Februari di Pulau Bali (special 2)

Tidak ada yang istimewa di Tanah Lot, melanjutkan perjalanan ke Bedugul. Semua murid makan siang terlebih dahulu.

Seperti biasa yang dilakukan Jenni. Ia diam - diam selalu memperhatikan Derryl dari jauh. Antri mengambil makan sambil melihat Derryl yang sedang duduk dan makan.

Ketika selesai makan Jenni dan teman - temannya keluar dari tempat makan itu. Ketika Jenni keluar, Derryl dan teman - temannya melihat Jenni yang berjalan di depannya. Jenni tersipu malu dan mengalihkan pandangannya ke depan.

Semua wisata selesai, murid - murid menginap di hotel.

Jenni, Jessica, dan Talia tidur dalam satu kamar, ketika mereka sampai dikamar. Jessica dan Talia pergi ke kamar Nayla dan Via. Ketika Jenni sendirian di kamar, ia berkemas menata barangnya kemudian selfie.

Hasil fotonya kemudian diunggah ke status Whats App, saat itu juga Derryl mengomentari status Jenni mengatakan untuk mengajak video call. Betapa terkejutnya Jenni. Dan tiba - tiba Derryl langsung melakukan panggilan video.

Jenni gugup dan tidak bisa berkata - kata. Video call itu hanya bertahan beberapa detik saja kemudian diakhiri oleh Derryl. Saat Jenni memanggilnya balik, panggilan itu ditolak.

Talia dan Jessica kembali, ketika Jenni membukakan pintu ia langsung heboh kegirangan.

"Heyyyy ya Tuhannn tadi Derryl telpon aku.... Sumpah demi apaaa.... semalem aku mimpi apa seolah dia membalas perasaanku" ucap Jenni yang tidak sadarkan diri karena bahagia.

"Seriuss Jennn kok bisaaa?? ceritanya gimana? ahhh aku pengen lihat" sahut Jessica dengan rasa penasaran.

"Iya aku tadi video call tapi cuman beberapa detik, gakpapa ya ampun gitu aja aku udah seneng banget. Kaget, tadikan aku bikin status terus dia tiba - tiba komen ngajakin video call.... Yaudah dia telpon.... Sumpah aku gugup banget tadi"

"Masa Jen?? aku pengen lihat dong, telpon lagi gih" sahut Talia

"Udah selesai iihhh, kalian sih malah keluar..."

"Ya aku mana tahu kalau kamu bakal ditelpon sama Derryl huhh" sahut Jessica dengan nada agak kesal karena penasaran.

Suasana semakin malam mereka bertiga tertidur dengan sendirinya.

Keesokan harinya mereka bersiap siap berkemas untuk keluar dari kamar.

Tujuan pertama ke Museum Bajra Sandi. Setibanya disana, semua jalan - jalan menikmati udara pagi sambil mengambil foto.

Jenni dan teman - temannya jalan, kemudian berpapasan dengan Derryl dan teman - temannya dari arah berlawanan.

"guys guyss, Derryl, Derryl.... aduh gilak, mukaku mau taruh mana ini... aduhh aku malu banget sumpah. Tolong lihatin dong, dia lihat kesini gak" Jenni benar - benar mengalihkan pandangannya ke kiri berpura - pura tidak melihat Derryl. Ia benar - benar malu berpapasan dengan Derryl.

"Derryl tadi sempet lihat kearah sini sihh... tapi udah enggak lagi" kata Nayla sambil melihat si Derryl

"Aduhh lega...." sambil melihat Derryl ke belakang

Sudah waktunya, semua murid harus kembali ke bus.

Saat Jenni duduk di bus, ia tidak menyadari bahwa bus disampingnya adalah bus yang dinaiki Derryl. Jenni duduk di pojok dekat jendela, ketika ia melihat ke kiri.

"Jess, disebelahku..." dengan ekspresi terkejut tapi bahagia. Jenni menutup kordennya setengah

Jessica membuka kordennya "Ngapain ditutup, kesempatan kamu lihat dia"

Ternyata Derryl diam - diam juga melihat Jenni dari jauh. Derryl duduk disebelah kanan pojok jendela. Beberapa menit kemudian, Derryl malah menutup korden jendelanya.

"Yah kordennya ditutup..." ucap Jenni dengan ekspresi datar.

Melanjutkan perjalanan ke Pantai Kutha.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***