagi, bapak sampai bosan ngeliat kamu terus!" pak Ardi mengalihkan pandangannya ke Caramel, yang dari tadi menunduk. "Dan kamu Caramel, tumben sekali kamu telat?"

Guru Bk ini tidak bisa bicara dengan santai sedikitpun pada siswa yang dihukumnya. Tapi itu malah membuat anak-anak nakal seperti Gibran ini senang mengerjainya.

Dulu Gibran dan Revan sangat kesal dengannya, karna dia sudah membicarakan keburukannya didepan guru lain. Gibran dan Revan melemparkan satu kantung pelastik yang berisi sampah, saat pak Ardi sedang makan dikantin sendirian. Kantung pelastik itu tepat mengenai kepala pak Ardi dan seluruh sampahnya berserakan dilantai.

Naasnya saat mereka berdua ingin kabur, mereka sudah ditangkap basah oleh guru lain. Alhasil orang tua mereka dipanggil kesekolah.

"Maaf pak, tadi saya kesiangan bangunnya."

"Terus kamu Gibran, pasti habis berantem lagi ya sama SMA sebelah?"

"Sotoy banget sih pak. Tadi motor saya mogok, terpaksa saya bawa ke bengkel. Kalo bapak nggak percaya, bapak bisa datengin sendiri bengkelnya." nada Gibran sedikit nyolot. Tapi guru Bk ini terlihat biasa saja, karna dia sudah biasa dengan sifat Gibran yang seperti ini.

"Berdiri disini sampai bel pelajaran berikutnya berbunyi!" kalimat terakhir yang terlontar dari pak Ardi, kemudian Ia pergi meninggalkan kedua murid yang Ia hukum berdiri sambil hormat didepan tiang bendera.

Bel pelajaran berikutnya masih satu jam lagi. Sedangkan matahari sudah bersinar terik dan membakar kulit.

15 menit.

30 menit.

Baru 30 menit mereka berdiri didepan tiang bendera. Caramel sudah merasa pusing, mungkin gara-gara perutnya yang belum Ia isi dari tadi.

"Lo nggak papa?" tanya Gibran, saat merasakan bahwa dari tadi Caramel selalu menunduk.

Caramel menggelengkan kepalanya. "Nggak,"

Wajahnya mulai pucat, matanya mulai berkabut, kakinya sudah tak tahan lagi menopang tubuhnya lagi. Caramel ambruk, namun dirinya masih sedikit sadar. Tubuhnya tidak mengenai bawah, Gibran dengan sigap menangkap tubuh Caramel dan langsung membawanya ke-UKS.

Sayangnya tidak ada guru yang jaga disini, Gibran mengambil minyak kayu putih, lalu menghirupkan ke hidung Caramel. Tak lama Caramel sadar dari pingsannya.

Gibran membantu Caramel untuk duduk.

"Ini diminum dulu!" Gibran memberikan teh hangat yang sudah Ia pesan tadi.

"Makasih,"

Gibran membantu Caramel untuk minum.

"Lo kenapa sih?"

"Nggak pa-pa kok, pusing aja tadi."

"Ya udah lo istirahat aja dulu." Gibran duduk dikursi.

"Lo nggak masuk ke kelas?"

"Entar aja, setelah pergantian pelajaran."

Sebenarnya Caramel cukup risih atau lebih tepatnya Ia merasa canggung, saat Gibran berada disini. Ia berharap ada guru yang masuk keruangan ini, biar bisa menyuruh Gibran untuk pergi.

Dari tadi Gibran selalu menatap Caramel, dengan wajah datarnya. Dirinya merasa khawatir, kenapa tiba-tiba tadi Caramel bisa pingsan?

"Lo beneran nggak pa-pa?" Gibran memastikan keadaan Caramel kembali.

"Tadi si sebenarnya, perut aku sedikit mual. Mungkin karna dari pagi aku belum sarapan aja. Gara-gara aku buru-buru." jelas Caramel, tanpa menoleh kearah Gibran.

"Ouh,"

Caramel mengerutkan keningnya, saat jawaban Gibran cuma "ouh" itu aja? ah emang mau menjawan apalagi, apakah dia berharap agar Gibran akan memperhatikannya setelah ini. Tidak mungkin dan mungkin sekarang dirinya ada disini, itu karna Ia malas saja untuk mengikuti pelajaran.

Tet! tet! tet!

Suara bel berbunyi, Gibran beranjak dari duduknya. Kemudian mengambil tas dan jaketnya yang Ia letakkan diatas ranjang satunya lagi.

"Gue cari guru dulu, buat jagai lo disini."

Caramel mengangguk.

...🎨🎨🎨...

Jam istirahat sudah berbunyi, Jihan, Putri dan Naura, pergi ke-Uks untuk menjenguk Caramel.

"Lo kok bisa ada disini si?"

"Lo nggak pa-pa?"

"Gimana keadaan lo sekarang, udah baikan?"

Pertanyaan ketiga temanya yang secara berturut-turut membuat kepala Caramel makin pusing.

"Gue nggak pa-pa kok. Ke kantin yuk!"

"Ra, ini buat lo." ucap Bram, sambil memberikan satu mangkuk mie ayam kepada Caramel.

"Buat gue, dari siapa?"

"Gibran, ya udah gue pergi dulu ya."

Setelah Bram hilang dibalik pintu. Ketiga temannya ini menatap Caramel penuh tanya.

"Gibran, kok Gibran bisa tau lo ada disini?"

Bersambung.....

...Makasih semuanya:)...

...Jangan lupa tinggalkan jejak ya🥰...

Terpopuler

Comments

Machan

Machan

next up

2021-01-24

1

Mei Shin Manalu

Mei Shin Manalu

Like laggiii ❤️

2021-01-04

1

ଓεHiatus 🦅💰⋆⃟𝖋ᶻD³⋆ғ⃝ẓѧ☂

ଓεHiatus 🦅💰⋆⃟𝖋ᶻD³⋆ғ⃝ẓѧ☂

hadir bawa like untukmu.



# mengejar cinta Alana
# ketika status ku dipertanyakan

2021-01-02

1

lihat semua
Episodes
1 1. Caramel
2 2. Pulang
3 3. Terlambat
4 4. Hukuman
5 5. Perkelahian
6 6. Kedatangan Jenny
7 7. Kebahagiaan atau kehancuran
8 8. Nasi Goreng
9 9. Surat
10 10. Olahraga
11 11. Gudang
12 12. Pertolongan
13 13. Bad Mood
14 14. Taruhan
15 15. Mengantar Pulang
16 16. Warteg
17 17. Kerumah Jenny
18 18. Labrak
19 19. Gedung
20 20. Botol mineral
21 21. Truth and Dear
22 22. Chat dari-nya
23 23. Hujan
24 24. Jaket
25 25. Pertandingan
26 26. Rumah Rival
27 27. Nge-date yuk
28 28. Nge-date
29 29. Gibran Marah?
30 30. First Kiss
31 31. Surat dari Gibran
32 32. Rooftop
33 33. Makan bersama
34 34. Utusan Gibran
35 35. Marah?
36 36. Coklat hangat
37 37. Teror
38 38. Cemburu?
39 39. Masalah kecil
40 40. Kucing
41 41. Camping
42 42. Tersesat
43 43. Berangkat bersama
44 44. Perhatian kecil
45 45. Bulan dan Bintang
46 46. Bekal
47 47. Terkunci
48 48. Nyaman
49 49. Semua Nggak Akan Terjadi....
50 50. Bertamuu
51 51. Pengganggu
52 52. Teror Lagi
53 53. peringatan
54 54. Takut
55 55. Ruang dan Waktu
56 56. Kamu kemana?
57 57. Retak
58 58. Latihan
59 59. Dendam
60 60. Ulangan
61 61. Loker
62 62. Kedatangan Mona
63 63. Penjelasan
64 64. Maksud Mona?
65 65. Satee
66 66. Penegasan!
67 67. Serangan Mendadak
68 68. Sikap
69 69. Peluk
70 70. Disappointed
71 71. Baikan
72 72. Mogok
73 73. Perubahan
74 74. Desire
75 75. Kotak Makan.
76 76. Gibran dan Mona
77 77. Langkah Awal
78 78. Kecewa
79 79. Kalung Berbandul Angsa
80 80. Bianglala
81 81. Pasar Malam 2
82 82. Gedung Belakang Sekolah
83 83. Rumah Sakit
84 84. Flashback
85 85. Kembali Ke Sekolah
86 86. Permintaan Maaf
87 87. Keputusan Satria
88 88. Mantu Idaman
89 89. Kedatangan Kenzo
90 90. Aneh
91 91. Renggang
92 92. #1
93 93. Berbalikan
94 94. #2
95 95 . Belajar Berenang
96 96. #3
97 97. Berlibur Ke Pantai
98 98. Kabar mengejutkan
99 99. Perasaan Bersalah
Episodes

Updated 99 Episodes

1
1. Caramel
2
2. Pulang
3
3. Terlambat
4
4. Hukuman
5
5. Perkelahian
6
6. Kedatangan Jenny
7
7. Kebahagiaan atau kehancuran
8
8. Nasi Goreng
9
9. Surat
10
10. Olahraga
11
11. Gudang
12
12. Pertolongan
13
13. Bad Mood
14
14. Taruhan
15
15. Mengantar Pulang
16
16. Warteg
17
17. Kerumah Jenny
18
18. Labrak
19
19. Gedung
20
20. Botol mineral
21
21. Truth and Dear
22
22. Chat dari-nya
23
23. Hujan
24
24. Jaket
25
25. Pertandingan
26
26. Rumah Rival
27
27. Nge-date yuk
28
28. Nge-date
29
29. Gibran Marah?
30
30. First Kiss
31
31. Surat dari Gibran
32
32. Rooftop
33
33. Makan bersama
34
34. Utusan Gibran
35
35. Marah?
36
36. Coklat hangat
37
37. Teror
38
38. Cemburu?
39
39. Masalah kecil
40
40. Kucing
41
41. Camping
42
42. Tersesat
43
43. Berangkat bersama
44
44. Perhatian kecil
45
45. Bulan dan Bintang
46
46. Bekal
47
47. Terkunci
48
48. Nyaman
49
49. Semua Nggak Akan Terjadi....
50
50. Bertamuu
51
51. Pengganggu
52
52. Teror Lagi
53
53. peringatan
54
54. Takut
55
55. Ruang dan Waktu
56
56. Kamu kemana?
57
57. Retak
58
58. Latihan
59
59. Dendam
60
60. Ulangan
61
61. Loker
62
62. Kedatangan Mona
63
63. Penjelasan
64
64. Maksud Mona?
65
65. Satee
66
66. Penegasan!
67
67. Serangan Mendadak
68
68. Sikap
69
69. Peluk
70
70. Disappointed
71
71. Baikan
72
72. Mogok
73
73. Perubahan
74
74. Desire
75
75. Kotak Makan.
76
76. Gibran dan Mona
77
77. Langkah Awal
78
78. Kecewa
79
79. Kalung Berbandul Angsa
80
80. Bianglala
81
81. Pasar Malam 2
82
82. Gedung Belakang Sekolah
83
83. Rumah Sakit
84
84. Flashback
85
85. Kembali Ke Sekolah
86
86. Permintaan Maaf
87
87. Keputusan Satria
88
88. Mantu Idaman
89
89. Kedatangan Kenzo
90
90. Aneh
91
91. Renggang
92
92. #1
93
93. Berbalikan
94
94. #2
95
95 . Belajar Berenang
96
96. #3
97
97. Berlibur Ke Pantai
98
98. Kabar mengejutkan
99
99. Perasaan Bersalah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!