Mira membantu Kinan membereskan meja makan. Asisten rumah tangga di rumah itu pulang setiap sore, jadi selesai makan malam, mereka harus membersihkan sendiri.
"Bagaimana hari pertamamu kerja?" tanya Kinan pada Mira yang sedang mencuci piring.
"Baik" jawab Mira sambil terus melanjutkan pekerjaannya.
"Kamu sekarang berubah" Kinan merasa Mira agak berbeda sekarang.
"Maksudnya? " Mira tak mengerti apa yang dimaksud Kinan.
"Kamu sekarang pendiam gak banyak omong seperti dulu, apa kamu ada masalah?" tanya Kinan. "Apa ada hubungannya dengan pria yang kamu sukai itu? kemarin kamu bilang sedang jatuh cinta, apa dia menolakmu?"
Raut muka Mira berubah menjadi tegang mendengar pertanyaan Kinan. Dia bingung harus menjawab apa. Dia hanya diam saja.
"Kenapa mukamu jadi tegang gitu, jangan jangan benar tebakanku , ha.. ha.. ha.. " Kinan tiba tiba tertawa.
"Hey nona bule, kamu itu primadona di sekolah. Aku jadi pengen tau pria mana yang sudah berani menolakmu?" Kinan menepuk jidatnya, dia gak habis pikir kalau sepupu bulenya ini bisa sampai ditolak cowok.
"Dia sudah punya pacar" Mira mencari alasan.
"Dan kau mundur begitu saja? "
"Hem" Mira mengangguk
"Bagus deh, mending cari yang lain daripada jadi pelakor"
"pelakor? apa itu? " Mira terlihat bingung
"hahaha... aku lupa kau lama di luar negeri. Pelakor itu, perebut laki orang " Jawab Kinan sambil menyusun piring dan gelas yang sudah dicuci Mira.
Kata kata itu terasa menusuk di hati Mira. Pelakor, hampir saja gelas yang dibawanya jatuh karena gugup.
"Kau kenapa Mir?"
"Ti... tidak apa apa Kin."
Kinan mengajak Mira berbincang di teras. Setelah Mira datang ke jakarta mereka belum pernah ngobrol dari hati ke hati seperti yang dulu sering mereka lakukan.
"boleh aku bertanya?" kata Mira.
"tuh kan kamu aneh sekarang, mau nanya aja pakai ijin. Biasanya kamu itu ceplas ceplos" Kinan merasa Mira tak seperti biasanya.
"Apa kau bahagian dengan pernikahanmu?" Mira berkata dengan hati hati, dia takut Kinan akan tersinggung.
"Kenapa kau bertanya seperti itu? Tentu saja aku bahagia. Kau kan tau kalau aku jatuh cinta pada pandangan pertama pada Adam. Aku ingat waktu itu, waktu ibunya Adam memintaku untuk menikah dengan Adam, aku tidak bisa berkata apa apa karena terlalu bahagia. Aku hanya bisa tersenyum dan mengangguk. Jantungku berdegup sangat kencang waktu ibunya menyatukan tangan kami. Jantungku serasa mau meledak hanya karena memegang tangannya" Kinan mengingat kembali saat paling membahagiakan itu.
Dada Mira serasa sesak mendengar semua itu. Dia tidak menyangka kalau Kinan sangat mencintai Adam.
"Sedang kau, apa kau sangat mencintai laki laki itu? " Kinan balik bertanya.
"Sudahlah jangan bahas itu, bukankah kau yang bilang kalau tidak baik jadi pelakor" Mira membuang nafas dengan berat.
"Tadi aku bertemu Kak Marvin di kantor?" Mira mencoba mengalihkan pembicaraan meraka.
"Benarkah? apa Kak Marvin kerja di kantor Mas Adam?"
"Jadi kau tidak tahu?"
"Tidak, aku hanya pernah 2 kali ke kantor Mas Adam. Bagaimana perasaanmu bertemu lagi dengannya?"
"Biasa saja."
"Apa kau tidak ingin balikan sama dia. Dia makin ganteng sekarang, aku lihat di media sosialnya."
"Dia cuma masa lalu."
Obrolan mereka flash back ke masa lalu. Masa smp mereka, masa yang sangat membahagiakan bagi mereka berdua.
Mereka terus terusan tertawa membahas kepolosan mereka dulu. Mira yang dikejar kejar banyak cowok saat smp , menjatuhkan pilihannya pada Marvin, tapi akhirnya setelah setahun pacaran, Mira diputuskan oleh Marvin.
Mira terus terusan menangis karena patah hati. Tapi baru sebulan putus, Mira sudah dapat pacar baru lagi dan melupakan Marvin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trusvsemangat
2023-01-28
0
Yara_Army
mira kek ketangkep basah🙊 auto diem
2021-02-27
1
Sakurahma
semangat author
2021-02-11
0