Mengizinkan

"Aku akan mengatakannya langsung jika kau tidak mengerti ucapanku baru saja." masih dengan senyum miringnya dia berkata, "Aku mengizinkanmu keluar dari rumah ini, dengan syarat.. kau... harus mencium kakiku.." Aaron sengaja mengucapkannya pelan dan penuh penekanan.

"Maaf Tuan?" kening Evelyn berkerut.

Mungkin dia salah dengar.

"Apakah suaraku kurang jelas? Aku bilang jika kau ingin menemui Mommy tersayangmu itu kau harus mencium kakiku..!" suara berat Aaron membuat Evelyn sadar jika ternyata dia tidak salah dengar.

"Tuan..?" ucap Evelyn tidak percaya.

Sebenci itukah pria ini kepadanya sampai menyuruhnya untuk mencium kaki lelaki itu.

Senyuman merendahkan kini terpatri di bibir Aaron. "Kalau kau tidak mau, ya sudah..." mengangkat bahunya acuh.

"Kubur saja keinginanmu untuk menemui orangtuamu."

Aaron melangkahkan kaki meninggalkan Evelyn di ruangan itu. Senyuman sinis tak luput diberikan pria itu ketika melewati Evelyn menuju pintu. Aaron sengaja melakukan ini, dia ingin melihat setinggi apakah harga diri gadis ini.

Pria itu memperlambat langkahnya karena dia pikir Evelyn akan menghentikannya dan kembali memohon kepadanya.

Ternyata Aaron salah, ketika Aaron sudah membuka pintu ruang kerja Evelyn belum juga memanggilnya. Gadis itu masih setia berdiri mematung tanpa menunjukkan pergerakan sedikitpun. Hanya saja, bahu gadis itu sedikit berguncang. Aaron dapat menebak jika gadis itu pasti sedang menangis.

Aaron masih memperhatikan Evelyn dari pintu ruangan. Terdengar isakan tertahan seiring dengan bahunya yang semakin berguncang kuat.

Sakit hati tak terperi yang dirasakan Evelyn, membuatnya tidak kuasa lagi menopang tubuhnya untuk tetap berdiri.

Perlahan tapi pasti, tubuh mungilnya sudah merosot terduduk di atas keramik yang dingin itu.

Hati Aaron yang begitu keras sekeras baja atau dendam yang masih membara dalam hatinya yang membuat Aaron tidak merasa iba sama sekali kepada gadis itu. Bahkan dia semakin senang melihat Evelyn yang tidak berdaya seperti ini.

"Ini masih belum cukup. Akan kubuat permainan ini lebih menyenangkan." batinnya.

Aaron memutar otaknya, memikirkan apa lagi yang akan dilakukannya untuk membuat gadis ini semakin menderita.

Selama beberapa menit Aaron berdiri di sana, menunggu Evelyn yang masih menangis dalam diam. Isakan tangis gadis itu terekam jelas di telinga Aaron, tetapi tetap tidak membuat pendirian pria itu goyah.

Evelyn mengusap air mata yang membanjiri wajah cantiknya. Setelah ini Evelyn berencana untuk menemui Aaron. Jika memang tidak ada jalan lain, maka Evelyn akan menuruti pria itu dengan menjatuhkan harga dirinya kepada pria itu.

Mommynya membutuhkannya saat ini, dan dia juga sangat merindukan wanita yang telah melahirkannya ke dunia ini.

Evelyn tidak mau hanya karena egonya yang begitu tinggi, akan menjerumuskannya ke dalam jurang penyesalan nantinya.

Setelah memperbaiki penampilannya yang berantakan akibat menangis, Evelyn bangkit berdiri. Betapa terkejutnya Evelyn ketika berbalik, dia mendapati Aaron berdiri dengan gagahnya di depan pintu ruangan.

Dia mengira bahwa Aaron telah pergi dari sini, sehingga dia berani meluapkan tangisnya di dalam ruangan ini. Evelyn langsung menundukkan kepalanya ketika maniknya bertemu dengan manik tajam milik Aaron.

Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Evelyn maupun Aaron.

Evelyn terlalu takut untuk membuka suara, karena dia mengira Aaron marah kepadanya karena dirinya masih di ruang kerjanya.

Sedangkan Aaron, tidak ada yang mengetahui isi hati pria itu. Tatapan tajamnya tiada henti memperhatikan Evelyn seakan ingin memakan gadis itu.

Beberapa saat keheningan melingkupi keduanya, sampai Aaron membuka suara, "Kau boleh keluar dari rumah ini besok, tetapi ingat kau sudah harus kembali sebelum matahari tenggelam." ucapnya dengan dingin.

Padahal bukan ini yang ingin dikatakannya, sebenarnya dia akan mempermainkan gadis itu malam ini. Tetapi setelah melihat wajah Evelyn yang terlihat begitu menyedihkan membuat Aaron mengurungkan keinginannya.

Tubuh dan pikirannya mengatakan untuk menyiksa gadis itu, tetapi hati kecilnya selalu membisikkan sesuatu membuat Aaron bingung.

Sontak Evelyn mengangkat kepalanya, memandang sang suami dengan penuh tanya, "Tu..tuan..?" ucapnya terbata-bata, barangkali dia salah mendengar, pikirnya.

"Aku rasa aku sudah mengatakannya dengan jelas, aku tidak suka mengulangi perkataanku." egonya yang begitu tinggi membuatnya gengsi untuk mengulang perkataannya.

Kening Evelyn berkerut, kenapa sekarang dengan begitu mudahnya Aaron mengizinkannya. Padahal baru saja, di ruangan ini, pria itu menolak keras bahkan sampai merendahkan gadis itu.

Seolah mengerti tatapan bingung Evelyn, Aaron berkata, "Jangan berpikir aku mengizinkanmu begitu saja. Semua itu ada balasannya, dan aku masih memikirkan apa yang akan kau lakukan untukku setelah ini." menaikkan alisnya dengan matanya terus memperhatikan Evelyn, melihat reaksi gadis itu.

Evelyn hanya diam saja, wajah yang tadinya mengernyit penuh tanya, kita berubah menjadi datar. Tidak ada raut senang tergurat di wajah cantik itu.

"Pergi, aku tidak sudi berlama-lama satu ruangan dengan anak kriminal sepertimu." usir Aaron dengan ketus.

Ucapan itu kembali membuat hati Evelyn panas, dia sungguh tidak terima Daddy-nya selalu dihina oleh lelaki ini.

Berulang kali Evelyn menarik nafasnya dalam, berusaha meredakan amarahnya agar tidak pecah di depan pria ini. Jangan sampai kesempatan untuk menemui Mommynya, hilang begitu saja hanya karena dirinya tidak dapat mengontrol emosinya.

Tanpa menunggu lama lagi, Evelyn segera keluar dari ruang kerja Aaron sesaat setelah pamit dari pria itu.

Setelah Evelyn keluar, Aaron menutup pintu ruang kerjanya. Lalu melangkahkan kakinya menuju kamarnya sendiri. Alih-alih ingin beristirahat, Aaron malah berjalan ke balkon kamarnya.

Kamarnya yang menghadap ke taman belakang yang juga terdapat bangunan rapuh yang kini menjadi tempat tinggal istrinya. Sehingga memudahkan Aaron untuk mengawasi gadis itu dari jauh.

TBC ☘️☘️☘️

Terpopuler

Comments

Yusria Mumba

Yusria Mumba

kasiang istriny,

2022-09-12

0

Nasriana Ahmad

Nasriana Ahmad

aku jadi penasaran Thor siapa sebenarnya yg bunuh orang tuanya Aaron 🤔🤔🤔🤔??? benarka ayahnya Evelyn yg bunuh atau dia hanya dijadika kambing hita bagi orang2ny yg tidak bertanggung jawab

2021-09-05

0

Yuni Hayati

Yuni Hayati

klu aq jadi Evelin Jika suatu saat nntk dia jatuh cinta maka itu akan saya balas

2021-08-12

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Balas Dendam
3 Ikut Pulang
4 Awal mula
5 Musibah
6 Bertubi-tubi
7 Pertemuan Pertama
8 Keputusan Yang Salah
9 Hanya Skenario
10 Hari pertama
11 Benar-benar Kejam
12 Tidak Pantas
13 Diasingkan
14 Tidak Layak
15 Minta Izin
16 Mengizinkan
17 Bertemu Mommy
18 Suamiku Pria Baik
19 Trauma
20 Kembali pada kenyataan
21 Kedatangan Chlarent
22 Maaf
23 Aku Membencinya
24 Cerita Kane
25 Tetap percaya pada Daddy
26 Putri Kane
27 Rencana Vera
28 Menagih Janji
29 Bersiap-siap
30 Ke pesta
31 Pengganggu
32 Keinginan Nick
33 Kelembutan Aaron
34 Myke Towers
35 Perasaan Apa Ini
36 Rencana Myke
37 Rencana Buruk
38 Tidak berperasaan
39 This The End?
40 Unexpected
41 Jangan Menyakitinya
42 Pergi
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Peninggalan Chloe
47 Kedatangan Aaron
48 Perhatian Aaron
49 Pertemuan kedua
50 Siapa Dia?
51 Hukuman Aaron
52 Memaksa
53 Kejutan Aaron
54 Menjenguk Mommy
55 Sisi Lain Evelyn
56 Mommy Sakit Lagi
57 Part 57
58 Tidur Sekamar?
59 Perhatian Aaron
60 Part 60
61 Memberitahu Gerry
62 Part 62
63 Part 64
64 Provokasi Vera
65 Perhatian Aaron (Part 2)
66 Mandikan aku
67 Insiden
68 Menurutlah
69 Penawaran
70 Part 70
71 Vera si gadis Licik
72 Chlarent Sakit
73 Sikap Manis
74 Tugas Baru
75 Borscht Soup
76 Licik
77 Lelaki konyol
78 Memasangkan Dasi
79 Pria Pemaksa
80 Pertemuan Dua Kerabat
81 Terima kasih
82 Aaron!
83 Hasrat
84 Perubahan Aaron
85 Daddy!
86 Elinku.....
87 Memaafkan
88 Aku Mencintaimu Evelyn
89 Perpisahan
90 Keputusan Aaron
91 Diculik
92 HAMPIR TERNODA!!!
93 Don't Go!!!!
94 Kebenaran
95 THE END
96 Kau Brengs*k
97 Aku Mencintaimu
98 Extra Part
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Prolog
2
Balas Dendam
3
Ikut Pulang
4
Awal mula
5
Musibah
6
Bertubi-tubi
7
Pertemuan Pertama
8
Keputusan Yang Salah
9
Hanya Skenario
10
Hari pertama
11
Benar-benar Kejam
12
Tidak Pantas
13
Diasingkan
14
Tidak Layak
15
Minta Izin
16
Mengizinkan
17
Bertemu Mommy
18
Suamiku Pria Baik
19
Trauma
20
Kembali pada kenyataan
21
Kedatangan Chlarent
22
Maaf
23
Aku Membencinya
24
Cerita Kane
25
Tetap percaya pada Daddy
26
Putri Kane
27
Rencana Vera
28
Menagih Janji
29
Bersiap-siap
30
Ke pesta
31
Pengganggu
32
Keinginan Nick
33
Kelembutan Aaron
34
Myke Towers
35
Perasaan Apa Ini
36
Rencana Myke
37
Rencana Buruk
38
Tidak berperasaan
39
This The End?
40
Unexpected
41
Jangan Menyakitinya
42
Pergi
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Peninggalan Chloe
47
Kedatangan Aaron
48
Perhatian Aaron
49
Pertemuan kedua
50
Siapa Dia?
51
Hukuman Aaron
52
Memaksa
53
Kejutan Aaron
54
Menjenguk Mommy
55
Sisi Lain Evelyn
56
Mommy Sakit Lagi
57
Part 57
58
Tidur Sekamar?
59
Perhatian Aaron
60
Part 60
61
Memberitahu Gerry
62
Part 62
63
Part 64
64
Provokasi Vera
65
Perhatian Aaron (Part 2)
66
Mandikan aku
67
Insiden
68
Menurutlah
69
Penawaran
70
Part 70
71
Vera si gadis Licik
72
Chlarent Sakit
73
Sikap Manis
74
Tugas Baru
75
Borscht Soup
76
Licik
77
Lelaki konyol
78
Memasangkan Dasi
79
Pria Pemaksa
80
Pertemuan Dua Kerabat
81
Terima kasih
82
Aaron!
83
Hasrat
84
Perubahan Aaron
85
Daddy!
86
Elinku.....
87
Memaafkan
88
Aku Mencintaimu Evelyn
89
Perpisahan
90
Keputusan Aaron
91
Diculik
92
HAMPIR TERNODA!!!
93
Don't Go!!!!
94
Kebenaran
95
THE END
96
Kau Brengs*k
97
Aku Mencintaimu
98
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!