Mira terus melajukan mobil menuju kantor. Dia kecewa karena sepertinya Adam lebih percaya pada kata kata Pak dharma.
"Ternyata dia lebih percaya pada tua bangka itu daripada aku?" batin Mira. Air mata mulai meleleh dari sudut matanya.
"Jangan menangis." Adam melihat air mata di pipi Mira.
Mira langsung menghapus air matanya, dia tidak tau kalau Adam melihatnya.
"Sudahlah, aku tahu apa yang sebenarnya terjadi" kata Adam.
"Tapi yang terjadi tidak seperti dugaanmu."
"Aku tahu."
"Tahu apa? kau tidak tahukan kalau dia melecehkanku? kau pikir aku yang menggodanya?"
"Aku tahu, sudahlah. Lain kali kalau tidak ingin ada yang melecehkanmu, jangan memakai pakaian yang terlalu ketat."
"Kenapa dia bilang begitu? apa ini bentuk perhatiannya padaku? Tidak Mira.... jangan berfikir konyol. Dia suami Kinan, kau harus ingat itu," batin Mira.
*******
Tiba tiba Mira menepikan mobilnya di dekat sebuah taman.
"Kenapa berhenti?" tanya Adam.
"Kau lihat itu? Itu kesukaanku waktu kecil, sudah lama sekali aku tidak makan itu." Mira menunjuk seorang padagang kaki lima yang berjualan rambut nenek.
Mira menyuruh Adam menunggu di mobil. Dia keluar menuju pedagang rambut nenek. Dia membeli 2 bungkus rambut nenek. Saat akan kembali ke mobil, Mira melihat Adam keluar dari mobil.
Adam berjalan menuju penjual gula kapas.
Melihat itu, Mira membatalkan niatnya untuk kembali ke mobil. Dia menghampiri Adam yang sedang membeli gula kapas.
Mira merasa heran melihat Adam membeli 6 bungkus gula kapas.
"Kenapa banyak sekali?" tanya Mira.
"Untuk mereka." Adam menunjuk anak anak yang sedang bermain di taman.
"Apa kau juga mau?" Adam menawari Mira.
"Tidak, aku sedang ingin makan ini sekarang." Jawab Mira sambil menunjukkan 2 bungkus rambut nenek yang ia bawa.
Adam berjalan bersama Mira menuju anak anak yang sedang asyik bermain. Dia membagikan gula kapas pada anak anak itu. Mereka terlihat sangat senang mendapat gula kapas.
"Apa kau sering membagikan makanan pada anak anak seperti sekarang ini?" tanya Mira.
"Tidak" Adam menggeleng. "Hanya saja aku teringat Kirana saat melihat gula kapas. Dia sangat menyukai makanan itu." Adam masih ingat , Kirana selalu membeli gula kapas saat mereka sedang berkencan di taman atau ditempat yang ada penjual gula kapas. Kirana sangat menyukai makanan manis itu.
"Kirana?" Mira merasa kesal mendengar nama itu. "Apa kau tau, Kinan juga menyukai gula kapas?"
"Benarkah?" Adam terkejut mendengarnya, dia sama sekali tidak tau tentang kesukaan istrinya itu.
"Aku pikir tadi, alasannya adalah Kinan, tapi ternyata Kirana." Mira tersenyum sinis.
"Apa hanya Kirana yang ada di hatimu, apa kau tidak pernah mengingat Kinan?" Mira merasa kasihan pada sepupunya itu.
"Aku sudah berusaha melupakan Kirana selama 12 tahun, tapi tetap saja aku tidak bisa, aku mencoba menggantikan posisinya dengan Kinan, tapi tetap juga gagal" Mira tidak percaya mendengar perkataan Adam. Ucapannya tadi seolah olah menggambarkan jika dia tidak mencintai Kinan.
"Aku memang bukan suami yang baik, selama 6 bulan aku mencoba membuka hati untuk Kinan, tapi aku tetap saja tidak bisa mencintai Kinan."
"Apa kau sadar dengan apa yang kau katakan? Kinan pasti akan sangat terluka jika dia tau kau tidak mencintainya." Mira merasa kasihan pada Kinan. Tapi entah kenapa, disisi lain hatinya merasa senang mengetahui Adam tidak mencintai Kinan.
"Kenapa kau menikahinya kalau kau tidak mencintainya?"
"Aku terpaksa, mama terus memaksaku untuk menikah dengan Kinan" jawab Adam.
"Kenapa kau tidak menolaknya?"
"Mamaku sakit sakitan, aku tidak tega terus menolak permintaannya."
Adam tidak tau mengapa sampai 6 bulan menikah, dia belum juga jatuh cinta pada Kinan. Kinan wanita yang cantik, lembut, pintar dan sangat telaten mengurus semua keperluan Adam.
"Kau memang pria yang jahat. Kau selalu memberi harapan pada wanita padahal kau tidak mencintainya." Mira teringat pada saat mereka di Korea, saat Adam meninggalkannya tanpa pamit.
"Aku mungkin salah satu dari Wanita bodoh korban php mu. Aku pikir kau mencintaiku, kita menghabiskan waktu bersama saat di korea. Kita bahkan sampai berciuman, dan kau terlihat menikmatinya. Tapi apa, ternyata kau sudah menikah." Mira merasa sangat geram, bisa bisanya dia sebodoh itu.
"Aku tidak bermaksud seperti itu" Adam merasa bersalah.
"Dan parahnya lagi, setelah aku membaca surat darimu, aku langsung berlari seperti orang gila menuju bandara. Aku berharap kau masih ada disana, tapi ternyata kau sudah tidak ada. Aku kembali ke hotel dengan perasaan hancur, seharian aku terus menangisimu." Mira mengingat hari itu, hari saat Adam meninggalkannya. Mira tak kuasa menahan air matanya, cairan bening mengalir deras dari mata indahnya.
Adam tak menyangka kalau Mira sampai mengejarkan ke bandara, apalagi sampai menagisinya seharian. Adam merasa dadanya sesak, ia merasa sangat bersalah.
"Maaf, aku terpaksa melakukan itu." Guman Adam dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Rina Maka
thor, klo sampai adam jd k Mira, kasian kinan..ga salah apa2
2024-03-03
0
fifid dwi ariani
trus sukses
2023-01-28
0
R_armylove ❤❤❤❤
Hay ka..aku balik
2021-02-05
1