Masuk bulan Januari
Bulan ini adalah bulan Ujian Praktek. Semua hampir selesai. Tinggal menghitung hari saja.
"Udah mau lulus, kamu masih gak mau jujur soal hadiah yang kamu kasih ke Derryl Jen?" tanya Jessica.
"Jujur? dia udah punya pacar, aku suruh jujur? Gila kali"
"Lah kenapa emang? Masa kamu mau nunggu mereka putus baru jujur"
"Ntar aja deh Jess, aku belum ada niat buat jujur ke Derryl. Nunggu perasaanku hilang aja hehehe baru aku berani bilang"
"Yaelah yaudah deh terserah kamu!"
"Sedih sih sebenernya, hubungan mereka kok awet ya" memasang ekspresi murung.
"Udah gak usah dipikir, menurutku gak lama lagi mereka putus" kata Jessica sambil mengajak pulang.
"Pulang yukk"
"Kok pulang sihh, kita ada latihan nari di sanggar" kata Jenni
"Oh iya ya kenapa malah ngajak pulang sih aku"
Mereka berdua pergi ke sanggar 3 kali seminggu bersama kelima temannya.
Sejak Jenni sibuk melaksanakan ujian praktek, ia tidak pernah lagi membahas Derryl pada Jessica. Dia berusaha untuk tidak membahasnya agar bisa melupakannya.
Ujian praktek seni budaya menari kelas IP**A
Jadwal ujian praktek kelas IPA adalah hari Rabu. Jenni harus berangkat sangat pagi, untuk mengantri merias wajah.
Karena urutan kelompok Jenni adalah hampir terakhir, jadi ia harus mengantri sangat lama hingga jam 10.
Menunggu bersama teman - temannya sambil mengobrol di depan kelas. Mondar - mondar ke depan kelas lalu masuk lagi ke kelas hingga jenuh.
"Lama banget yaa huhh" katanya dengan wajah lesu.
"Tau gitu tadi berangkat nyantai aja jam 9 an ya hahaha" ucap Kurnia temannya.
"Mana kutahu kalau kita tampilnya siang hahaha" sahut Jessica.
Sekitar jam 10 an, sudah waktunya Jenni bersiap dirias wajahnya.
"Ayok dek siapa yang mau duluan" kata perias wajahnya.
Jenni mengawali untuk dirias terlebih dahulu.
"Yaudah aku dulu aja mbak"
"Ya sini dek"
Setelah semua kelompok Jenni selesai dirias wajahnya. Lanjut memakai kostum tari.
Siap tampil, tapi masih menunggu nomor antrian. Jenni dan temannya menunggu diluar kelas.
Ia melihat Derryl mondar - mandir di depannya, menuju kelasnya IPA 3. Ternyata ia masih mengurusi kostum.
Ketika Jenni dan Jessica sedang selfie di depan kelas, tanpa sengaja Derryl lewat persis menyenggol Jenni. Dan wajah Derryl tertangkap kamera meskipun blur.
"Kaget aku Jess, dia nyenggol aku"
"Lihat nih, zoom zoom coba... tapi blur dianya" kata Jessica sambil menunjukkan hasil foto tadi ketika Derryl lewat.
"Wkwkwk jangan dihapus Jess, ntar kirim aku yah"
"Masih ngoleksi fotonya kamu?"
"Hehehe ya masihlah, masih utuh tertata di galeriku"
Waktunya Jenni dan teman - temannya tampil. Ia benar - benar malu karena Derryl dan teman - temannya melihat Jenni tampil.
Jenni selalu percaya diri, merasa Derryl memperhatikannya padahal tidak sama sekali.
"Ahh udah abaikan aja, aku terlalu percaya diri berpikir dia ngelihatin aku. Itu cuma halusinasi" dalam hatinya mengatakan itu.
Akhirnya semua acara ujian praktek selesai. Semua murid sudah kembali kerumahnya.
Hari Kamis adalah jadwal ujian praktek seni budaya kelas IPS. Sebenarnya Jenni ingin sekali melihat Derryl. Tapi ia menahan diri untuk tidak melakukan kebiasaan ini.
"Yakin gak mau lihat Derryl tampil dulu? Mau langsung pulang nihh?" kata Jessica, semakin membuat Jenni ragu - ragu.
"Enggak mau lihat ahh Jess, aku gakmau terus - terusan kaya gini :( Mau sampai kapan aku bisa mengabaikan kehadirannya. Mulai sekarang aku mau mencoba mengabaikan Derryl" kata Jenni sambil murung.
"Iya udah iya... Emang seharusnya kamu gak lihat dia Jenn. Buat apa lagi kamu berharap sama dia yang sudah milik orang lain. Perasaanmu bisa semakin dalam"
"Sedih sebenernya Jess, tapi disisi lain aku mikir. Dia milik orang lain"
"Udah udahh yuk pulang aja"
Mereka berdua pulang membawa tas, dan lewat di depan Derryl bersama teman - temannya.
Derryl dan teman - temannya yang sudah siap tampil menari mengenakan kostum dan riasan wajahnya.
Sikap Jenni benar - benar sudah tidak terlihat tidak peduli, padahal sebenarnya tidak. Ia benar - benar merindukan Derryl. Ia selalu bahagia jika sudah melihat Derryl.
"Ryl aku pengen banget lihat kamu, seneng banget rasanya, lega banget rasanya kalo udah lihat aktivitas kamu. Tapi aku sadar diri, kamu tidak pantas lagi menjadi orang yang aku tunggu - tunggu karena kamu milik orang lain, kamu pacarnya Indah" dalam hatinya berkata seperti sambil berjalan menuju parkiran motor di depan sekolah.
Mereka berduapun pulang ke rumah.
Sesampainya dirumah, ketika tengah malam. Jenni meratapi lagi kesedihannya.
"Nyesel aku Ryl gak lihat kamu nari tadi. Harusnya aku tadi lihat kamu bentar, tapi udahlah kenapa aku jadi teringat"
"Tuhan, sampai kapan aku menanti - nanti dirinya" katanya dalam hati, dipinggir jendela sambil menatap langit.
Hampir larut malam, Jenni akhirnya tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Yara_Army
hai thoorr
aku datang utk baca dan bomb like💓💓💓
semangat terus berkaryanya thoor🙆🙆
salam dari The truth untold 🙆
semoga thor berkenan utk mampir🙆🙆🙆
2021-03-06
0
Yara_Army
hai thor
tadaaaa
aku hadir buat kasih like dan baca dan kasih semangat buat up teruuss
salam dari novel seandainya dan Left or Right 🙆🙆💜💜
2020-12-20
0