Tiap Sabtu minggu Bima selalu pulang , Lisa gak mau pindah ke Jakarta karena dimas sudah memasuki sekolah paud . Dia banyak teman dan sering kali Bima mengajaknya sayang sekali rumah sebesar itu bima tinggal sendiri
Di bandung ada Bi Eti yang jagain Dimas juga diva , kini diva sudah 8 bulan makin pinter bahkan dia menangis kalo dimas engak mengajaknya main . Inilah yang membuat Bima cepet kangen dengan kedua anaknya sepasang laki laki dan perempuan . Rumah di Bandung juga cukup luas karena Bima membeli rumah yang cukup besar . Kakak nya yang bernama a Dadang baru saja dia mengalami kebangkrutan karyawan merekayasa keuangan perusahaan rumah disita semua harta disita membuat Ranti dan Dadang bingung mau tinggal dimana lagi argo baru saja masuk paud bersama dimas
Dadang meminta izin kepada adiknya dia numpang dirumah Bima , dimana rumah itu cukup besar ada adiknya dan keluarga juga kedua orangtuanya tinggal bersama . Ya sengaja Bima membeli rumah sangat besar biar keluarganya bisa menginap bahkan kalo mau tinggal juga gak jadi masalah
Sedangkan rumah yang sederhana sekarang Lisa jadikan usaha bersama kakak iparnya yaitu Ranti , ada dua tempat yang Ranti juga Lisa buat usaha ya lumayan hasilnya
Bima baru saja melihat lokasi restoran yang akan dia bangun juga hotel yang berada di daerah Lembang , Cimahi dan ciwidey tempat itu banyak sekali wisata pasti mereka akan berkunjung ke hotel Bima dan Rayhan bangun
Di Bandung Rayhan dan Bima meminta bantuan Dadang untuk mengelola. Dengan senang hati dia bersyukur dengan adanya Bima dan Rayhan membantu keuangan nya dia akan memegang perusahaan Bima dan Rayhan di Bandung
Restoran yang Januar punya sekarang di pegang oleh anak anaknya tapi rumah sakit di pegang oleh Aurel anak terakhir dia seorang dokter kandungan ada dua tempat rumah sakit yaitu di Bandung dan di Jakarta keduanya di pengang Aurel hanya Aurel dan Rayhan yang Januar percaya . Kenapa Januar memberikan Restoran dan hotel
Dia sadar sekarang sakit sakitan dan anak anaknya selalu meributkan warisan maka itu papa rayhan sudah membagi bagi hartanya, dan beruntunglah cuma Aurel dan Rayhan yang gak meributkan dia sadar keduanya gak penting dengan harta . Bahkan tanpa harta orang tua keduanya juga sudah punya uang banyak
Lihat saja restoran dan hotel bertahan sampai mana , Januar yakin usaha dia gak Bakan bertahan lama paling dua atau 3 tahun lagi bangkrut
***
15 tahun kemudian , diva selalu menangis ayahnya hanya tiap minggu pulang ke Bandung bahkan juga pernah gak pulang saat weekend .
" Adek mau ikut ayah tinggal di Jakarta " diva sambil menangis
Bima terkejut akhirnya diva mau ikut tinggal di Jakarta , ya Dimas dan Lisa emang dari dulu mau tinggal di Jakarta tapi diva gak mau karena dia punya pacar di Bandung
" Beneran kamu mau tinggal disana ? " Tanya Bima lagi
Diva mengagguk dia terus memeluk ayahnya , gak bakal diva lepasin
Hari itu juga semuanya beres beres mungkin lusa akan pindah ke Jakarta . Dengan cepat Bima meminta bantuan kakak dan adiknya mengurus sekolah diva dan Dimas ke Jakarta hanya dalam sehari kepindahan sekolah diva dan Dimas Selesai
Bima juga menyuruh Donny tangan kanan Bima untuk mendaftar kedua anaknya pindah ke sekolah di Bandung. Sesuai keinginan Dimas dan diva mereka mau sekolah bareng juga sekolahnya yang biasa aja gak perlu mewah yang penting untuk belajar
Semuanya sedih Bima dan keluarganya pindah apalagi argo dan Noval adiknya bener bener sedih bagiamana sehari hari dari kecil bersama diva dan Dimas . Diva memeluk argo Abang yang selalu menjaga dan merawat diva dari kecil
" Abang nanti main ke Jakarta ya " ucap diva sedih
Argo menahan air matanya dia memeluk balik adiknya , memberi ciuman di kening diva
Bima dan keluarga pamit saat barang barang sudah masuk kedalam mobil box dan Bima sama anak anaknya naik mobil pribadi
Diva melambaikan tangan kesemuanya dia sedih tapi lebih sedih lagi harus terpisah dengan ayahnya .
" Tenang aja argo nanti sering ke Jakarta kerumah kita , kamu jangan sedih begitu dong " ucap ayah Bima
Diva mengagguk dia yakin Abang sepupunya itu akan datang ke Jakarta menemani diva bermain dan jalan jalan . Bahkan diva sudah lama mengajak argo dan Dimas juga bunda Ranti ke Dufan naik wahana tapi apa boleh buat setiap weekend diva hanya memikirkan ayahnya akan pulang
***
Sesampainya di rumah , diva yang pilih kamar yang cukup besar dia gak mau kalah dengan Dimas yang selalu saja berbuat licik
" Aku yang pojok " ucap diva cepat
Dimas mengagguk terserah adiknya yang penting saat ini dia pindah ke Jakarta, temen temennya bilang cewek di Jakarta cantik cantik .
Keduanya masuk ke kamar Dimas dan diva mulai merapikan buku dan semuanya yang berada di dalam box . Dimas sudah membuat list kalo dia ingin berhenti menjadi seorang yang dingin kepada perempuan juga ingin mulai berpacaran
Ini Jakarta cewek cewek pada cantik dan di Jakarta ini Dimas bisa memiliki pacar
{ Pacar sekali sampai nikah , putih , cantik , kulit mulus dan tinggi }
Dimas menempelkan kertas itu di mading depan meja dia belajar , sambil tersenyum juga mengangkat tangan berdoa semoga kriteria itu ada yang mau dengan Dimas
Di kamar sebelah diva sedang mengirim pesan kepada pacarnya , bahkan diva sudah sering kali memutuskan tapi pacarnya gak mau
Malam itu semuanya pada berkumpul di meja makan , ayah Bima mengenali art juga penjaga rumah dan bersih bersih mobil juga kolom berenang
" Itu di garasi ada motor , besok kalian sekolah pakai itu", ucap Bima yang di anggukin diva dan Dimas
Kini Dimas dan diva melihat keliling rumahnya , rumah ini baru saja ayah Bima beli dan rumah yang dulu saat Dimas masih balita di buat investasi di putar balik dengan caranya di sewa
Subuh ini Dimas terbangun dia sudah tidak sabar ingin cepat cepat ke sekolah dia ingin mencari pujaan hati yang sesuai dengan kriteria dia
Mama dan ayah sudah bangun berwudhu sampai akhirnya Dimas kesel sama diva kenapa dia engak turun untuk sholat
" Aku panggil diva dulu " ucap Dimas
Ayah Bima dan mama Lisa mengagguk Dimas memanggil diva
Tok tok tok
Dimas terkekeh ngapain dari tadi dia ketuk kalo kamar gak di kunci
" Kak aku gak sholat , perut aku sakit banget " keluh diva sambil menangis memegang perutnya
Dimas kasian melihat diva yang selalu setiap datang bulan kesakitan seperti itu
" Yaudah kakak sholat dulu , kamu rapi rapi nanti kita berangkat sekolah bareng , jangan ada yang ketinggalan ya ", ucap Dimas
Setelah pamit juga memasukan bekal kedalam tas diva dan Dimas kini mereka berdua jalan menaiki motor . Ayah Bima baru beli mobil satu karena sekarang semuanya pindah ayah Bima sudah memesan 2 mobil untuk istri dan anaknya saat nanti mau jalan jalan
Dimas memarkirkan motornya saat diva sudah turun duluan , menghampiri diva yang saat ini sedang menanyakan kantor guru dengan satpam
" Dimana kantornya? " Tanya Dimas
" Ayo kak ,pak satpam mau antar kita " ajak diva
Dimas mengagguk mereka berdua di belakang pak satpam mengikutinya sampai depan kantor guru
" Terima kasih pak " ucap Dimas kepada pak satpam
Diva terlebih dahulu masuk lalu baru Dimas , diva dengan sopan bilang kepada guru kalo Dimas anak kelas 12 dan diva anak 10
Keduanya di antar ke kelas masing masing , Dimas memlilh duduk di pojok bener dia hanya mengamati pintu kelas kenapa satu orang belum ada yang masuk
Dimas mengeluarkan bekel dia mengambil roti sambil bermain game , satu persatu temen temennya masuk dan melihat ke arah Dimas yang merasa di asingkan . Setelah jam pertama mulai Dimas perkenalkan diri . Lalu dia kembali lagi ke tempat duduknya
Begitu juga dengan diva dia duduk paling depan perkenalkan diri lalu ikut belajar lagi
Sampai beberapa hari Dimas hanya mengamati temen temen di kelas gak ada yang sesuai kriteria Dimas
" Apaan sih cabe ganggu aja ", Dimas kesel temen kelasnya yang bernama Caca selalu mengirim pesan menanyakan tugas juga menelpon
Yang Dimas gak suka adalah saat di kelas hanya diam bahkan sama sekali gak negur
Saat ini Dimas sedang sarapan memakai roti sambil menunggu temen temennya yang meminta contekan sama Dimas , walupun Dimas sudah sarapan dirumah namanya anak sekolah gampang lapar dia mengambil roti memakannya
Dimas gak pelit kepada temen temennya bahkan dia menawarkan roti kepada temen sebangku , mama Lisa membawakan kedua bekel yaitu roti untuk sarapan dan kedua lauk untuk makan siang
Pelajaran bahasa Indonesia membicarakan tentang cita cita . Dia menanyakan satu persatu muridnya nanti mau seperti apa
" Dimas cita cita kamu apa ? " Tanya pak guru pada Dimas
Semuanya melihat ke arah Dimas bahkan cewek yang Dimas gak suka juga melihat sambil tersenyum
" Cita cita saya jadi produser , bekerja di stasiun tv ", ucap Dimas
Semuanya langsung heboh . Cita cita Dimas dan Caca sama bedanya Caca ingin menjadi jurnalis di stasiun tv . Dimas makin benci sama Caca dia selalu mengikuti apa yang Dimas mau
///
Novel ini mencerita diva Aldo juga Dimas dan Caca , sekarang gue bakalan ceritain dari awal papa rayhan dan ayah Bima sampai mereka menemui dan berjodoh kan diva dan Aldo . Tapi tenang sebentar sebenarnya yang awal di jodohin itu bukan Aldo dan diva tapi .....
Tungguin cerita selanjutnya
Jangan lupa follow Instagram gue @finalatif99
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Nor Azlin
wahh pada besar semuanya ...apa khabar si indri sama si Rayhan yah apa masih berbuat kasar lagi sama si indri nya kok enggak dibahas lagi thor ...bagai mana dia apa masih dikasari lagi sama Rayhan atau di Rayhsn udah insaf ya...lanjut thor
2023-07-06
1