Di meja makan dekat dapur disana lah Suhardi mengajak Nugroho untuk menyampaikan apa yang ingin di utarakan oleh Nugroho setelah mengatakan perlu berbicara dengannya namun ia meminta agar sebaiknya hanya keluarga inti saja yang boleh ikut mendengarkan apa yang akan ia
utarakan.
Sebelum Nugroho memulai pembicaraan ia terlebih dahulu minta maaf kepada Suhardi.
"Sebelumnya kami meminta maaf namun apa pun yang akan aku sampaikan nantinya aku harap tidak merusak persahabatan kita yang sejak kecil sudah kita jalin, karna ini semua di luar dugaan ku."
"Ada apa sebenarnya Nugroho? mengapa kau berbicara seperti itu sebentar lagi kita bukan hanya sekedar sahabat lagi melainkan sebagai keluarga." Terang Suhardi
"Sebenarnya kita tidak bisa melanjutkan pernikahan ini. "
"Apa? tapi kenapa?
bukankah pada awalnya ini semua keinginan mu? bagaimana mungkin disaat seperti ini kamu membatalkan semuanya?"
"Maaf tapi tidak ada jalan lain.
Seorang wanita datang dan mengaku sedang mengandung anak dari Selo."
"Apa?
Bagaimana mungkin?" lirih Suhardi sambil menatap Selo.
"Katakan, apa itu benar adanya?"
Suhardi bertanya sambil menatap Selo dengan tatapan yang tak bisa di artikan.
"Maaf om!
Sebelumnya aku tidak tau tentang ini.
Namun wanita itu adalah kekasih ku sebelumnya dia menolak setiap aku berbicara ingin menikahinya." jelas Selo menundukkan kepalanya.
"Aku berpikir dia tidak serius dengan ku itu sebabnya aku menerima perjodohan ini. " Jelas Selo lagi.
"Teganya kau mempermainkan keluarga kami!
setelah ini bagaimana dengan Dini putriku?
Bagaimana aku harus mengatakan ini kepadanya ha?"
Laras yang melihat suaminya itu mulai emosi segera mendekati dan merangkul tangan suaminya itu.
"Sudahlah tidak ada gunanya berdebat, itu hanya akan memperburuk keadaan. Sekarang kita harus pikirkan kondisi wanita itu, bagaiman pun juga Selo harus bertanggung jawab."
"Tapi bagaimana dengan putri kita? dia pasti akan terluka.
Aku menjodohkannya supaya ia bisa melupakan apa yang terjadi padanya namun lihat apa yang kuperbuat, aku malah menambah bebannya dia pasti akan lebih terluka lagi." Terang Suhardi meratapi nasib putrinya itu.
"Sudahlah mas! bayangkan jika yang terjadi pada wanita itu adalah putri kita. Kita harus memikirkan dia juga, kasihan dia jika harus menanggung akibatnya sendiri. Lagian itu terjadi karna ada cinta diantara Selo dan wanita itu sementara Dini belum tentu mencintai Selo begitu juga sebaliknya." Terang Laras mencoba membujuk suaminya itu.
Bastian yang melihat itu pun mulai berpikir apa yang sebenarnya terjadi dengan Dini sebelumnya namun ia tidak menemukan jawabannya di situasi seperti saat ini. Hal itu membuatnya merasa penasaran dengan penuturan Suhardi.
Sementara Mita yang mendengar dan melihat Laras yang memberi pengertian kepada suaminya itu membuat ia kagum akan cara pandangnya dalam menangani masalah. Mita merasa jika ia diposisi itu pasti tidak akan bisa bersikap tenang seperti itu.
Suhardi pun akhirnya bisa menerima apa yang sudah terjadi berkat istinya itu.
"Baiklah aku akan membatalkan pernikahan ini dan kalian pulanglah tangani masalah Selo dengan baik sementara kami akan mencoba menjelaskan ini dengan putri kami Dini." Ucap Suhardi
Namun tanpa ada yang menyadari sedari tadi Dini yang berada di balik tembok mendengar semuanya, ia yang sudah selesai dirias ingin kekamar mandi berhubung dikamarnya tidak ada kamar mandi jadi ia harus kekamar mandi yang ada di dekat dapur namun sialnya ia harus mendengar itu semua.
Hatinya pun sakit bagaimana tidak belum lama ia ditinggal oleh kekasihnya dan kini tepat di hari pernikahaannya ia harus mendengar laki-laki yang akan menikahinya rupanya mempunyai kekasih yang tengah mengandung.
Meskipun hanya karna dijodohkan tetap saja hati nya sakit dan terluka.
Tanpa ia sadari air mata itu pun mengalir membasahi pipinya yang sudah dirias dengan begitu indah kemudian menyeka air mata itu dengan tangannya.
Ketika ia hendak kembali kekamar tiba-tiba ia menabrak seseorang yang berjalan dari depannya.
"Ma.. Maaf bi! Dini gak sengaja." Terangnya kepada wanita yang ia tabrak ternyata bibinya adik dari ayah nya.
Sontak semua orang melihat kearah mereka.
"Ia gak papa, tapi kamu sedang apa disini?"
"I.. itu bi, Dini mau kekamar mandi tapi gak jadi."
"Oh, ya udah sana gih!" suruh bibinya itu.
"Gak bi Dini balik kekamar aja."
Dini pun meninggalkan tempat itu dengan terburu-buru. Sementara bibi Warni merasa ada yang aneh dengannya hanya melongo dengan sikap Dini.
"Kenapa dia?" ungkapnya bertanya sendiri.
Warni pun menyampaikan bahwa penghulunya telah tiba yang membuat mereka yang ada di sana saling memandang satu sama lain dan terlihat kebingungan.
"Ia mba kami akan segera kesana." Terang Laras.
"Ayo kita bicarakan dengan semua orang di depan sana kalau acara pernikahannya dibatalkan. " Suhardi
"Tunggu pernikahannya akan tetap kita lakukan." Cegah Nugroho
"Tapi pah! " Selo yang mulai panik.
"Apa kalian tidak melihat Dini tadi? kasihan dia, dia tak bersalah. Papa ingin kamu Bastian yang akan menikah dengan Dini." Tegas Nugroho.
"Apa? papa tidak salah?" Bastian tidak percaya dengan apa yang didengarnya.
"Tidak! Kamu harus menuruti apa kata papa lagian tidak ada salahnya kan Dini anak baik dan kalian kan sudah saling kenal dari waktu kalian masih sekolah dulu jadi tolong turuti keinginan papa kali.
Masalah Selo diluar keinginan kita namun papa tidak bisa membiarkan keluarga Suhardi menanggung malu jika pernikahan ini dibatalkan. Orang-orang pasti akan membicarakan yang tidak-tidak tentang keluarga Suhardi.
Mereka sudah mau mengerti dengan masalah yang ditimbulkan oleh Selo dan sekarang keluarga kita harus mebuat keputusan yang tidak membuat masalah untuk mereka." Ucap Nugroho panjang lebar.
"Ayolah Bastian dengarin apa kata papa kamu!"
Lirih Mita yang memohon kepada anaknya itu.
"Tapi mah!"
"Sayang, kami juga mau yang terbaik untukmu nak."
"Mah, pernikahan itu bukan main-main. Bastian punya impian Bastian sendiri ingin menikah seperti apa. "
"Oke! sekarang terserah kamu.
Mama tidak akan memaksa kamu lagi tapi tolong pikirkan perasaan Dini. Bagaimana pun juga ia tidak boleh menanggung malu karna ulah abang kamu itu. Sedikit saja coba pikirkan dengan baik. Kamu mau menikah dengan Dini atau papa dan mama akan bilang ke semua orang di depan sana pernikahan nya batal karna Selo menghamili anak orang gitu, trus keluarga kita akan malu.Mereka akan menyalahkan mama tidak bisa mendidik kalian dengan baik. Itu kan yang kamu mau?" Mita meninggikan suaranya.
"Mah...
Bukan gitu mah!"
"Trus apa ha?"
"Oke! ia Bastian mau.
Ia aku bersedia menikah dengan Dini. "
Mita pun tersenyum mendengar Bastian mau menurut kali ini.
"Nah gitu dong sayang!"
Semua orang yang ada disana pun bernafas lega mendengar penuturan dari Bastian yang mau menggantikan abangnya untuk menikahi Dini.
Namun tidak begitu dengannya ia merasa kesal namun berusaha menyembunyikan perasaan kesalnya.
Bagaimana tidak ia kesal coba? tiba-tiba harus menikahi seorang gadis yang seharusnya sebagai kakak iparnya.
"Bagaimana tidak masalah kan jika Bastian menikah dengan Dini?" tanya Nugroho kepada Suhardi.
"Tentu tidak! aku setuju dengan mu." Tambah Suhardi.
-
-
-
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Nurma sari Sari
oke semangat 💪
2022-12-12
0
Manggu Manggu
bagus cerita nya lanjut lagi 💪💪💪💖💖
2022-10-18
0