#15

Dimas memblokir cowok cowok yang Caca folback di Instagram juga di twitter dia gak mau Caca di sukain sama orang lain kecuali Dimas

"Idih ini orang ganjen segala sama cewe gue " gumam Dimas , membuka dm Caca ada beberapa cowok yang ganjen , juga mengajak kenalan

Dimas dan Caca saling menukar sosial medianya , tapi Caca gak pernah sekalipun menyentuh atau membuka sosial media Dimas. Dia gak mau membuat hatinya sakit melihat sosial media pacarnya

Dari semenjak Dimas bilang Caca ganjen . Caca belum menyalakan lagi ponselnya dia sudah tahu pasti banyak pesan dan panggilan dari Dimas

" Ca , bangun itu di bawah ada Dimas sama diva " ucap ayah mengetuk pintu

" Iya"

Caca menghela nafas , ngapain sih ini kan masih pagi dilihatnya jam 8 pagi harusnya Caca masih tidur jam segini . Caca langsung mandi juga Menganti pakaian hingga Dimas jam diva menunggu satu jam di bawah . Dimas juga dan diva kesel lama banget Caca mandi doang kalo bukan ngerayu Caca untuk gak marah lagi ogah banget Dimas pagi pagi kerumah Caca

" Siap siap sana , aku mau ajak ke puncak " ucap Dimas

Caca mengagguk dia ke atas menyiapkan peralatan yang akan di bawah .

" Lama banget sih kak " kesel diva

Dimas hanya diam emang diva pikir Dimas gak kesel apa sama Caca. Beberapa menit kemudian Caca Dimas dan diva pamit pergi ke puncak

" Hati hati bawa mobilnya dim " perintah ayah

Dimas mengagguk tentu aja dia harus hati hati ada kedua orang yang dia sayang di dalam mobil itu . Dimas mampir ke rest area dia menyuruh diva membelikan kopi juga rokok

" Aku beli cemilan ya kak " ucap diva senang

" Iya udah sana , sendiri " ucap Dimas

Diva mengagguk dia seneng kalo Dimas membebaskan apapun yang dia mau

" Sayang , kenapa sih masih marah . Aku udah ajak jalan jalan loh " ucap dimas pelan mengusap kepala Caca lembut

" Masalah itu , aku minta maaf ca . Jangan marah kaya gitu lagi ya sayang. Bener aku gak bisa tidur mikirin kamu " ucap Dimas berbohong , dia melebihkan ucapnya supaya Caca percaya

" Kamu bilang aku ganjen ? Aku mau denger dari ucapan kamu langsung "

" Jangan nguji aku sayang , kita baikan ya"

Caca hanya diam saat Dimas mencium pipi Caca

" Maafin aku ya , aku cium bibir kamu nih" ancam Dimas

Caca menoleh dia mengecup duluan membuat Dimas terkejut sekaligus senang

" Gak berasa begitu doang " goda dimas

" Mau lebih ? " Goda Caca

Dimas mengagguk dia memegang pipi Caca mencium lebih dalam lagi , ini pertama kali Caca dan Dimas berciuman . Dimas sudah dewasa dia sudah mengerti cara mainnya sedangkan Caca dia sudah pernah sama mantannya dulu jadi sama Dimas bukan pertama kalinya

" Aku sudah tahu kamu kuliah di sana , aku tahu dari ayah mertua . Jangan genit ya sayang " ucap Dimas

" Dim aku mau bilang sama kamu tapi aku takut kamu marah , dim kamu tahukan keuangan keluarga aku gimana . Ayah aku rekomendasi tempat itu ya aku sebagai anak nurutin aja " jelas Caca

Dimas hanya tersenyum dia mengelus rambut Caca " gapapa sayang , aku ngerti . Gak ada yang marah sama kamu selagi kita focus apa yang kita udah rencanain bareng "

Ucapan mereka berhenti saat saat diva sudah datang , Dimas berdecak kesel padahal dia ingin mencium bibir Caca lagi . Mungkin itu permainan baru buat Dimas yang biasanya mencium tangan ,pipi juga kening

Dimas mengajak Caca juga diva memakan jagung bakar , seperti biasa Caca memakan mie instan membuat diva dan Dimas ingin mencobanya . Caca jadi risih dia dari tadi makan tapi diva melihat nya terus

" Mau ? " Tanya Caca

" Boleh kak " jawab diva sambil menyengir kuda

Diva mencoba mie goreng sepertinya pas banget suasana Puncak adem seperti ini makan mie instan , diva memesan mie sama seperti Caca begitu juga Dimas mie rebus

" Kamu jangan keseringan makan mie instan sayang , gak baik buat otak kamu "

" Alah ! Kakak aja setiap malam makan mie instan , emangnya aku gak tahu . Aku sering ngeliat kakak keluar jam 12 malam , buat mie di bawah . Aku kira saat itu mengambil laptop di ruang keluarga kakak itu maling dirumah gak taunya kakak kebawah buat mie instan " jelas diva

Dimas melongo kenapa adiknya bisa tau setiap malam Dimas buat mie instan , namanya juga orang laper ya kalo lapar saat malam hari mie instan . Caca menatap tajam ke arah Dimas sering banget Dimas nesahatin Caca kalo Caca jangan sering makan mie gak baik buat usus nya

" Laper sayang "

" Kamu bilang makan mie instan dua minggu sekali , kenapa tiap hari ? " Tanya Caca kesel

" Laper sayang , aku suka laper di malam hari . Iya aku janji gak lagi . Huh ! Besok besok gak usah ajak diva . Bocor " Dimas menyentil kening diva

Aw ! Kakak

" Kakak selalu manfaatin aku , ingat ya kak , kalo kakak gak ada aku gak mungkin kakak boleh ajak kak Caca kesini . Harusnya kakak bangga sama adik kakak yang cantik, manis imut , pintar ini . Dengan mudahnya calon mertua kakak ngebolehin "

Caca tersenyum calon adik ipar percaya diri banget sama seperti Dimas , oh iya Caca lupa mereka ini kan satu pabrik . Dimas gak peduli yang penting sekarang udah bersama Caca ingin mencium lagi nanti , dia bener bener kecanduan . Ah rasanya Dimas ingin meminta yang lebih

Cukup melelahkan diva juga Caca karena Dimas mengajaknya foto di kebun teh sampai Caca dan diva memakan chuangki . Dimas terlebih dahulu mengantar diva pulang dia ingin melanjutkan ciuman bersama Caca . Sumpah Dimas jadi candu gara gara ini

" Kenapa gak antar aku aja dulu , kalo begini kan kamu bulak balik ? "

" Aku mau kerumah temen aku dulu sayang habis dari sini "

Caca mengagguk dia mengerti Dimas ini anaknya suka nongkrong gak betahan dirumah. Dimas membawa Caca ke mall dia memarkirkan mobilnya

" Kok kesini sih dim ? " Tanya Caca

Bawel banget sih ca batin Dimas

Dimas melepaskan saltbeat nya dia memiringkan duduknya menatap Caca

" Ca aku mau lagi " ucap Dimas

Caca bingung apa yang di maksut Dimas mau lagi apanya " mau lagi apanya ? "

Tanpa berlama lama Dimas memiringkan kepalanya sampai caca memundurkan kepalanya sampai dia bersandar di jendela . Dimas mencium nya lebih lembut juga Caca memejamkan matanya

Dimas melepaskan ciumannya dia tersenyum melihat Caca . Dia mengambil tissue menghapus bibirnya yang basah

" Oh jadi ini maksut kamu mau mulangin diva dulu "

***

Entah kenapa Dimas berani kerumah Caca sendiri , dia ingin membuktikan kepada Caca karena semalam Caca bilang dimas itu penakut

Di ruang tamu Dimas sudah duduk di temani ayah dan mama Caca . Saat ini Caca masih berada di kamar habis bangun tidur

" Ada apa kamu kesini dim ? " Tanya Caca

" Ayah , mama . Dimas mau ajak Caca nemuin ayah dan mama Dimas " izin Dimas . Ayah Bima menyuruh Dimas untuk menjemput dan makan bersama

" Dimas jujur ya ! Saya gak suka kamu berhubungan dengan Caca " tegas ayah Caca

Senyum yang dari tadi Dimas tunjukan kepada calon mertuanya seketika wajahnya pucat , senyum pun gak ada lagi di bibir Dimas

" Kamu orang kaya , Caca orang gak punya . Sudahlah kamu itu putuskan hubungan lalu cari yang sederajat dengan kamu " ujar ayah

Caca melihat Dimas hanya menunduk ini kedua kali ayah gak merestui hubungan nya

" Sudah Caca kamu gak usah berhubungan lagi sama Dimas . Tahu diri ca kita orang gak punya " ucap ayah membuat Caca terisak

" Kamu pulang Dimas ! Jangan kesini lagi. Saya gak akan merestui hubungan Caca sama Dimas " ucap mama

Dimas beranjak berdiri, dia mencium menjabat tangannya untuk mencium tapi ayah dan mama gak membalas

Rasa kecewa Dimas berjalan keluar dari rumah Caca dia , kemudian Dimas masuk kedalam mobilnya entah kenapa sejak orang tua Caca gak merestui hubungan yang kedua kalinya Dimas tersenyum sinis , matanya berkaca-kaca . Ponsel berdering panggilan dari Caca . Dia menepiskan mobilnya

( Halo )

Hiks hiks hiks , Dimas mendengar isakan Caca yang sedang menangis , baru saja Dimas ingin berucap panggilannya di matiin sama Caca

Dimas berjalan lesuh melewati mama ayah dan diva yang saat ini menikmati kue yang baru saja diva beli , hari ini diva ulang tahun yang ke 15 , makanya tadi Dimas menjemput Caca untuk makan di restoran bareng dengan keluarganya

" Dimas sini kamu " perintah ayah

Dimas duduk di samping ayahnya dia bener bener gak semangat di ajak ngobrol apalagi makan

" Mana caca ! Kamu itu udah kerumah Caca belum ? " Tanya ayah

Dimas hanya diam , dia meninggalkan kedua orangtuanya juga adiknya . Ayah dan mama bingung kenapa tiba tiba Dimas kurang semangat gitu

" Kenapa orang selalu melihat hartanya ! Apa gak boleh orang kaya mencintai orang sederhana . Kenapa tuhan membedakan manusia ! Kenapa ? " Gumam Dimas

Dimas menutup matanya dengan lengan air matanya terus membasahi wajahnya , Caca sudah minta putus masih ada harapan lagi kah Dimas ?

///

Novel ini mencerita diva Aldo juga Dimas dan Caca , sekarang gue bakalan ceritain dari awal papa rayhan dan ayah Bima sampai mereka menemui dan berjodoh kan diva dan Aldo . Tapi tenang sebentar sebenarnya yang awal di jodohin itu bukan Aldo dan diva tapi .....

Tungguin cerita selanjutnya

Jangan lupa follow Instagram gue @finalatif99

Episodes
1 #1
2 #2
3 # 3
4 # 4
5 #5
6 #6
7 #7
8 # 8
9 # 9
10 #10
11 # 11
12 # 12
13 #13
14 #14
15 #15
16 #16
17 #17
18 # 18
19 # 19
20 #20
21 # 21
22 # 22
23 #23
24 #24
25 #25
26 #26
27 #27
28 #28
29 #29
30 # 30
31 #31
32 #32
33 #33
34 #34
35 #35
36 #37
37 #36
38 #37
39 #38
40 #39
41 #40
42 #41
43 #42
44 #43
45 #44
46 #45
47 # 46
48 # 47
49 # 48
50 #49
51 #50
52 #51
53 #52
54 #53
55 #54
56 #55
57 #56
58 #57
59 #58
60 #59
61 #60
62 #61
63 #62
64 #63
65 #64
66 #65
67 #66
68 #67
69 #68
70 #69
71 #70
72 #71
73 #72
74 #73
75 #74
76 #75
77 #76
78 #77
79 #78
80 #79
81 #80
82 #81
83 #82
84 #83
85 #84
86 #85
87 #86
88 #87
89 #88
90 #89
91 #90
92 #91
93 #92
94 #93
95 #94
96 #95
97 #96
98 #97
99 #98
100 #99
101 #100
102 #101
103 #102
104 #103
105 #104
106 #105
107 #106
108 #107
109 #108
110 #109
111 #110
112 #111
113 #112
114 #113
115 #114
116 #115
117 #116
118 #117
119 #118
120 #119
121 #120
122 #121
123 #122
124 #123
125 #124
126 #125
127 #126
128 #127
129 #128
130 #129
131 #130
132 #131
133 #132
134 #133
135 #134
136 #135
137 #136
138 #137
139 #138
140 #139
141 #140
142 #141
143 #142
144 #143
145 #143
146 Extra 1
147 Extra 2
148 Extra 3
149 Extra 4
150 Extra 5
151 Extra 6
152 Extra 7
153 Extra 8
154 Extra 9
Episodes

Updated 154 Episodes

1
#1
2
#2
3
# 3
4
# 4
5
#5
6
#6
7
#7
8
# 8
9
# 9
10
#10
11
# 11
12
# 12
13
#13
14
#14
15
#15
16
#16
17
#17
18
# 18
19
# 19
20
#20
21
# 21
22
# 22
23
#23
24
#24
25
#25
26
#26
27
#27
28
#28
29
#29
30
# 30
31
#31
32
#32
33
#33
34
#34
35
#35
36
#37
37
#36
38
#37
39
#38
40
#39
41
#40
42
#41
43
#42
44
#43
45
#44
46
#45
47
# 46
48
# 47
49
# 48
50
#49
51
#50
52
#51
53
#52
54
#53
55
#54
56
#55
57
#56
58
#57
59
#58
60
#59
61
#60
62
#61
63
#62
64
#63
65
#64
66
#65
67
#66
68
#67
69
#68
70
#69
71
#70
72
#71
73
#72
74
#73
75
#74
76
#75
77
#76
78
#77
79
#78
80
#79
81
#80
82
#81
83
#82
84
#83
85
#84
86
#85
87
#86
88
#87
89
#88
90
#89
91
#90
92
#91
93
#92
94
#93
95
#94
96
#95
97
#96
98
#97
99
#98
100
#99
101
#100
102
#101
103
#102
104
#103
105
#104
106
#105
107
#106
108
#107
109
#108
110
#109
111
#110
112
#111
113
#112
114
#113
115
#114
116
#115
117
#116
118
#117
119
#118
120
#119
121
#120
122
#121
123
#122
124
#123
125
#124
126
#125
127
#126
128
#127
129
#128
130
#129
131
#130
132
#131
133
#132
134
#133
135
#134
136
#135
137
#136
138
#137
139
#138
140
#139
141
#140
142
#141
143
#142
144
#143
145
#143
146
Extra 1
147
Extra 2
148
Extra 3
149
Extra 4
150
Extra 5
151
Extra 6
152
Extra 7
153
Extra 8
154
Extra 9

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!