BAB 13

Bima kini sedang ditangani oleh dokter .

Kondisinya cukup parah .

Dan sudah terpasang selang oksigen dihidung Bima .

" Kondisi pasien semakin memburuk dok ". Ucap sang suster kepada dokter saat ia melihat EKG atau ECG ( alat pemeriksa jantung pasien ).

" Siapkan saya alat defribrilator ( alat pacu jantung ) ". Ucap sang dokter yang kelihatan serius .

" Baik dok ". Ucap suster .

Tak butuh waktu lama dokter menerima alat pacu jantung itu dari suster ia langsung menempelkannya ke dada Bima .

Tubuh Bima terguncang karena alat pacu jantung tersebut, berkali-kali dokter melakukan tindakan namun monitor pasien belum menunjukan detak jantung Bima kembali normal .

Farel yang melihatnya, merasa panik ia takut kalau terjadi apa-apa sama Bima .

" Ayo bangun Bim ". Ucap Farel yang ada disisi ranjang Bima .

" Bangun Bima". teriak Farel yang semakin panik karena Bima gak bangun-bangun .

" Kita coba lagi sus ". Ucap Dokter yang bernama Dion .

" Baik dok ". Sahut suster itu yang kelihatan panik .

" 1 2 3 ". Dokter Dion kembali menggunakan alat pacu jantung tersebut .

" Gimana sus ". Tanya Dion yang panik .

" Belum ada perubahan dok ". Ucap suster yang ikutan panik .

Farel semakin panik melihat Bima yang tidak merespon alat pacu jantung itu .

" Ayo Bim , lo gak boleh mati, lo harus bangun cuma lo satu-satunya yang bisa bantu gua Bim , cuma lo harapan gua ". Ucap Farel yang panik tak terasa air mata Farel mengalir dari pelupuk matanya .

" Oke kita coba sekali lagi sus , semoga berhasil ". Ucap Dion yang kembali menggunakan alat pacu jantung itu .

" Baik dok ". Ucap suster .

" 1 2 3 ". Ucap Dokter Dion .

Tubuh Bima kembali terguncang karena alat pacu jantung itu .

Suster itu melihat ke monitor EKG .

suster itu menggelengkan kepalanya tandanya mereka gagal menyelamatkan nyawa pasien .

" Kita sudah berusaha sus, tapi tuhan berkehendak lain ". Ucap dokter itu meletakan alat pacu jantung itu ketempatnya .

" Iya dok ". sahut suster itu sambil melepaskan oksigen dari hidung Bima .

Farel yang mendengar ucapan dokter dan suster itu , menangis sejadi-jadinya dan panik .

" Enggak, enggak mungkin , Bim ". Ucap Farel yang melangkahkan kakinya berjalan mundur sambil tangannya digigit olehnya karena gak percaya kalau sekarang Bima sudah mati .

" Gak mungkin Bim, gak mungkin lo mati, lo gak boleh mati bima ". Teriak Farel .

Namun saat suster dan dokter itu hendak pergi suara dari monitor itu bunyi tanda detak jantung pasien kembali ada .

" Tunggu dok, lihat detak jantungnya kembali lagi dok ". Ucap suster itu yang tak percaya kalau Bima hidup kembali .

" Iya sus, ini mukjizat dari tuhan , pasien ini diberi kesempatan hidup lagi ". Ucap dokter dion itu yang tersenyum .

Farel yang melihatnya pun tak percaya kalau Bima masih hidup .

" Ck .. Dasar lo Bim bikin gua panik ". Ucap Farel yang memukul tembok sambil tersenyum .

Alya yang kini sudah sadar ,dari pingsan nya karena dibius, ia melihat sekeliling ruangan .

sambil memegang kepalanya yang masih agak pusing .

" Baru bangun kamu ". Ucap seseorang yang berdiri di pintu kamar itu .

" Papa ". Ucap Alya yang kebingungan .

" Iya , Bagus ya kamu bikin papa malu didepan calon suami kamu ". Ucap Reno yang marah .

" Sudah om gapapa , saya mengerti mungkin Alya belum bisa menerima saya ". Ucap Noval yang pura-pura baik didepan Reno .

" Enggak Noval, Alya sudah keterlaluan apalagi ia nekat bertemu pria lain didepan mata kamu sendiri iya kan ". Ucap Reno .

" Apa maksud papa ?". Tanya Alya yang tidak mengerti .

" Apa maksud papa , kamu tanya apa maksud papa , seharusnya papa yang nanya seperti itu sama kamu siapa dia , siapa pria yang kamu temui ditaman Alya ?". Tanya balik Reno yang kelihatan marah sekali kepada Alya .

" Apa maksud papa itu Bima ". Batinnya Alya .

" Jawab Alya , jawab pertanyaan papa ". Bentak Reno .

" Sudahlah pah, papa gak usah bentak-bentak Alya seperti itu ". Bela Reinata yang baru saja datang membawakan minuman untuk Noval dan suaminya ,lalu meletaknya disamping meja nakas tempat tidur Alya .

Lalu ia duduk disamping tempat tidur Alya dan mengusap lembut rambut putrinya itu .

" Gak usah kamu membelanya, kamu selalu memanjakannya , jadinya ia seperti ini kan membantah orang tua ". Ucap Reno .

" Tapi pah, Alya baru sadar dari pingsannya , kamu langsung menanyakan hal itu kepadanya lihat dia jadi bingung gini kan ". Ucap Reinata membela putrinya .

" Gapapa mah ,biar Alya jawab pertanyaan papa , papa tanya siapa yang Alya temui ditaman, ia adalah Bima temannya Farel ". Ucap Alya .

" Bima temannya Farel ". Ucap Reno yang sedikit kaget .

" Oh jadi dia temannya Farel , sial ". Batin Noval menggerutu .

" Iya, aku ketaman gak menemui dia kita ketemu itu juga tidak disengaja , ia yang menghampiri aku ". Ucap Alya .

" Oh ya Bima, kemana dia sekarang aku masih butuh dia untuk menanyakan soal Farel ". Batin Alya yang baru sadar kalau ia tadi sedang mencari-cari Bima lalu ada orang-orang yang membiusnya .

Alya bangkit dari ranjang ia berniat pergi mencari Bima .

" Mau kemana kamu ?". Ucap Reno yang mencegah Alya yang hendak pergi .

" Iya sayang kamu mau kemana, ini sudah malam nak ". Ucap Reinata .

" Aku mau mencari Bima mah pah, aku masih ada urusan dengannya ". Ucap Alya .

" Enggak boleh, ngapain kamu temui dia lagi hah, kamu ini ya selalu saja bikin papa mu ini marah , ada urusan apa kamu dengannya hah ". Bentak Reno yang sambil mencengkram tangan Alya .

" Sakit pah, lepasin aku cuma mau mencari Bima sebentar saja , aku mau tanya soal Farel ". Ucap Alya yang meringis kesakitan karena tangannya dicengkram kuat oleh Reno .

" Lepasin pah , kasihan Alya pah ". Ucap Reinata namun Reno menghiraukan ucapan istrinya itu .

" Diam mah ". Lalu ia melepaskan tangan Alya , lalu ia menarik lengan Reinata dan Noval yang mengikutinya dari belakang .

Reno mengunci kamar Alya, Alya yang baru sadar ia pun berlari kearah pintu , karena setelah tanganya dilepaskan ia langsung mengusap tangannya itu karena merasa sakit .

" Pah, pah bukain pah ". Teriak Alya yang panik karena dirinya dikunciin didalam kamarnya sambil mengetuk-ngetuk pintu kamarnya itu dengan keras .

" Gak akan papa buka sekarang, dan akan papa buka ketika acara pernikahan kamu dengan Noval dilaksanakan ". Ucap Reno .

" Gak pah, aku gak mau nikah sama Noval, cuma Farel yang aku suka pah, cuma Farel ". Teriak Alya didalam kamar .

" Terserah kamu mau berkata apa , yang terpenting kamu gak akan bisa kemana-mana sekarang , tunggu saatnya dimana kamu akan menikah dengan Noval ". Ucap Reno lalu pergi meninggalkan Alya .

Noval pun ikutan pergi bersama Reno meninggalkan Alya dan Reinata .

" Sayang maafin mama ya, hiks ..mama gak bisa berbuat apa-apa ". Ucap Reinata yang menangis melihat nasib anaknya yang seperti ini .

" Kenapa sih mah, kenapa papa begitu jahat sama aku , padahal aku sangat sayang sama papa hiks..hiks..kenapa ia berubah mah ". Ucap Alya dibalik pintu sambil menangis .

" Kamu yang sabar ya Al ". Ucap Reinata .

" Iya mah ...". Sahut Alya yang terduduk lemas dibalik pintu .

" Tolong aku Farel ". Gumamnya .

. . . . . .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!