Episode 19. Kedatangan mama dan papa

Dini membuka pintu dan betapa kagetnya ia setelah melihat kesadatangan kedua mertuanya.

"Mama, papa!"

"Masuk mah,pah." Dini yang mempersilahkan kedua mertuanya itu masuk setelah itu ia menutup pintu kembali.

"Suami kamu mana din? " tanya mama Mita sambil melihat kesana kemari mencari Bastian sambil duduk di sofa ruang tamu.

"Bastian lagi mandi mah. " Jawabnya gugup sembari ikut duduk disamping mertuanya itu.

Mita rupanya memperhatikan tanda yang ada dileher Dini akibat ulah Bastian, mama Mita pun tersenyum melihat itu dan berpura-pura tidak memperdulikan hal tersebut supaya menantunya itu tidak merasa malu.

Tak lama Bastian pun akhirnya keluar dari kamar dan segera menghampiri mereka yang tengah asik ngobrol bersama memantunya itu.

"Mama, papa! kok ga bilang sih kalau mau kemari?" Ikut duduk bersama mereka.

" Memangnya gak boleh kalau mama, papa kamari? " tanya balik mama Mita.

"Ya bukan gitu juga mah, maksud Bastian tu biar kami siapin sesuatu gitu." Kilah Bastian.

"Udah gak papa kok Bas, lagian papa dan mama udah kangen sama kalian jadi kami memutuskan datang kemari." Nugroho.

"Mah, aku kekamar sebentar ya. " Pamit Dini.

"Ia sayang." Sahut mama Mita.

Dini pun segera membersihkan tubuhnya didalam kamar mandi kemudian ia kembali bergabung bersama dengan mertua dan suaminya tersebut.

Kemudian mereka sarapan bersama-sama dan setelah selesai dengan santapan masing-masing, Mama Mita pun mengutarakan niat kedatangan mereka.

"Sebenarnya papa dan mama ada kejutan buat kalian."

"Kejutan! apa sih mah? " selidik Bastian.

"Kami mau kalian pergi bulan madu dan semuanya sudah kami siapkan lusa kalian akan berangkat ke Bali." Tutur Nugroho menjelaskan.

"Loh kok mendadak sih pah,mah?" tanya Bastian.

"Udah gak ada alasan ya, pokoknya lusa kalian harus berangkat." Tegas Mita.

"Tapi mah."

"Gak ada tapi-tapian!"

Bastian menoleh kearah Dini dan menatapnya seakan bertanya bagaimana pendapatnya dan Dini yang menyadari hal itu langsung menganggukkan kepalanya pertanda setuju.

"Baik lah! lusa kan? " Bastian memperjelas kembali.

"Oya Din, besok kamu urus cuti kamu ya!" suruh Bastian.

"Ia besok aku urus tapi berapa hari kita disana?" tanya Dini.

"Lima hari cukup?" Bertanya balik.

"Terserah kamu aja." Ucap Dini.

"Ya udah kalau gitu kita disana lima hari."

"Memangnya Dini harus cuti apa?" selidik mama Mita sambil mengarahkan pandangannya ke menantunya itu.

"Oh, itu mah sebenarnya Dini kembali kerja di tempat nya yang dulu. " Jelas Bastian.

"Loh kok gitu? kenapa dia harus kerja?" Terdengar nada kurang senang mama Mita.

"Dini bosan mah sepanjang hari dirumah lagian dia yang mau jadi kan gak ada salahnya." Jelas Bastian.

Mama Mita pun kembali menatap menantunya itu seolah ingin mendapatkan jawaban darinya.

"Maaf mah, pah. Dini hanya merasa membuang-buang waktu jika hanya berdiam diri dirumah sepanjang hari."

"Mama tidak melarang jika itu kemauan mu tapi apa tidak sebaiknya..."

"Sudah lah mah," sahut Nugroho memotong ucapan Mita.

"Biar kan saja, kita hanya bisa mendukung kemauan mereka asalkan tidak melupakan tugasnya sebagai seorang istri jadi apa salahnya?"

"Ya sudah tapi ingat jangan sampai kamu kesulitan membagi waktu antara pekerjaan dan tugas mu sebagai seorang istri dan juga cepetan kasih kami cucu." Ucap Mita.

Dini pun hanya tersenyum tipis mendengar perkataan mertuanya itu. Ia merasa malu dan gugup mendengar hal itu.

*

*

"Kamu udah jadi urus cuti buat besok? " tanya Bastian.

"Sudah kok. "

" Baguslah kalau gitu. Istirahatlah besok pagi -pagi kita betangkat ke bandara."

"Ia, bentar ini juga sudah mau selesai ko." Terang Dini yang sedang mengemasi barang bawaan mereka besok.

Pagi pun datang kembali dua insan yang akan pergi berbulan madu tersebut sudah bersiap, dan akhirnya Kevin pun datang untuk mengantar mereka ke bandara.

"Sudah ayo ntar telat" Kevin"

"Uumm.. Sudah! " sahut Bastian sambil memasukkan barang mereka ke dalam bagasi mobil.

"Ntar pulangnya jangan lupa bawa oleh-oleh." Ucap Kevin.

"Ia ntar aku bawain!"

"Beneran ya awas aja kalau pake lupa."

"Ia bawal banget sih!"

"Oya, kalian berapa hari liburannya?" tanya Bastian.

"Cuman lima hari aja." Jawab Bastian.

"Oh, gitu! " Kevin.

"Enak ya kalau udah nikah?"

"Makanya buruan dong!"

" Mau sama siapa coba? pacar aja ga punya. Oya Din, kamu ada teman gak?"

"Umm, kenapa emang?" sahut Dini.

"Ya gak kali ada yang mau gitu sama aku." Terang Kevin.

"Haha... " Bastian menertawakan ucapan Kevin.

"Kenapa kamu, apa yang lucu?" Selidik Kevin.

"Mana ada yang mau sama batu kaya kamu. " Ejek Bastian.

"Ah, kamu bukannya bantuin malah mengejek ku."

"Udah-udah kalian ini kaya anak kecil aja. Gerutu Dini menengahi kedua orang tersebut."

"Jadi gimana din, ada gak?"

" Ada apanya?" Dini

"Ih kamu, teman kamu ada gak?" kembali bertanya kepda Dini.

"Teman aku ya adalah tapi aku gak ikutan deh kalau masalah gituan, ntar takutnya ada apa-apa jadi aku yang disalahin. Mending cari yang lain aja deh kamu."

"Yah Din, tega amat sih!"

"Bukannya gitu.'

"trus apaan? " selidik Kevin.

"Ia deh ntar aku kenalin sama teman aku tapi cuman sebatas itu ya selebihnya terserah kalian.'

"Nah gitu kan enak, baru namanya bu bos!'

Dini pun geleng kepala dengan tingkah Kevin tersebut.

"Tapi aku gak yakin deh kalau kamu mau sama teman aku!"

"Loh kok gitu?"

"Soalnya kami gak banyak waktu untuk bisa bersama, pekerjaan kami sering menggagalkan rencana apalagi rencana kencan." Terang Dini

"Maksudnya aku gak ngerti deh?" Kevin mengerutkan keningnya.

"Kami terlalu sering lembur bekerja, meski itu bukan keinginan kami tapi mau tidak mau harus dijalankan."

"Bukan seharusnya bagus kan dapat gaji banyak, ia gak?"

"Ya ia kalau masalah gaji memang betul, tapi kami juga kan butuh istirahat."

Tidak papa deh din, coba kenalan aja dulu semoga cocok kalau gak ya berarti belum jodoh ia gak bas?"

"Mana aku tau, lagian kamu tanya aku! orangnya aja belum ketemu udah ngayal." Ucap Bastian.

"Iss,,, emang ya teman macam apa coba? kasih dukungan kek atau apa gitu!"

"Malas bangat. " Gerutu Bastian.

"Jangan gitu lah bos, kasihan napa sama teman mu yang satu ini."

"Udah, jangan ngobrol terus bawa mobilnya yang betul." Gerutu Bastian yang kesal dengan Kevin.

"Ia ia namanya juga lagi usaha bos!" gerutu Kevin sambil menatap Bastian yang duduk dibelakangnya dari kaca spion mobil yang ada didepannya.

"Udah lah Bas, jangan gitu juga dong kasihan kan Kevin. "

"Kamu serius mau ngenalin dia sama teman kamu?" tanya Bastian.

"Ya kan gak ada salah nya kan?"

"Ya kalau gitu terserah kamu aja tapi aku saranin ga usah deh."

"Ih, kamu tuh ya!"

" Apa?" tanya Bastian ke Dini yang duduk disampingnya itu.

"Gak ada cuman gemes aja sama kamu!" ucap Dini.

"benarkah" ucap Bastian sambil menggeser posisi duduknya mendekat kearah Dini.

"Ehemm ehemm! aku masih disini bos ntar aja bermesraannya kalau udah gak ada aku. " Gerutu Kevin.

"Ih kamu ganggu aja!"

"Bas, udah ah!" Dini menengahi perdebatan antara kedua manusia tersebut.

Bersambung.

Episodes
Episodes

Updated 44 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!