Asmara di Kapal

Semua murid kembali ke bus tuk melanjutkan perjalanan ke Pantai Jimbaran untuk makan malam.

Bus yang dinaiki Jenni selalu tertinggal. Jadi ketika Jenni dan lainnya sampai di Jimbaran, semua kursi sudah penuh tapi masih ada yang kosong.

Melihat sekeliling mencari dimana Derryl adalah kebiasaan Jenni mencuri - curi pandang.

Menikmati makan sore menjelang malam, setelah itu berjalan - jalan dipinggir pantai. Diiringi lagu dangdut... hingga tiba di penghujung acara. Semua kembali ke bus tuk melanjutkan perjalanan beristirahat dihotel.

Terdengar suara alarm, Jenni terbangun dipagi hari.

Ia langsung pergi mandi, mengemasi semua barang, sudah waktunya check out. Turun ke bawah untuk makan pagi, keluar menunggu bus datang menjemput.

Lagi - lagi bus yang dinaiki Jenni selalu terlambat, jadi tertinggal oleh rombongan lainnya.

Jenni terlihat gelisah dan tidak sabar, karena Derryl sudah berangkat sejak tadi. Sedangkan Jenni sedang menunggu busnya datang.

Ini adalah wisata terakhir menuju pasar Sukawati untuk membeli oleh - oleh.

Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan Gilimanuk. Turun dari bus dan naik ke kapal. Saat Jenni dan teman - temannya naik ke kapal, tepat didepannya ada rombongan Derryl yang duduk di pinggiran, tepatnya dibawah tangga.

Jessica memilih duduk disamping tangga bersama teman - temannya.

"situ aja yukk" ajakan Jessica

"yakinn nihh gak panas??" jawab Talia dengan ragu

"iya iya situ aja" Jenni terlihat bersemangat karena berada dekat Derryl

Akhirnya Jenni dan teman - temannya duduk disamping tangga.

Beberapa menit kemudian, Derryl dan teman - temannya lewat didepan Jenni dan teman - temannya.

"Ehemm ehhm"

"Apaan sihh Jess kamu tu bikin aku tambah deg - degan" Jenni benar benar memalingkan muka kebawah ketika Derryl lewat didepannya.

"Lho lho kebetulan banget Derryl ada disekitar sini, lewat didepan kita lagi, aneh banget gak sihh kayak sengaja gitu" kata Nayla.

Ternyata Derryl dan teman - temannya duduk disamping kanan lorong. Jadi mereka duduk menghadap arah Jenni.

Saat itu juga Jenni benar - benar tidak berani menengok, melirik ke kanan. Jantungnya benar - benar berdebar. Mana Jenni duduk dipinggir paling kanan lagi.

Teman - teman Jenni sengaja membiarkan Jenni menetap disitu dan tidak mau mengalah bertukar tempat duduk.

"Guyss kok Derryl malah disitu sihh, gilak aku bener - bener gak berani ngelihat ke kanan. Dari tadi aku hadap kiri terus lho. Tukeran tempat duduk plisss"

"Hahahah enggak - enggak, udah kamu disitu aja" sahut Nayla.

"Iya udah kamu disitu aja, kesempatan biar bisa curi - curi pandang" sahut Jessica.

Semakin siang, semakin panas.

"Kasian Jenni Jess kepanasan hahaha" ucap Via pada Jessica.

"Udah biarin ajah hahahaha " jawab Jessica.

Agar tidak terlihat gerogi, Jenni berusaha biasa saja. Dia tidak terlihat gelisah. Jadi ia tetap dikursinya sama sekali tidak berpindah.

"Tolong lihatin dong, Derryl lihat sini gak"

"Enggak ko" jawab Nayla.

Jenni berulang kali bertanya itu pada temannya, sehingga ia berani menengok ke kanan.

"Ngapain tuhh dia berdiri berdiri ngelihatin laut, lihat tuh Jenn, dia gak lihat sini kok" kata Jessica.

Hanya punggung yang berani ditatapnya.

"Hehehehe....."

Derryl mondar - mandir karena terlihat jenuh. Kemudian ada rombongannya Sara datang dan bergabung dengan rombongannya Jenni. Duduk dikursi kosong sebelah kanan Jenni.

Beberapa menit kemudian Derryl duduk dikursi sebelah Jenni. Namun disitu posisinya ada rombongan Sara jadi mereka menjadi penghalang.

Pandangan Derryl ke depan, tanpa ekspresi dan hanya diam. Saat itu juga Jenni berani menatapnya. Entah Derryl sadar atau tidak kalau Jenni memperhatikannya.

Beberapa menit kemudian, kapal hampir sampai dan berlabuh.

Semua murid bersiap untuk turun dari kapal. Pintu keluar ada disebelah lorong.

Disaat keadaan ramai seperti ini, Jenni baru berani menatap Derryl dari jauh. Ia terus memperhatikan Derryl.

Derryl terlihat akan turun tangga, tapi ia balik lagi. Disaat Jenni hampir dekat dengan tangga, Derryl juga ikut turun.

Keadaan benar - benar mendebarkan. Derryl dan Jenni bersebelahan dan malah saling diam saja, seolah Jenni ingin berbicara untuk menyuruh Derryl turun duluan tapi ia tidak berani mengatakan apapun.

Mereka berdua berdiri paling depan bersebelahan dan menghalangi jalan. Akhirnya Jenni memutuskan turun duluan jadi Derryl benar - benar ada dibelakangnya.

Gelisah, tangan berkeringat, kulit kepala berkeringat karena ramai dan panas. Itulah yang dirasakan Jenni. Ia sangat gugup karena dibelakangnya ada Derryl. Sampai - sampai ia mendorong temannya Derryl yang ada didepan.

Terpopuler

Comments

Yara_Army

Yara_Army

disitu aja biar kamu puas liatin deryl

2021-03-06

0

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

semangat

2020-12-31

0

@✿€𝙈ᴀᴋ hiat dulu⦅🏚€ᵐᵃᵏ⦆🎯™

@✿€𝙈ᴀᴋ hiat dulu⦅🏚€ᵐᵃᵏ⦆🎯™

like balik 7👍

2020-12-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!