Caca sudah selesai bekerja kini dia menunggu jemputan Dimas yang sedang perjalanan menuju kesini , kebetulan di samping restoran ada kue pasar tradisional
" Saya mau lemper , kue putu , onde onde masing masing 5 ya pak " pinta Caca
Yang jual kue pasar adalah seorang paruh baya bahkan jalan saja membungkuk membuat Caca ingin sekali borong semuanya supaya bapak ini cepet pulang tapi apa dayanya Caca gak punya uang sampai ratusan ribu , ayah selalu memberikan Caca untuk ongkos bekerja 10 rb itu sudah cukup buat Caca karena dia membawa bekal
" Beli apa sayang " tanya Dimas yang baru saja sampai mengendari motornya
" Ini aku beli kue buat ayah kamu sama mama kamu dim , ayo, sekarang aja . Biar aku nanti setelah ajarin diva langsung pulang " ucap Caca
Dimas mengagguk dia memakaikan helm di kepala Caca , saking gemesnya Dimas sama pipi Caca yang makin hari makin tembem
" Sakit tauu " keluh Caca sambil mengusap pipinya yang habis di cubit
Sampai dirumah , diva sudah menunggu kedatangan Caca saat Dimas menjemput nya dia juga sudah mengeluarkan buku buku dan alat tulis lainnya
" Assalamualaikum " ucap Caca sambil mencium tangan ayah Bima juga mama Lisa
" Walaikumsalam " jawab diva , ayah Bima dan mama Lisa
Caca memberikan kue tersebut kepada mama Lisa , Caca ragu memberikan itu tapi saat Caca nanya Dimas di atas motor ayahnya suka kue putu dan mama nya suka onde onde
" Lihat yah , Caca bawa apa " ujuk mama Lisa yang kegirangan
Mama Lisa sudah lama sekali ingin memakan onde onde tapi dia belum menemukan penjual dan sekarang keinginan itu tercapai sampai mama Lisa memeluk Caca saking girangnya
Dimas dan Caca hanya tersenyum begitu bahagia Caca membawa makanan pasar yang bahkan harganya sangat murah
" Maaf yah , mah , Caca cuma bisa beli itu karena kan Caca juga baru mulai kerja . Belum ada penghasilan "
Ayah Bima dan mama Lisa menggeleng kepalanya " gapapa , terima kasih udah kasih ini . Kamu beli dimana ? " Tanya ayah Bima yang ingin tahu . Karena dia bener bener menyukai kue putu bahkan kalo ada yang jual dan melihat langsung ayah Bima akan sewa dia di pagi hari biar sarapan pagi makan kue putu
" Hem, itu yah . Tadi Caca beli di depan restoran . Oh iya yah Caca gak bisa lama lama soalnya belum bilang sama mama juga ayah mau kesini "
Ayah Bima mengagguk dia membiarkan Caca langsung saja memulai belajar sama diva , Dimas juga meninggalkan diva sama Caca di ruang keluarga karena ayah yang suruh jangan ganggu adiknya
Dua jam Caca mengajari diva tadi sempat di jeda sholat magrib dan makan malam . Tepat jam 8 malam Caca pamit diva bilang dia sudah mengerti penjelasan dari Caca
Dimas mengambil mobilnya dia akan mengantar Caca naik mobil . Caca sudah tahu kalo membawa mobil artinya Dimas meminta ciuman ! Huh , dasar laki laki
Caca pamit sama ayah dan mama calon mertuanya dan ayah bilang sering sering Caca main kesini membuat Caca hanya mengagguk kepalanya
***
Di perusahaan biray grup ada Aldo Januar Radani anak pertama dari Rayhan yang gak pernah datang bisanya di acara penting tapi kali ini dia datang menemani papa nya . Rayhan dan Aldo masuk ke ruangan Bima dimana Bima sedang sibuk dengan kertas kertas
" Bim lihat aku bawa siapa , tamu penting ini " Rayhan terkekeh
Aldo dan Bima hanya tersenyum , Bima meninggalkan pekerjaannya dan duduk bersama Rayhan dan Aldo
" Gimana perjodohan kita Ray , siapa yang mau kamu jodohin ? " Tanya Bima to the point
" Dimas dan Tania " ucap Rayhan
Ayah sejenak berpikir , Dimas dan Tania . Tania bahkan masih SMP sedangkan Dimas dia sudah mau mulai kuliah apalagi Dimas sudah punya Caca
" Aldo sama diva " ucap Bima
Aldo langsung mengerutkan keningnya apa apaan papa dan om nya tiba tiba jodohin , gak ada , Aldo bahkan sudah punya pacar yang sangat cantik . Aldo gak berani negoisasi yang ada papa nya akan main tangan lagi
" Boleh tuh , diva dan Aldo kan beda dua tahun ! Yasudah nanti setelah diva lulus SMA kita bicarakan lagi . Setuju diva dan Aldo Bim " ucap rayhan sambil menjabat tangan sebelum akhir ucapannya
Di kantin karyawan ada Dimas juga argo , argo datang ke Jakarta dia memilih melanjutkan pendidikannya di Singapur membuat Dimas dan diva sedih biasanya setiap libur argo ke Jakarta tapi nanti pasti diva yakin argo jarang pulang secara negara Singapur argo suka sekali kuliner di sana
" Go nanti siang sore main PS , Ntar gue bawa cewe gue ke apartemen " ucap Dimas
Argo mengagguk sudah lama dia gak bermain PS sama Dimas , setelah acara makan siang Selesai Dimas kembali ke ruangannya bersama argo juga
Dimas terlebih dahulu sampai di restoran dia berdua hanya memesan minuman sambil menunggu Caca yang sebentar lagi akan pulang
Dimas menyuruh Argo yang membawa mobilnya , dia ingin bermanja manjaan di belakang bangku penumpang . Dimas menaruh kepalanya di paha Caca supaya Caca bisa mengelus rambut Dimas
" Aku gak bisa lama lama , besok mama dan ayah harus ke Jogja " ucap Caca
" Iya sayang , aku janji jam 8 pulang "
" Jam 7 "
" Udah sekalian aja nginep , tidur bertiga Caca di tengah tengah " celetuk argo membuat Dimas bangun dari tidurnya memukul bahu argo
" Enak aja lu ! Jatah gue nih " kesel Dimas
Argo terkekeh padahal dia kan hanya bercanda , sedangkan Caca dia bener bener takut Dimas membawanya ke apartemen apalagi disini ada dua orang
Bismillahirrahmanirrahim
Tiba di apartemen Dimas menyuruh Caca menyiapkan makanan yang tadi di jalan beli , Dimas sambil bermain sambil makan di suapin Caca . Argo menggeleng kepalanya baru juga jadi pacar Caca udah disuruh suapin apalagi saat nikah nanti
Ponsel Caca terus berdering panggilan dari ayahnya , Caca gak mengangkat tapi dia membaca pesan dari ayahnya untuk segera pulang , ayah tahu Caca itu pulang jam 5 sore dan bekerja siang pulang jam 10 malam
" Dim aku harus pulang " ucap Caca
" Belum juga jam 7 "
" Dim ayah aku udah nanyain aku dimana"
" Iya nanti sayang , ntar aku antar pulang . Suapin aku dulu sayang "
Dimas hanya diam seolah pura pura gak mendengar Caca meminta pulang
" Aku pulang sendiri " ketus Caca
Caca mengambil tas nya lalu dia berjalan keluar tapi Dimas menahannya membawa Caca kedalam kamar
" Tadi kan aku udah bilang , aku yang antar ! NGEYEL BANGET SIH " bentak Dimas
" Kamu ngebentak aku dim ? " Tanya Caca
Dimas hanya diam dia bener bener kesel saat ini , Caca labil
" Aku kan udah bilang , ayah aku besok ke Jogja , aku harus pulang " teriak Caca lagi , dia gak terima Dimas membentaknya apalagi kedua orang tua Caca gak pernah membentak seperti ini
" Tadi Lo yang bilang jam 7 ! Labil, ini baru juga setengah 6 " bentak Dimas
" Egois "
Di luar sana argo mendengar perdebatan Caca dan Dimas di dalam kamar , ada rasa takut di hati argo . Takutnya Dimas kasarin Caca karena dua duanya sama sama emosi
" Buka gak pintunya "
" Buka DIMASSSSSS!!! " teriak Caca
Ponsel diva berdering lagi itu panggilan dari ayahnya membuat Dimas menghela nafas . Dimas membuka pintunya dia keluar duluan mengambil kunci mobil
Dua duanya hanya terdiam saat mereka masuk lift juga masuk kedalam mobil . Caca juga terus memegang ponselnya
" Besok ayah berangkat jam berapa ? " Tanya Dimas basa basi , Dimas gak bisa marah lama lama sama Caca bahkan dia juga nyesel membentak Caca tadi
Caca hanya diam , dia masih marah . Caca kebalikan dari Dimas kalo marah seminggu bahkan bisa aja lebih
" Sayang " ucap Dimas pelan sambil memegang tangan Caca , tapi Caca menolaknya
Dimas menghela nafas , baiklah Caca masih marah . Biarkan saja dulu . Sampai di depan gang Caca langsung membuka pintu tanpa pamit sama Dimas . Buat apa pamit tadi aja Dimas engak ngehargain orang tua Caca yang dari tadi terus memintanya pulang
///
Novel ini mencerita diva Aldo juga Dimas dan Caca , sekarang gue bakalan ceritain dari awal papa rayhan dan ayah Bima sampai mereka menemui dan berjodoh kan diva dan Aldo . Tapi tenang sebentar sebenarnya yang awal di jodohin itu bukan Aldo dan diva tapi .....
Tungguin cerita selanjutnya
Jangan lupa follow Instagram gue @finalatif99
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments