Episode 11. Bertemu Fando

Sepanjang perjalanan Dini hanya diam sambil mendengarkan pembicaraan antara Bastian dan Kevin yang membahas masalah pekerjaan.

Kevin yang memperhatikannya pun mulai membuka suara.

"Din, kamu kenapa kok dari tadi diam aja?"

"Emang mau ngomong apa coba?"

"Olah Din, kok jutek amat sih. "

"Udah deh nyetir aja yang betul ntar nabrak lagi. Oya masih lama nyampenya?"

"Gak kok, paling juga 20 menit lagi udah nyampe." Sahut Kevin.

"Ntar kalau ada mini market mampir bentar ya, aku mau beli sesuatu bentar."

"Emang mau beli apa? tanya Bastian sambil menoleh kearah Dini yang duduk di belakangnya."

"Ada deh!"

"Ya ya terserah kamu saja. "

Tak lama Kevin pun menepikan mobil tersebut di pinggir jalan.

"Sana katanya mau beli sesuatu, tuh ada mini market buruan sana. " Suruh Bastian.

"Bentar ya!"

ucap Dini sambil berlalu keluar dari mobil itu menuju ke tujuannya itu.

Saat hendak meraih pintu mini market seseorang lebih dulu memdorong pintu itu kemudian keluar dari sana dan Dini pun melihat kearahnya.

"Fando"

"Eh Dini kamu ngapain disini?" tanya Fando.

"Aku mau membeli sesuatu."

"Trus kok bisa sampe sini sih?" Selidik Fando.

"Kebetulan lewat aja, aku mampir karna ingin membeli sesuatu."Jelas Dini.

"Kamu kok berhenti kerja sih Din?"

"Maaf ya aku gak kasih tau kamu waktu itu." Ucap Dini tak enak hati.

"Ga masalah kok Din, aku tau waktu itu kamu lagi ga bisa berpikir dengan baik karena Arya."

"Tapi kamu tau gak Din, Nurita sangat kewalahan gak ada kamu."

"Paling juga bentar aja dia kaya gitu, ntar juga terbiasa dengan situasi seperti itu."

"Ia juga sih. Kalau gitu aku duluan ya masih ada urusan soalnya. " Fando.

"Ya udah kalau gitu kamu hati-hati trus titip salam sama yang lain."

"Oke ntar aku sampain salam kamu, dah Dini."

"Dah. Hati-hati terang Dini setengah berteriak karna Fando sudah mulai beranjak."

"Bas, itu Dini sama siapa ya?"

"Mana?"

"Itu!" tunjuk Kevin.

"Gak tau aku gak kenal."

"Kok kayanya mereka dekat ya, apa jangan-jangan itu.. "

"Gak tau ah, biarin aja!"

"Kok biarin sih Bas?"

"Trus mau diapain coba?"

"Kamu tuh ya perhatian napa dikit sama istri ntar diambil orang baru tau rasa."

"Bawel banget sih, udah ah."

Tak lama Dini pun keluar membawa sekantong kresek di tangannya.

"Udah yuk jalan Vin!"

"Siap!" canda Kevin.

"Tadi tu siapa Din?" tanya Kevin. "Oh, itu teman aku waktu masih kerja."

"Pantas aja kok kayanya akrap bangat."

"Ya ialah dia tu teman ku yang selalu bantuin aku kalau lagi ada masalah kerja. Dia tu orangnya baik, setiap aku pulang malam karna harus lembur dia selalu mau aja jadi ojek aku." Terang Dini dengan sumringah mengingat Fando tanpa ia sadari Bastian merasa kesal mendengarnya.

"Begitu rupanya. " Sahut Kevin.

"Uumm."

Kini mobil yang mereka tumpangi sudah memasuki area perkebunan sawit milik PT. Dwi Raska Nugro.

"Loh! kita mau kemana sih sebenarnya?' selidik Dini yang heran melihat area yang begitu asing baginya.

"Udah tenang aja ntar lagi juga nyampe." Bastian.

Tak lama mereka melewati pabrik kelapa sawit (PKS). Dini hanya melihat tanpa bertanya lagi namun didalam hatinya banyak sekali pertanyaan yang ingin ia utarakan namun ia mengurungkan niatnya itu dan hanya pasrah mengikuti kemana ia akan dibawa oleh Bastian.

Kini mobil mereka pun berhenti didepan sebuah rumah yang lumayan besar untuk mereka tempati yang hanya tinggal berdua saja.

"Bas, aku langsung balik ya!" pamit Kevin.

'Oh ya sudah."

"Kamu mau balik kemana Vin? " selidik Dini yang masih penarasan dengan lingkungan tersebut.

"Aku balik ke rumah aku lah din.

Tuh, disana sembari menunjuk kearah rumah yang ia tempati. Yang disana itu perumahan untuk para Asisten. Mulai dari asisten kebun sampai asisten pabrik disana semua. Trus yang disini ini perumahan nya Adm dan manager sedangkan yang disana itu perumahan untuk bos-bos yang datang untuk berkunjung kesini seperti Selo dan bos lainnya. " Terang Kevin panjang lebar.

Dini pun hanya mengangguk mendengarkan penjelasan dari Kebin tersebut.

"Ya udah aku pamit ya. " Kevin sambil berlalu meninggalkan mereka disana.

Bastian membawa barang bawaan Dini kekamar dan di ikuti oleh Dini. 'Kamu istrihat aja dulu pasti capekan?"

"Gak kok, aku beresin barang aku dulu aja."

"Ya udah kalau gitu." Bastian pun keluar dari kamar tersebut dan duduk di depan televisi sambil memainkan ponselnya disana.

Tak lama Dini keluar dari kamar, berjalan melihat kesemua ruangan sampai kedapur.

Ia membuka kulkas dan melihat bahan apa saja yang ada disana.

Cuman ada telur dan beberapa sayuran saja dan akhirnya ia pun memutuskan untuk membuat nasi goreng saja selain simpel juga bahan yang tersedia hanya itu.

Setelah selesai di dapur ia segera menghampiri Bastian yang masih duduk di depan televisi.

"Aku sudah buatin nasi goreng, kamu kalau sudah lapar duluan aja ya aku mau mandi dulu."

"Ntar aja deh barengan."

"Ya udah kalau gitu."

Dimeja makan mereka berdua kini tengah makan bersama, menyantap makanan yang dibuatkan oleh Dini.

Setelah selesai makan Dini membersihkan meja makan dan mencuci piring kotor kemudian menyusul Bastian yang sudah berada di kamar.

"Bas, tadi didapur gak ada lagi bahan untuk aku masak besok."

"Ia besok kamu sama bude Asih aja ya yang belanja soalnya ini udah malam."

"Bude Asih itu siapa?" tanya Dini.

"Dia yang bertugas mengerjakan semua pekerjaan rumah ini."

"Oh gitu."

"Iumm."

"Ini Atm buat kamu untuk belanja keperluan. Biasanya aku kasih uang perhari ke bude Asih untuk belanja dapur tapi sekarang kamu aja yang urus semua."

"Ya udah kalau gitu."

"Oya, kalau bude Asih besok mau nyuci pakaian kotor jangan lupa untuk menyisihkan pakaian dalaman ya. Soalnya gak enak kalau dia yang nyuciin biasa nya juga aku misahin pakaian ku sama dalaman."

"Oh, pantas tadi aku lihat ada dua keranjang disana. jadi untuk itu rupanya?"

"Ia." Jawab Bastian.

Dini pun membaringkan tubuhnya di tempat tidur dan tanpa butuh waktu yang lama ia pun sudah terlelap, terlihat dari nafasnya yang sudah teratur.

"Din."

Panggil Bastian namun tak ada jawaban dari yang dipanggil.

Karna tak ada jawaban dari Dini ia pun melihat kearah Dini.

"Umm rupanya udah tidu." Guman Bastian.

Dan akhirnya ia pun ikut untuk berbaring di sebelah Dini.

Ia menatap wajah cantik istrinya itu dan menyibakkan rambut yang menutupi wajah wanita itu dengan lembut ia mengelus rambut Dini.

Ia bingung dengan perasaanya sendiri. "Aku gak tau Din apakah aku benar-benar masih punya perasaan terhadap mu atau tidak. Tapi sekarang kamu adalah istri ku dan aku akan berusaha untuk mengembalikan perasaan ku seperti dulu tapi aku ragu apa kamu bisa mencintai ku? Sepertinya dihati mu masih ada orang lain dan itu sangat menyulitkan ku untuk menggantikan posisi nya dihati mu.

Tapi aku akan berusaha untuk mendapatkan cinta mu dan membahagiakan mu. " Kemudian ia pun mencium kening Dini dengan lembut dan setelah itu ia ikut terlelap bersama Dini.

Jangan lupa dukungannya ya,, Vote like dan comentnya. Mohom maaf jika kurang puas dengan ceritanya.

Terpopuler

Comments

Nurma sari Sari

Nurma sari Sari

mudah2n jangan ada pelakor atau pebinor

2022-12-13

0

Nurma sari Sari

Nurma sari Sari

mudah2n mereka berdua nantinya akan saling mencintai

2022-12-13

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!