Matahari tenggelam dan malampun tiba. Masih terpikirkan kejadian di sekolah. Terbayang - bayang dipikiran.
Lagi - lagi Jenni meratapinya di tengah malam saat sunyi.
"Kenapa harus dia sihh Ryl, kenapa kamu gak menyadari aku disini. Aku yang punya perasaan sama kamu. Aku yang selalu berharap sama kamu"
"Meskipun kamu udah punya pacar, perasaan ini masih tetap untukmu, gak semudah itu berpaling darimu" ia mengatakan dalam hati dengan mata berkaca - kaca.
Jenni tidak bisa menahannya karena matanya sudah berkaca - kaca. Akhirnya ia menangisi Derryl lagi. Ia menangis sedikit lama itu membuat matanya lebam.
Keesokan hari di sekolah
Hari ini adalah hari ketiga class meeting. Jenni datang ke sekolah dengan mata lebam. Kebetulan kelas masih sepi karena Jenni berangkat pagi sekali.
"Lho lho mata kamu kenapa Jenn kayak orang habis nangis..."
"Gakpapa hehe..." sambil menutup matanya dengan tangan.
"Nangisin Derryl lagi kan kamu??" Jessica menepuk pundaknya sambil tertawa.
"HAHAHA KETAWAN KAMU"
"Apaan sih Jess" dengan muka cemberut.
"Utututuuuu sayanggg... udahh gak usah dipikirin, udah mending kamu gak usah keluar kelas dehh, biar gak lihat lagi. Bikin sakit hati doang" sambil menepuk pundak Jenni.
"Emang bener, lebih baik kita gak tau apa - apa daripada bikin sakit hati terus kepikiran. Alangkah lebih baiknya kamu gaktau kalau Derryl punya pacar"
"Tapi kalau dia gak bikin story, aku gak bakal tahu dia punya pacar. Dan aku masih terus berharap sama dia. Setelah aku tau, itu berarti aku harus berhenti menaruh perasaan ke dia, ya meskipun harus sakit hati terlebih dahulu"
"Jenn, lama - lama kamu bisa kok hilang rasa sama Derryl"
"Gak segampang itu Jess perasaanku hilang memudar. Mungkin itu butuh waktu bertahun - tahun"
"Kamu sendiri yang bilang, kalau gak pernah ketemu lagi, lama - lama bisa melupakan dengan sendirinya"
"Iyasihh... mungkin setelah lulus nanti, kita gak akan pernah berjumpa lagi. Disitulah aku bisa melupakannya" jawab Jenni sambil tersenyum.
"Sedihh aku kalo kamu kayak gini terus huhuu" Jessica memeluk Jenni.
Waktu itu Jenni dan Jessica benar - benar tidak keluar kelas karena mata Jenni sangat terlihat seperti orang habis menangis. Ia malu jadi tidak mau keluar kelas, ia menunggu matanya normal.
Nayla, Via, dan Tya tiba - tiba datang menghampiri Jenni dan Jessica.
"Ditunggu - tungguin ternyata malah di kelas daritadi" Nayla berbicara di depan pintu IPA 3.
"Iya nihh kalian gak keluar nonton lomba??" tanya Via.
"Guyss ayo keluar" ajakan Tya sambil teriak lebay.
"Iya iya bentar" sahut Jessica.
Mereka berlima keluar menuju lapangan.
"Aduhh ramee, udah ditempatin kursihnya tuhh" ucap Jenni.
"Iya nihh gimana??" sahut Jessica.
"Ke Loby aja yukk, disana kan sepi, sekalian wifi - an" ajak Jenni.
"Yuk yukk aku sekalian mau download drama korea" sahut Jessica.
"Mm jauh tapi..." ucap Via dengan ekspresi malas.
"Halahh ayukkk ahh!!! Enak disana silir anginnya" Jessica memaksa sambil menarik tangan Via.
Akhirnya mereka berlima menuju Loby, nongkrong disana. Mereka nongkrong sampai pulang.
1 jam sebelum pulang
Jenni sudah melihat Derryl dari jauh membawa tas. Ia menuju mushola dan nongkrong dengan teman lainnya.
Tapi hanya Derryl yang membawa tas, padahal belum waktunya pulang.
Tiba - tiba Derryl berjalan keluar ke arah pintu gerbang. Ia lewat di depan Jenni. Tapi Jenni mengalihkan pandangannya dan berpura - pura tidak melihatnya.
Jenni penasaran dan ia melihat Derryl yang berjalan keluar. Ia melihat Derryl berdiri diluar pagar seperti sedang menunggu seseorang.
"Ngapain tuhh Derryl berdiri diluar sana??" tanya Nayla.
"Aku penasaran Nay, coba deh kamu keluar lihat dia" ucap Jenni.
Nayla langsung berjalan keluar, dan melihat Derryl. Jenni dan Jessica melihat Derryl dari kursi.
Tiba - tiba ...
Ada motor datang, dan ternyata ...
Derryl dijemput oleh pacarnya, Indah.
Semua melihat, Nayla melihat, Jessica melihat, apalagi Jenni yang tidak bisa jika tidak melihat Derryl.
💔
Melihat langsung dengan mata kepala. Dan ini nyata. Seketika Jenni langsung terdiam dan hatinya semakin berdebar.
Matanya berkaca - kaca tapi tidak bisa menangis. Jenni hanya tertawa dengan mata berkaca - kaca.
"Kenapa aku harus melihat ini lagi, untuk yang ketiga kalinya Tuhan. Tidakkah puas aku telah melihat kenyataan ini dan merelakannya" dalam hatinya berkata seperti itu.
"Aduhh apalagi ini" ucap Jessica sambil melihat kearah Derryl.
Dan mereka berduapun telah pergi pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Yara_Army
hai thor quu
aku hadir buat kasih like dan baca dan kasih semangat buat up teruuss
salam dari novel seandainya dan Left or Right 🙆🙆💜💜
2020-12-20
0