Evelyn menuruni tangga dengan terburu-buru, walaupun gadis itu hanya memakai kaus lusuh yang kebesaran, kecantikan gadis itu tidak berkurang sedikitpun. Gadis itu tetap memancarkan sinarnya, sehingga membuat orang yang melihatnya pun merasa teduh akan kecantikan gadis itu.
•••
Evelyn menoleh kesana kemari mencari keberadaan Aaron.
"Tuan, kau dimana." panggil Evelyn setelah menapakkan kakinya di anak tangga terakhir.
Tidak ada jawaban, Evelyn menelusuri rumah besar itu, dan sampailah dia di ruangan yang cukup luas dengan sebuah meja makan yang lumayan panjang di tengah ruangan itu, sepertinya ini adalah ruang makan.
Ternyata Aaron juga di sana, pria itu tengah duduk tenang di sana sedang menikmati sarapannya.
Melihat cara makan Aaron yang begitu elegan dan menawan, lagi-lagi membuat gadis itu terpesona. Seketika lamunan gadis itu buyar saat suara perutnya yang keroncongan terdengar keras di ruangan itu. Bahkan Aaron yang sedang menikmati sarapan pun menoleh ke arahnya.
"Aduh memalukan sekali." batin Evelyn.
Aaron tersenyum sarkas, pria itu terlihat memikirkan sesuatu. "Kau lapar?" tanya pria itu dengan nada mengejek.
Evelyn mengangguk, "I..ya Tuan."
"Kau boleh makan..." Aaron sengaja menggantungkan kalimatnya. "Tapi nanti setelah kau mengerjakan seluruh pekerjaan di rumah ini." Aaron tersenyum puas melihat senyum Evelyn seketika menghilang.
"Ta..tapi Tuan, tidak mungkin saya tahan mengerjakan tugas rumah ini, padahal saya kelaparan."
"Itu urusanmu. Ingat jangan coba-coba makan sebelum pekerjaanmu selesai. Aku akan menyuruh kepala pelayan untuk mengawasimu. Ingat! Sekali kau melanggar ayah dan perusahaanmu akan hancur seketika." pria itu menyeringai, kemudian melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu.
Saat sampai diambang pintu, pria itu berbalik, "Oh ya, jika kau sangat kelaparan...kau lihat itu?" menunjuk piring bekasnya di atas meja makan, masih ada banyak makanan sisa di atasnya. "Kau bisa memakan itu." ucapnya dengan sadis, lalu membalikkan tubuhnya dan benar-benar pergi dari ruangan itu.
Evelyn mengepalkan tangannya, berusaha menahan emosinya. Hingga menangislah yang bisa dilakukannya untuk mengurangi emosinya. Air matanya berlinang-linang membasahi wajah gadis itu.
Dirinya baru saja direndahkan oleh pria itu, pria yang dinikahinya kemarin. "Ya Tuhan, kenapa sakit sekali rasanya..." gadis itu menepuk dadanya yang berdenyut sakit.
Kepala pelayan yang sedari tadi menyaksikan kekejaman majikannya kepada Evelyn, menatap penuh iba pada gadis itu.
***
Keringat peluh Evelyn bercucuran membasahi dahinya. Sudah hampir tiga jam gadis itu mengerjakan tugas di rumah ini, mulai dari mencuci piring, mengelap debu-debu yang menempel di setiap perabotan di rumah itu hingga menyapu lantai atas dan lantai bawah.
Dan sekarang Evelyn tengah mengepel lantai ruang tamu rumah itu menggunakan sehelai kain usang. Kepala pelayan memberikan kain usang itu atas perintah dari suaminya.
Evelyn mengusap peluhnya menggunakan punggung tangannya, berkali-kali gadis itu meneguk air liurnya untuk membasahi tenggorokannya terasa kering.
Pria itu memang kejam, bahkan untuk minum saja gadis itu tidak diperbolehkan. Bukan hanya tenggorokannya saja yang kering, perutnya juga sudah sedari tadi kelaparan.
Gadis itu benar-benar menjaga harga dirinya. Selapar apapun gadis itu, dia sama sekali tidak mau memakan makanan sisa Aaron. Lebih baik dia mati kelaparan daripada menjatuhkan harga dirinya pada pria kejam itu.
Rasanya Evelyn ingin lari dari sini, tapi apalah daya, semua kelemahannya ada pada pria itu. Jika sampai dia salah mengambil langkah, bisa saja Mommy dan Daddy-nya yang akan menderita.
TBC ☘️☘️☘️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
siti yanti
jangan terlalu kejam Aaron ntar kamu kena karma bucin tau rasa
2022-05-29
0
Ngah Die
Aaron laki-laki ngak gantalmen thor, memalukan
2022-04-07
0
Tatik Ajach
berhubung d novel ini agamanya non muslim jd TDK menebal puasa yg prnh d tauladani Raulluaalah...dgn niat berpuasa Krn Allah maka smua krjaan seberat apa pun akan ringan sampai waktunya buka tiba..
2022-02-25
0