19. Gedung

...Selamat Membaca📖...

...🎨🎨🎨...

Jam pelajaran Miss. Rara, guru bahasa inggris sedang kosong. Namun guru itu tidak lupa memberika tugas, yang di bilang cukup banyak. Kalo seperti ini lebih baik, pelajaran seperti biasa saja.

"Tadi mereka berantem sama siapa ya?" tanya Putri, yang dimaksud adalah anggota Antraxs tentunya.

"Semalem si kata Revan, mereka berantem sama SMA sebelah."

Naura menoleh ke belakang, ya sekarang dia sedang duduk dengan Caramel. "SMA Pelita?"

"Heem," Jihan berdehem

Caramel mengingat kejadian tadi malam, apakah alasan Gibran menyuruhnya pulang karna mereka ingin tawuran? pikiran Caramel sekarang tidak jelas. Jangan tanya, dia sendiri saja tidak tau apa yang sekarang dia rasakan.

Caramel menyenderkan kepalanya di tangan kiri, sedangkan tangan kanannya sedang mencoret-coret buku bagian belakang.

"Mel,"

"Hah? ada apa?" Caramel menoleh kebelakang.

"Lo kenapa si, nggak fokus gitu?"

"Nggak kok, gue ngantuk aja." Caramel berpura-pura menguap. "Terus lo nggak marah gitu sama Revan?"

Jihan mengusap keningnya. "Gue udah bilangin sama dia, tapi gimana lagi Revan orangnya nggak bisa dilarang."

"Lo tu harusnya lebih tegas lagi, kalo perlu lo ancem dia pu-tus!" ucap Putri dengan lincah.

Jihan menoleh kearah Putri. "Nggak lah, nanti kalo Revan mutusin gue beneran gimana?!"

"Itu ma derita lo." jahat banget neng sama temennya sendiri....

Naura menggelengkan kepalanya, kemudian fokus lagi dengan tugas yang di berikan Miss Rara. Ini salah satu alasan mengapa dia ingin bertukar bangku dengan Jihan, karna kalo dengan Putri pasti nggak bisa fokus, cewek itu pasti akan mengajaknya bicara teru menerus.

...🎨🎨🎨...

Naura

Lo udah pulang Mel?

Putri

Gue udah pulang kok")

Jihan

Nggak nanya lo, begok-_

Putri

Sekilas info

^^^Caramel^^^

^^^^^^Gue masih di fotocopy nih^^^^^^

Naura

Belum kelar apa? lama banget!

^^^Caramel^^^

^^^Udah ah, batu gue lobet nih.^^^

^^^Lagian lo semua nggak ada yang bantu gue, kan ini tugas kita:(^^^

Caramel kembali meletakkan ponselnya kedalam tas, masih nunggu beberapa antrian lagi. Ah ini sungguh membosankan baginya, udah panas, mau beli minum duit tipis. Ponsel batrainya lobet lagi, sial banget si hari ini. Harusnya dia bersama Jihan tadi, namun Jihan sudah ada janji dengan Revan untuk pulang barng. Terpaksa dia harus ngeprint tugas sendirian, Naura dan Putri tadi juga sudah dijemput.

...🎨🎨🎨...

"Kemana si, Jordan? nggak jadi dateng dia?"

"Malu kali sama kekalahannya tadi malem."

"Kita tunggu aja bentar lagi, kalo nggak dateng kita cabut aja!"

Mereka sudah ada janji dengan geng Vogas di warjok abah, jangan tanya untuk apa geng Vogas mengajaknya bertemu. Yang penting bukan buat reuni. Tak lama suara motor terdengar dari kejauhan.

"Tu dia orang nya."

"Gib, lo tahan emosi lo!" ucap Reval menepuk pundak Gibran.

Gibran melepaskan tangan Reval, kemudian maju menghampiri segrombolan anak yang masih duduk diatas motor. Jordan turun dan membuka helemnya.

"Mau apa lagi kalian kesini? mau nyari kekalahan lagi?!"

"Pertanyaan lo salah, gue kesini akan ngalahin lo semua."

Mata Gibran tertuju pada seseorang yang baru saja membuka helemnya, dia Hugo. Mantan ketua Vogas satu tahun yang lalu.

"Ouh, lo ngadu sama senior lo. Biar apa? biar dia mau bantu lo buat ngalahin kita, lo udah nggak sanggup ya?"

"Dasar mental kerupuk," ucapan Asep membuat semua anggota Antraxs tertawa.

"Lo ngehina gue," tanpa berfikir panjang Jordan langsung menendang perut Gibran, hingga Gibran terpental kebelakang.

Pada detik itu pula, Gibran berdiri dan memukul rahang Jordan hingga sudut bibirnya berdarah. Pertempuran antara Antraxs dan Vogas terjadi.

Sebuah tendangan keras terjadi pada punggung Gibran, dia berbalik dan mendapati Hugo. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan Jordan langsung menendang kaki Gibran, dari arah belakang Revan langsung menyeret Jordan dengan sekuat tenaga. Dia menghajar Jordan tanpa jeda.

Gibran akui Hago memang lebih kuat darinya, sampai dia sendiri kualahan. Terakhir Hugo membenturkan kepala Gibran ke tembok bekas rumah kosong, hingga terdapat memaran di keningnya. Gibran langsung menendang perut Hugo dan melepaskan tangannya. Dia melihat Jordan sudah kalah di tangan Revan.

"WOY, BERHENTI!"

"JANGAN BUAT KERIBUTAN DISINI!"

"SAYA LAPORKAN KEPOLISI KALIAN SEMUA!"

Teriakan dari warga dan pak Rt berhasil membuat keributan berakhir, anggota Vogas langsung menaiki motornya masing-masing dan pergi meninggalkan area ini. Sedangkan motor anak Antraxs berada di warjok.

"LARI WOY!" perintah Gibran

Semuanya berpencar, ada yang berlari menuju area sekolah ada yang menuju gang kecil.

...🎨🎨🎨...

"Ini uangnya ya mas." Caramel memberikan tiga lembar uang sepuluh ribuan kepada pemilik fotocopy.

Langkah Caramel terhenti saat melihat cowok yang sedang berlari menuju kearahnya, dengan pakaian yang berantakan.

"Lo?"

"Diem lo, ikut gue!"

Gibran menarik tangan Caramel, mereka berhenti di bangunan kosong yang waktu itu tempat mereka mengumpat dari anggota Vogas.

"Lo ngapain si narik-narik tangan gue? lepas!"

Gibran melepaskan tangan Caramel. "Sorry, gue takut lo ngasih tau kewarga."

"Ke warga?" Caramel memperhatikan wajah Gibran yang dipenuhi dengan lebam dan beraliran darah dibeberapa sudut. Dia tau maksud dari cowok ini sekarang. "Lo habis berantem ya?"

"Coba gue liat jidat lo." Caramel menghelai rambut Gibran yang menutupi keningnya. "Sakit ya?"

"Udah tau nanya lagi." Gibran meringis, memegang sudut bibirnya yang berdarah akibat pukulan dari Jordan.

"Itu ma salah lo sendiri. Ngapain sok-sokan berantem?! Caramel membuka tasnya dan mengambil tisu dan botol minum.

"Sini gue bersihin luka lo!"

Caramel membersihkan darah dengan tisu, terkadang ia juga membasahi tisunya dengan air minum.

"Au, sakit."

"Udah diem!"

Gibran memandang wajah Caramel, jarak wajah mereka hanya satu jengkal saja. Mukanya kalo lagi serius cantik juga, gumannya dalam hati.

Caramel baru sadar jika wajahnya terlalu dekat dengan wajah Gibran, ah mulai deh detak jantungnya tak bisa di kendalikan. Cepat-cepat Caramel menjauhkan wajahnya dan pandangannya dari wajah Gibran.

"Udah, jangan lupa nati di kompers pakai air dingin."

"Makasih ya."

"Oh ya," Caramel merogoh saku bajunya, mendapatkan satu hansaplast bermotif hewan yang dia beli kemarin dikantin. Untung masih ada.

Caramel membuka hansaplast nya dan memasangkannya di kening Gibran.

"Ya udah gue pulang dulu ya." ucap Caramel setelah selesai memasang hansaplast di kening Gibran.

Gibran menahan tangan Caramel, "Gue anter ya."

Caramel menoleh kebelakang. "Nggak usah, lebih baik lo langsung pulang aja."

"Tanda terima kasih gue, karna lo udah nolongin gue."

Caramel menghela nafas, kemudian mengangguk.

Gibran mengambil ponselnya dan menelfon Revan.

"Lo dimana?"

"Di rumah Bram,"

"Bawa dua motor ke gedung kosong deket sekolah, sekarang!"

"Baik bos!"

Caramel duduk di sebelah Gibran. Untuk menghilangkan rasa canggung, akhirnya Caramel berbicara.

"Lo kenapa si berantem? terus apa yang lo dapet dari itu semua?"

"Nggak ada si,"

"Sekarang gue tau kenapa lo sama nyokap lo bisa jauh. Karna lo nggak bisa ngendaliin emosi lo, lo selalu terpaut sama kejadian di masa lalu.....gue harap lo bisa berubah."

Gibran hanya menatap wajah Caramel, yang diucapkan gadis ini memang ada benarnya.

Tin! tin!

Suara klalson dari luar gedung, Gibran dan Caramel langsung keluar.

Bersambung...

...Maaf ceritanya kurang seru, karna Author lagi males mikir sama nulis☺️...

Terpopuler

Comments

Puan Harahap

Puan Harahap

pria idola hadir thor

2021-04-06

1

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

like

2021-02-12

1

DeputiG_Rahma

DeputiG_Rahma

aku hadir....
dari beberapa hari baru muncul 😭😭😭

2021-01-03

1

lihat semua
Episodes
1 1. Caramel
2 2. Pulang
3 3. Terlambat
4 4. Hukuman
5 5. Perkelahian
6 6. Kedatangan Jenny
7 7. Kebahagiaan atau kehancuran
8 8. Nasi Goreng
9 9. Surat
10 10. Olahraga
11 11. Gudang
12 12. Pertolongan
13 13. Bad Mood
14 14. Taruhan
15 15. Mengantar Pulang
16 16. Warteg
17 17. Kerumah Jenny
18 18. Labrak
19 19. Gedung
20 20. Botol mineral
21 21. Truth and Dear
22 22. Chat dari-nya
23 23. Hujan
24 24. Jaket
25 25. Pertandingan
26 26. Rumah Rival
27 27. Nge-date yuk
28 28. Nge-date
29 29. Gibran Marah?
30 30. First Kiss
31 31. Surat dari Gibran
32 32. Rooftop
33 33. Makan bersama
34 34. Utusan Gibran
35 35. Marah?
36 36. Coklat hangat
37 37. Teror
38 38. Cemburu?
39 39. Masalah kecil
40 40. Kucing
41 41. Camping
42 42. Tersesat
43 43. Berangkat bersama
44 44. Perhatian kecil
45 45. Bulan dan Bintang
46 46. Bekal
47 47. Terkunci
48 48. Nyaman
49 49. Semua Nggak Akan Terjadi....
50 50. Bertamuu
51 51. Pengganggu
52 52. Teror Lagi
53 53. peringatan
54 54. Takut
55 55. Ruang dan Waktu
56 56. Kamu kemana?
57 57. Retak
58 58. Latihan
59 59. Dendam
60 60. Ulangan
61 61. Loker
62 62. Kedatangan Mona
63 63. Penjelasan
64 64. Maksud Mona?
65 65. Satee
66 66. Penegasan!
67 67. Serangan Mendadak
68 68. Sikap
69 69. Peluk
70 70. Disappointed
71 71. Baikan
72 72. Mogok
73 73. Perubahan
74 74. Desire
75 75. Kotak Makan.
76 76. Gibran dan Mona
77 77. Langkah Awal
78 78. Kecewa
79 79. Kalung Berbandul Angsa
80 80. Bianglala
81 81. Pasar Malam 2
82 82. Gedung Belakang Sekolah
83 83. Rumah Sakit
84 84. Flashback
85 85. Kembali Ke Sekolah
86 86. Permintaan Maaf
87 87. Keputusan Satria
88 88. Mantu Idaman
89 89. Kedatangan Kenzo
90 90. Aneh
91 91. Renggang
92 92. #1
93 93. Berbalikan
94 94. #2
95 95 . Belajar Berenang
96 96. #3
97 97. Berlibur Ke Pantai
98 98. Kabar mengejutkan
99 99. Perasaan Bersalah
Episodes

Updated 99 Episodes

1
1. Caramel
2
2. Pulang
3
3. Terlambat
4
4. Hukuman
5
5. Perkelahian
6
6. Kedatangan Jenny
7
7. Kebahagiaan atau kehancuran
8
8. Nasi Goreng
9
9. Surat
10
10. Olahraga
11
11. Gudang
12
12. Pertolongan
13
13. Bad Mood
14
14. Taruhan
15
15. Mengantar Pulang
16
16. Warteg
17
17. Kerumah Jenny
18
18. Labrak
19
19. Gedung
20
20. Botol mineral
21
21. Truth and Dear
22
22. Chat dari-nya
23
23. Hujan
24
24. Jaket
25
25. Pertandingan
26
26. Rumah Rival
27
27. Nge-date yuk
28
28. Nge-date
29
29. Gibran Marah?
30
30. First Kiss
31
31. Surat dari Gibran
32
32. Rooftop
33
33. Makan bersama
34
34. Utusan Gibran
35
35. Marah?
36
36. Coklat hangat
37
37. Teror
38
38. Cemburu?
39
39. Masalah kecil
40
40. Kucing
41
41. Camping
42
42. Tersesat
43
43. Berangkat bersama
44
44. Perhatian kecil
45
45. Bulan dan Bintang
46
46. Bekal
47
47. Terkunci
48
48. Nyaman
49
49. Semua Nggak Akan Terjadi....
50
50. Bertamuu
51
51. Pengganggu
52
52. Teror Lagi
53
53. peringatan
54
54. Takut
55
55. Ruang dan Waktu
56
56. Kamu kemana?
57
57. Retak
58
58. Latihan
59
59. Dendam
60
60. Ulangan
61
61. Loker
62
62. Kedatangan Mona
63
63. Penjelasan
64
64. Maksud Mona?
65
65. Satee
66
66. Penegasan!
67
67. Serangan Mendadak
68
68. Sikap
69
69. Peluk
70
70. Disappointed
71
71. Baikan
72
72. Mogok
73
73. Perubahan
74
74. Desire
75
75. Kotak Makan.
76
76. Gibran dan Mona
77
77. Langkah Awal
78
78. Kecewa
79
79. Kalung Berbandul Angsa
80
80. Bianglala
81
81. Pasar Malam 2
82
82. Gedung Belakang Sekolah
83
83. Rumah Sakit
84
84. Flashback
85
85. Kembali Ke Sekolah
86
86. Permintaan Maaf
87
87. Keputusan Satria
88
88. Mantu Idaman
89
89. Kedatangan Kenzo
90
90. Aneh
91
91. Renggang
92
92. #1
93
93. Berbalikan
94
94. #2
95
95 . Belajar Berenang
96
96. #3
97
97. Berlibur Ke Pantai
98
98. Kabar mengejutkan
99
99. Perasaan Bersalah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!