Sepeda yang dikendarai oleh Mal menabrak tiang listrik yang ada di jalan, karena saking fokusnya melihat gadis berambut pirang panjang tersebut.
"Tidak salah lagi, itu dia," ucap Fahri, dia masih tidak sadar kalau Mal tertinggal dibelakangnya dan terjatuh dari sepedanya karena menabrak tiang listrik.
"Mal?,"
Fahri yang kebingungan karena Mal sama sekali tidak menjawab pertanyaannya dan suaranya sama sekali tidak terdengar, menengok kebelakang.
"Pfft," Fahri menahan tawanya ketika melihat Mal sedang mencoba bangkit setelah terjatuh dari sepeda.
"Gunakan mata dengan ba-,"
"Aaaaa,"
Belum selesai menyelesaikan perkataannya, Fahri terperosok jatuh kebawah got bersama sepedanya.
"Cih,"
Fahri berdecak kesal, karena baju dan celana yang dia pakai kotor dan sangat bau air got.
Dengan perasaan yang masih kesal, dia menaikkan sepedanya keatas.
"Apa yang ingin kau katakan tadi?," ucap Mal, dia sedang berusaha agar tidak tertawa melihat kondisi Fahri sekarang.
"Bantu aku naik!!," ucap Fahri marah.
"Iya-iya," ucap Mal yang masih menahan agar tidak tertawa.
Mal mengulurkan tangannya kepada Fahri, membantu Fahri agar lebih mudah untuk naik ke atas
"Aku kira siapa, ternyata memang kalian berdua," ucap seorang perempuan yang suaranya sangat lembut.
Mal melepaskan genggaman tangannya yang sedang menggenggam tangan Fahri, ketika mendengar suara perempuan yang berasal di belakangnya.
Hal itu membuat Fahri, kembali terjatuh dan membuat pakaian nya semakin bertambah kotor.
"OYYYY!!," teriak Fahri kesal.
"Ah, Maaf," ucap Mal dia kembali mengulurkan tangannya kepada Fahri.
***
Saat ini Mal sedang berada di dalam toko alat musik yang tak jauh dari pantai.
Sementara itu Fahri karena sangat tidak nyaman dengan terjatuhnya dia ke dalam got, memutuskan untuk pulang untuk membersihkan dirinya yang sangat kotor dan bau.
"Aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu lagi," ucap Mal pada gadis berambut pirang yang memakai topi beret berwarna putih, yang ada di sampingnya. Mereka berdua sedang melihat anak perempuan berumur sekitar 14 tahunan yang juga memiliki rambut yang pirang, sedang melihat-lihat alat musik yang dijual di toko.
Perempuan berambut pirang tersebut yang ada disampingnya adalah Yuri, Yuri teman perempuan pertamanya ketika dia masih bersekolah di kota. Selama 1 tahun 6 bulan mereka berdua sering bersama menghabiskan waktu di atap bangunan sekolah. Dia adalah orang yang merubah pola pikir Mal.
"Ngomong-ngomong lama tidak berjumpa," ucap Yuri tersenyum kepada Mal, membuat dirinya menjadi salah tingkah.
"Kak,"
Anak perempuan berusia 14 tahun, yang tadi sedang melihat-lihat alat musik yang dijual. Berlari ke arah Mal dan Yuri yang sedang berdiri bersebelahan.
"Dia adikku," ucap Yuri
"Tanpa diberitahu pun aku tau, dia adalah adikmu. Wajah kalian sangat mirip," ucap Mal.
"Kak, nggak ada Eupho yang bagus disini," ucap adik perempuan Yuri, merengek kepada Yuri.
"Kak dia siapa?," sambung adik perempuan Yuri, menunjuk kepada Mal dan menatapnya dengan tatapan tidak suka.
"Seorang Eufonis?," tanya Mal pada adik perempuan Yuri.
[Note: Eupho adalah alat musik tiup (Eufonium). Sedangkan orang yang bermain Eupho disebut (Eufonis).]
Adik perempuan Yuri menjawabnya dengan menganggukan kepalanya, dan menarik kakaknya kearahnya. Dia. Sepertinya tidak suka ketika Kakaknya berdekatan dengan Mal.
Pegawai toko yang dari tadi sedang mengawasi Mal, seperti sudah siap jika ada sesuatu yang dibutuhkan oleh Mal mereka akan langsung mengambilnya. Ada tiga pegawai toko yang dengan sigap langsung menghampiri Mal, karena Mal yang meminta mereka datang kepadanya.
"Anu, apa ada yang dibutuhkan?," ucap salah satu dari 3 pelayan perempuan yang bekerja di toko.
"Apa tidak ada Euphonium yang lebih bagus disini?," tanya Mal.
***
Ternyata toko alat musik yang ada di dekat pantai tersebut adalah toko yang dulu dijalankan oleh ibunya, sampai sekarang toko tersebut masih berdiri karena sering mendapatkan suntikan modal dari ayahnya.
Toko tersebut adalah toko yang membuat mereka bisa bertemu dan pada akhirnya mereka menikah, dengan dianugrahi 3 anak laki-laki.
Oleh karena itu pegawai toko sangat tertekan dengan pekerjaannya ketika anak dari orang yang mendirikan toko alat musik terbesar di kota ini ada ditempat mereka.
***
"Terima kasih," ucap Yuri, dia tidak perlu membayar biaya untuk Eufonium yang sudah dibawa adiknya pulang, walaupun dia sudah memaksa untuk membayar nya walaupun uangnya kurang karena yang dibawa oleh adiknya adalah Eufonium yang spesial dan paling bagus dari semua Eufonium yang ada di toko.
"Kenapa berterima kasih padaku?,"
"Aku tidak melakukan apapun," ucap Mal.
"Walaupun begitu, tapi aku tau kalau mereka memberikan Euphonium itu karena mu," ucap Yuri, dia menambah kecepatan jalannya membuat mereka berdua tidak lagi berjalan secara bersamaan.
"Mungkin toko tersebut adalah milikmu, atau milik keluargamu," sambungnya.
"Seperti biasa, tebakan mu selalu tepat,"
"Toko alat musik tersebut adalah salah satu cabang toko yang didirikan oleh ibuku," ucap Mal.
"Sifat dan sikap Mal sudah berubah ya sekarang," ucap Yuri, tersenyum senang kepada Mal.
"Kau pikir itu karena siapa?," ucap Mal.
"Aku senang bisa bertemu denganmu lagi, dan aku tahu kalau kau sekarang sedang mengalami kesulitan," ucap Mal dengan wajah seriusnya.
Yuri memalingkan wajahnya dari Mal, Mal sebenarnya tidak ingin ikut campur dengan masalah yang dialami oleh Yuri.
Namun, dia sangat tulus ingin membantu menyelesaikan masalah yang sekarang menimpa Yuri.
"Kau tahu?,"
"Selama 6 bulan ini aku mencari keberadaan mu, dan itu hanya sia-sia. Aku tidak menyangka orang yang kucari ternyata ada disini, entah sebuah kebetulan atau itu sebuah takdir," ucap Mal.
Diam-diam tanpa diketahui oleh Fahri, dia telah banyak menyewa orang untuk mencari keberadaan Yuri yang tiba-tiba menghilang dan dikatakan keluar dari sekolah SMA Negeri 1 ketika 3 minggu setelah Mal pindah dari sekolah tersebut.
Dia tidak menemukan dimana keberadaan Yuri walaupun sudah melakukan pencarian selama 6 bulan dengan banyak orang yang dia sewa, namun dia mengetahui apa yang membuat dia dan Ibunya meninggalkan kota dari Ayahnya yang sekarang mendekam di penjara.
"Aku selalu menantikan balasan mu dari surat yang kuberikan, dan maaf jika aku menulisnya dengan kode," ucap Mal, dia menggenggam tangan Yuri. Dan memaksa dia untuk berbalik melihat kepadanya.
Mal memberikan sebuah surat yang didalamnya ada alamat tempat tinggal dia, dan nomor telepon nya. Yang tadi ditulis secara mendadak ketika berada di toko alat musik.
"Datang lah padaku atau hubungi aku jika kau punya masalah, aku akan sebisa mungkin untuk membantumu menyelesaikan nya," ucap Mal dengan serius.
"Terima kasih," ucap Yuri tanpa melihat kepada Mal.
Mal berbalik dan berjalan menuju ke sepeda nya yang ada di depan toko alat musik meninggalkan Yuri, yang sedang menggenggam kertas yang diberikan oleh Mal dan menundukkan kepalanya kebawah.
"Kau tidak sendirian," ucap Mal, perkataannya berhasil membuat Yuri kembali berdiri tegak dan menatap punggung Mal.
Mal berhenti berjalan, menjauh dari Yuri.
"Itu yang selalu kau katakan padaku, tapi sekarang kau malah mencoba untuk menyelesaikan nya sendirian. Aku, Fahri, Mei, dan Freja ada bersamamu, karena itu jangan sungkan untuk meminta bantuan pada kami," ucap Mal, berbalik badan tersenyum tulus kepada Yuri.
"Bolehkah?," ucap Yuri dengan wajahnya yang berkaca-kaca.
"Tentu saja,"
"Mau jalan-jalan sebentar lagi?," tanya Mal, dia ingin mendengarkan semua masalah yang dialami oleh Yuri dan keluarganya walaupun dia sudah sedikit mengerti garis besar masalahnya.
Yuri mengangguk, sebagai jawaban kalo dia mau walaupun hari sudah semakin malam. Dan dia harus pulang ke rumahnya yang lumayan jauh dari tempatnya sekarang berada.
Tanpa di sadari oleh Mal, dan Yuri dia sudah dari lama diawasi oleh banyak orang, sniper elite yang ditugaskan untuk menjaga keselamatan Mal ketika diluar, dan Ketiga pelayanannya yaitu Wati, Annie,dan Mina bersama Fahri yang mengikuti mereka berdua dari belakang.
***
"Terima kasih telah mau mendengarkan curhatanku," ucap Yuri sebelum naik, dan masuk ke dalam Bis.
"Aku akan membantumu dan adikmu, aku juga akan membantu mewujudkan impian mu dan teman-teman yang lainnya jika kalian memang benar-benar serius," ucap Mal.
"Apa kami terlihat sedang bercanda atau
main-main?," ucap Yuri marah.
"Dari sudut pandangku sih begitu," ucap Mal tertawa kecil.
"Tapi aku benar-benar serius jika aku ingin membantu kalian, karena itulah kembalilah bermain Dream World Online. Aku sudah menunggumu," ucap Mal dengan wajahnya yang serius.
"Ya," jawab Yuri dengan tersenyum , dia masuk kedalam bis dan bis tersebut langsung bergerak mengantar penumpang yang ada didalamnya ketempat tujuan mereka.
Setelah bis yang dinaiki oleh Yuri sudah menjauh, Fahri, Wati, Annie, dan Mina. Yang tadi mengikuti Mal secara diam-diam, keluar dari persembunyiannya mereka.
"Cari alamat ini," ucap Mal memberikan sebuah kertas yang berisi alamat tinggal Yuri dan adiknya. Kertas tersebut diambil oleh Annie.
"Katakan pada Ayah untuk menekan keluarga Vins, katakan padanya itu adalah keinginan ku," ucap Mal dengan wajah serius nya kepada Wati.
"Aku ingin anak ke tiga keluarga Vins datang kesini," ucap Mal dengan tegas.
Wati, dan Fahri sangat terkejut melihat pemandangan yang tak pernah mereka lihat sebelumnya. Karena Mal tidak pernah sekalipun meminta kepada Ayahnya, dan sekarang dia meminta sesuatu yang sepertinya sangat-sangat diinginkan oleh Mal. Karena itu Wati tanpa banyak bicara langsung menelpon Ayah Mal.
"Apa yang terjadi?," tanya Fahri.
"Yuri dan keluarganya pindah kesini itu karena keluarga Vins, desa disini ternyata adalah tempat tinggal nenek Ibunya Yuri. Mereka pindah kesini agar tidak lagi berurusan dengan keluarga Vins," ucap Mal dengan wajahnya yang menunjukkan kalau dia sangat marah.
Karena waktu itu dia juga bertemu dengan anak dari keluarga Vins, dan dia sangat tidak menyukai tingkah lakunya kepada dia. Mungkin sekarang dia berencana untuk membalas dendam, walaupun Mal bukan seseorang yang tipe pendendam.
Jangan lupa untuk terus support author, agar novelnya masih bisa terus lanjut sampai tamat.
Don't forget
•Rate bintang lima ⭐⭐⭐⭐⭐
•Like
•Komen
•Vote
•Tip
Kalau suka dengan novelnya, dan kalau Ingin terus novelnya update. Dan juga jika berkenan memberikan saran, atau menemukan typo silahkan kasih tahu dikomen.
-Mall M
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Selika Indriani Kanzira
thor bantai aja keluarga vins
2021-05-15
1
jho
up
2020-11-13
0
zen chomsu
semangat...Thor
2020-11-09
0